i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asia Tenggara merupakan negara dengan penduduknya mayoritas
beragama Islam. Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang
penduduknya mayoritas beragama Islam terbesar. Tidak dapat dipungkiri
bahwa Kawasan Asia Tenggara saat ini menjadi pusat perkembangan industri
keuangan dan perbankan syariah di dunia. Pertumbuhan industri keuangan
syariah yang pesat dan stabil juga menjadikan Asia Tenggara sebagai bagian
penting dalam keuangan Islam global. Dalam Islamic Financial Services
Industry Stability Report 2021 menjelaskan kawasan Asia Tenggara memiliki
nilai pertumbuhan aset keuangan syariah pada tahun 2021 sebesar 20,3%
(Markets, 2021). Negara-negara di Asia Tenggara memiliki variasi yang
beragam dalam pengembangan perbankan Syariah. Malaysia merupakan
negara yang paling cepat dalam pengembangan perbankan syariah diantara
negara-negara di Asia Tenggara, dengan market share perbankan syariah
hampir 30% terhadap total perbankan yang ada di negara Malaysia. Lalu
Indonesia juga gencar dalam usahanya mengembangkan perbankan syariah
dengan market share perbankan syariah sebesar 23%, walaupun
perkembangannya lambat jika dibandingkan dengan Malaysia, karena
pendekatan yang digunakan berbeda. Selain di kedua negara tersebut, Brunei
Darussalam juga intens dalam mengembangkan industri perbankan syariah.
Selanjutnya Singapura yang merupakan negara minoritas muslim juga
berambisi untuk mengembangkan industry ini. Dan juga ambisi ini diikuti
negara-negara minoritas muslim lainnya seperti Filipina dan Thailand dengan
mengkomodir keberadaan bank syariah di negaranya.
1
untuk mengukur kinerja keuangan pada bank syariah adalah islamicity
performance index (Dita Andreany, 2017). Index ini adalah sebuah alternatif
pengukuran kinerja keuangan bank syariah. Seiring berkembangnya perbankan
Islam, dibutuhkan juga standar dalam pelaporan kinerja sosial suatu
perusahaan yang menerapkan prinsip syariah yang dikenal sebagai Islamic
Social Reporting atau ISR. Islamic social reporting adalah indikator yang
menunjukkan besarnya tanggungjawab sosial perusahaan pada masyarakat
secara luas.
Selain islamicity performance index, salah satu aspek yang tidak dapat
diabaikan adalah intellectual capital, aspek untuk meningkatkan kinerja,
sumber daya insani (SDI) dan nilai perusahaan. Dimana faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja keuangan pada perbankan syariah adalah aset tidak
berwujud (intangible asset) yaitu Intellectual Capital atau modal intelektual.
2
1. Manfaat bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan akademisi dan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh Islamicity
Performace Index (IPI), Islamic Social Reporting dan Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan Syariah.
2. Manfaat bagi Praktisi
Bagi regulator, terutama bank sentral, penelitian ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja keuangan pada Perbankan
Syariah di negara masing-masing di Asia Tenggara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Menurut Fatmala dan Wirman pada tahun 2021 didalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh Islamicity Performance Index Dan Islamic Social
Reporting Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.
Dengan hasil dari pengujian menunjukkan bahwa secara parsial profit sharing
ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Zakat performance ratio
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan Islamic social reporting
berpengaruh negative terhadap kinerja keuangan. Secara simultan, profit
sharing ratio, zakat performance ratio dan Islamic social reporting
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
3
Berdasarkan hasil uji analisis regresi liner berganda dengan tingkat
signifikansi sebesar 5% maka hasil dari penelitian ini menyimpulkan
Intellectual Capital yang diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient
(VAIC), Islamic Social Reporting, dan Islamicity Performance Index tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan sedangkan pada Non Performance
Financing berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
4
dan mengelola tingkat efesiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin
besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin
baik atau sehat. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan
keuangan.
