Anda di halaman 1dari 34

Daftar Isi

1. DaftarIsi…………………………………………………………………….. I

2. Hal-hal yang dilakukan pada al Muhtadlor (orang yang mendekati ajal)… 2

3. Prosesi pertama Memandikanmayat……………………………………… 7

4. Permasalahan-permasalahan terkait memandikan mayat…………………… 10

5. Prosesi kedua mengkafani mayat…………………………………………… 13

6. Permasalahan-permasalahan terkait mengkafani mayat……………………. 17

7. Permasalahan-permasalahan terkait membawa mayat……………………… 18

8. Prosesi ketiga sholat jenazah………………………………………………. 19

9. Permasalahan-permasalahan terkait sholat jenazah……………………….. 23

10. Prosesi keempat memakamkan mayat …………………………………….. 24

11. Permasalahan-permasalahan terkait pemakaman ………………………… 30

12. Ta’ziyah……………………………….………………………………..... 32
PANDUAN PRAKTIS
MERAWAT JENAZAH
❖ Pendahuluan
Tajhizul janaiz adalah merawat atau mengurus seorang yang yang telah meninggal,
meliputi empat prosesi,

Walau pada prakteknya akan ada perincian lebih lanjut, tergantung status dan kondisi
seorang mayat. Namun sebelum membahas hal apa saja yang harus dilakukan pada
seorang mayat, ada beberapa hal yang harus diketahui mengenai proses seorang
mendekati ajal(Al Muhtadlor).

HAL-HAL YANG DILAKUKAN PADA AL MUHTADLOR


(ORANG YANG MENDEKATI AJAL)

Al Muhtadlor adalah
orang yang mendekati
ajal, namun belum
meninggal. Hal-hal
yang perlu dilakukan
pada al
muhtadhoradalah :

2 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


1. Membaringkan dengan posisi miring pada lambung dan dihadapkan ke kiblat. Jika
kesulitan maka di terlentangkan dengan posisi wajah dan kedua telapak kaki
menghadap kiblat.
2. Dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat denganperlahan dan tidak mendesak serta
mengatakan “ucapkanlah!!”. Yang lebih utama mentalqin adalah selain ahli waris.
3. Dibacakan surat Yasin dan Ar Ro’du di sisinya.
4. Mendorong agar berbaik sangka,bertaubat kepada Allah dan menulis wasiat.

HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN


SETELAH MENINGGAL DAN SEBELUM DI MANDIKAN

1. Memejamkan kedua mata mayat.


2. Mengikat dagu dengan kain yang agak lebar dan diikatkan di atas kepala.
3. Melemaskan persendian walaupun menggunakan minyak jika dibutuhkan.
4. Melepaskan seluruh pakaiannya dan menutup dengan kain tipis.
5. Meletakkan di atas ranjang.
6. Menghadapkan mayat ke kiblat sebagaimana al muhtadlor (orang yang mendekatiajal).

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 3


7. Meletakkan sesuatu yang agak berat di perutnya, seperti botol besar berisi air.
8. Berdo’a untuk mayat seraya melakukan semua hal di atas.
9. Segera membebaskan tanggungannya, melaksanakan wasiatnya, dan mengumumkan
kematiannya.
10. Segera melakukan prosesi tajhiz (merawat mayat) dan di mulai dengan
memandikannya.

HUKUM MERAWAT MAYAT


Hukum merawat mayat adalah fardhu kifayah bagi setiap laki-laki muslim mukalaf
yang mengetahuinya. Maka tidak cukup jika di laksanakan oleh malaikat, wanita dan
anak kecil, kecuali jika tidak ada yang lain.Menurut Imam Romli dianggap cukup jika di
laksanakan oleh jin, pendapat ini berbeda dengan Imam Ibnu Hajar.

✓ Perincian status dan hukum merawat mayat adalah sebagai berikut:

➢ MAYAT MUSLIM

1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Mensholati
4. Menguburkan

4 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


➢ BAYI PREMATUR (AS SIQTHU)

Pengertian As-Siqthu adalah bayi


yang lahir dari rahim ibunya,
sebelum genap berumur enam
bulan. Hukumnya berbeda-beda
sesuai dengan keadaannya .

Keadaan bayi prematur ada tiga, yaitu :


1. Nampak jelas tanda-tanda kehidupan pada bayi tersebut, seperti menjerit, bergerak atau
sempat bernafas. Hukum bayi semacam ini adalah sebagaimana Hukumorang dewasa,
sehingga wajib dimandikan, dikafani, disholati dan dimakamkan.
2. Tidak nampak tanda-tanda kehidupan pada bayi tersebut, namun sudah nampak bentuk-
bentuk bagian anggota manusia seperti kepala, tangan atau kaki.Maka ada perbedaan
pendapat ‘ulama mengenai hal ini.
➢ Menurut Imam Ibnu Hajar
• Hukum bayi ini adalah wajib di mandikan, di kafani dan di makamkan dan tidak
boleh di sholati.
➢ Menurut Imam Romli diperinci :
• Jika lahir sebelum kandungan berusiaenam bulan maka wajib di mandikan, di kafani,
dan di makamkan, tidak boleh di sholati.
• Jika lahir setelah kandungan berusiaenam bulan maka hukumnya seperti orang
dewasa. Yaitu wajib dimandikan, dikafani, disholati dan dimakamkan.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 5


3. Tidak nampak bentuk-bentuk bagian anggota manusia, bahkan hanya berbentuk
sepotong daging.Makatidak ada kewajiban apapun, namun sunah di bungkus dengan
kain dan menguburkannya.

✓ Berikut kesimpulan sederhana mengenai status dan hukum merawat jenazah:

6 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


PROSESI PERTAMA
MEMANDIKAN MAYAT

HUKUM MEMANDIKAN MAYAT

Wajib, yaitu pada mayat Jawaz, yaitu pada mayat


Muslim selain syahid kafir dan bayi prematur yang
tidak nampak bentuk Haram, yaitu Syahid dalam
peperangan dan bayi
manusia pada bayi tersebut. peperangan.
prematur yang tidak nampak
bentuknya.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 7


BATAS KEWAJIBAN DALAM MEMANDIKAN MAYAT
• Batas minimal kewajiban dalam memandikan mayat adalahdengan meratakan air
kesuluruh badan mayat.
• Adapun beberapa langkah memandikan mayat secara maksimal adalah sbb :
1. Membakar wewangian sejak awal prosesi memandikan agar mengusir bau tidak sedap.
2. Meletakkan mayat di tempat pemandian di atas papan yang berlubang-lubang (Ketika
teknisnya tidak di pangku) agar tidak ada percikan air yang kembali mengenainya. dan
menutupnyadengan kain tipis, dengan posisi terlentang dan kedua kaki menghadap
kiblat dan dimandikan di tempat yang sepi dan beratap serta wajah mayat dalam
keadaan tertutup ketika diletakkan di pemandian
3. Orang yang memendikan mengenakan sepotong kain di tangan kirinya, menuangkan air
murni ke mayat mulai dari kepala sampai kedua telapak kaki dan menggosok seluruh
tubuh mayat dengan tangan kiri. Setelah itu mayat di kembalikan ke posisi semula.
4. Menyandarkan mayat secara perlahan, meletakkan tengkuk mayat di lutut dan
menyandarkan punggung mayat ke kaki orang yang memandikan. Tangan kanan orang
yang memandikan berada di bahu mayat, ibu jarinya tepat di lekungan tengkuk mayat
agar kepalanya tidak miring, kemudian mengusapkan tangan kiri ke perut mayat agar
kotoran di perutnya keluar.
5. Membersihkan kotoran pada kelamin dan dubur mayat dengan membasuhnya
menggunakan tangan kiri. Memperbanyak menuangkan air, hingga sebisa mungkin
kotoran dan baunya hilang.
6. Menggunakan kain yang baru untuk menghilangkan kotoran-kotoran di bawah kuku,
dikedua telinga, hidung, mulut dan kotoran di kedua mata mayat.Untuk lebih
maksimal,bisa menggunakan cotton bath,tusuk gigi dan lain-lain.
7. Mewudhui mayat secara sempurna dengan kesunahan-kesunahannyadan dzikiran-
dzkirannya. Tangan kiri dibungkus kain guna menyiwaki dengan jari telunjuk. Ketika
mengumuri dan memasukkan air ke hidung maka kepala sedikitdi miringkan agar tidak

8 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


ada air yang masuk ke dalamperutnya. Dan diwajibkanniat wudhu’ dan sunah berdo’a
setelahnya.Adapun niatnya adalah sebagai berikut:
َ َ ِّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ
‫هلل ت َعال‬
ِ ‫ت‬ ِ ‫نويت ال ُوضؤ المسنون لِهذا المي‬.

8. Memandikan mayat dengan air yang di campur daun Bidara _ jika tidak ada maka
menggunakan sabun atau semacamnya _ sebanyak tiga kali. Dengan tata cara sbb.:
✓ Memulai pembasuhan dari kepala bagian atas hingga dagu .
✓ Ujung jari-jari tangan kanan hingga pundak.
✓ Bagian badan sebelah kanan mulai atas hingga ujung jari-jari kaki kanan,
kemudian membasuh anggota tubuh bagian kiri sebagaimana anggota tubuh
bagian kanan.
✓ Meletakkan kaki kanan di atas kaki kiri dan memiringkannya ke sebelah kiri
serta membiarkan tangan kanannya, kemudian membasuh bagian belakang badan
sebelah kanan mulai pundak sampai ujung jari-jari kaki kanan.
✓ Meletakkan kaki kiri di atas kaki kanan dan memiringkan mayat ke sebelah kanan
serta membiarkan tangan kirinya, lalu membasuh bagian badan sebelah kiri mulai
pundak hingga ujung jemari kaki kiri.
NB: Semua itu di lakukan sebanyak tiga kali di sertai menggosok-gosok dengan
perlahan.
9. Menghilangkan sisa-sisa daun Bidara atau sabun dengan tatacara di atas.
10. Pada basuhan ketiga, seluruh badan mayat dibasuh dengan air yang dicampuri sedikit
kapur dengan tatacara basuhan di atas. Lalu menundukkan kepala mayat agar air yang
mungkin masuk kemulut bisa keluar.
TANBIH:Yang lebih utama dari tiga basuhan adalah lima basuhan. Yang lebih utama
dari lima adalah tujuh basuhan. Dan yang paling utama dari tujuh adalah sembilan
basuhan.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 9


✓ Jika ingin memandikan mayat hingga tiga kali seperti yang di jelaskan di atas, atau lima,
tujuh atau bahkan sembilan kali maka perinciannya sebagaimana berikut ini :

Basuhan Basuhan untuk Basuhan dengan


Jumlah
menggunakan membilas sisa daun campuran sedikit
basuhan
daun bidara bidara kapur

3 1 1 1

5 1 1 3

7 2 2 3

9 3 3 3

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
TERKAIT MEMANDIKAN MAYAT
1. Wajib bagi orang yang memandikan dan yang menyertainya untuk tidak melihat
aurat mayat dan sunah tidak melihat aurat.
2. Sunah mempersiapkan tempat air yang besar dan menghindarkannya dari percikan
air basuhan yang bisa mengotori. Juga menyiapkan dua tempat air, kecil dan sedang.
Menyiduk dengan wadah yang kecil dari tempat air yang besar sampai wadah yang
sedang kemudian memandikan dengan wadah air yang sedang. Tidak masalah jika
menggunakan alat semacam selang.
3. Sunnah melemaskan persendian mayat setelah di mandikan dan menyekanya agar
tidak membasahi kafan sehingga mempercepat busuknya mayat.
4. Makruh memotong rambut atau kuku mayat.
5. Pada mayat orang yang sedang ihram, tidak boleh melakukan sesuatu yang di
haramkan bagi orang yang ihram.Karena hukum ihram masih menetap walaupun
sudah meninggal dunia.

10 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


6. Memandikan mayat sunah di lakukan oleh orang yang dapat di percaya. Sehingga
ketika melihat hal yang baik, dia akan menyampaikannya dan ketika melihat hal
yang buruk, maka dia akan menutupinya.
7. Yang lebih utama untuk memandikan mayat laki-laki adalah laki-laki. Dan yang
lebih didahulukan adalah yang paling ahli fiqh. Bagi suami di perkenankan
memandikan istrinya, begitupun sebaliknya.
8. Jika tidak adalaki-laki yang mahram saat hendak memandikan mayat perempuan,
atau tidak ada wanita yang mahram saat hendak memandikan mayat laki-laki, maka
mayat ditayamumi.
9. Begitu juga mayat wajib di tayamumi jika sulit di mandikan karena tidak ada air atau
badan mayat akan rontok jika dimandikan sebab terbakar dan sejenisnya.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH ADALAH

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.

PERALATAN YANG DISIAPKAN KURANG LEBIH SBB.


PANDUAN MERAWAT JENAZAH 11
12 PANDUAN MERAWAT JENAZAH
PROSESI KEDUA
MENGKAFANI MAYAT

HUKUM MENGKAFANI MAYAT

Wajib, yaitu Sunah, yaitu


bagi orang Jawaz, yaitu bagi bayi
Muslim dan pada kafir prematur yang
kafir dzimi
harbi (kafir tidak nampak
selain bayi
prematur yang musuh). bentuk-bentuk
tidak nampak anggota
bentuk anggota . manusia
manusia padanya.
padanya

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 13


HAK DALAM KAFAN
1. Hak Allah, yaitu bagian kafan yang menutup aurat. Ukurannya berbeda-beda sesuai
dengan jenis kelaminlaki-laki atau perempuan. Bagian ini tidak bisa gugur walaupun
mayat berwasiat untuk menggugurkan.
2. Hak mayat, yaitu bagian yang menutup selain aurat dari lapisan kafan pertama.
Menurut Imam Ibnu Hajar, boleh untuk tidak memakaikannya jika mayat berwasiat
untuk tidak memakaikannya. Sedangkan menurut Imam Romli, bagian ini
merupakan hak dari mayat sekaligus haknya Allah sehingga tidak dapat di gugurkan.
3. Hak orang yang memiliki piutang (Ghuroma’).yaitu kafan lapis kedua dan ketiga.
Bagi ghuroma’ di perkenankan menggugurkannya ketika harta tinggalan / tirkah
mayat tidak mencukupi untuk melunasi hutang-hutangnya.
4. Hak ahli waris, yaitu kafan yang melebihi lapis ketiga. Di perkenankan bagi ahli
waris untuk menggugurkannya

TEMPAT PENGAMBILAN KAFAN


➢ Kafan di ambilkan dari harta peninggalan mayat (tirkah). Jika tidak ada, maka di
ambilkan dari hartanya orang yang wajib menafkahi mayat ketika masih hidup. Jika
tidak ada maka di ambilkan dari harta wakafan yang di peruntukkan biaya kafan. Jika
tidak ada maka di ambilkan dari baitul mal. Jika tidak ada juga, maka di ambilkan dari
harta orang muslim yang kaya.
➢ Minimal kewajiban kafan adalah selembar kain yang menutup seluruh badan mayat.
Baik laki-laki ataupun perempuan.
➢ Yang paling sempurna dalam mengkafani adalah tiga lapis kain putih bagi mayat laki-
laki. Sedangkan bagi mayat perempuan adalah dua lapis kain putih, jarik, qomis dan
kerudung.

14 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


TATA CARA MENGKAFANI
1. Meletakkan kapas yang telah di beri wewangian pada kemaluan mayat saat masih di
tempat memandikan, dan diikat dengan sesuatu agar kapas tidak terlepas.
2. Kain yang paling bagus dan paling lebar di gelar pertama dan di taburi wewangian,
kemudian lapis kedua dan di taburi wewangian, lalu lapis ketiga dan selanjutnya
mayat di letakkan di atasnya. Cara meletakkan mayat di atas kafan sebagaimana
ketika meletakkannya di tempat memandikan yaitu kedua telapak kaki mayat di
hadapkan kearah kiblat.
3. Meletakkan kapas pada lubang hidung dan lekukan kedua telinga. Meletakkan kapas
yang di beri wewangian pada wajah dan diikat dengan benang agar tidak terjatuh.
Meletakkan kapas yang di beri wewangian pada telapak tangan kanan dan diikat,
begitu pula telapak tangan kiri. Begitu juga meletakkan kapas yang di beri
wewangian pada kedua lutut kemudian ujung jemari kedua kaki mayat.
4. Telapak kedua kaki mayat di tegakkan. Tangan kanan mayat di letakkan di atas
tangan kiri. Memulai melipat lapis pertama dari sebelah kiri kemudian di sebelah
kanan. Begitu pula cara melipat lapis kedua dan ketiga.
5. Semua lipatan kafan di ikat dengan lima ikatan :
• Satu ikatan di ujung kafan di atas kepala.
• Satu ikatan pada kedua bahu.
• Satu ikatan pada pantat.
• Satu ikatan pada kedua lutut.
• Satu ikatan di bawah telapak kaki. Dan semua ikatan tidak di paten, agar mudah di
lepas saat di dalam liang kubur.

Sedangkan untuk kafan perempuan, di mulai dengan jarik yang menutup anggota badan
di antara lutut dan pusar.Kemudian qomis yang menutup seluruh badan mayat, lalu kerudung
yang menutup kepala, leher dan dada, selanjutnya dua lapis kafan.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 15


Contoh-contoh skema kain kafan:

16 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


PERMASALAHAN-PERMASALAHAN TERKAIT KAFAN

1. Kafan yang dicuci itu lebih utama dari pada kafan yang baru, karena mayat akan
membusuk dan mengeluarkan nanah. Sedangkan yang lebih layak memakai kain
yang baru adalah orang yang masih hidup. Kain yang terbuat dari kapas lebih baik
dari pada kain yang terbuat dari bahan selain kapas.
2. Seandainya mayat di sholati sebelum di kafani maka Hukum sholatnya sah namun
makruh. Seandainya di makamkan tanpa di kafani, maka tidak boleh di gali
lagi.Berbeda jika dimakamkan sebelum dimandikan.
3. Setiap mayat yang dikafani dengan hartanya sendiri dan tidak mempunyai hutang
yang menghabiskan seluruh harta tinggalannya, maka wajib untuk di bungkus
dengan tiga lapis kafan.
4. Tidak boleh mengkafani mayat kecuali dengan sesuatu yang boleh dia kenakan saat
masih hidup. Sehingga haram mengkafani mayat laki-laki dengan kain sutra dan kain
yang di warnai dengan za’faran, dan tidak haram bagi mayat perempuan. Dan tidak
di perkenankan pula mengkafani dengan bahan najis. Sedangkan kafan yang terkena
najis boleh di gunakan selama tidak menemukan kafan yang suci.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 17


5. Tidak diperkenankan menutup kepala dan memberi wewangian pada mayat orang
laki-laki yang ihram. Dan tidak di perkenankan menutup wajah mayat perempuan
yang sedang ihram.
6. Haram menulis sebagian Al Qur’an pada kafan atau badan mayat, karena akan
tercampur / terkena nanah yang keluar dari mayat.
7. Makruh menyimpan kain kafan kecuali kafan bekas salah seorang yang sholeh atau
kafan yang di ambil dari harta yang di pastikan kehalalannya.

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
TERKAIT DENGAN MEMBAWA MAYAT
Wajib membawa mayat dengan cara apapun.Namun haram jika membawa mayat
dengan cara yang mengesankan pelecehan terhadap mayat atau rawan terjatuh.
✓ Adapun cara saat membawa mayat adalah sbb :
1. At Tarbi’, yaitu dibawa oleh orang empat, masing-masing membawa ujung keranda.
Jika tidak mampu maka enam orang. Jika belum mampu juga maka yang membawa
adalah delapanorang.
2. Mayat di letakkan di antara dua kayu dan ini cara yang lebih utama. Yaitu keranda di
bawa tiga orang. Satu orang berada di depan dengan memikul dua ujung kayu bagian
depan sedangkan dua orang berada dibelakang. Jika tidak mampu maka bagian
depan di angkat oleh dua orang.
3. Saat mengiring jenazah sunah berjalan kaki dan mendekat pada mayat. Yang paling
afdol adalah berada di depan jenazah dan agak mempercepat. Makruh bagi wanita
untuk mengiring jenazah.
4. Saat membawa jenazah sunah untuk diam dan memikirkan tentang kematian dan
keadaan mayat setelah meninggal dunia. Ini adalah hukum asalnya.Namun setelah
melihat realita yang ada bahwa banyak orang-orang yang mengiring jenazah
menyibukkan diri dengan berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat.Maka sebagian
ulama’ menilai bahwa yang lebih baik adalah mengeraskan suara dengan berdziki

18 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


PROSESI KETIGA
SHOLAT JENAZAH

HUKUM SHOLAT JENAZAH


1. Wajib, ketika mayat adalah Muslim selain syahid dan bayi prematur yang
lahir dalam keadaan meninggal.

2. Haram, ketika berupa mayat yang mati syahid dalam pertempuran melawan orang
kafir, bayi prematur yang lahir dalam keadaan mati dan mayat kafir.

3. Khilaful aula, yaitu mengulangi sholat jenazah, sehingga tidak di sunahkan


mengulangi sholat jenazah.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 19


WAKTU PELAKSANAAN SHOLAT JENAZAH
Waktu pelaksanaan sholat jenazah masuk sejak memandikan mayat atau yang
menggantikannya seperti tayamum.

SYARAT SHOLAT JENAZAH


Sebagimana syarat sholat yang lain yaitu menutup aurat, menghadap kiblat dan yang
lainnya. Dan di tambahkan satu syarat yaitu tidak berada di depan jenazah. Kewajiban
sholat jenazah sudah bisa gugur dengan dilaksanakan oleh satu laki-laki walaupun
masih anak kecil.
RUKUN SHOLAT JENAZAH ADA DELAPAN
1. Niat sholat jenazah, karena sabda baginda Nabi Muhammad SAW.“Setiap
perbuatan itu tergantung pada niatnya.”
Wajib menentukan mayat yang di sholati walaupun secara global saja tidak harus di
perinci, sehingga cukup dengan mengucapkan “ aku niat mensholati mayat ini” atau
“mensholati Zaid” atau “niat mensholati mayat yang di sholati imam” atau“ niat
mensholati mayat yang berada di mihrab”.
✓ Permasalahan-permasalahan tentang niat :
• Jika keliru mengucapkan niat “aku niat mensholati Zaid!” namun ternyata mayatnya
adalah Amr, maka sholatnya tidak sah kecuali saat niat di sertai isyarah kepada
mayat yang hadir. Karena sesungguhnya isyarat itu lebih kuat.
• Seandainya mengucapkan niat “saya niat mensholati orang sepuluh” namun
ternyata jumlahnya ada Sembilan, maka hukum sholatnya sah.
• Seandainya mengucapkan “aku niat mensholati orang sepuluh ini” namun ternyata
jumlahnya sebelas maka Hukumnya tidak sah.
• Cukup dengan niat fardlu saja, tidak harus dengan niat fardlu kifayah.

20 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


2. Rukun kedua adalah takbir empat kali dengan menghitung takbiratul ihram.
Seandainya melakukan takbir hingga lima kali maka tidak apa-apa karena itu
termasuk dzikir.
3. Berdiri bagi yang mampu : karena sholat jenazah adalah fardlu kifayah. Sedangkan
bagi yang tidak mampu maka di perkenankan duduk.
4. Membaca suratAl Fatihah, di perkenankan membaca surat Al Fatihah setelah takbir
pertama, takbir kedua, takbir ketiga atau takbir keempat. Surat Al Fatihah tidak
harus dilakukan setelah takbir pertama kecuali dalam dua bentuk :
a. Ketika berupa makmum masbuq maka wajib membaca al fatihah dan
meneruskan sesuai dengan runtutan sholatnya sendiri.
b. Ketika terlanjur membaca maka wajib di sempurnakan.
5. Membaca sholawat pada Rosulullah SAW.setelah takbir kedua. Minimal do’a
sholawat adalah "‫ " اللهم صل على محمد‬. Sunnah menyertakan do’a salam,
menambahkan hamdalah sebelum sholawat dan do’a untuk kaum mukmin
setelahnya.
6. Do’a untuk mayat setelah takbir ke tiga. Syarat do’a ini adalah murni di khususkan
untuk mayat yang di sholati. Sehingga tidak cukup berdo’a secara umum. Begitu
juga tidak cukup menurut Imam Ibn Hajar jika berdo’a untuk kedua orang tua anak
kecil yang meninggal dunia.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 21


‫‪❖ Do’a-do’a yang di riwayatkan dalam sholat jenazah :‬‬
‫ِير َنا َو َك ِب ِير َنا ‪َ ،‬وذَك َِر َنا َوأ ُ ْنثَا َنا ‪ ،‬اللَّ ُه َّم َمنْ أَحْ َي ْيتَهُ مِ َّنا فَأَحْ ِي ِه‬
‫صغ ِ‬ ‫‪ .1‬اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر ِلح َِي َنا َو َم ِي ِت َنا ‪َ ،‬وشَا ِه ِد َنا َو َ‬
‫غا ِئ ِب َنا ‪َ ،‬و َ‬
‫ان‪.‬‬ ‫علَى ِ‬
‫اإلي َم ِ‬ ‫سالَ ِم ‪َ ،‬و َمنْ ت ََوفَّ ْيتَهُ مِ َّنا فَت ََوفَّهُ َ‬ ‫علَى ِ‬
‫اإل ْ‬ ‫َ‬
‫ع ْنهُ ‪َ ،‬وأَك ِْر ْم ُن ُزلَهُ َو َوسِعْ ُم ْد َخ َل ُه ‪َ ،‬وا ْغ ِ‬
‫س ْل ُه ِبا ْلمَاءِ َوالثَّ ْل ِ‬
‫ج َوا ْلب ََر ِد ‪،‬‬ ‫ْف َ‬ ‫ار َح ْمهُ ‪َ ،‬وعَا ِف ِه ‪َ ،‬واع ُ‬ ‫‪ .2‬اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر لَهُ ‪َ ،‬و ْ‬
‫َارا َخي ًْرا مِ نْ د َِار ِه ‪َ ،‬وأَ ْهال َخي ًْرا مِ نْ أَ ْه ِل ِه ‪َ ،‬و ْ‬
‫زَوجًا‬ ‫س ‪َ ،‬وأَ ْب ِد ْلهُ د ً‬ ‫ب األَ ْبيَضُ مِ نَ ال َّد َن ِ‬
‫طايَا َك َما ُي َنقَّى الثَّ ْو ُ‬
‫َو َن ِق ِه مِ نَ ا ْل َخ َ‬
‫ب ال َّن ِاراللَّ ُه َّم الَ تَحْ ِر ْم َنا أَ َ‬
‫جْرهُ ‪َ ،‬والَ تَ ْف ِت َّنا َب ْع َدهُ‬ ‫عذَا ِ‬ ‫زَو ِج ِه ‪َ ،‬وأَدْخِ ْلهُ ا ْل َج َّنةَ ‪َ ،‬وأَ ِعذْهُ مِ نْ َ‬
‫عذَا ِ‬
‫ب ا ْلقَب ِْر ‪َ ،‬ومِ نْ َ‬ ‫َخي ًْرا مِ نْ ْ‬
‫‪7. Salam yang pertama, sedangkan salam yang kedua hukumnya sunah. Menurut Ibn‬‬
‫‪".‬وبركاته" ‪Hajar, di sunahkan menambahkan lafadz‬‬

‫‪POSISI IMAM SAAT MENSHOLATI JENAZAH‬‬

‫‪22‬‬ ‫‪PANDUAN MERAWAT JENAZAH‬‬


PERMASALAHAN-PERMASALAHAN TENTANG SHOLAT JENAZAH
1. Orang yang paling utama untuk mensholati mayat adalah orang yang terdekat dari
jalur Ashobah kemudian dari jalur Dzawil Arham.
2. Sunah bagi imam berdiri tepat di sebelah kepala mayat laki-laki dan di sebelah
pantat mayat wanita.
3. Tidak di sunahkan membaca do’aiftitah di dalam sholat jenazah,akan tetapi
membaca ta’awudz tetap di sunahkan.
4. Jika makmum tertinggal dua takbir dari imam tanpa udzur, maka sholatnya batal.
Karena itu sama dengan tertinggal dua rukun fi’li (rukun yang berupa pekerjaan).
5. Ketika makmum takbir dan hendak membacaal Fatihah, kemudian imam takbir yang
kedua dan makmum belum sempat selesai membaca al fatihah maka hukum al
fatihah itu gugur dan dia hukumnya seperti makmum masbuq.
6. Sholat Ghoib diperkenankan ketika ada seseorang meninggal di luar daerah musholi
(orang yang sholat). Jika masih dalam satu daerah dengan musholi maka tidak di
perkenankan melakukan sholat jenazah kecuali berada di dekat orang yang
meninggal / tidak boleh melaksanakan sholat ghoib. Syarat sah sholat ghoib adalah
orang yang terkena kewajiban mensholati saat mayat meninggal dunia.
7. Sunah melaksanakan sholat jenazah di masjid dengan tiga shof atau lebih.
8. Di perkenankan mensholati mayat yang sudah di kubur dengan syarat orang yang
mensholati termasuk orang yang terkena kewajiban saat mayat meninggal
dunia.Tidak masalah walaupun mayat sudah rusak / membusuk.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 23


PROSESI KEEMPAT
MEMAKAMKAN MAYAT.

HUKUM MEMAKAMKAN MAYAT ADA TIGA

WAJIB
Bagi mayat Muslim
SUNNAH
dan kafir dzimi selain Bagi bayi prematur
MUBAH
bayi prematur yang yang belum nampak
belum nampak Bagi mayat kafir
anggota badan harbi, kecuali jika bau
bentuk anggota manusia padanya
manusia. busuknya dapat
mengganggu
manusia maka wajib
untuk di kubur.

24 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


TATA CARA PEMAKAMAN

Ada dua cara dalam prosesi pemakaman, yaitu cara Lahd dan Syiq.
1. Lahd, yaitu menggali bagian bawah samping liang kubur yang berada di arah kiblat
dengan ukuran yang sekira bisa muat jika mayat di masukkan, hal ini setelah liang kubur
di gali sedalam orang berdiri dengan melambaikan tangan ke atas (kira-kira empat dziro’
setengah). Bentuk lahd ini lebih utama dari pada syiq jika tanahnya keras seperti daerah
Madinah Al Munawwaroh.

Contoh:

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 25


2. Syiq, yaitu membuat galian di bagian tengah bawah liang kubur. Syiq ini lebih
utama di lakukan jika tanahnya lunak / gembur, seperti di daerah Makkah al
Mukaramah.
Contoh :

GALIAN KUBUR SYIQ

Skema Penggalian Liang Kubur

SYIQ LAHD

26 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


• Kesunahan yang paling sempurna saat pemakaman adalah meletakkan jenazah di
bagian kaki liang kubur (akhir kubur). Kemudian mayat di keluarkan dari keranda
dari arah kepalanya dan yang pertama di masukkan keliang kubur adalah kedua kaki.
Sunah meletakkan secara perlahan dengan posisi miring dengan lambung kanan di
bawah dan wajib di hadapkan ke arah kiblat. Bagi orang yang memasukkan keliang
lahd sunah membaca :
" ‫" بسم هللا الرحمن الرحيم وعلى ملة رسول هللا صلى هللا عليه وأله وسلم‬
Melepas ikatan di kepala, membuka pipinya dan meletakkannya ke tanah.Memberi
bantalan dari tanah jika di perlukan.Mayat di posisikan seakan mendekati posisi
orang ruku’ agar tidak tengkurap.Kemudian mengumandangkan adzan dan iqomat
pada telinga kanan mayat tanpa terlalu mengeraskan suara.Lahd / Syiq di tutup
dengan sesuatu agar mayat tidak langsung tertimbun tanah.Kamudian mentalqin
mayat.Setelah itu mendekat ke kubur dan menaburkan tiga genggam tanah dengan
kedua tangan.

