Anda di halaman 1dari 44

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kegawatdaruratan merupakan hak setiap orang. Pemerintah dan segenap


masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.Proses perpindahan pasien antar ruangan di sebuah rumah sakit
merupakan salah satu hal penting yang terjadi di rumah sakit. Proses transfer itu dapat
dilakukan apabila kondisi pasien layak untuk ditransfer. Prinsip dalam melakukan
transfer pasien adalah memastikan keselamatan dan keamanan pasien selama proses
perjalanan ke ruangan rawat inap. Transfer pasien dapat dimulai dengan melakukan
koordinasi dengan petugas ruang rawat, menentukan petugas yang akan mendampingi
pasien, menyiapkan peralatan yang disertakan saat transfer dan monitoring keadaan
pasien selama proses transfer.
Keadaan ibu hamil saat akan memasuki proses persalinan merupakan keadaan dimana
psikis ibu hamil dapat berubah ubah. Kondisi janin yang sedang dikandung pun dapat
dengan cepat berubah menjadi gawat darurat apabila saat terjadi kegawatdaruratan
kebidanan pertugas tidak mengetahui alur dan proses yang harus dilakukan. Selama
proses transfer dr IGD Ponek ke Ruang rawat kebidanan bisa menjadikan keadaan
pasien menjadi lebih baik atau sebaliknya,jika tidak dilakukan secara baik.
Diharapkan dengan adanya SOP pelayanan makin bermutu dan dengan adanya bagan
alur petugas dengan mudah dan terarah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dan keluarga pasien pun mengerti mana yang seharusnya mereka
kerjakan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan mutu keselamatan pasien penulis
mengambil judul OPTIMALISASI ALUR PERPINDAHAN PASIEN DARI IGD
KEBIDANAN /PONEK KE RUANG KEBIDANAN (VK,NIFAS DAN
PERINATAL ) DI RSD AERAMO KABUPATEN NAGEKEO
B. IDENTIFIKASI ISU

Berdasarkan hasil dari pengamatan penulis di RSD Aeramo terdapat empat (4) isu
utama yang membutuhkan penyelesaian antara lain:
1. Belum optimalnya alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang
Kebidanan ( VK, Nifas dan Perinatal)

LA/15/2/CATIE CREW/2019 1
2. Kurang pahamnya ibu nifas tentang asi eksklusif dan cara menyusui yang
benar
3. Belum adanya kartu jga pasien
4. Belum optimalnya pendokumentasian
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Isu – isu yang telah diidentifikasi sebelumnya dianalisis oleh penulis dengan
menggunakan alat analisa berupa tabel APKL. Hal ini bertujuan untuk menetapkan
isu yang paling penting dan mendesak untuk ditemukan solusinya dan ditetapkan di
RSD Aeramo kabupaten Nagekeo. Berikut ini hasil analisa dengan menggunakan
tabel APKL.
Tabel 1.1 Analisis Isu

Penilaian Tota Priorita


N Isu l s
o. A P K L

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1. Belum optimalnya alur perpindahan 5 5 19
pasien dari ruang IGD Kebidanan ke 5 4 I
ruangan Kebidanan(VK,Nifas, Perinatal)
2. Kurang pahamnya Ibu Nifas tentang ASI
ekslusif dan cara menyusui yang benar
4 4 3 5 16 II
3. Belum Adanya Kartu Jaga pasien
2 4 3 3 12 IV
4. Belum Optimalnya pendokumentasian 3 2 4 4 13 III

Berdasarkan Tabel Analisis Isu diatas, maka Penulis menetapkan Isu utama yakni :
Belum optimalnya alur perpindahan pasien dari ruang IGD Kebidanan ke ruangan
Kebidanan(VK,Nifas, Perinatal) . Dilihat dari Segi keaktualannya alur perpindahan
pasien dari IGD Kebidanan termasuk kategori Aktual karena masih menjadi topik
pembicaraan di kalangan petugas kesehatan di RSD Aeramo pada umumnya dan para
Bidan pada khususnya dikarenakan pelayanan pada ruang IGD kebidanan atau IGD
Ponek merupakan pelayanan baru pada RSD Aeramo.
Dilihat dari segi Problematiknya, Alur perpindahan termasuk kategori Problematik.
Proses perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang rawat kebidanan merupakan
proses yang sangat penting, dimana keadaan Ibu atau pu janin bisa jadi menjadi baik
ataupun tiba – tiba menjadi memburuk saat proses tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Sehingga SOP dan bagan alur sangat dibutuhkan.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 2
Dilihat dari kekhalayakannya, Alur perpindahan termasuk dalam kategori khalayak,
artinya penting dan bersentuhan langsung dengan banyak orang. Tidak dapat
dipungkiri bahwa Alur perpindahan pasien dapat dirasakan manfaatnya oleh semmua
pasien RSD Aeramo.
Ditinjau dari kelayakannya, alur perpindahan pasien termasuk kategori layak.
Pernyataan tersebut didasarkan pada alasan bahwa SOP dan Bagan Alur telah menjadi
Peraturan resmi tiap RS yang telah di akreditasi.

D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUT PUT YANG

DIHARAPKAN

Penulis menetapkan 5 (lima) kegiatan penting beserta tahapan kegiatan dan hasil yang
diharapkan dalam rencana aktualisasi di RSD Aeramo, yaitu:
1. Membuat draft SOP Tentang alur perpindahan pasien dari IGD Kebidanan ke
Ruang Kebidanan ( VK, Nifas dan Perinatal )
Kegiatan Membuat draft dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yaitu:
a) Menemui atasan untuk menjelaskan maksud dan tujuan
b) Menyusun draft SOP
c) Meminta persetujuan direktur mengenai draft SOP
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu adanya persetujuan dari direktur
mengenai penyusunan draft SOP alur perpindahan pasien dari ruang IGD
PONEK Ke ruang kebidanan.
2. Membuat Bagan Alur perpindahan pasien dari ruang IGD Ponek ke Ruang
Kebidanan
Kegiatan Membuat Bagan alur terdiri dari 3 ( tiga ) tahapan, yaitu:
a) Menyiapkan Bahan ( Laptop )
b) Mendesain bagan alur perpindahan pasien
c) Membuat Bagan alur sesuai dengan SOP yang sudah dibuat
Hasil yang diharapkan yaitu adanya bagan alur yang telah disetujui oleh
Direktur
3. Memasangkan Bagan Alur di ruang IGD Ponek dan Ruangan Kebidanan
Kegiatan memasangkan bagan alur terdiri dari 4 ( empat ) tahapan, yaitu:
a) Menyiapkan dana
b) Memesan bingkai untuk bagan alur

