(MOTIVASI BELAJAR)
DI SUSUN OLEH :
NAMA : SRI ERNAWATI
NIM : 123172104
Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
makalah ini. Adapun makalah ini kami selesaikan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini dikemudian hari. Ada sebuah pribahasa yang mengatakan “ tidak
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat diambil hikmah dan
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah…………….………………………………………….. C.
Tujuan………………………………………………………………………..
D. Manfaat ……………………………………………………………….........
C. Reward ………………………………………………………………………
D. Kenaikan jabatan …………………………………………………………
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial
ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin
pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau, Sehingga memerlukan perawatan lebih lama
dirumah sakit.
Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah menciptakan manusia yang sehat,
produktif, mandiri dan berkeadilan. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program
kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.
Belajar adalah serangkaian kegiatan/aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang
dan dapat mengakibatkan perubahan pada dirinya berupa perubahan pengetahuan atau
kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen. Iskandar (2009) mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang berdasarkan praktik atau
pengalaman baru, perubahan tingkah laku tersebut terjadi akibat interaksi dengan situasi yang
ada bukan terjadi dengan sendirinya karena kedewasaan seseorang. Pendidikan pada dasarnya
adalah usaha sadar untuk menumbuh-kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik
dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik (Syah, 2005).
Menurut Alimuddin (2012) dari hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Semarang mengemukakan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik pada mahasiswa keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Semarang. Dimana motivasi yang tinggi pada mahasiswa agar dapat
dipertahankan demi sebagai pendorong untuk meningkatkan prestasi belajar. Minat dan
motivasi menjadi suatu hal yang penting dalam menentukan sikap seseorang untuk meraih
sesuatu yang diinginkan. Apabila mahasiswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk
menjadi perawat, tentunya akan mendorong motivasi belajar yang giat pula.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami merumuskan “faktor apakah yang
mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar pada perawat.
2. Tujuan khusus
a) Diketahuinya hubungan pendidikan dengan motivasi perawat.
3. Manfaat
a) Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pertimbangan bagi rumah sakit untuk mengambil kebijaksanaan
Dalam rangka meningkatkan motivasi perawat yang pada akhirnya dapat
menerapkan proses asuhan keperawatan menjadi lebih baik.
b) Bagi Pengembangan ilmu
2) Sebagai refensi ilmiah yang dapat dipergunakan oleh pihak yang memerlukan
untuk bahan pertimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat meningkatkan motivasi kerja sebaiknya kebutuhan tenaga kerja diperhatikan
dengan memberikan berbagai macam kompensasi. Kompensasi bukan hanya berbentuk upah atau
gaji. Kompensasi sangat terkait dengan munculnya motivasi kerja seorang karyawan.
Jika, seorang karyawan merasa bahwa setiap hasil karyanya dihargai dengan diberikannya
berbagai macam bentuk reward misalnya pujian, penghargaan dan lain sebagainya. Lain halnya jika
seorang tenaga kerja telah melaksanakan semua tugasnya dengan baik, namun menajer tidak baik
menunjukkan penghargaannya, maka ia dapat menyebabkan kurangnya motivasi kerja dari tenaga
kerjanya.
Motivasi juga sangat terkait dengan tingkat pendidikan yang di miliki seseorang, pendidikan
akan mempengaruhi seseorang dalam memandang tanggung jawab yang di embannya sehingga
akan menyebabkan seorang perawat untuk melakukan penerapan proses keperawatan sesuai
dengan apa yang telah di dapatkan dalam dunia pendidikan. Kualitas pelayanan keperawatan salah
satunya ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman baru yang terkait dengan kesehatan pasien.
Seorang perawat yang memiliki pengetahuan tentang bagaimana seharusnya proses
keperawatan diberikan kepada pasien akan memiliki motivasi untuk memberikan pelayanan yang
maksimal sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Untuk itu perlu dibahas mengenai keterkaitan antara kompensasi dalam meningkatkan
motivasi kerja sebagai berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan menurut Undang – Undang Republik Indonesia no 2 tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasiaonal disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya yang akan
datang.
Tingkat pendidikan yang tinggi menunjang motivasi kinerja perawat karena pendidikan yang
rendah menyebabkan pengawai sulit menyerap berbagai informasi yang berhubungan dengan
kegiatannya, semakin tinggi pendidikan maka semakin efesien ia dalam bekerja (Sedarmayanti,
2003) Perawat dengan pendidikan yang baik akan melakukan proses asuhan keperawatan yang
efektif dan fesien yang selanjutnya akan menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi,
tingkat pendidikan yang cukup akan memberikan kontribusi terhadap praktek keperawatan,
dimana pendidikan berkaitan dengan kepribadiannya.
Perawat akan menyadari bahwa kualitas asuhan keperawatan di Rumah Sakit akan sangat
ditentukan oleh kemampuan perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan apa
yang di dapatkan dalam pendidikanya. Sehingga tingkat pendidikan perawat akan mempengaruhi
motivasi perawat untuk menerapkan asuhan keperawatan di rumah sakit.
2. Pengetahuan
Kualitas pelayanan keperawatan salah satunya ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman baru terkait dengan kesehatan pasien.pendidikan kesehatan pada perawat
merupakan salah satu intervesi keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan kepuasan pada klien dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Seseorang memilih suatu pekerjaan didasarkan pada pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya. Motivasi akan menjadi masalah apabila kemampuan yang dimiliki tidak dimanfaatkan
dan dikembangkan dalam melaksanakan tugasnya,dengan adanya pengetahuan yang tinggi yang
dimiliki dapat memberikan motivasi bagi perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
3. Reward
Reward menurut Sondang (1999) merupakan bagian yang sangat didambakan oleh setiap
tenaga kerja baik itu didalam lingkup tempat kerjanya, reward merupakan cara efektif dalam
meningkatkan motivasi kerja petugas.
Begitu juga dengan perawat sangat memerlukan reward Karena dengan memberian
reward/pemberian imbalan, maka mereka merasa kebutuhan mereka diperhatikan sehingga hal
tersebut menimbulkan motivasi baik itu motivasi internal atau merasa memiliki kewajiban untuk
melaksanakan semua tugas yang telah dibebankan kepadanya. Reward dapat berbentuk seperti
piecework, bonus, komisi kurva kematangan, penghargaan, pujian dll.
4. Kenaikan jabatan
Menurut Siagian (2005) kenaikan jabatan berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai
kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang
tinggi. Dengan adanya promosi jabatan bagi tenaga kerja, maka akan meningkatkan motivasi kerja
hasil kerja dihasilkan akan memuaskan
A. Keimpulan
Seorang perawat yang memiliki pengetahuan tentang bagaimana seharusnya proses
keperawatan diberikan kepada pasien akan memiliki motivasi untuk memberikan pelayanan
yang maksimal sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Motivasi dapat memacu
pengembangan potensi diri seseorang dalam mengali pengetahuan dan keterampilan secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Motivasi belajar sering diartikan sebagai
dorongan mental yang menggerakkan prilaku belajar. Energi yang dihasilkan dari motivasi sering
dikaitkan dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai.
Namun secara psikologis pemberian reward lebih efektif meningkatkan motivasi belajar,
karena reward dapat merangsang mahasiswa untuk terus mengulang kesuksesan yang telah
diraihnya. Sementara punishment terkadang menimbulkan frustasi yang menyebabkan
mahasiswa merasa malu dan rendah diri, atau bahkan merangsang prilaku kekerasan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar para pembaca khususnya
kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya guna terwujudnya pelaksanaan
proses belajar yang baik.
Kami menyadari Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
menyarankan kepada pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang
terhadap pembahasan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
http://scholar.unand.ac.id/12468/2/BAB%20I%20PDF.pdf
https://adoc.pub/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi-menjadi-perawat-
dar.html