ILUSTRASI.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 27


‫‪Contoh Talqin:‬‬

‫بسم للا الرحمن الرحيم‪ .‬كل شيء هالك إل وجهه‪ ،‬له الحكم وإليه ترجعون‪ .‬كل نفس ذائقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم‬
‫القيامة‪ ،‬فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز‪ ،‬وما الحياة الدنيا إل متاع الغرور‪ .‬منها خلقن اكم وفيه ا نعي دكم ومنه ا‬
‫نخرجكم تارة أخرى‪ ،‬منها خلقناكم للجر والثواب‪ ،‬وفيها نعيدكم للدود والتراب‪ ،‬ومنها نخرجكم للعرض والحس اب‪ .‬بس م‬
‫للا‪ ،‬وبالل‪ ،‬ومن للا‪ ،‬وإلى للا‪ ،‬وعلى ملة رسول للا صلى للا عليه وسلم‪ .‬هذا ما وعد الرحمن وصدق المرسلون‪ .‬إن كانت‬
‫إل صيحة واحدة فإذا هم جميع لدينا محضرون‪.‬‬
‫هي فالن ‪ ........‬ساإيكي سيرا ووس ماتي‪ ،‬لن ساإيكي سيرا ووس عاليه ماراع عالم قبر‪ ،‬ياإيكو ع الم ب رزح‪ .‬س يرا أج ا‬
‫عانتي للي فركارا كع سيرا أوكمي نليكا سيرا فيساه كارو كيطا كابيه‪ ،‬ياإيكو نكسيني يين تم ن أورا أن ا فعي ران ك ع ح‬
‫كجابا كو ستي للا تعالى‪ .‬لن نكسيني كوستي كنجع نبي محمد إيكو أوتوساني للا تعالى‪ .‬هي ف الن‪ ،‬س يع ع اتي‪-‬ع اتي ي ين‬
‫سيرا دي تكاني مالئكة لورو كع دي فسراهي يوبا ماراع سيرا‪ ،‬سيرا أجا كاكت لن أجا كومتر‪ ،‬عرتييا سأتمني ك ع بك ال‬
‫نكاني مراع سيرا إيكو‪ ،‬إيا فدا‪-‬ف دا مخل وقي للا‪ .‬ه ي ف الن‪ ،‬ي ين مالئك ة ل ورو معك و ت اكون م راع س يرا معكن ي س فا‬
‫فعيرانمو؟ أفا أكامامو؟ سفا نبيمو؟ أفا اعتقادمو؟ لن أفا كع سيرا س وعكمي نليك ا س يرا م اتي؟ ي ين س يرا دي تك وني كي ا‬
‫معكونو جوابو فعيرانكو كوستي للا‪ ،‬يين دي كفيع فيندوني تاكوني جوابو منيه كستي للا إيكو فعيرانكو‪ ،‬ي ين دي ن كفي ع‬
‫تلوني تاكوني إيا إيكو فتاكون فوعكاسان‪ ،‬سيرا جوابو تكاس‪ ،‬أجا كومتر لن أجا كواتير كوستي للا إيكو فعيرانكو‪ ،‬أكام ا‬
‫إسالم إيكو أكماكو‪ ،‬كوستي محمد إيكو نبيكو‪ ،‬كتاب القراءن إيكو فانوتانكو‪ ،‬صالة سمبهياع إيكو كواجبانكو‪ ،‬ووع إس الم‬
‫كبيه إيكو سدولو ركو‪ ،‬نبي إبراهيم إيكو فر ساسات بفاءكو‪ ،‬أكو أوريف لن متي نتفي أوجافان ل إله إل للا محمد رس ول‬
‫للا‪.‬‬
‫هي فالن‪ ،‬حجة‪-‬حجة كع إعسون واراهاكي مراع سيرا إيكو جكالنا كع تمن‪ ،‬عرتييا يين سيرا بكال ماعكون إع عالم قب ر‬
‫عنتي بيسوك دينا قيامة‪ ،‬ياإيكو ديناني ووع‪-‬ووع أهل قبر فدا دي تاعيأكي‪ ،‬هي فالن‪ ،‬ي ين ف اتي إيك و ح ‪ ،‬م اعكون إ‬
‫قبر‪ ،‬فيتاكوني منكر نكير أنا إع قبر‪ ،‬ديناني تاعي سكيع قبر‪ ،‬أناني حساب‪ ،‬تراجو‪/‬تيمباعان‪ ،‬ووط صراط المستقيم‪ ،‬نراكا‬
‫لى سواركو إيكو كبيه ح مسطي أناني‪ ،‬ستوهوني كوستي للا إيكو بكال ناعيأكي وعكع أنا إع عالم قبر‪.‬‬
‫‪Hei Fulan! Saiki sira wus mati, lan saiki sira wus ngalih marang alam qubur, yoiku alam‬‬
‫‪barzakh, sira ojo nganti lali perkara kang sira ugemi nalika sira pisah karo kitha kabeh, yoiku‬‬
‫‪nekseni yen temen ora ono pengeran kang haq kejaba gusti Alloh ta’ala, lan nekseni yen‬‬
‫‪gusti kanjeng Nabi Muhammad iku utusane Alloh ta’ala. Hei Fulan! Sing ngati-ngati yen sira‬‬
‫‪ditekani malaikat loro kang dipasrahi nyoba marang sira, sira ojo kaget lan ojo gumeter,‬‬
‫‪ngertio saktemene kang bakal nekani marang siro iku iyo podo-podo makhluqe Alloh. Hei‬‬
‫‪Fulan! Yen malaikat loro mengko takon marang sira mangkene: Sopo pengeranmu? Opo‬‬

‫‪28‬‬ ‫‪PANDUAN MERAWAT JENAZAH‬‬


agamamu?Sopo nabimu? Opo I’tiqodmu? Lan opo kang sira sungkemi nalika sira mati? Yen
sira ditakoni mengkono jawabo: pangeranku gusti Alloh, yen dikaping pindoni pitakone
jawabo maneh,gusti Alloh iku pengeranku, yen di kaping teloni pitakone yoiku pitakon
pungkasan, sira jawabo teges, ojo gumeter lan ojo kuatir, gusti Alloh iku pengeranku, agama
Islam iku agamaku, kanjeng Nabi Muhammad iku nabiku, kitab Al-Quran iku panutanku,
sholat sembahyang iku kewajibanku, wong Islam kabeh iku sedulurku, nabi Ibrohim iku
persasat bapakku, aku urip lan mati netepi ucapan: ‫ل إله إل للا محمد رسول للا‬.
Hei Fulan! Hujjah-hujjah kang ingsun warahake marang sira iku cekelono kang temen,
ngertio yen sira bakal manggon ing alam qubur nganti besok dino qiyamat, yoiku dinane
wong-wong ahli qubur podo ditangeake.
Hei Fulan! Yen pati iku haq, manggon ing qubur, pitakone Munkar Nakir ono ing qubur,
dinane tangi saking qubur, anane hisab, traju/timbangan, wot/shirothul mustaqim, neraka lan
swargo iku kabeh haq meshti anane, setuhune gusti Alloh iku bakal nangiake wong kang ono
ing alam qubur.

‫ ولقن ه‬،‫ وارح م غربتن ا وغربت ه‬،‫ آنس وحدتنا ووحدته‬،‫ ويا حاضرا ليس بغيب‬،‫ اللهم يا أنيس كل وحيد‬،‫ونستودعك يا الل‬
‫ وافتح أبواب‬،‫ اللهم جاف الرض عن جنبيه‬،‫ اللهم عبدك رد عليك فارأف به وارحمه‬،‫ واغفر لنا وله‬،‫ ول تفتنا بعده‬،‫حجته‬
‫ ي ا‬.‫ وإن كان مسيئا فتجاوز عن س يئاته‬،‫ اللهم إن كان محسنا فضاعف في إحسانه‬،‫ وتقبله منك بقبول حسن‬،‫السماء لروحه‬
.‫ آمين‬.‫ والحمد لل رب العالمين‬،‫ وسالم على المرسلين‬،‫ سبحان ربك رب العزة عما يصفون‬،‫الل يا رب العالمين‬

