Akan tetapi, dalam Islam, hubungan agama dan sains seperti 2 sisi mata uang, keduanya
saling mendukung: agama mendorong sains, sementara sains bermanfaat untuk meningkatkan
keimanan dalam agama. Oleh karena itu, ummat Islam perlu memahami hubungan di antara
keduanya dalam hubungan yang harmonis.
Agama-agama baru itu dibawa oleh paraNabi berdasarkan pesan wahyu dari Tuhan.
Para pengikutnya semakin berkembang dari generasi ke generasi sampai sekarang.
Sains memiliki cara pandang yang unik terhadap alam semesta: menawarkan narasi
logis dan empiris tentang alam semesta. Di dalam al-Quran bahkan ditegaskan bahwa
sains (ilmu pengetahuan) bisa menuntun orang-orang yang beriman menemukan
Tuhan. Hubungan Islam dan sains itu diadaptasi oleh gereja semenjak kemunculan
Gerakan Renaissance di Eropa, sebagai bagian dari reformasi gereja. Pada era ini,
kehendak untuk memahami Tuhan menjadikan agama menjadi pendorong utama
semua usaha perolehan sains.