LA/15/2/CATIE CREW/2019 3
c) Koordinasi dengan kepala ruangan untuk penentuan lokasi dimana
bagan alur akan diletakkan
d) Meminta teman untuk memasang bagan alur
Hasil yang diharapkan bagan alur sudah siap dan terpasang di ruang IGD
Ponek dan ruang kebidanan.
4. Melakukan Koordinasi dengan Kepala Ruangan untuk Jadwal Sosialisasi SOP
Alur Perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang Kebidanan
Dalam ,koordinasi ini terdapat 3(tiga) tahapan, yaitu:
a) Meminta kepada kelapa ruangan untuk melakukan sosialisasi
b) Mendata pihak – pihak yang tidak berhalanagan u ntuk mengkuti
sosialisasi
c) Menetukan jadwal sosialisasi
Hasil yang diharapkan yaitu kepala ruangan bersedia memberikan sosialisasi
dan tersedianya jumlah peserta.
5. Melakukan Sosialisasi SOP Alur Perpindahan Pasien kepada petugas
Kegiatan melakukan sosialisasi SOP alur perpindahan pasien terdiri dari
3(tiga) tahapan, yaitu:
a) Membuat kesepakatan bersama untuk mengikuti sosiaslisasi
b) Membuat daftar hadir
c) Mensosialisasikan SOP Alur perpindahan pasien
Hasil yang diharapkan yaitu terlaksananya kegiatan sosialisasi. Atas izin dari
kepala ruangan bahwa kegiatan habituasi ini merupakan tugas dari penulis,
maka sosialisasi SOP alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang
kebidanan dilakukan oleh penulis.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 4
BAB II DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1) DESKRIPSI WILAYAH / GAMBARAN UMUM INSTANSI

Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu Kabupaten yanng terletak di

Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT )yang berbatasan dengan Kabupaten

Ngada dan Kabupaten Ende. Sedangkan RSD Aeramo terletak di Kabupaten

Nagekeo. RSD Aerao merupakan satu – satunya rumah sakit yang ada di

kabupaten Nagekeo. RSD Aeramo terletak di jalan Prof. W.Z Yohanes Desa

Aeramo Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Luas wilayah RSD Aeramo

9,8 Hasedangkan luas bangunan 5,7 Ha.

Rumah sakit daerah Aeramo merupakan RS tipe D dan status Rmah sakit

UPTD. Status kepemilikan RSD Aeramo merupakan milik pemerintah

Kabupaten Nagekeo dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.

Saat ini RSD Aeramo sementara melakukan proses pembangunan Ruang

jenazah dan renovasi ruangan IGD.

Sejarah berdirinya RSD Aeramo kabupaten Nagekeo :

 07 Juni 2016 (SK Bupati nomor 223/KEP/HK/2016 tentang Izin

Mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah Nagekeo tahun 2016)

 07 Desember 2017 (SK Bupati Nomor 369/KEP/HK/2017 tentang Izin

Operasional Rumah Sakit Daerah Aeramo tahun 2017)

 08 Desember 2017 dilakukan Launcing RSD AERAMO oleh Bupati

Nagekeo dengan status rumah sakit kelas D Pratama

 17 Desember 2018 Penetapan Kelas D (SK Bupati Nomor

464/KEP/HK/2018 tentang Penetapan Kelas RSD Aeramo)

LA/15/2/CATIE CREW/2019 5
 18 Juni 2019 Akreditasi Rumah sakit dan hasil dari Akreditasi RSD

Aeramo mendapatkan status Akreditasi Dasar

2) SUMBER DAYA

Kemajuan RSD Aeramo sebagai lembaga kesehatan tidak lepas dari

unsur – unsur yang ada didalamnya. Berikut ini adalah sumber daya

pendukkung yang ada di RSD Aeramo.

a) Jumlah dan komposisi pegawai

RSD Aeramo terdiri dari beberapa tenaga kesehatan dan non

kesehatan. Dokter spesialis dan dokter umum berjumlah 16 orang.

Dokter spesialis terdisi dari Spesialis Anak, Spesialis penyakit dalam

( internis), spesialis anestesi, spesialis patologi klinik, Spesialis

penyakit gigi & mulut, dan spesialis mata. Ada 1 dokter gigi yang

merangkap sebagai direktur RS dan 10 orang dokter umum.

Tenaga kefarmasian berjumlah 10 orang, keperawatan dan kebidanan

berjumlah 101 orang dan pelayanan penunjang klinik berjumlah 42

orang. Penunjang pelayanan ada 16 pegawai yang terdisi dari tenaga

cleaning service sebanyak 6 orang, sopir 2 orang, Laundry 2 orang,

pe,asak 2 orang,pramusaji 2 orang,penjaga air 1 orang dan tenaga

listrik 1 orang.Total pegawai di RSD Aeramo berjumlah 187 orang.

b) Biaya dan Anggaran

Biaya anggaran Rumah sakit di dapat dari dana DAK ( Fisik dan non

fisik ) dan APBD II (Anggaran pendapatan belanja daerah). Prosedur

pengajuan dananya dengan membuat Rencana Kegiatan Anggaran

( RKA) untuk sumber dana DAK dan APBD II. Setelah RKA disetujui

oleh legislatif maka akan dituangkan ke dalam dokumen menjadi

LA/15/2/CATIE CREW/2019 6
Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA). Selanjutnya masing –

masing akan membuat rancangan kegiatan yang di ajukan ke Badan

Keuangan Daerah ( BKD) untuk proses pencairan dana.

c) Sarana dan Prasarana Utama

Ruang Layanan di RSD Aeramo terdiri dari :

 Gedung instalasi rawat jalan dan manajemen

 Gedung instalasi gawat darurat

 Gedung instalasi rawat inap pria

 Gedung rawat inap wanita

 Gedung laboratorium

 Gedung Radiologi

 Gedung Instalasi Kebidanan ( VK, Nifas dan Perinatal

 Gedung Bedah Sentral

 Gedung ICU

 Gedung Laundry

 Instalasi Pengelolaan Air limbah

d) Sarana dan Prasarana Penunjang

Fasilitas dan sarana penunjang pelayanan kesehatan yang dimiliki

Rumah sakit Daerah aeramo adalah sebagai berikut :

 Meja biro :8

 Meja setengah biro :6

 Meja kerja : 15

 Kursi kerja : 20

 Kursi tamu : 10

LA/15/2/CATIE CREW/2019 7
 Sofa :1

 Lemari arsip :7

 AC : 10

 Kipas angin :4

 Ambulance :2

 Mobil jenazah :1

 Mobil operasional dokter ahli: 3

e) Tata Kerja Organisasi

Masing – masing kepala ruangan dan kepala instalasi bertanggung

jawab kepada kepala seksi. Dimana kepala seksi terdiri dari Kasie

pelayanan medis, Kasie Keperawatan, Kasie penunjang medis,

yang semuanya bertanggung jawab kepada direktur dan direktur

bertanggung jawab kepada Kepala dinas kesehatan.

f) Pelaksanaan Pelayanan

RSD Aeramo merupakan pelaksana pelayanan lanjutan yang

menyediakan pelayanan kelas 3, untuk peningkatan akses bagi

masyarakat, dalam menjamin upaya pelayanan kesehatan. RSD

Aeramo menyediakan pelayanan kesehatan berupa UGD 24 Ja,

pelayanan dokter spesialis penyakit dalam, mata dan anak

poliklinik umum, bedah, VCT, anak yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat nagekeo.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 8
Denah Rumah Sakit Daerah aeramo

3) VISI DAN MISI

Setiap instansi pasti memiliki Visi dan Misi yang menjadi pegangan dalam

menjalankan seluruh rangkaian kegiatan dalam organisasi tersebut. Berikut ini

adalah visi dan misi RSD Aeramo, yaitu :

a. Visi

“Menjadi Pusat pelayanan rujukan bagi masyarakat nagekeo dan

kabupaten tetangga sekitarnya “

b. Misi

LA/15/2/CATIE CREW/2019 9
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang responsif, ramah dan

profesional

2) Meningkatkan jumlah dan mutu SDM, sarana dan prasarana serta

fasilitas penunjang pelayanan prima

3) Memupuk kerjasama Tim yang baik dalam suasana kekeluargaan.

4) TUGAS POKOK DAN FUNGSI

a. Membaca laporan dinas ruangan setiap shift jaga

b. Membuat laporan shift ( untuk shift siang / malam )

c. Mengikuti Pre dan Post conference ( untuk shift pagi )

d. Mengikuti serah terima tugas antar shift

e. Melakukan perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang Kebidanan

f. Melakukan persiapan alat dan bahan steril

g. Menjaga kebersihan dan merapikan ruangan, melaksanakan instruksi

dari ketua tim.

h. Melakukan konsul ke dokter jaga bila ada keluhan penyakit pasien

(untuk shift siang / malam)

i. Melakukan pengkajian terhadap pasien tentang keluhan, personal

hygiene, kebutuhan nutrisi dan pelaksanaan terapi medis

j. Menyiapkan persiapan operasi dan SC

k. Mengirim dan menjemput pasien ke kamar operasi, ICU, Rehabilitasi

medik, radiologi dan mengantar pasien yang alih ruang rawat

l. Melakukan pertolongan persalinannormal, tindakankebidanan

lainnyadengan kolaborasi dengan dokter

m. Memberikan makan dan membantu dalam pemberian obat – obatan.

n. Mengikuti visite dokter

o. Membantu upaya peningkatanmutu keselamatan pasien

LA/15/2/CATIE CREW/2019 10
p. Melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan

q. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah atasan langsung

5) STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA DINAS KESEHATAN

B. DESKRIPSI KHUSUS

Program dan kegiatan saat ini yang tercantum dalam Renstra bellum dimiliki
RSD Aeramo berhubung ada pergantian pimpinan baru sehimgga renstra tersebut
masih dalam proses penyusunan, namun program dan kegiatan yang belum optimal di
RSD Aeramo adalah belum adanya pelayanan dokter Spesialis OBSGYN dan bedah.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 11
BAB III REALISASI AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUT PUT

Kegiatan aktualisasi alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang

Kebidanan ( VK, Nifas dan Perinatal ) di RSD Aeramo dilakukan berdasarkan

rencana yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut adalah penjelasan mengenai

realisasi kegiatan optimalisasi alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang

Kebidanan.

1) Membuat Draft SOP alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang

Kebidanan

Kegiatan : Membuat draft SOP tentang perpindahan pasien dari

ruang IGD kebidanan ke Ruamng Kebidanan.

