Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN IX PAK

SP: HUBUNGAN IMAN KRISTENAN DAN


ILMU PENGETAHUAN

DOSEN
AMELIA WILA, S.SI-TEOL.,MSI
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu pengetahuan merupakan upaya peningkatan pengetahuan dan rangkaian
kemenangan terhadap suatu kebodohan, adapun bbp definisi ilmu menurut para
ahli spt yg dikutip oleh Bakhtiar (2005) adalah:
 Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya,
maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya
dari dalam.
 Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
 Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif
dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
 Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun
dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
 Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh
dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang
pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.
DOMINASI IMAN/AGAMA TERHADAP ILMU
PENGETAHUAN/SAINS

• Dibarat tempat kekristenan berasal, selama berabad2 lamanya,


khususnya selama abad pertengahan, dapat disaksikan dominasi
iman atas ilmu pengetahuan/sains. Teologi yg menjadi acuan
kehidupan iman orang kristen, dianggap sebagai ratu ilmu
pengetahuan, telah menempatkannya sebagai ukuran kebenaran
untuk segala hal, bukan hanya untuk soal iman dan etika.
• Tragisnya, ketika Galileo mengemukakan temuan ilmu
pengetahuannya bahwa bukan matahari yg beredar dari timur ke
barat, melainkan bumilah yg beredar mengelilingi matahari, gereja
sebagai pemegang otoritas kebenaran ajaran teologi menjatuhkan
hukuman yg mengerikan terhadap dia. Penemuannya justru
dianggap bertentangan dg deskripsi Alkitab yg ditafsirkan secara
literal (harafiah) dan dikenal dg istilah Biblical Literalism, tanpa
memerhatikan konteks budaya ketika Alkitab ditulis.
Lanjut...
• Alkitab ditulis dalam konteks masyarakat agraris dan masih
sederhana, dan deskripsi tentang fenomena alam berdasarkan
pengamatan semata2. secara awam sudah tentu deskripsi bhw
matahari yg beredar mengelilingi bumi adalah hal yg wajar tetapi
tentu maksud Alkitab bukanlah untuk memberi deskripsi tentang
gejala2 alam dan menjadi buku teks ilmu pengetahuan alam.
• Tujuannya jauh lebih tinggi dari deskripsi spt itu, bahwa dibalik
semua yg ada, ada penciptanya yaitu Allah.
• Untungnya setelah beberapa abad kemudian Gereja mengakui
bahwa hukuman thdp Galileo Galilei adalah suatu kekeliruan, dan
gereja telah meminta maaf atas hal tsb.
• Umumnya pada masa kini tdk ada yg beranggapan bhw mataharilah
yg beredar mengelilingi bumi dan bukan bumi yg mengelilingi
matahari, walaupun tdk berani menolak otoritas Alkitab, karena
Alkitab bukan buku teks ilmu pengetahuan.
DOMINASI ILMU PENGETAHUAN/SAINS TERHADAP
AGAMA/IMAN
• Sejak zaman pencerahan, dominasi iman atas ilmu pengetahuan
mulai dipertanyakan, malahan berkembang menjadi dominasi ilmu
atas iman. Tantangan utama atas agama/iman dalam abad ilmu
pengetahuan adalah keberhasilan metode ilmu pengetahuan.
Tampaknya ilmu pengetahuan memberikan satu2nya jalan yg dpt
dipercaya menuju kpd pengetahuan (Knowledge). Banyak orang
menganggap sains (ilmu pengetahuan) bersifat objektif, universal,
rasional, dan didasrkan pd bukti obsrvasi/pengamatan yg kuat.
• Sedangkan agama pd sisi yg lain, bersifat sangat subjektif, Lokal
(sempit skopnya), emosional, dan didasarkan pd tradisi atau sumber
kewibawaan yg saling bertentangan satu sama yg lain. Lama
kelamaan, org lbh yakin akan metode ilmu pengetahuan, mulai
meragukan keyakinannya, dan bahkan meningggalkannya sbg suatu
yg tdk berdasar.
• Rasio manusia menjadi ukuran atas segala2nya bukan hanya dlm
bidang sains/ilmu pengetahuan tetapi juga dlm hal2 yg bersifat
ilmiah dan kepercayaan.
HUBUNGAN IMAN/AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN/SAIN

