PERCOBAAN VI
KOEFISIEN KEREMBESAN/PERMEABILITAS
A. Tujuan Percobaan
Untuk mendapat nilai kerembesan (K), yaitu nilai yang menyatakan
kemudahan aliran yang melalui suatu contoh tanah, dimana permeabilitas
tergantung pada beberapa factor, yaitu :
- Ukuran butir
- Sifat aliran pori
- Angka pori tanah
- Bentuk dan tata letak pori
- Derajat kejenuhan
B. Alat-alat yang digunakan :
1. Tabung parameter
2. Batu pori
3. Kertas saring
4. Pegas
5. Gelas ukur
6. Timbangan dengan ketelitian 1 kg
7. Saringan nomor 100
8. Stopwatch
9. Mistar ukur
10. Corong
11. Klep pengatur udara
12. Ember
13. JGDF
14. VSDF
C. Bahan
1. Air
2. Tanah
D. Prosedur percobaan :
1. Saring tanah sebanyak 500 gr menggunakan saringan no 100
2. Ukur diameter dalam tabung parameter dan batu pori
3. Corong dipasang diatas burette (pipa ukur) dan samakan ketinggiannya
dengan meteran yang menempel pada alat permeabilitas.
4. Timbang dan catat berat parameter kosong
5. Letakkan gelas ukur pada saluran pembuanagn (outlet) agar terkumpul air
yang keluar dari tabung
6. Buka klep outlet di bagian bawah burette
7. Masukkan tanah ke dalam tabung dilakukan secara bertahap agar tanah
dalam tabung sama rata.
8. Pasang batu pori di atas tanah dan kertas saring di dalam tabung, agar
tanah tidak keluar.
9. Kemudian timbang dan catat berat parameter yang telah diisi dengan
tanah.
10. Setelah itu masukkan air ke dalam burette lewatcorong, bebaskan air
mengalir keluar dari outlet sampai aliran air menjadi stabil. Setelah aliran
keluar stabil, tutup klep outlet di bagian bawah burette.
11. Ukur dan tulis ketinggian air pada buretteuntuk mendapatkan nilai h.
12. Saat membuka klep outlet di bagian bawah burette, harus bersamaan
dengan menyalakan stopwatch untuk mendapat nilai waktu (t).
13. Air yang dimasukkan harus tetap stabil (constant) pada ketinggian yang
sama dengan di awal pencatatan sampai akhir pencatatan nanti.
14. Air dibiarkan mengalir masuk gelas ukuruntuk mendapatkan volume air
yang keluar.
15. Apabila volume air terkumpul dengan yang telah ditentukan, tutup klep
outlet di bagian bawah burette, bersamaan dengan mematikan stopwatch
16. Waktu (t) yang dibutuhkan untuk mendapatkan volume air yang
terkumpul di dalam gelas ukur dicatat.
17. Volume air yang terkumpul di dalam gelas ukur dihitung dan dicatat.
18. Kemudian timbang dan catat berat parameter setelah pengujian.
19. Bersihkan alat-alat yang digunakan dan kembalikan pada tempatnya.
E. Rumus-rumus yang digunakan
QL
K=
t.h.A
Dimana :
Q = Jumlah air total yang mengalir selama waktu t
h = Kehilangan tekanan total
A = Luas penampang tanah
L = Panjang tanah dalam lubang parameter
t = Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air
K = Koefisien rembesan
µT
K20℃ = KT =
µ 20 ℃
Dimana :
K20℃ = Permeabilitas pada suhu 20°C
KT = Permeabilitas pada suhu t°C
µT = Viskositas air pada suhu t°C
µ20°C = Viskositas air pada suhu 20°C
= 38,47
Tinggi / Panjang Contoh (L) = 18
Tinggi Tekanan (h) = 110
Berat Mold Lengkap = 9380 gr
Berat Mold + Contoh (Tanah) Basah = 10124 gr
Berat Mold + Contoh (Tanah) Kering = 9903 gr
Berat Contoh (Tanah) Kering = 523 gr
Berat Contoh (Tanah) Basah = 744 gr
Berat Air = 180 gr
Kadar Air (w) = 35,865 %
Berat Isi Air ( γ ω) = 0,459 gr
Berat Isi (Tanah) basah ( γ sat ) = 1,813 gr
Berat Isi (Tanah) Kering ( γ dry ) = 1,334 gr
Angka Pori (Void Rasio) = W × G (e) = 0,043
G. Perhitungan
Q.L
K=
t .h. A
80 × 17
a. K1 =
25,67 × 110 × 38,47
= 0,012
90 × 17
b. K2 =
28,71 × 110 × 38,47
= 0,012
100 × 17
c. K3 =
32,27 × 110 × 38,47
= 0,012
= 0,012 cm3/s
µT
K20 = KT
µ 20 ℃
8,95
= 0,000713 × µT = 8,95
10,09
= 0,0006 µ 20 ℃ = 10,09
berat air
Water Content (W) = × 100 %
berat tanah kering
180
= 500 × 100 %
= 36 %
Wt
Unit Weight (μ dry) =
Vt
Diketahui : Wt = gram
Vt = Volume Mold
=A×L
= 38,17 × 17
Vt = 653,99 gr/cm3
500
= 653,99
= 0,764 gr/cm3
1,813
= 653,99
= 0,003 gr/cm3
Unit Weight ( γw ¿ = berat isi tanah basah - berat isi tanah kering
= 1,813 – 1,334
Diketahui : W = 36 %
W
=
100
36
=
100
= 0,36
G = 1,201 gr/cm3
= 0,36 × 1,201
= 0,432
H. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai
Koefisien Perembesan (K) rata rata, yaitu 0,012 cm3/s.
2. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai
Kadar Air (Water Content) sebesar 36%.
Gambar 1 Gambar 2
Tabung Parameter Batu Pori
Gambar 3 Gambar 4
Kertas Saring Pegas
Gambar 6.
Gambar 5
Timbangan dengan ketelitian
Gelas Ukur
0,01 kg
Gambar 7
Gambar 8
Timbangan dengan ketelitian 1
Saringan No. 100
kg
Gambar 9 Gambar 10
Stopwatch Mistar Ukur
Gambar 11 Gambar 12
Corong Talam
Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus
Koefisien Kerembesan/Permeabilitas Kelompok XIII
Gambar 13 Gambar 14
Pipa Karet Klep Pengatur Udara
2. Gambar Bahan
Gambar 1 Gambar 2
Air Suling Tanah
3. Foto Kegiatan
Gambar 1 Gambar 2
Menyaring tanah Mengukur diameter tabung
Gambar 3
Pasang corong di atas burette
Gambar 5 Gambar 6
Membuka klep outlet Masukan tanah kedalam tabung
Gambar 8
Gambar 7
Timbang parameter yang berisi
Pasang batu berpori
tanah
Gambar 9 Gambar 10
Masukian air ke dalam corong Ukur ketinggian air
K. Foto Kelompok
KELOMPOK XIII