Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Perbankan dan

Keuangan Syariah di Indonesia


Adiwarman A Karim
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Industri Keuangan Syariah

Secara keseluruhan, total


seluruh aset keuangan syariah
Indonesia (tidak termasuk
Saham Syariah) meningkat
secara signifikan hingga
mencapai sudah mencapai
Rp 2.375,84
Triliun per
Desember 2022

Sumber : Laporan Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022

Sektor Jasa Keuangan Syariah Indonesia terdiri dari Perbankan Syariah, Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB) (yang terdiri atas Asuransi, Perusahaan Pembiayaan, dan Lembaga Non-Bank Syariah lainnya), dan
Pasar Modal Syariah (terdiri atas Sukuk Negara, Sukuk Korporasi, dan Reksa Dana Syariah)
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Industri Keuangan Syariah

Dari ketiga sektor keuangan syariah Indonesia, industri


Pasar Modal Syariah memiliki porsi terbesar aset
keuangan syariah yaitu sebesar 60,08%. Kedua adalah
Industri Perbankan Syariah dengan pangsa pasar
33,77%, sedangkan IKNB Syariah memberikan porsi
terbesar ketiga yaitu 6,15%.

Sumber : Laporan Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan


(OJK) 2022
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
1) Perbankan Syariah (1/2)

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022

Perbankan Syariah Indonesia mengalami peningkatan, terlihat


dari total aset mencapai Rp 802,26 Triliun atau tumbuh
sebesar 15,63%

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020-


2022 menjadi tantangan bagi Perbankan Syariah,
terlihat dari penurunan PYD dan DPK pada periode
tersebut. Namun, pada periode Selanjutnya
Perbankan Syariah menunjukkan kembali kinerjanya
dengan strategi yang baik sehingga secara perlahan
kondisi dari masing-masing indikator kembali
mengalami peningkatan
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
1) Perbankan Syariah (2/2)

Pertumbuhan aset Perbankan Syariah pada


tahun 2022 mencapai 15,63%. Hal tersebut
membuat kinerja Perbankan Syariah dalam
beberapa indikator menunjukkan performa
yang lebih baik dibandingkan Perbankan
Konvensional. Sedangkan pertumbuhan
pembiayaan dan DPK mengalami penurunan
dibandingkan Perbankan Konvensional
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
2) Pasar Modal Syariah

Kinerja pasar modal syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan baik dari saham syariah,
sukuk korporasi, dan surat berharga negara. Sedangkan Reksa Dana mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya.
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
3) Industri Keuangan Non Bank Syariah
Selama 5 (lima)
periode terkahir,
total aset IKNB
Syariah secara
keseluruhan
mencapai Rp 146,12
Triliun dengan laju
pertumbuhan
sebesar 20,88%
(yoy).

Financial Technology Syariah


A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Halal Life Style
Tahun 2022

Tahun
2020/2021

• Di tengah potensi yang dimiliki saat


ini, peran Indonesia lebih kepada BIG
MARKET, bukan hanya sebagai player.

• Dilihat dari industri ekonomi syariah,


peringkat Indonesia naik untuk
industry Halal Food yaitu dari
peringkat 4 ke peringkat 2 di tahun
berikutnya (tahun 2022).

• Untuk industry Islamic Finance,


Modest Fashion, Indonesia masing-
masing tetap berada di peringkat 6
dan peringkat 3. Sedangkan beberapa
industri Indonesia mengalami
penurunan peringkat yaitu pada
industry Pharma and Cosmetics,
Travel, dan media & recreation.

Sumber: Global Islamic Economy Report 2021 dan 2022


A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Perkembangan Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) dan Wakaf

Transformasi Pengelolaan Wakaf Uang Nasional


tercermin pada:
1) Nilai akumulasi wakaf uang nasional
(termasuk akumulasi Cash Waqf Linked
Sukuk) yang meningkat menjadi Rp1,77
Triliun (per Q4 2022) dari Rp1,48 Triliun
(per Q4 2021).

2) Jumlah Nazhir yang tersertifikasi kompetensi


berbasis SKKNI (LSP BWI) mencapai sebesar
1.478 (Desember 2022) dari 438 (Juni
2021), serta

3) Penguatan regulasi (revisi UU Wakaf) dan


tata kelola wakaf (penyusunan Technical
Notes Waqaf Core Principle on Good Nazhir
Sumber: Outlook Zakat Indonesia 2023 Governance) oleh BWI, DEKS BI dan World
Zakat and Wakaf Forum.
A. PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Katalisator Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

151 Fatwa tentang


keuangan dan bisnis syariah

Total 515 Lembaga dari Lembaga


Keuangan Syariah (LKS), Lembaga Bisnis Syariah (LBS),
dan Lembaga Perekonomian Syariah (LPS) yang telah
mendapatkan rekomendasi DPS dari DSN-MUI dan aktif.

Sumber: Dewan Syariah Nasional


Sumber: Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
B. TIGA ARAH PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH INDONESIA

1. GO GLOBAL

BUSINESS CONSOLIDATION
MODEL Konsolidasi industri
akan terbukti menjadi
Model bisnis indonesia pilihan terbaik
semakin terdeferensiasi
dari model lainnya

COOPERATION

Kerjasama dengan
negara teluk dan saudi
semakin erat dengan
adanya kantor cabang
disana
B. TIGA ARAH PERKEMBANGAN EKONOMI
SYARIAH INDONESIA

Industri akan meng eksplorasi


2. GO DEEPER instrument-instrumen unik
keuangan syariah sehingga terjadi
financial deepening, antara lain
bullion bank
B. TIGA ARAH PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH INDONESIA

3. GO BASIC

Industri akan melayani kebutuhan


dasar masyarakat, misalnya
perumahan, motor mobil, dan
kebutuhan dasar lainnya
C. TIGA SITUASI POLITIK YG TERKAIT DENGAN
EKONOMI SYARIAH

Penguatan Komite
Peraturan Otoritas Jasa Nasional Ekonomi dan
Keuangan (POJK) turunan Keuangan Syariah Pemilihan Presiden
Undang-Undang (KNEKS) dan Komite (Pilpres), Pemilihan
Pengembangan dan Daerah Ekonomi dan Kepala Daerah
Penguatan Sektor Keuangan Syariah (Pilkada), dan Pemilu
Keuangan (PPSK) (KDEKS) Legislatif (Pileg)

REGULATION KATALYSATOR POLITICS


—THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai