Anda di halaman 1dari 1

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL

MASA SEBELUM KEMERDEKAAN

Pendidikan Masa Penjajahan Portugis


Bangsa Portugis datang pada awal abad ke-16. Kurikulum pendidikan Portugis saat itu terdiri dari
pelajaran agama Katolik, membaca, menulis, dan berhitung. Tokoh yang terkenal dalam mendirikan
sekolah katolik yaitu Franciscus Xaverius

Pendidikan Masa Penjajahan Belanda


Pendirian sekolah hanya bertujuan untuk mencetak calon pegawai. Rakyat hanya diajari cara
membaca, menulis, dan berhitung seperlunya. Pendidikan lebih mudah di akses oleh kaum pribumi
dari golongan atas saja.

Pendidikan Masa Penjajahan Jepang


Pendidikan dilaksanakan dengan berorientasi pada perang. Murid-murid bergotong-royong
mengumpulkan batu, kerikil, dan pasir untuk pertahanan. Halaman sekolah ditanami umbi-umbian
dan sayur untuk bahan pangan. Masyarakat digalakan menanam pohon jarak untuk menambah
pasokan minyak untuk berperang.

MASA SETELAH KEMERDEKAAN


Pendidikan Masa Kemerdekaan
Tokoh pendidikan yang berjasa pada masa kolonial Belanda seperti Ki Hajar
Dewantara, Moh. Syafei, Mr. Suwandi, dll. Pada masa ini juga sudah ada empat
tingkatan pendidikan yaitu, pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi. Sudah ada 24.775 buah sekolah
yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pendidikan Masa Orde Baru


Masa orde baru banyak mengangkat guru-guru dan mencetak buku
pelajaran berskala nasional. Penataran banyak dilakukan kepada
lebih dari 10.000 orang guru. Fasilitas pendidikan marak dibangun ,
contohnya pembangunan 6000 gedung sekolah dan lima proyek
pusat pelatihan teknik
Pendidikan Masa Reformasi
Pada masa reformasi terjadi pergantian kurikulum pendidikan karena silih bergantinya presiden Indonesia.
Dimulai dari kurikulum suplemen 1994, lalu kurikulum 2004 (KBK), kurikulum KTSP, sampai dengan kurikulum
2013. Peningkatan kompetensi guru-guru sudah lebih diperhatikan dengan diterapkannya kualifikasi tertentu
untuk guru. Pendidikan nasional lebih berprinsip pada demokrasi, desentralisasi otonomi daerah, keadilan dan
menjunjung tinggi HAM
Pendidikan Masa Sekarang
Pendidikan nasional saat ini dengan kurikulumnya yaitu kurikulum merdeka lebih
mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, dan menerapkan pembelajaran dengan
paradigma baru. Pendidikan berfokus kepada murid dan guru hanya sebagai
fasilitator dituntut melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Pendidikan
dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah dan tinggi.
Tujuan dari pendidikan yaitu mencetak manusia-manusia yang unggul dalam
bidang dan minatnya masing-masing, serta memiliki karakter perilaku yang
berakar pada budaya dan sikap-sikap pancasila
Indri Giriyanti

Anda mungkin juga menyukai