Anda di halaman 1dari 12

Proposal Penelitian

Tugas bahasa indonesia


SMAN 1 Paciran

Nama : Ari Adrian Wahyu Saputra


Kelas : XI - Mipa 5
Materi : Pembangunan Ekonomi Kota Probolinggo

BAB I
A. Latar belakang

Krisis ekonomi menjadikan peran ekonomi lokal signifikan untuk

mendorong laju akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam rangka menciptakan daya

tahan, daya tarik dan daya saing ekonomi untuk memperbaiki pola pertumbuhan

ekonomi karena banyak perusahaan besar tumbang dan berkembang pesat. Akibat

krisis yang berimplikasi pada perubahan sistem pemerintahan dari dekonsentrasi

menjadi desentralisasi pilihan strategisnya adalah pada pemulihan ekonomi

(economic recovery) yang dahulu merupakan tanggungjawab pusat menjadi

tanggung jawab daerah. Oleh karenanya, menjadi relevan untuk memikirkan

bagaimana langkah-langkah strategis untuk pengembangan ekonomi di daerah

(Local Economic Development) di tingkat Kota dan Kabupaten.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang mengedepankan

partisipasi aktif masyarakat, maka kebijakan yang digunakan haruslah berorientasi

pada pengembangan ekonomi lokal dan juga potensi masyarakat yang ada.

Pengembangan ekonomi lokal bukan hanya retorika baru tetapi mewakili suatu

perubahan fundamental pada aktor dan kegiatan yang terkait dengan

pengembangan ekonomi. Pengembangan ekonomi lokal bukanlah monopoli dan

tanggung jawab pemerintah daerah. Pembangunan ekonomi lokal melibatkan

multisektor dan pelaku pembangunan, sehingga diperlukan kerjasama dan

koordinasi diantara semua pihak yang berkepentingan. Pemerintah daerah di

setiap tingkat harus dapat menjadi fasilitator yang dapat memadukan kepentingan

berbagai pihak dan meletakkan dasar-dasar kepentinganbersama. Keterpaduan

yang harmonis dan terkoordinasi antara pemerintah daerah dengan lembaga lain,

pihak swasta dan lembaga-lembaga nirlaba akan memperlancar tercapainya tujuan

pembangunan daerah. Dalam pengembangannya Industri kecil yang ada di daerah


masih
memerlukan kemudahan-kemudahan ataupun bantuan dari pemerintah.
Kemudahan dan bantuan dari pemerintah yang diharapkan adalah dari segi

permodalan, perijinan maupun pemasaran serta hubungan kemitraan yang sinergi

D. Iqbal, Muhammad dan Anugrah, Iwan S. 2009. Rancang Bangun Sinergi Kebijakan
Agropolitan dan Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjang Percepatan Pembangunan Wilayah.
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian: Bogor. Hal. 175

dan harmonis dengan pihak industri. Karena berdasarkan fakta yang ada maka

sudah jelas bahwa industri kecil memberikan sumbangan yang tidak sedikit

terhadap perkembangan perekonomian daerah, oleh karena itu industri kecil

sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat baik sebagai penyedian lapangan kerja,

sebagai produsen, maupun konsumen.

Dalam hal ini, Kota Probolinggo yang memiliki bermacam-macam

produk unggulan yang bisa dipromosikan. Produk unggulan daerah ini seperti

mangga manalagi, anggur dan hasil laut yang melimpah. Mangga adalah produk

unggulan Kota Probolinggo yang telah memasuki pasar Internasional, didukung

dengan letak area yang strategis pada jalur pantura yang merupakan penghubung

antara pulau Jawa dan Pulau Bali. Dari potensi yang dimiliki Kota Probolinggo,

pemerintah setempat seharusnya melakukan strategi-strategi dalam mengelola

daerahnya agar tidak mengabaikan potensi yang ada.

Hal inilah yang kemudian menjadi penting makna dari otonomi daerah

sebagai bentuk kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Dengan kebijakan yang dimiliki oleh masing-masing daerah, akan membuka

peluang peningkatan pendapatan daerah dan terbukanya lapangan usaha dalam

mengembangkan potensi yang ada yang memerlukan tahapan-tahapan dalam

proses mengembangkan ekonomi lokalnya. Salah satu bentuk Implementasi

kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo dalam pengembangan ekonomi lokal

adalah dengan dibukannya “Len Jelenan” yang berdiri pada tahun 2006 yang

merupakan tempat wisata kuliner, terletak di Jalan Cut Nyak Dien di area pasar
tadisional Niaga. Selain sebagai tempat wisata kuliner, “Len Jelenan” juga