Tanggal : 15 Agustus 2019

Daftar lampiran : Foto Kegiatan

Out put kegiatan : Persetujuan dari atasan untuk melaksanakan kegiatan,

Direktur menyetujui SOP yang telah disusun.

a) Deskripsi proses

Kegiatan ini dilakukan pada minggu kedua pada bulan Agustus yaitu

hari kamis tanggal 15 Agustus 2019. Kegiatan dimulai dengan bertemu

direktur Rumah sakit daerah Aeramo. Penulis melaporkan kegiatan –

kegiatan yang telah dilakukan selama 3 minggu mengikuti pelatihan

dasar di dinas perkebunan Provinsi NTT, salah satunya adalah terkait

proses penyusunan rencana kegiatan aktualisasi. Penulis juga

menunjukan berkas berkas rancangan aktualisasi dan lembar penilaian

kepada mentor. Selain itu penulis meminta izin melakukan kegiatan

aktualisasi yaitu optimalisasi alur perpindahan pasien dari IGD Ponek

LA/15/2/CATIE CREW/2019 12
ke ruang kebidanan ( VK, Nifas dan perinatal). Direktur menyetujui

kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah mendapat ijin dari direktur,

Penulis memulai tahapan kegiatan kedua yaitu membuat draft SOP alur

perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang kebidanan. Tahapan

kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan agustus 2019.

Pada hari sabtu tanggal 17 agustus penulis melakukan konsultasi

terkait Draft SOP yang sudah dibuat kepada kepala

ruangan,dilanjutkan konsultasi ke Kasie Pelayanan medik. Setelah

mendapat beberapa revisi barulah meminta persetujuan kembali pada

kasie pelayanan medik dan direktur RSD Aeramo. Pada tanggal 29

Agustus barulah SOP alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke

ruang bersalin terbit dan siap disosialisasikan.

b) Tahapan kegiatan

 Menemui Atasan untuk menjelaskan maksud dan tujuan dan

meminta persetujuan untuk melaksanakan kegiatan

Melaporkan dan melakukan konsultasi dengan atasan langsung

serta memberikan rancangan aktualisasi yang sudah dseminarkan

untuk memdapatkan saran dan persetujuan untuk melaksanakan

aktualisasi.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 13
Gambar 3.1 menemui atasan untuk mendapat persetujuan dan melaporkan

rancangan aktualisasi

 Menyusun draft SOP perpindahan pasien dari IGD Kebidanan ke

Ruang kebidanan

Penulis menyusun Draft SOP, yang kemudian di konsultasikan

terlebih dahulu kepada kepala ruangan, dilanjutkan kepada kasie

pelayanan medik untuk mendapatkan revisi. Setelah adanya revisi

penulis kemudian meminta persetujuan kepada kasie pelayanan

medik dan mendapatkan tanda tangan dari direktur RS untuk

kemudian di sosialisasikan dan diperbanyak untuk dilaksanakan di

Rumah sakit.

Gambar 3.2 konsultasi pada kepala ruangan tentang draft SOP

LA/15/2/CATIE CREW/2019 14
Gambar 3.3 konsultasi pada kasie pelayanan medik mengenai SOP

 Meminta persetujuan Direktur Mengenai draft SOP perpindahan

pasien

Setelah SOP disetujui oleh kasie komite medik dengan di bubuhi

paraf kasie pelayanan medik kemudian meminta persetujuan ibu

Direktur dengan meminta tanda tangan pada lembar SOP yang

sudah dibuat.

Gambar 3.4 persetujuan dan penandatanganan lembar SOP oleh direktur RS

2) Membuat bagan alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang Kebidanan

Kegiatan : Menyiapkan bahan ( laptop )

Tanggal : 19 Agustus 2019

Daftar lampiran : Foto

LA/15/2/CATIE CREW/2019 15
Output kegiatan : Bahan tersedia dan bagan alur sudah disetujui direktur

a) Deskripsi kegiatan

Kegiatan membuat bagan alur dilaksanakan setelah adanya SOP alur

perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang kebidanan. Kegiatan ini

dimulai pada minggu ketiga bulan agustus setelah SOP alur

perpindahan pasien mendapatkan persetujuan dari Kasie pelayanan

medik. Dimulai hari senin tanggal 19 Agustus 2019 dengan

menyiapkan peralatan berupa laptop. Kemudian dilanjutkan dengan

membuat bagan alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang

Kebidanan. Pada minggu ketiga bulan agustus / minggu ke dua

aktualisasi hari rabu tanggal 21 agustus 2019 penulis melakukan

konsultasi kepada kepala ruangan mengenai bagan alur yang akan di

buat.Dan pada hari kamis tanggal 22 Agustus 2019 penulis memulai

membuat bagan alur sesuai dengan SOP alur perpindahan pasien yang

sudah dibuat.

b) Tahapan kegiatan

 Menyiapkan bahan (laptop )

Media dalam membuat bagan alur adalah Laptop

 Mendesain bagan alur

Bagan alur di desain dengan menggunakan aplikasi Corel Draw X7

LA/15/2/CATIE CREW/2019 16
Gambar 3.5 Proses desain menggunakan laptop aplikasi CorelDraw X7

 Membuat bagan alur berdasarkan SOP yang sudah dibuat

Setelah bagan alur di desain dengan menggunakan aplikasi

CorelDraw X7, kemudian bagan alur dibuat dan dikonsultasikan ke

direktur RS. Ada Revisi mengenai bagan alur kemudian penulis

merevisi dan kembali mengkonsultasikan kepada direktur bagan

alur yang sudah selesai. Setelah itu barulah bagan alur di cetak.

Gambar 3.6 Desain sebelum revisi

LA/15/2/CATIE CREW/2019 17
Gambar 3.7 Desain setelah revisi

3) Memasangkan bagan alur perpindahan Pasien dari IGD Ponek ke Ruang

Kebidanan

Kegiatan : Memasang bagan alur

Tanggal : 23 Agustus 2019

Daftar lampiran : Foto

Output Kegiatan : Bagan alur terpasang di ruang IGD Ponek dan Ruang

Kebidanan

 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan memasangkan bagan alur perpindahan pasien dari IGD ponek

ke ruang kebidanan dimulai dengan memesan bagan alur seperti dengan

desaign yang sudah dibuat. Untuk kegiatan ini penulis menggunakan

dana pribadi. Pada tanggal 23 Agustus 2019 penulis memesan bagan

alur. Pada saat rancangan aktualisasi penulis menuliskan tahap

LA/15/2/CATIE CREW/2019 18
kegiatannya berupa memesan bingkai, namun ditengah perjalanan

penulis berpikir dengan adanya bagan alur yang lebih bagus isi maupun

tampilannya maka akan mengundang pasien ataupun keluarganya untuk

membaca bagan alur yang sudah terpasang. Maka setelah berkonsultasi

dengan kepala ruangan dan pembimbing, dipilihlah bahan akrilik sebagai

bahan pembuatan bagan alur perpindahan pasien dr IGD Ponek ke IGD

Kebidanan. Pada tanggal 30 Agustus 2019 Bagan alur telah selesai

dibuat dan siap dipasang di ruang IGD Ponek dan ruang kebidanan.