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 29


PERMASALAHAN-PERMASALAHAN TENTANG PEMAKAMAN

1. Setelah melakukan prosesi pemakaman selesai, maka bagi pengiring mayat di


sunahkan untuk berdiam diri sebentar di dekat makam guna memintakan ketetapan
iman dan memintakan ampunan untuk mayat tersebut.
2. Haram memakamkan dua orang yang berlawanan jenis dalam satu liang kubur, jika
memang di antara keduanya tidak ada ikatan mahram.
3. Di makruhkan duduk, menginjak, dan bersandar pada makam orang Muslim.
4. Tidak di makruhkan berjalan di pemakaman dengan mengenakan sandal yang tidak
terkena najis.
5. Tidak di makruhkan menembok kubur dan membangun semacam kubah karena ada
hajat, seperti khawatir akan adanya pencuri atau binatang buas atau karena memberi
tulisan pada makamnya orang sholeh.Hal itu dimakruhkan jika tidak ada hajat.
6. Di sunahkan meletakkan pelepah yang masih basah di atas kuburan karena
mengikuti apa yang telah di lakukan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.
7. Sunahberziarah kubur secara mutlak bagi laki-laki. Sedangkan bagi perempuan di
sunahkan berziarah ke makam Nabi atau orang sholeh, begitupun berziarah ke
makam kerabat. Sedangkan, apabila berziarah pada makam selainnya, maka
hukumnya makruh.
8. Haram hukumnya memindahkan mayat ke daerah selain tempat meninggalnya
kecuali di pindah ke dekat Makkah, Madinah, Baitul Maqdis atau yang lainnya, yaitu
tempat pemakaman orang-orang sholeh, maka tidak diharamkan, bahkan di
sunahkan.
9. Keadaan-keadaan penggalian mayat yang sudah di kubur :
• Di gali karena untuk dimandikan. Ketika mayat dimakamkan sebelum dimandikan,
maka wajib digali lagi untuk dimandikan agar sah untuk disholati.
• Digali karena untuk dihadapkan ke arah kiblat, yaitu ketika dimakamkan tidak
menghadap ke arah kiblat.

30 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


• Ketika ada harta yang ikut terpendam bersama mayat walaupun sedikit dan
pemiliknya tidak menuntut, maka harus digali kecuali pihak pemilik harta tersebut
merelakan.
• Ketika mayat menelan sesuatu harta, maka wajib digali kembali jika memang
hartanya milik orang lain dan pemiliknya menuntut harta tersebut, maka wajib di
bedah perutnya dan diberikan kepada pemiliknya.
• Ketika ada mayat perempuan yang masih ada janin diperutnya, maka wajib digali
dan dibedah perutnya jika masih dimungkinkan janin tersebut masih hidup
berdasarkan rekomendasi ahlinya.
• Ketika mayat dikuburkan di lahan ghosob, maka wajib digali jika pemilik lahan
tersebut menuntut.
• Ketika dimakamkan dengan pakaian ghosob, maka wajib digali jika pemiliknya
menuntut.
• Ketika ada mayat orang kafir yang dimakamkan di tanah haram, maka wajib digali
dan di kebumikan di luar tanah haram.
• Ketika ada mayat yang di khawatirkanakan digali oleh orang yang tidak bertanggung
jawab, maka wajib digali dan dimakamkan di lahan yang aman.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 31


TA’ZIYAH
Pengertian Ta’ziyah :
Secara bahasa,ta’ziyah mempunyai arti berusaha untuk ber sabar dan menghibur lara.
Sedangkan secara istilah adalah memerintah dan mendorong untuk bersabar dengan balasan
akanmendapatkan pahala, mencegah agar tidak mengeluh dan mendo’akan untuk mayat agar
mendapatkan pahala dan untuk orang yang terkena mushibah agar diberi ganti yang lebih
baik.
HUKUM TA’ZIYAH

Di sunnahkan ta’ziyah pada kerabat mayat selain yang wanita muda dan tidak ada ikatan
mahram, maka tidak di sunahkan ta’ziyah padanya kecuali bagi suami dan mahramnya.
KEUTAMAAN TA’ZIYAH

Rasulullah SAW.Bersabda :“Tidak ada seorang Muslim yang menghibur (ta’ziyah)


saudaranya yang terkena mushibah kecuali Allah akan mengenakan perhiasan kemulian
padanya di hari kiamat”.dan “Barang siapa menghibur orang yang terkena mushibah, maka
dia akan mendapatkan pahala yang sama seperti pahalanya orang yang terkena mushibah”.
dan “Barang siapa menghibur orang yang kesusahan, maka dihari kiamat akan dipakaikan
selimut padanya”.
WAKTU TA’ZIYAH

Bagi orang yang mukim, waktu ta’ziyah dimulai setelah pemakaman sampai tiga hari,
sedangkan bagi orang yang sedang bepergian, maka dimulai dari kedatangannya dari
bepergiansampai tiga hari. Sedangkan setelah batas waktu itu hukumnya makruh.

• Shigot ta’ziyah orang Muslim dengan orang Muslim yang lain adalah :

"‫ وغفر لميتك‬،‫ وأحسن عزاءك‬،‫" أعظم هللا أجرك‬


Di sertai dengan berjabat tangan.

32 PANDUAN MERAWAT JENAZAH


• Hukum menangis :

Di perkenankan menangis sebelum dan setelah mayat meninggal.Namun hukumnya


khilaful aula atau makruh menangis setelah meninggalnya mayat.
• Hukum an Nadb, an Nauh, dan al Jaza’ adalah haram.

AnNadb adalah memanggil-manggil mayat dengan menyebutkan kebaikan-kebaikannya


di sertai menangis, seperti ucapan "‫ "واكهفاه‬dan "‫"واسيداه‬. An Nauh adalah berteriak di sertai
mengeluh. Al Jaza’ adalah memukuli dada, wajah atau selainnya.
Mayat tidak akan disiksa dikarenakan kerabatnya mengeluhkannya jika memang bukan
karena perbuatannya semisal wasiat atau sesamanya.
Bagitetangga dan kerabat mayat yang jauh,disunahkan untuk menyediakan makanan
siang dan malam untuk kerabat mayat yang dekat dan mempersilahkan mereka untuk makan.

PANDUAN MERAWAT JENAZAH 33


Catatan:

34 PANDUAN MERAWAT JENAZAH

Anda mungkin juga menyukai