dimeriahkan dengan pertunjukkan seni tadisional maupun modern. Pertunjukkan

seni ini merupakan ajang kreatifitas yang dipandu oleh guru ekstrakurikuler dan

masing-masing sekolah di Kota Probolinggo. Pemerintah Kota Probolinggo juga

telah menyediakan tenda-tenda untuk stan pedagang yang ingin berjualan, selain

itu juga disediakan lahan parkir untuk

pengunjung. “Len Jelenan” ini dibuka setiap hari mulai sore pukul 18.00 sampai

malam hari pukut 22.00 WIB. Pertunjukkan seni diadakan pada hari sabtu sebagai

ajang kreatifitas dari siswa-siswi yang ada di kota Probolinggo. Fasilitas lain yang

diberikan pemerinta Kota Probolinggo untuk para pedagang adalah disediakannya

kredit lunak. Awal dibukanya "Len Jelanan" mendapat apresiasi baik dari

masyarakat, terbukti banyak pangunjung yang datang setiap harinya, terlebih

ketika ada pertunjukkan seni.

Namun dalam perkembanganya mengalami penurunan pengunjung. Data

dari Diskoperindag pada tahun 2011 "Len Jelenan" mengalami kemunduran.

Belum dapat diketahui pasti apa penyebab dari penurunan pengunjung di "Len

Jelenan". Berikut ungkapan salah satu pejabat Diskoperindag Kota Probolinggo

yang mengamati perkembangan "Len Jelanan":2

“Terhitung sudah lima pekan Pemerintah Kota Probolinggo menggalakkan


kembali Sentra Jajanan "Len-Jelenan" yang sempat mati beberapa tahun
lalu. Namun tak ayal selama lima pekan berlangsung suasana di pusat wisata
kuliner Kota Probolinggo yang terletak di jalan Cut Nyak Dien (ex. Jalan
Pasar Niaga) tersebut berangsur surut dan berjalan adem-ayem saja. Len-
Jelenan belum menjadi salah satu pilihan tempat bagi warga Kota
Probolinggo untuk menghabiskan waktu mereka di akhir pekan”.

D. http://www.suarakotaprobolinggo.com/ekonomi/314-upaya-diskoperindag-menafsir-
kembali-len-jelenan.html
Jika ditinjau dari potensi pasarnya "Len Jelenan" mempunyai prospek yang

baik bagi pengembangan ekonomi lokal Kota Probolinggo mengingat letak yang

cukup strategis dan ditunjang dengan berbagai produk unggulan daerah. Hal ini

tentu diperlukan kebijakan Pemerintah Kota untuk menghidupkan kembali "Len

Jelenan" sebagai bentuk pengembangan ekonomi lokal di Kota Probolinggo,

sehingga diperoleh manfaat yang lebih besar dari berbagai potensi ekonomi daerah.

Karena dengan adanya otonomi daerah, suatu daerah dituntut untuk lebih peka dan

bertanggung jawab terhadap permasalahan ekonomi lokal sekaligus

mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimilikinya. Maka dari itu perlu adanya tata

kelola ekonomi daerah supaya terbentuk otonomi daerah yang baik.

Sektor perekonomian sangat sensitif apabila dihubungkan dengan proses

otonomi daerah. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses dimana suatu

masyarakat menciptakan suatu lingkungan yang mempengaruhi hasil-hasil indikator

ekonomi seperti kenaikan kesempatan kerja. Lingkungan yang dimaksud sebagai

sumber daya perencanaan meliputi lingkungan fisik, peraturan dan perilaku. Dalam

proses pengembangan ekonomi lokal, pemerintah daerah bersama dengan organisasi

berbasis masyarakat mendorong dan merangsang kegiatan yang dapat meningkatkan

aktivitas usaha serta penciptaan lapangan pekerjaan. Dalam pelaksanaan otonomi

daerah, pembangunan ekonomi lokal (PEL) memiliki pengaruh besar terhadap suatu

daerah. Hal ini tidak lain adalah untuk penguatan daya saing ekonomi lokal untuk

pengembangan ekonomi daerah. Kemandirian dalam melakukan kegitan ekonomi

dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD), selain itu tingkat pemberdayaan

masyarakat kecil juga dapat terlaksana.Berdasarkan uraian latar belakang di atas,

maka penulis ingin lebih jauh meneliti tentang implementasi kebijakan

Pemerintah Kota Probolinggo dalam Pengembangan Ekonomi Lokal yang

difokuskan pada pengembangan "Len Jelenan" Kota Probolinggo.

B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan pemikiran di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

E. Bagaimana implementasi kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo

dalam Pengembangan Ekonomi Lokal?

