KELOMPOK 3
dipengaruhi oleh seberapa baik sumber daya manusia dikelola oleh suatu organisasi
iklim bisnis yang cepat, perlu menetapkan kebijaksanaan sumber daya manusai sebagai
berikut :
> Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada kondisi yang telah dicapai
perusahaan.
harus berusaha mengatasinya agar dapat mempertahankan pasar atau keuntungan yang
sudah diraih.
> Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan
Tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah perbedaan
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan harus siap dalam mengantisipasi
keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena keragaman akan meluas dengan
masuknya modal asing yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis
atau bangsa.
3) Globalisasi.
> Perusahaan harus berusaha memiliki sumber daya manusia yang mampu mengatasi
pengaruh perkembangan bisnis atau ekonomi internasional seperti resesi penurunan atau
> Perusahaan harus berusaha memiliki sumber daya manusia dengan kemampuan ikut serta
4) Peraturan pemerintah.
Setiap perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang mampu membuat
keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan
manusia yang memilki kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar dari situasi
konflik, keresahan, komplain dan lainnya khususnya dari para pekerja dengan atau tanpa
Semakin banyak pasangan suami istri yang bekerja sehingga sering terjadi kesulitan
untuk bertanggung jawab secara optimal karena sebagian waktunya digunakan untuk
Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan baik untuk melaksanakan pekerjaan
teknis maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan yang tidak mudah mendapatkan
b. Tantangan internal :
> Fleksibilitas.
> Teknologi.
TANTANGAN SDM YANG TERJADI DI MASA KINI DAN DI MASA YANG AKAN
DATANG
Kemampuan beradapatasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
saat ini. Perubahan yang disebabkan oleh digitalisasi pada dunia bisnis mendorong SDM untuk
terus berubah. Bahkan, pekerjaan yang dianggap penting bisa hilang dalam tiga tahun ke depan.
Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bekerja dalam tim merupakan
komponen penting yang dibutuhkan SDM selain kecerdasan intelektual. Ketiga komponen
penting itulah yang harus dimiliki oleh SDM saat ini dan di masa depan.
Dalam acara CEO Talk: Personal Branding: How To Thrive in Today’s Competitive Market
yang dilaksanakan di Auditoirum Djarum Foundation pada hari Jumat, 21 September 2018, CEO
Korn Ferry Indonesia Satya Radjasa menyampaikan bahwa contoh nyata dari perubahan cepat
dalam dunia bisnis adalah Go-Jek. Dalam pemaparannya, Go-Jek berawal dari perusahaan
penghubung antara konsumen dan pengemudi ojek melalui media telepon genggam yang
kemudian bertransformasi menjadi platform digital sehingga membentuknya menjadi perusahaan
teknologi. Saat ini Go-Jek berambisi menargetkan diri menjadi perusahaan financial technology
(fintech) nomor satu di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun. Hal ini merupakan bentuk
transformasi yang cepat dalam dunia bisnis. Tentu transformasi semacam ini harus diimbangi
dengan kecepatan adaptasi SDM.
Selain mementingkan aspek kemampuan berdapatasi dan bekerja sama untuk bersaing dalam
kompetisi pasar tenaga kerja, Konsultan Senior Korn Ferry Indonesia Yanuar Kurniawan
(Alumni Accounting-IUP 2006) menyampaikan konsep personal branding sebagai alat untuk
memenangi persaingan tersebut. "Personal branding adalah bagaimana membuat diri kalian unik
dan berbeda dari yang lain, bukan saja menjadi yang terbaik maupun terpintar." ujar Yanuar.
Melakukan branding pada diri sendiri merupakan suatu hal yang membutuhkan proses. "Penting
untuk kita selalu mau belajar dan menikmati prosesnya untuk membentuk personal branding
yang kuat." ujar Satya menambahkan pernyataan Yanuar.
Berbagi pengalaman dalam proses membangun personal branding, Yanuar mengatakan bahwa
dirinya pernah mengalami masa adaptasi yang berat untuk menyesuaikan harapan perusahaan
terhadap kemampuan dirinya saat dirinya baru saja lulus mendapatkan gelar sarjana. Hal ini
membuat dirinya banyak belajar secara mandiri dalam menghadapi masalah yang belum ia
pelajari sebelumnya. Ketika tantangan itu datang, saat itulah ia menunjukan kemampuan dirinya
dan tetap ramah meskipun dalam kondisi tertekan. Karakter yang ramah dan selalu percaya diri
ditambah dengan kemampuan problem solving telah menjadi personal branding bagi Yanuar.
Hal ini tentu didapatkan setelah melalui rangkaian proses pada setiap tantangan.
Selain personal branding di dunia nyata, ternyata personal branding di dunia maya tak kalah
penting. Aspek media sosial saat ini cukup menjadi pertimbangan bagi para perekrut SDM baru
di setiap perusahaan. Salah dalam melakukan personal branding di dunia maya bisa merusak
citra diri di dunia nyata. Dalam penutupnya Yanuar mengatakan "Cobalah, kalian lakukan
googling nama kalian, itulah personal branding kalian di dunia digital!."