Anda di halaman 1dari 6

Yth Tutor

Mohon izin memberikan tanggapan diskusi 2


Tantangan manajemen sumber daya manusia (Meilan Sugiarto, 2007) meliputi
tantangan eksternal dan tantangan internal.
A. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal terdiri dari :
1. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak
perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik
pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari dampak yang mereka
timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhi datangnya berbagai kesempatan usaha
(business opportunities).
Banyak perusahaan memiliki sistem organisasi yang baik yang didukung oleh visi, misi
serta business plan yang sudah matang tetapi tidak menjamin perusahaan menjadi
sukses untuk mendapatkan laba. Rata – rata perusahaan tersebut mengalami
penurunan kinerja usahanya karena kesalahan mengartikan skenario bisnis dan asumsi
pengaruh lingkungan luar. Untuk keperluan tersebut perusahaan dalam menghadapi
perubahan lingkungan atau iklim bisnis yang cepat, perlu menetapkan
kebijaksanaan sumber daya manusia sebagai berikut :

 Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada kondisi yang
telah dicapai perusahaan.
 Dalam menghadapi perubahan yang mengharuskan penambahan pembiayaan,
perusahaan harus berusaha mengatasinya agar dapat mempertahankan pasar
atau keuntungan yang sudah diraih.
 Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan
improvisasi yang kreatif.
2. Keragaman tenaga kerja.
Tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah perbedaan
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan harus siap dalam
mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena
keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti juga
masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa. Untuk keperluan
tersebut perusahaan dalam menghadapi keragaman tenaga kerja, perlu
menetapkan kebijaksanaan sumber daya manusia sebagai berikut:
 Identifikasi keragaman karyawan yang ada
 Membangun komunikasi dengan tenaga kerja
 Mempelajari karakteristik tenaga kerja
 Bersikap terbuka dengan kebergaman tenaga kerja
 Rutin melakukan evaluasi
 Melakukan sistem rekrutmen terbuka
3. Globalisasi.
Globalisasi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh seluruh elemen
organisasi. Globalisasi ditandai dengan cepatnya arus komunikasi, informasi dan
transportasi lintas negara. Dari sudut manajemen sumber daya manusia
mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
 Perusahaan harus berusaha memiliki sumber daya manusia yang mampu
mengatasi pengaruh perkembangan bisnis atau ekonomi internasional seperti
resesi penurunan atau kenaikan nilai uang.
 Perusahaan harus berusaha memiliki sumber daya manusia dengan kemampuan
ikut serta dalam bisnis global atau internasional dan perdagangan bebas.
4. Peraturan pemerintah.
Setiap perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang mampu membuat
keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan dari pemerintah. Untuk itu diperlukan
sumber daya manusia yang memilki kemampuan mengarahkan agar perusahaan
terhindar dari situasi konflik, keresahan, komplain dan lainnya khususnya dari para
pekerja dengan atau tanpa keikutsertaan serikat pekerja. Dari sudut manajemen
sumber daya manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi
dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Internalisasi peraturan pemerintah terkait hak dan kewajiban tenaga kerja.
 Perusahaan turut aktif dalam diskusi dengar pendapat publik terkait penyusunan
peraturan pemerintah menyangkut tenaga kerja.
5. Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga.
Semakin banyak pasangan suami istri yang bekerja sehingga sering terjadi
kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal karena sebagian waktunya
digunakan untuk melaksanakan tanggung jawabnya dilingkungan keluarga masing-
masing. Dari sudut manajemen sumber daya manusia mengharuskan dilakukan
usaha untuk mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Menempatkan pegawai yang merupakan satu keluarga dalam
devisi/depaartemen yang berbeda.
 Memberikan kebijakan terkait cuti dan izin pegawai menyangkut kepentingan
keluarga, misalnya: kematian keluarga, kelahiran anak, dan pernikahan keluarga
inti.
6. Kekurangan tenaga kerja yang terampil.
Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan baik untuk melaksanakan
pekerjaan teknis maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan yang tidak
mudah untuk mendapatkan tenaga kerja yang kompetitif diantara yang tersedia di
pasar tenaga kerja. Dari sudut manajemen sumber daya manusia mengharuskan
dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Membuka kesempatan seluas-luasnya untuk pegawai mengembangkan
kompetensinya
 Memberikan pelatihan kepada pegawai secara adil
 Melakukan rotasi pegawai secara rutin agar tenaga kerja memiliki keterampilan
yang sama. Rotasi dimaksudkan agar tenaga kerja dapat mempelajari hal-hal
baru terkait jobdesk pekerjaannya.