Setelah bagan alur jadi dibuat maka dilakukan koordinasi dengan kepala

ruangan untuk lokasi meletakkan bagan alurnya.Pada tanggal 03

september setelah SPO dan bagan alur di sosialisasikan kepada petugas

kesehatan barulah meminta bantuan teman untuk memasang bagan

alurnya di ruangan IGD Ponek dan IGD Kebidanan.

 Tahapan Kegiatan

a) Menyiapkan dana

Dalam persiapan pemesanan bagan alur penulis menggunakan dana

pribadi.

b) Memesan Bagan alur menggunakan akrilik

Pada awal rancangan kegiatan penulis menuliskan bahwa bagan alur

akan dipesan dengan menmggunakan biingkai, namun dalam

perjalanan penulis menggantikan dengan menggunakan akrilik agar

tampilan terlihat lebih menarik.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 19
Gambar 3.8 proses pengambilan bagan alur di tempat percetakan

c) Koordinasi dengan kepala ruangan lokasi penempatan bagan alur

Setelah bagan alur jadi penulis melakukan koordinasi dengan kepala

ruangan untuk menentukan lokasi pemasangan bagan alur.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 20
Gambar 3.9 Bersama kepala ruangan menentukan lokasi penempatan bagan alur

d) Meminta Bantuan teman memasang bagan alur

Setelah ditentukan lokasi penempatan bagan alur, kemudian penulis

meminta bantuan teman untuk memasang bagan alur di ruang IGD

Ponek dan ruang kebidanan.

Gambar 3.10 Meminta teman untuk memasang bagan alur

LA/15/2/CATIE CREW/2019 21
4) Melakukan Koordinasi dengan kepala ruangan untuk melakukan sosialisasi

SOP Alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang kebidanan

Kegiatan : koordinassi dengan kepala ruangan untuk sosialisasi

SOP dan bagan alur

Tanggal : 28 Agustus 2019

Daftar lampiran : Foto Lembar dan persetujuan

Output Kegiatan : penulis memberikan sosialisai SOP dan Bagan alur

kepada petugas ( Bidan )

a) Deskripsi kegiatan

Untuk tahapan melakukan sosialisasi dimulai dengan meminta persetujuan

kepala ruangan untuk membawakan sosialisasi SOP dan Bagan Alur

perpindahan pasien. Namun, sesuai persetujuan kepala ruangan, penulis

membawakan sosialisasi SPO dan bagan alur perpindahan pasien karena

menurut kepala ruangan kegiatan ini ada bagain dari tugas penulis dalam

melaksanakan aktualisasi,jadi sosialisasi harus dilakukian oleh penulis.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2019 sambil

menunggu bagan alur selesai di cetak.

Setelah konsultasi dengan kepala ruangan penulis mendata petugas yang

akan mengikuti sosialisasi. Setelah sudah terdata penulis menentukan

jadwal sosialisasi. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28

Agustus 2019. Atas pesetujuan dengan kepala ruangan kegiatan sosialisasi

dilaksanakan pada tanggal 03 September 2019.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 22
b) Tahapan Kegiatan

 Meminta Kepala ruangan untuk melakukan sosialisasi

Atas persetujuan dari kepala ruangan sosialisasi dilakukan oleh

penulis, karena menurut kepala ruangan sosialisasi merupakan bagian

dari tugas aktualisasi.

Gambar 3.9 lembar persetujuan kepala ruangan

 Mendata Pihak pihak yang tidak berhalangan untuk mengikuti

kegiatan sosialiasi

Penulis bersama kepala ruangan mendata petugas yang akan

mengikuti kegiatan sosialisasi.

Gambar 3.10 bersama kepala ruangan mendata petugas yang akan mengikuti

kegiatan sosialisasi

 Menentukan jadwal sosialisasi

Berdasarkan keputusan bersama kepala ruangan pada tanggal 28

Agustus 2019 jadwal sosialisasi ditetapkan tanggal 3 Agustus 2019

5) Melakukan sosialisasi SOP alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke Ruang

Kebidanan

Kegiatan : Melakukan sosialisasi SOP dan Bagan Alur

Tanggal : 28 agustus – 03 september 2019

Daftar Lampiran : Foto dan daftar hadir

Output kegiatan : Kegiatan sosialisasi terlaksana

LA/15/2/CATIE CREW/2019 23
a) Deskripsi Kegiatan

Dalam kegiatan ini dimulai dengan tahapan membuat kesepakatan dengan

rekan rekan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengikuti

sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar undangan

sosialisasi untuk mengingatkan petugas bahwa akan diadakannya kegiatan

sosialisasi SPO dan bagan alur perpindahan pasien dari IGD ponek ke

ruang kebidanan.

Setelah undangan dibuat kemudian penulis menyiapkan daftar hadir

petugas yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Kedua tahapan ini

dilaksanakan pada tanggal 28 agustus 2019. Dan Pada tanggal 03

September 2019 dilaksanakan kegiatan sosialisasi SPO dan Bagan alur

perpindahan pasien dari IGD Ponek ke IGD Kebidanan.

b) Tahapan Kegiatan

 Membuat kesepakatan bersama rekan – rekan untuk mengikuti

sosialisasi

Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat sosialisasi dilaksanakan

pada tanggal 03 September 2019

Gambar 3.11 Gambar undangan sosialisasi

LA/15/2/CATIE CREW/2019 24
 Membuat daftar hadir untuk kegiatan sosialisasi

Kemudian penulis membuat Daftar hadir yang akan digunakan nanti

pada saat sosialisasi.

