Anda di halaman 1dari 14

Makalah Strategi Pembelajaran Inkuiri

oleh Keyra Decequeen

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Strategi Pembelajaran
Inkuiri ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga
kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun
ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya penulis
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian
yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki
penulis. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan
kualitas di kemudian hari.

Indonesia, Desember 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR

 DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 B. Rumusan Masalah
 C. Tujuan

 D. Manfaat

 BAB II PEMBAHASAN

 A. Definisi Strategi Pembelajaran Inkuiri

 B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

 1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri

 2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

 C. Aplikasi KBM dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri

 1. Karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri

 2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Inkuiri

 a. Berorientasi Pada Perkembangan

Intelektual

 b. Prinsip Interaksi

 c. Prinsip Bertanya

 d. Prinsip Bertanya untuk Berpikir

 e. Prinsip Keterbukaan

 3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri

 a. Orientasi

 b. Merumuskan Masalah
 c. Merumuskan Hipotesis

 d. Mengumpulkan Data

 e. Menguji Hipotesis

 f. Merumuskan Kesimpulan

 4. Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran

Inkuiri

 D. Permasalahan dalam Pelaksanaan KBM

 E. Pemecahan Masalah Kendala dalam Strategi Pembelajaran

Inkuiri

 BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan

 B. Saran

 DAFTAR PUSTAKA

 Download Contoh Makalah Strategi Pembelajaran Inkuiri.docx

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) mengajar belajar yang di
dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik
penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari
siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah
mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang
ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang
peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan diri dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di
sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil
manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra
penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indra-indra lainnya. Hingga
dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan
bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal
inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode pembelajaran inkuiri merupakan satu komponen penting dalam
pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi
atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau
inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif
mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Piaget memberikan definisi pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang
mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas
pertanyaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai
suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan
dengan penuh percaya diri.

B. Rumusan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penulisan terarah, terfokus, dan
tidak menyimpang dari sasaran pokok penulisan. Oleh karena itu penyusun
memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang
dibatasi dalam konteks permasalahan terdiri dari:
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran inkuiri?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari strategi pembelajaran inkuiri?
3. Bagaimana aplikasi dalam KBM mengenai strategi pembelajaran
inkuiri?
4. Bagaimana kendala dalam pelaksanaan KBM?
5. Bagaimana pemecahan masalah?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud strategi pembelajaran inkuiri.
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari strategi pembelajaran
inkuiri.
3. Mengetahui aplikasi dalam KBM mengenai strategi pembelajaran
inkuiri.
4. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan KBM.
5. Mengetahui pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran inkuiri.

D. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan dalam mengetahui strategi pembelajaran inkuiri. Manfaat lain
dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan di dalam strategi pembelajaran di dalam
kelas nanti.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Strategi Pembelajaran Inkuiri


Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi
siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan
berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi
tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk
membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru
dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia,
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia
sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan
indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus
menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala
didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa
sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya
berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal,
tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu
sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator peserta didik.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab
antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan
teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian,
dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai
materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya,
siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa
menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong
siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan
berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan
jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Strategi pembelajaran inkuiri
merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi
ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri


1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri
 Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
 Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
 Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
 Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
 Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
 Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang
menguasai kondisi kelas.
 Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar.
 Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
 Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan
dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
 Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
 Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
 Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
 Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan
sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan.
 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
 Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi,
bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
 Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya.
 Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai
pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing
siswa dalam belajar.
 Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota
yang kurang aktif.
 Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu
muda, misalkan SD.
 Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik.
 Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan
guru.
 Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika
pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang
mendukung.
 Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

C. Aplikasi KBM dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri


Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip penggunaan,
langkah-langkah dan metode strategi pembelajaran inkuiri, seperti berikut:
1. Karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri
Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Berorientasi Pada Perkembangan Intelektual
Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah perkembangan berpikir,
dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan
dari proses pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan oleh
sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana
siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi
antar siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan
(directing) agar siswa bias mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka.
c. Prinsip Bertanya
Peran guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya.
Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai
berbagai jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk
meminta perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan
atau untuk menguji.
d. Prinsip Bertanya untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah
proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak
dituntut untuk belajar berpikir logis dan rasional dengan memasukkan unsur-
unsur yang mempengaruhi emosi yaitu unsur estetika melalui proses belajar
yang menyenangkan.
e. Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan, segala sesuatu
mungkin bisa terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi kebebasan untuk
mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan
kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukan.
3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Guru mengondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak
siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
1) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan.
3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
masalah atau persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki
dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada
jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab
itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah di
antaranya:
1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan
memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan
masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan
dipelajari.
2) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah
ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
3) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui
proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki
pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari
kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga
(berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan
menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara (hipotesis).
Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus
memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
d. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data
merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran
guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk
berpikir mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet
apabila siswa tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
e. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti
juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
4. Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Metode diskusi, adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu kesimpulan.
Metode demonstrasi, adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang proses, satuan
atau benda tertentu baik benda yang sebenarnya atau hanya yang bersifat
tiruan.
Metode tanya jawab, bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan
mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.

D. Permasalahan dalam Pelaksanaan KBM


Inkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme,
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa .Ia
harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi
makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus
mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang
optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan
terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Dengan istilah ini,
dapat dikatakan bahwa hakikatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak
mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi
mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang
digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat
ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.
Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar.
Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk
belajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan
mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya
kurang akan menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh
pengetahuannya.

E. Pemecahan Masalah Kendala dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri


Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inkuiri adalah
sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyeimbangkan situasi
atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan
kemampuan siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru bisa
menyeimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang
luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan
mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang
berkualitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inkuiri menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang
dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai
fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas
seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan
menjadi bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk ke
dalam pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa
yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang
melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna
untuk siswa.

B. Saran
Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
harus mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang
dimiliki, karena strategi pembelajaran inkuiri ini sangat membutuhkan waktu
yang panjang.

DAFTAR PUSTAKA
Anam, Khoirul. 2016. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prendamedia Group.

Download Contoh Makalah Strategi Pembelajaran Inkuiri.docx

Download Makalah

Navigasi Tulisan

Makalah Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Makalah Alquran sebagai Sumber Hukum Islam

Cari untuk:
Kategori Makalah

Bahasa IndonesiaBiologiEkonomiFarmasiFisikaGeografiHukum Kepolisian dan


KriminalistikIPAIPSK3KimiaMatematika PAIPJOKPLHPPKnPrakarya dan
KewirausahaanSejarah IndonesiaSeni BudayaSosiologiTIK
Tentang Kami

 Kebijakan Privasi
 Hubungi Kami
© Decequeen 2021

Anda mungkin juga menyukai