5
prosedur analisis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen.
Intellectual capital terdiri dari tiga dimensi utama, yaitu human capital,
structural capital dan customer atau relationship capital.
BAB III
METODE RISET
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu (Wijaya, 2013).
Penelitian kuantitatif dapat mendukung kajian ilmu sosial yang ruang
lingkupnya bersifat makro karena dapat melibatkan banyak subjek penelitian.
Selain itu juga memiliki modal untuk mencapai objektivitas hasil penelitian.
Secara umum penelitian kuantitatif dirancang untuk menghasilkan penjelasan
umum atau general dari suatu fenomena, penelitian kuantitatif juga mampu
menerapkan jumlah rata-rata perhitungan sehingga desain penelitian dapat
direplikasi dan dianalisis relevansinya (Sugiyono, 2011).
6
1. Perbankan syariah yang beroperasi secara aktif pasca Covid-19
(periode 2019-2021).
2. Perbankan syariah di Asia Tenggara yang menerbitkan laporan
tahunan berturut-turut pasca Covid-19 (periode 2019-2021).
7
roda perusahaan, manusia dituntut untuk tetap berada di koridor yang tidak
melanggar syariat Islam. Ketaatan terhadap syariah Islam dapat
meningkatkan kepercayaan calon pengguna produk perbankan syariah
sehingga meningkatkan kinerja keuangan bank syariah. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Fatmala (2021), menunjukkan bahwa islamicity
performance index berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Sehingga rumusan hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut ini:
8
H3: Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan
BAB IV
9
DAFTAR PUSTAKA
Baltagi, B. H. (2001). Analisis Ekonometrika pada Data Panel, Edisi ke-2. John
Wile & Sons, Ltd.
Dinaroe, M. I. (2019). Ilamicity Financial Performance Index Perbankan Syariah
di Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam Vol 5 No 1.
Dita Andreany, D. D. (2017). Islamicity Financial Performance Index in
Indonesian Islamic Banks. Shirkah: Journal of Economics and Business,
Vol 2, No 3. http://dx.doi.org/10.22515/shirkah.v2i3.170.
Fitria, o. d. (2010). Studi Perbandingan Pengungkapan Initiative Indeks Dan
Islamic Social Reporting Indeks. Simposium Naisonal Purwokerto.
Ibrahim, S. H. (2004). Alternative Disclosure and Performance Measures for
Islamic Banks. King Fahd University of Petroleum and Minerals.
Keuangan, O. J. (2022, Maret 12). Perbankan Syariah dan Kelembagaannya.
Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan:
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-
Kelembagaan.aspx
Leonita, G. (2019). Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Binis, 19(1), 66-80.
Markets, I. (2021). Islamic Financial Services Industry Stability Report 2021 Key
IFSI Highlights Islamic Financial Services Industry. Retrieved from
Islamic Markets: https://islamicmarkets.com/publications/ifsb-islamic-
financial-services-industry-stability-report-2021
Mawaddah, N. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Syariah. Etikonomi 14 (2).
Ratmawati, I. d. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Struktur Modal dan Tingkat
Inflasi Terhadap Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia. Media Ekonomi,
25 (1), 25-32.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Ulum, I. (2013). Model Pengukuran Kinerja Intelectual Dengan iB-VAIC Di
Perbankan Syariah. Inferensi, 7(1), 183-204.
Wijaya, T. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wijaya, T. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Biodata Dosen Pendamping
11
12
13
Biodata Dosen Pendamping
14
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Pelaksanaan
Cahaya Fitriana 10
1 Manajemen Manajemen penelitian dan
/402019421039 jam/minggu
pengolahan data
Pengumpulan
Malihatin / 6
2 Manajemen Manajemen data dan analisis
402019421049 jam/minggu
data
Persiapan
Citra Amanda / 6 lapangan dan
3 Manajemen Manajemen
4120204281019 jam/minggu penyusunan
laporan akhit
17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
18