Gambar 3.12 Daftar Hadir

 Mensosialisasikan SOP dan bagan alur Perpindahan pasien

Setelah undangan diberikan pada tanggal 3 September 2019

dilaksanakan kegiatan sosialisasi SOP dan bagan alur perpindahan

pasien. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Kebidanan RSD Aeramo.

Kegiatan diikuti oleh para petugas (bidan).

LA/15/2/CATIE CREW/2019 25
Gambar 3.13 Sosialisasi SOP

Gambar 3.14 Sosialisasi Bagan Alur

6) Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan

Kegiatan : melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan

dan membuat laporan aktualisasi

Tanggal : tanggal 15 agustus – 14 September 2019

Daftar Lampiran : Foto , lembar persetujuan, undangan, Daftar hadir

Output Kegiatan : Laporan aktualisasi telah selesai dibuat dan dilaporkan

kepada direktur RSD Aeramo

LA/15/2/CATIE CREW/2019 26
b) Deskripsi kegiatan

Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan pengumpulan bukti bukti

kegiatan dari awal sampai akhir. Selain itu penulis menyiapkan format

laporan dan membuat laporan kegiatan aktualisasi.

c) Tahapan Kegiatan

 Mengumpulkan semua bukti pelaksanaan kegiatan

Setelah semua kegiatan dilaksanakan bukti - bukti kegiatan

dikumpulkan dan dilaporkan kepada direktur beserta laporan

aktualisasi yang sudah dibuat.

 Menyiapkan format Penyusunan laporan

Menyiapkan format laporan kegiatan Aktualisasi yang sesuai dengan

sistematika yang sudah diberikan oleh pembimbing.

 Membuat laporan Pelaksanaan kegiatan

Laporan Kegiatan dibuat sesuai dengan sistematika yang sudah ada,

dan semua bukti bukti dilampirkan di dalam laporan aktualisasi.

 Mengkonsultasikan hasil kegiatan kepada atasan

Setelah laporan aktualisasi selesai kemudian melaporkan laporan

tersebut kepada direktur Rumah sakit.

B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI

Kegiatan optimalisasi alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke IGD

kebidanan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan. Meskipun

jadwal kegiatan ada beberapa yang tidak sesuai dan bagan alur yang awalnya

direncanakan memakai bingkai dirubah dengan akrilik namun hasilnya tetap

LA/15/2/CATIE CREW/2019 27
memuaskan. Hasil yang baik tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor

pendukung berikut ini :

1. Direktur menyetujui dan mendukung penuh kegiatan Optimalisasi alur

perpindahan pasien dari IGD ponek ke ruang kebidanan

2. Kepala ruangan dan para kasie selalu memberikan masukan dan

mendukung kegiatan ini

3. Para petugas kesehatan sangat membantu dalam memperlacar kegiatan

sosialisasi

C. FAKTOR PENGHAMBAT REALISASI AKTUALISASI

Perjalanan kegiatan optimalisasi alur perpinhan pasien juga kadang menemui

hambatan, misalnya waktu yang bertabrakan saat akan konsultasi dengan direktur

Rumas sakit. Adapun faktor penghammbatnya adalah :

1. Ruangan IGD yang sementara dalam proses renovasi.

2. Ruangan bersalin yang saat ini digunakan bukanlah ruangan yang

sesungguhnya, sehingga saat perpindahan ruangan nanti bagan alur pun juga

akan berpindah.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 28
BAB IV ANALISA

A. REALISASI AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN SUBSTANSI

MATA PELATIHAN DAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI – MISI

ORGANISASI SERTA PENGUATAN NILAI NILAI ORGANISASI

Seluruh tahapan kegiatan dalam realisasi rencana aktualisasi pelaksanaan optimalisasi

alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang kebidanan selalu dikaitkan dengan

penanaman nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara. Berikut ini adalah penjelasan

tentang nilai -nilai yang termuat dalam setiap kegiatan.

1. Membuat draft SOP tentang alur perpindahan pasien dari IGD ponek ke ruang

kebidanan

Kegiatan ini mencerminkan nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang pertama

yaitu Akuntabel khususnya terkait kejelasan target, kejujuran dan transparansi

kepada atasan. Penulis berharap target dslam mengerjakan tahapan – tahapan

kegiatan ini dapat berlangsung selama 4 minggu, meskipun ada beberapa

hambatan.

Kegiatan ini juga mencerminkan nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang kedua

nasionalisme, khususnya tentang sikap hormat menghormati kerja sama dan

musyawarah ketika penulis menghadap ke pada kepala ruangan dan diretur

rumah sakit dan menerima masukan – masukan dari kepala ruangan ataupun

kepala rumah sakit.

Nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang ketiga yaitu Etika Publik. Terlihat

ketika penulis bersikap sopan santun, ramah dan taat perintah kepada direktur

Rumah sakit ketika ada literatur atau kalimat yang harus diganti sesuai dengan

keadaan Rumah Sakit.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 29
Dan nilai yang keempat yaitu komitmen mutu ketika penulis ada inovasi dan

berorientasi pada mutu pelayanan dalam melaksanakan kegiatan ini.

2. Membuat bagan alur perpindahan pasien dari IGD Ponek ke ruang kebidanan

Pada saat pembuatan bagan alur perpindahan pasien penulis mengeluaarkan

pendapatnya dalam berinovasi, namun penulis tetap melakukan koordinasi

dengan kepala ruangan dan direktur RS sesuai tata naskah RSD Aeramo dalam

pembuatan bagan alur. Kegiatan ini menunjukkan adanya keterkaitan dengan

nilai dasar Aparatus Sipil Negara akuntabilitas, etika publik dan komitmen

mutu.

3. Memasangkan bagan alur di ruang IGD ponek dan ruang kebidanan

Tahapan dalam kegiatan ini menunjukan penulis memiliki keterkaitan dengan

nilai dasar Aparatur Sipil Negara dimana penulis menunjukan nilai

akuntabilitas, nilai nasionalisme berupa rela berkorban pada saat penulis

memesan bagan alur dengan menggunakan dana pribadi,kerja sama dengan

meminta pertolongan teman untuk memasang bagan alur dan musyawarah

pada saat berkoordinasi dengan kepala ruangan dalam menentukan lokasi

peletakan bagan alur.

Penulis juga menunjukan keterkaitan dengan nilai dasar Aparatur Sipil Negara

pada Etika publik pada saat penulis taat perintah pada atasan mengenai lokasi

bagan alur dan cermat dalam berkolaborasi dengan kepala ruangan.

4. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan untuk jadwal sosialisasi SOP

perpindahan pasien dari IGD ponek ke ruang kebidanan

Dalam melakukan koordinasi dengan kepala ruangan untuk jadwal sosialisasi

penulis mengaitkan dengan nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu

akuntabilitas. Ada tanggung jawab, jujur dan transparansi serta adanya

kejelasan target dimana penulis berharap bahwa sosialisasi dilakukan oleh

LA/15/2/CATIE CREW/2019 30
kepala ruangan atas dasar menghormati kedudukan kepala ruangan yang lebih

berhak untuk memberikan sosialisasi. Perilaku ini juga termasuk didalam nilai

dasar Apratur Sipil Negara nasionalisme yaitu hormat menghormati dan kerja

sama. Namun kepala ruangan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

memberikan sosialisasi karena ini merupakan bagian dari tugas aktualisasi

penulis. Sehingga kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh penulis.

Kegiatan ini juga termasuk di dalam nilai dasar Aparatur Sipil Negara etika

publik karena penulis menunjukan sikap sopan santun dan taat perintah kepada

atasan.

5. Melakukan sosialisasi SOP dan bagan alur perpindahan pasien kepada petugas

Penyampaian dari SOP dan bagan alur Perpindahan pasien dari IGD Ponek ke

ruang kebidanan adalah proses tahapan yang menunjukan nilai dasar Aparatur

Sipil Negara akuntabilitas ( karena adanya tanggung jawab dan kejelasan

target dalam memberikan sosialisasi SOP dan bagan alur yang sudah dibuat)

dan nilai nasionalisme ( adanya sikap hormat menghormati kerja sama dan

musyawarah dalam membuat kesepakatan untuk mngikuti sosialisasi) serta

nilai etika publik ( penulis menunjukan sikap sopan santun dan taat perintah

serta cermat dalam malakukan kegiatan sosialisasi SPO dan Bagan alur

perpindahan pasien dari IGD ponek ke ruang kebidanan).

6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan

Evaluasi dan membuat laporan terkait dalam nilai dasar Aparatur Sipil Negara

akuntabilitas karena adanya tanggung jawab dan kejelasan target dalam

penyelesaian semua kegiatan dan tercantum dalam laporan aktualisasi. Selain

itu adanya transparansi dan jujur dalam melampirkan semua bukti bukti

kegiatan yang telah dilakukan.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 31
Selain nilai akuntabilitas adapula nilai nasionalisme dan etika publik. Terlihat

dimana penulis tetap manunjukan sikap hormat sopan santun dan taat

bperintah kepada atasan saat konsultasi laporan dan cermat dalam menganalisa

laporan aktualisasi.

Kontribusi terhadap visi dan Misi organisasi yaitu sesuai dengan visi misi RSD

Aeramo yaitu :

1. Meningkatkan jumlah mutu dan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta

fasilitas penunjang pelayanan prima

2. Memupuk kerja sama tim yang baik dalam suasana keluargaan

Sedangkan kontribusi kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi yaitu adanya sikap

kerja sama antar petugas, keterbukaan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsi dan

peran dalam memberikan pelayanan kesehatan.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 32
B. KARTU BIMBINGAN COACH

Nama : Dewi Rahmawati, A.Md.Keb


NIP : 19880312 201903 2 008
UNIT KERJA : RSD AERAMO KABUPATEN NAGEKEO
ISU : Belum optimalnya alur perpindahan pasien dari IGD
Kebidanan ke ruangan Kebidanan (VK, Nifas dan Perinatal)di
RSD Aeramo’’
GAGASAN ISU : Optimalisasi alur perpindahan pasien dari ruangan IGD
Kebidanan ke ruangan Kebidanan (VK, Nifas dan Perinatal) di
RSD Aeramo Kabupaten Nagekeo”

MATERI KONSULTASI CATATAN / JAWABAN MEDIA YANG DIGUNAKAN


COACH
Konsultasi mengenai Mengumpulkan semua Tatap muka
penetapan isu yang permasalahan / isu yang ada
akan diangkat dan dipilih yang paling
berpengaruh terhadap
pelayanan di RSD Aeramo
Konsultasi mengenai Ikuti arahan dari pimpinan
ISU yang dipilih kepada
coach setelah
konsultasi dengan
kepala ruangan

Konsultasi mengenai Ikuti sistematika dari


format laporan pengampu penjelasan
aktualisasi aktualisasi dan ditambah
adopsi dari laporan yang
coach bagikan

LA/15/2/CATIE CREW/2019 33
Konsultasi mengenai Disarankan konsul ke
SOP perpindahan mentor, jika disetujui maka
pasien yang sudah ada buat SOP baru mengenai
namun masih secara perpindahan pasien dari IGD
umum ke Ruang Kebidanan

Konsultasi mengenai
pemesanan bagan alur
yang dirubah dari
bingkai menjadi akrilik

Konsultasi mengenai Coach mengirimkan


kepastian sistemastika sistematika laporan
penulisan laporan yang
akan digunakan

LA/15/2/CATIE CREW/2019 34
Konsultasi menmgenai Role model ditiadakan
Role Model dalm
laporan aktualisasi

Konsultasi mengenai Bab 3 dilengkapi dengan


kelengkapan Bab 3dan jumlah ketenagaan dan
kartu Bimbingan Coach lampiran foto foto kegiatan.
Coach mengirimkan contoh
kartu bimbingan dan kartu
bimbingan dibuat sejak
rancangan kegiatan

Konsultasi mengenai Lembar pengesahan cukup


lembar pengesahan di laporan, yang rancak
apakah hanya di ditaruh di rancak
laporan atau dengan di
rancak juga

LA/15/2/CATIE CREW/2019 35
Konsultasi mengenai Jika direktur tidak meminta
kegiatan akhir yang laporan makan cukup
berupa evaluasi dan laporan aktualisasi yang
laporan dibuat

LA/15/2/CATIE CREW/2019 36
BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan optimalisasi alur perpindahan pasien dari IGD Kebidanan

(PONEK) ke ruang Kebidanan di RSD Aeramo, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Demi meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan petugas di

RSD Aeramo diperlukan SOP

2. Bagan alur dapat membantu petugas dalam memberikan pelayanan kepada

pasien

3. Bagan alur dapat membantu pasien dan keluarga agar mudah dalam

mendapatkan pelayanan serta terarah dalam meminta pelayanan

4. Nilai – nilai dasar aparatur Sipil Negara dapat diterapkan dalam kegiatan

optimalisasi alur perpindahan pasien dari ruang IGD Kebidanan (Ponek) ke

ruang kebidanan di RSD Aeramo, baik dengan direktur, kepala ruangan

ataupun teman sesama petugas kesehatan dan yang terutama kepada

masyarakat penerima pelayanan di fasilitas kesehatan RSD Aeramo.

B. SARAN

Pelaksanaan Kegiatan optimalisasi alur perpindahan pasien dari ruang IGD Kebidanan

(PONEK) ke ruang Kebidanan di RSD Aeramo telah memberikan manfaat kepada

petugas ataupun kepada pasien penerima layanan. Namun demikian, dalam

pelaksanaannya sering menemui kendala. Oleh karena itu penulis menyampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Lembar RM 5.4 dan RM 5.5 yanng merupakan salah satu unsur dalam

perpindahan pasien dalam pendokumentasian haruss selalu disiapkan di

ruangan IGD Kebidanan (PONEK)

LA/15/2/CATIE CREW/2019 37
2. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan hendaknya disiapkan

tabung oksigen kecil untuk di letakkan di ruangan IGD Kebidanan.

3. Alur perpindahan dan pelayanan pasien hendaknya selalu di informasikan

kepada keluarga pasien agar keluarga pasien mengerti dan merasa terbantu

dengan informasi yang diberikan.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 38
DAFTAR PUSTAKA

LA/15/2/CATIE CREW/2019 39
LAMPIRAN

Lampiran kegiatan pertama

Menghadap kepada direktur RS Direktur menerima dan mempelajari rancangan


aktualisasi

Konsultasi dengan mentor mengenai rancangan Konsultasi draft SOP dengan kepala Ruangan
aktualisasi

Konsultasi Draft SOP kepada kasie pelayanan medik Proses pengambilan nomor SOP di ruang manajemen

Penandatanganan SOP alur perpindahan pasien

SOP Alur perpindahan pasien

LA/15/2/CATIE CREW/2019 40
Lampiran Kegiatan ke 2

Konsultasi Bagan Alur kepada kepala ruangan Proses pembuatan bagan alur menggunakan laptop

Desain bagan alur sebelum konsultasi dengan direktur

Desain setelah di revisi

Lampiran Kegiatan Ke3

Proses pembuatan bagan alur di tempat pemesanan

Proses pengambilan bagan alur di tempat pemesanan

LA/15/2/CATIE CREW/2019 41
Menentukan lokasi pemasangan bagan alur

Menentukan lokasi bagan alur

Meminta bantuan teman memasang bagan alur Meminta bantuan teman memasang bagan alur

Lampiran Kegiatan Ke 4

Bersama kepala ruangan mendata bidan yang tidak


berhalangan hadir

Undangan sosialisasi

Lampiran Kegiatan ke 5

LA/15/2/CATIE CREW/2019 42
Membuat daftar hadir sosialisasi

Sosialisasi Bagan Alur


Sosialisasi SOP kepada bidan RSD Aeramo

Lampiran Kegiatan ke 6

Sebelum bagan alur terpasang ruang kebidanan Bagan alur setelah terpasang ruang
kebidanan

Sebelum terpasang bagan alur Ruang IGD Ponek Setelah terpasang bagan alur ruang IGD Ponek
Lembar persetujuan aktualisasi

LA/15/2/CATIE CREW/2019 43
BIODATA PENULIS

Dewi Rahmawati, A.Md.Keb lahir di kota Sragen Jawa Tengah pada

tanggal 12 Maret 1988. Penulis memulai pendidikan dasar di SDK

Trikora Kabupaten Ngada tahun 1994 sampai kelas 3 dan

dilanjutkan ke MIN Al-Amin Kr. Waru Sragen lulus tahun 2000.

Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Bajawa

di kelas 1 dan pindah ke SMPN 1 Tanon kabupaten Sragen lulus

tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMA N I Bajawa Kabupaten

Ngada dan lulus pada tahun 2006. Setelah lulus SMA penulis melanjutkan sekolah kebidanan

di Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta yang sekarang menjadi Stikes Kusuma

Husada dan lulus pada tahun 2009. Setelah lulus penulis bekerja sebagai tenaga bidan di

klinik Enggal saras kabupaten sragen. Pada tahun 2014 penulis menetapkan pilihan untuk

tinggal dan bekerja di kota Bajawa. Dari 2014 sampai pertengahan 2016 penulis bekerja

sebagai bidan di Puskesmas Kota Bajawa sebagai tenaga kontrak. Pada Tahun 2016 sampai

2018 penulis bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada di Bidang Yankesmas Seksi

Kesehatan Ibu dan Anak sebagai staf.Pada saat ini penulis bekerja di RSD Aeramo

Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo sebagai bidan terampil.

LA/15/2/CATIE CREW/2019 44

Anda mungkin juga menyukai