Seorang teolog bernama Ian Barbour membagi tipe hubungan iman dan ilmu
pengetahuan masa sekarang dalam 4 tipe hubungan.
a. Pertengahan (Conflict)
Pertengahan adalah hubungan yg bertentangan (conflicting), dan
dalam kasus yg ekstrem mungkin bahkan bermusuhan (hostile). Barbour
menunjukan bahwa contoh historis dan konflik ini adalah kasus Galileo. Lebih
jauh dia katakan bahwa pada satu sisi mereka yg menganut materialisme
ilmiah (pada pihak ilmu pengetahuan) berada pd pertentangan yg tdk
terdamaikan dg mereka dari pihak agama/iman yg menganut Literalisme
Alkitabiah.
Baik Materialisme Ilmiah dan Literalisme Alkitabiah percaya bhw ada
konflik yg serius antara ilmu pengetahuan masa kini dg kepercayaan2
agamawi klasik. Menurut Barbour, keduanya justru mewakili penyalahgunaan
ilmu pengetahuan. Kaum Materialisme mulai dg ilmu pengetahuan kemudian
berakhir dg membuat klaim2 filosofis yg luas. Sebaliknya Kaum Literalisme
bergerak dari teologi lalu membuat klaim2 tentang hal2 yg berhubungan dg
ilmu pengetahuan. Keduanya sama2 kurang memberi penghargaan kpd
perbedaan2 kedua disiplin ilmu tsb.
b. Perpisahan (independence)
• Perpisahan berarti ilmu dan agama berjalan
sendiri2 dg bidang garapan, cara dan
tujuannya masing2 tanpa saling mengganggu
atau mempedulikan. Ini salah satu cara untuk
menghindari konflik atau saling menyalahkan.
Beberapa ahli bahkan berpendapat bhw ilmu
dan agama mempunyai perspektif yg berbeda
atas bidang yg sama, ketimbang bidang
penelitian yg berbeda.
c. Perbincangan (dialogue)
• Perbincangan ialah hubungan yg saling terbuka dan
saling menghormati, karena kedua belah pihak ingin
memahami perbedaan dan persamaan antara
keduanya.
• Banyak cara dan wilayah yg dpt digunakan oleh ilmu
pengetahuan dan teologi/iman untuk berdialog satu
sama yg lain yg dpt memperkaya keduanya dlm
memenuhi panggilannya untuk memanusiakan
manusia. Salah satu yg diusulkan adalah
mengembangkan spiritualitas yg berpusat kpd alam.
Teologi kristen sebaiknya menjaga keseimbangan
antara imanensi Ilahi (Allah) dlm alam, dan pd saat yg
sama transendensi Allah atas alam.
d. Perpaduan (Integration)
• Beberapa penulis berpendpt bhw semacam integrasi antara ilmu
dan iman adalah mungkin.
1. Teologi natural (alamiah), diklaim bhw eksistensi Allah dpt
disimpulkan dari bukti2 rancangan dlm alam. Bhw alam
sedemikian teratur menunjukan adanya suatu perancang
dibaliknya. Ia tdk mungkin terjadi dg sendirinya. Ilmu pengetahuan
menolong kita untuk lbh menyadarinya.
2. Dlm teologi tentang alam, sumber utama dari teologi terletak
diluar ilmu pengetahuan, namun teori2 ilmiah dpt memengaruhi
perumusan ulang dari doktrin2 tertentu dlm agama, khususnya
doktrin ttg penciptaan dan hakikat manusia.
3. Dlm sistesa sistematis, baik ilmu maupun agama, menyumbang
untuk pengembangan dari suatu metafisik yg inklusif, spt dlm
filsafat proses.
Barbour sangat mendukung tipe keempat. Namun tujuan akhir agama
adalah transformasi manusia dan masyarakat dlm rangka mentaati
kehendak Tuhan.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai