Anda di halaman 1dari 3

SHALAWAT/WIRID Bacaan Shalawat Nariyah: Arab, Latin, dan Terjemahnya Sabtu, 18 September

2021 | 11:00 WIB Bacaan Shalawat Nariyah: Arab, Latin, dan Terjemahnya. (Ilustrasi) BAGIKAN:
Membaca shalawat Nariyah adalah salah satu amalan yang sering dilakukan umat Islam, tak terkecuali
warga NU, di samping amalan-amalan lain semacamnya. Ada shalawat Thibbil Qulub, ada shalawat
Tunjina (Munjiyat), dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan hizib dan rawatib yang tak terhitung
banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus
beribadah.   Berbagai bacaan shalawat, hizib, dan ratib bisa diakses di NU Online Super App. Silakan
instal dari PlayStore (s.id/nuonline) ataupun AppStore (s.id/nuonline_ios).  Salah satu hadits yang
sangat populer yang membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah saw bersabda: Siapa
membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan
ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi
bacaan shalawat dengan segala ragamnya. Salah satu shalawat yang sangat populer ialah
shalawat Badar. Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan
bisa melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, sebagian orang yang bukan NU pun ikut
hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan kapan saja shalawat Badar selalu dilantunkan
bersama-sama. Nah shalawat yang satu ini, shalawat Nariyah, tidak kalah populernya di kalangan
warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain
selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan
mengadu kepada-Nya. Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah:   ‫سل ِّ ْم سَلَام ًا ت َامًّا‬
َ َ ‫ل صَلَاة ً ك َام ِلَة ً و‬ َ ‫اَلل ّٰه َُّم‬
ِّ ‫ص‬
ُ ‫سقَى الْغَم َام‬ ْ َ ‫ن الْخَوَا ِت ِم و َيُسْت‬
ُ ‫س‬ ْ ‫ح‬
ُ َ ‫ل بِه ِ الرَّغَاِئبُ و‬ ُ ‫ج بِه ِ الْك ُر َبُ و َت ُ ْقض ٰى بِه ِ الْحَوَاِئ ج ُ و َتُنَا‬ ْ ‫ࣙال َ ّذ‬  ِ‫محَــ َمّد‬
ُ ِ‫ِي تَنْح َُّل بِه ِ ال ْعُقَد ُ و َتَنْفَر‬ ُ ‫عَلى سَيِّدِن َا‬
ٰ
‫ك‬
َ َ ‫ل مَعْلُو ْ ٍم ل‬
ِّ ُ ‫س بِعَدَدِ ك‬ ٍ َ ‫ل لَم ْحَة ٍ و َ نَف‬
ِّ ُ ‫ ب ِو َجْ هِه ِ الْكَر ِ ْي ِم و َعَلى اٰلِه ِ وِصَ ح ْبِه ِ ف ِ ْي ك‬Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa
ٰ
sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-
kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-
ghamâmu biwajhihil-karîmi wa `alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli
ma`lûmilak(a). Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan
yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan
dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua
yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun,
dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan
nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau. Dalam kitab Khazinatul
Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah
shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan shalawat Nariyah karena jika
mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai,
mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali,
tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).” “Shalawat ini juga oleh para ahli yang
tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan Imam Dainuri memberikan
komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan
maka rezekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang
kaya.” Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah saw bersabda: Siapa membaca
shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain: Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali)
maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Rasulullah
juga bersabda, Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan
menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam
Khazinatul Asrar.   Baca juga: Apa dan Siapa Pengarang Shalawat Nariyah? Diriwayatkan juga
Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai
jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda:
Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amalamal
kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku
mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al-Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-
Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di
atas.   Baca juga: Shalawat Nariyah, Tuduhan Syirik, dan Ilmu Sharaf Dasar Hal ini jelas bahwa
Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya
pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam
kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu.
(HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).   KH
Munawir Abdul Fattah, Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta Catatan: Artikel ini dimuat
oleh NU Online pertama kali pada 7 April 2009, pukul 21.43 WIB. Redaksi mengunggahnya ulang
dengan penyuntingan minor.

Sumber: https://nu.or.id/shalawat-wirid/bacaan-sholawat-nariyah-arab-latin-dan-terjemahnya-pXKna

Sholawat Nariyah Mbah Ma’shum Lasem

Gus Zaim Ahmad Syakir

https://www.youtube.com/watch?v=sU8p22YQ7I8&t=542s
Wawancara eksklusif NU Online di Gedung PWNU Jawa Tengah, Jl Dr Cipto No 180 Semarang,
10 Rajab 1442 H/ 21 Februari 2021.

===

Tawassul

- Rasulullah SAW
- Sultan Mahmud
- Mbah Ma’shum

Anda mungkin juga menyukai