B. Tantangan internal
Tantangan internal meliputi :
1. Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif.

Pada prosesnya untuk meraih keunggulan ini lebih terlihat rumit, karena hal yang terlibat
yaitu semua aspek seperti inovasi, investasi, tenaga kerja hingga nilai ekonomi yang
dimiliki sebuah perusahaan. Dengan memahami apa itu keunggulan kompetitif, maka
selanjutnya adalah membahas fungsi dari keunggulan kompetitif bagi bisnis itu sendiri.
Hal ini diwujudkan agar nilai suatu produk terlihat lebih unggul dari segi apapun, tidak
sekedar branding semata. Dari sudut manajemen sumber daya manusia
mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
 Memberikan pemahaman yang sama kepada semua tenaga kerja mengenai tujuan
organisasi
 Memberikan standar kerja yang tinggi kepada tenaga kerja namun disesuaikan
dengan kemampuan dan aspek perikemanusiaan.
2. Fleksibilitas.
Lingkungan organisasi yang dinamis menuntut untuk dilakukan penyesuaian yang
cepat agar tidak kehilangan peluang dan kesempatan. Salah satu aspek terpenting
yang harus dilakukan penyesuaian secara cepat adalah mengenai tenaga kerja. Dari
sudut manajemen sumber daya manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk
mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Memberitahukan secara dini kepada tenaga kerja mengenai kebijakan baru yang
mungkin akan segera diterapkan.
 Memberikan pengertian kepada tenaga kerja bahwa untuk mencapai tujuan
organisasi harus dilakukan perbaikan secara berkelanjutan dan didukung oleh
seluruh elemen organisasi.
3. Pengurangan tenaga kerja.
Ada kalanya perusahaan perlu melakukan perubahan terhadap organisasinya.
Perubahan terhadap angkatan kerja dalam perusahaan pun tidak ketinggalan.
Pengurangan tenaga kerja adalah salah satu upaya perusahaan untuk melakukan
perubahan terhadap angkatan kerjanya. Biasanya ini dilakukan karena perusahaan
sedang mengalami kesulitan finansial atau industri. Dari sudut manajemen sumber
daya manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Memberikan pemahaman kepada tenaga kerja bahwa segala kemungkinan
terburuk dapat terjadi termasuk pengurangan tenaga kerja.
 Jika pengurangan tenaga kerja harus dilakukan maka pilihlah pekerja yang
memiliki rekam jejak yang baik, memiliki integritas dan etos kerja yang tinggi.
 Mempersiapkan hal ini sejak dini dengan membuat perangkat yang dapat menilai
kinerja tenaga kerja, sehingga jika diperlukan data kepegawaian secara mendadak
dapat segera dipenuhi dengan cepat.
4. Tantangan restrukturisasi.
Restrukturisasi perusahaan adalah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan
memaksimalkan kinerja suatu perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat terus
berkembang, atau minimal dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Singkatnya, restrukturisasi dilakukan agar kinerja perusahaan tersebut menjadi lebih
sehat. Ketika melakukan restrukturisasi perusahaan wajib memperhatikan kepentingan
banyak pihak, mulai dari perseroan, pemegang saham, karyawan, kreditor, mitra usaha,
dan masyarakat. Dalam situasi Pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang terdesak
untuk melakukan restrukturisasi tenaga kerja demi mempertahankan kelangsungan
usaha. Meskipun perangkat peraturan ketenagakerjaan di Indonesia sangat ketat dalam
menjaga hak karyawan, peraturan perundangan masih membuka kemungkinan
restrukturisasi hubungan kerja demi pengusaha dapat melanjutkan kelangsungan usaha.
Dari sudut manajemen sumber daya manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk
mengantisipasi dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Penyesuaian Besaran Upah

 Penyesuaian Cara Pembayaran Upah sesuai kemampuan arus kas, pengusaha dapat
(i) menunda sementara pembayaran upah; atau (ii) melakukan pembayaran secara
bertahap atas upah pekerja/buruh.

 Pemutusan Hubungan Kerja dengan Pesangon Yang Disepakati Apabila opsi


Pemutusan Hubungan Kerja tidak terhindarkan, Undang-undang Ketenagakerjaan
membuka kemungkinan pengusaha untuk menegosiasikan skema pesangon. Jika
pandemi COVID 19 menyebabkan pengusaha tidak dapat memenuhi pembayaran
seluruh pesangon, pengusaha dapat mempertimbangkan skema pembayaran
pesangon secara bertahap.

5. Budaya organisasi.
Dengan menggabungkan Manajemen SDM dengan perkembangan budaya
organisasi diharapkan cara kerja dan perilaku karyawan dapat menghasilkan suatu yang
lebih membuat efisien sistem organisasi. Perlu adanya perubahan organisasi serta
perkembangan budaya organisasi agar dapat menyesuaikan lingkungan yang ada.
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh organisasi dan
menjadi pembeda dengan organisasi yang lainnya. Dari sudut manajemen sumber daya
manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan dilakukan hal-
hal sebagai berikut :
 Menekankan kepada pekerja bahwa budaya kerja suatu organisasi dengan yang
lainnya akan berbeda. Ini untuk mengantisipasi nilai dari organisasi yang lama
yang masih dianut oleh pekerja, dalam hal pekerja merupakan pindahan dari
organisasi yang berbeda.
 Menginternalisasi kepada pegawai bahwa perubahan budaya organisasi adalah
keharusan untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Serikat pekerja.
Serikat pekerja berperan menampung aspirasi pekerja dalam memperjuangkan hak dan
kepentingan anggotanya agar didengar oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen
berperan mengelola aset perusahaan salah satunya berupa sumber daya manusia melalui
kegiatan menjalankan fungsi kompleks dalam hubungan kerja. Dari sudut manajemen
sumber daya manusia mengharuskan dilakukan usaha untuk mengantisipasi dengan
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Menampung aspirasi dari serikat pekerja dan merealisasikannya jika sesuai dengan
nilai-nilai organisasi.
 Melakukan pendekatan dan ikut terlibat aktif dalam kegiatan yang melibatkan serikat
pekerja.
 Memberikan ruang seluas-luasnya bagi pekerja yang ikut tergabung dalam serikat
pekerja.

Referensi:
MAPU5241-Manajemen Sumber Daya Manusia
https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/TANTANGAN-TERHADAP-
MANAJEMEN-SUMBER-DAYA-MANUSIA/1982be06b41337d8297286892a85f3d2cbac016d
diakses tanggal 19 April 2023 pukul 13.00 WIB
https://www.wiyonolaw.com/restrukturisasi-tenaga-kerja-dalam-era-pandemi-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai