Esai Biopsi
Esai Biopsi
111911133131
Biopsikologi Perilaku
Kelas C-1
Kelompok 4
Keadaan afektif ini dihasilkan oleh interaksi antara beberapa sirkuit saraf
yang terkait dengan fungsi motorik, kognitif, emosional, motivasi dan perilaku
(McCall, 2013). Fenomena terkait empati sangat penting untuk interaksi sosial
yang sukses, memungkinkan seseorang untuk lebih memahami yang lain, belajar
dari tindakan orang lain, dan pada akhirnya memberikan bantuan. Karena itu,
mereka dapat membantu masyarakat untuk berkembang melalui kolaborasi
(McCall, 2013).
Dengan memliki 500 juta neuron di bagian korteks otak besarnya, anjing
terbukti memiliki kecerdasan setara dengan rakun dan singa. Adapun kucing
dengan 250 juta neuron rupanya memiliki tingkat kecerdasan yang setara dengan
beruang. Ini juga menunjukkan bahwa kucing juga memiliki kecerdasan tinggi.
Terlepas dari minat masyarakat mengenai apakah anjing memiliki akal dan
merupakan hewan yang relatif cerdas , beberapa penelitian selama beberapa tahun
terakhir secara sistematis telah meminta pemilik anjing untuk menggambarkan
prespektif mereka mengenai kemampuan kognitif tertentu yang ada pada anjing
mereka. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memahami kemampuan
kognitif secara spesifik sifat pemilik anjing kepada anjingnya sendiri, dan apakah
kedekatan emosional dengan anjing peliharaan dan tingkat pengetahuan yang
dirasakan tentang anjing peliharaan terkait dengan peringkat kognisi.
Tujuan dari penelitian tersebut bukan hanya itu saja, namun juga untuk
mengeksplorasi persepsi pemilik tentang kemampuan kognitif anjing dan untuk
memastikan apakah pengetahuan yang dipersepsikan mengenai anjing dan
kedekatan emosional dengan anjing seseorang dikaitkan dengan peringkat kognisi.
Secara umum, para peserta (pemilik anjing) menilai anjing mereka sangat tinggi
dalam hal memiliki keterampilan kognitif yang kompleks. Responden umumnya
setuju bahwa anjing memiliki keterampilan kognitif sosial yang luas, banyak
diantaranya telah ditetapkan secara eksperimental.
Salah satu contoh hewan yang pintar karena dilatih adalah anjing.
Meskipun banyak orang yang mengatakan anjing merupakan hewan yang amat
cerdas karena mereka mampu mengikuti instruksi orang dengan baik. Contoh nya
seperti ketika anjing diberi perintah untuk duduk (sit) maka anjing tersebut akan
duduk, lalu ketika diberi perintah untuk menunggu (wait) untuk memakan
makanannya yang sudah berada di depan matanya maka anjing tersebut akan diam
sejenak hingga diberi perintah oleh pemiliknya untuk memakan makanannya.
Disini saya menempatkan posisi saya sebagai kontra jika anjing memiliki
kecerdasan yang sangat tinggi secara alami, sejak anjing tersebut lahir, yang mana
jika dibandingkan dengan kecerdasan hewan lainnya. Hanya dikarenakan anjing
memang dapat memahami perasaan manusia di kala senang atau sedih sehingga
sebagian dari pemilik hewan peliharaan tersebut berpikir bahwa anjing pintar
secara emosional. Namun, tidak hanya anjing saja yang memiliki perasaan, hewan
lain pun juga memiliki perasaan. Meskipun ternyata anjing tidak sepintar yang
kita pikir, namun anjing dibekali kemampuan luar biasa yang mungkin tidak
dimiliki manusia, seperti penciuman tajam dan kemampuan berburu. Hal
semacam itulah yang membuat anjing begitu istimewa dan bukan dari tingkat
kecerdasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, & Cheeke. (1998). Do domestic animals have minds and the ability to
think? A provisional sample of opinions on the question. 2072-2079.
de Vignemont, F. a. (2010). The empathic brain: how, when and why? Trends
Cogn. Sci., 10, 435–441. doi:10.1016/j.tics.2006.08.008
Hojat. (2009). The devil is in the third year: a longitudinal study of erosion of
empathy in medical school. Acad. Med, 84, 1182–1191.
doi:10.1097/ACM.0b013e3181b17e55
Jardim-Messeder Débora, L. K.-H. (2017). Dogs Have the Most Neurons, Though
Not the Largest Brain: Trade-Off between Body Mass and Number of
Neurons in the Cerebral Cortex of Large Carnivoran Species. Frontiers in
Neuroanatomy, 11, 118. doi:10.3389/fnana.2017.00118
King, Marston, & Bennet. (2009). Describing the ideal Australian companion dog.
120, 84-93.
Pongracz, Vida, Banhegyi, & Miklosi. (2008). How does dominance rank status
affect individual and social learning performancein the dog? 11, 75-82.
Rajecki, Lee Ramussen, Sanders, Modlin, & Holder. (1999). Good dog : aspects
of humans casual attribution for a companion animal's social behavior. 7,
17-34.
Serpell. (1996). Evidence for an association between pet behavior and owner
attachment levels. 49-60.