F. Apa kendala implementasi kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo

dalam Pengembangan Ekonomi Lokal?

C. Tujuan Penelitian

Dengan melihat permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

i. Untuk mengetahui implementasi kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo

dalam Pengembangan Ekonomi Lokal.

1. Untuk mengetahui kendala implementasi kebijakan Pemerintah Kota

Probolinggo dalam Pengembangan Ekonomi Lokal.

2. Manfaat Penelitian

a. 2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu

pemerintahan dan juga sebagai bahan pembanding atau lanjutan atas

penelitian yang serupa mengenai Pengembangan Ekonomi Lokal.

a. 1. Manfaaat Praktis

Sebagai informasi bagi Pemerintah Kota Probolinggo sekaligus sebagai

bahan pertimbangan dan kajian lebih lanjut dalam mengambil suatu

keputusan serta menambah wawasan bagi instansi dan masyarakat

setempat mengenai kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal.

BAB ll

D. Kajian Teori & Batasan Konseptual


1. Pengembangan Ekonomi Lokal

pengembangan ekonomi lokal adalah proses partisipatif yang mendorong

kemitraan antara dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu,

yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi

pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya local dan

keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan

lapangan pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi.

2. Strategi peningkatan pengembangan ekonomi lokal

X. Strategi “klaster ekonomi” untuk meningkatkan kesempatan memperoleh


pendapatan. Kondisi ini dapat dicapai melalui identifikasi peluang dan
pengembangan pasar, diversifikasi, dan pemasaran berbagai komoditas
terpilih (unggulan)

Y. Strategi “forum kemitraan” dalam rangka menggelar dialog partisipatif


antar pemangku kepentingan (stakeholders) tentang pengembangan
ekonomi. Melalui forum kemitraan, hal-hal yang terkait dengan kegiatan
perencanaan, perumusankebijakan, fasilitasi pelayanan, dan formulasi
keputusan dibuat dan didiskusikan.

BAB lll

E. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan data-data yang lengkap

untuk memberi jawaban semua masalah-masalah yang diteliti, oleh karena itu

digunakan metode sebagai berikut:

Tipe Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan guna mendapatkan sesuatu yang dilakukan


secara sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah yang ada. Penelitian pada

dasarnya mempunyai tujuan-tujuan dengan cara-cara tertentu untuk memahami

suatu obyek (fenomena) yang ada. Uraian yang jelas dan sistematis atas data yang

dikumpulkan diharapkan memberi hasil yang maksimal sehingga dapat

dikategorikan sebagai tulisan yang mempunyai nilai ilmiah. Memperhatikan tujuan

penelitian yang sedang diteliti, peneliti menggunakan jenis penelitian

Munir, Risfan dan Fitanto Bachtiar. 2007. Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif: Masalah,
Kebijakan, Dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan Cetakan Ketiga. Local Governance Support
Program (LGSP): Jakarta. hal. 19

kualitatif yang mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang ada pada masa
sekarang. Beberapa definisi mengenai penelitian kualitatif, dinyatakan oleh
Bogdan dan Taylor (1975) seperti dikutip Moleong, yang mendefinisikan
metodelogi kualitatif sebagai prosedur kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini diarahkan pada latar
dan individu tersebut secara holistic (utuh). Individu yang sedang diamati
haruslah dipandang sebagai bagian yang dari suatu keutuhan, tidak boleh hanya
mengisolasikan6.

F. Tehnik Pengambilan Data

Tehnik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk

memperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa

sesuai dengan kerangka metode penelitian. Sehingga dalam penelitian ini tehnik

pengumpulan data yang digunakan adalah:

Z. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini

diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyan. 7

Dengan melakukan observasi kita bisa mengamati secara langsung

suatu benda, keadaan, kondisi, situasi, kegiatan, proses atau

penampilan tingkah laku seseorang.


XI. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal:
4
XII. Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Hal: 69

XIII. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)

kepada responden dan jawaban-jawaban responden di catat atau di

rekam dengan alat perekam.8 Penulis melakukan wawancara untuk

memperoleh informasi yang tidak bisa diperoleh hanya dengan

melihat objek yang diteliti. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk

memperoleh data kualitatif, serta untuk mengetahui beberapa

permasalahan yang penulis hadapi melalui pertanyaan-pertanyaan.

XIV. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti

dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumentasi resmi. 9

Dengan dokumentasi penulis bisa menganalis data yang diperoleh dari

penelitiannya, misalnya dalam bentuk tabel, daftar, dan sebagainya.

H. Subjek penelitian

Terkait dengan, penelitian yang dilakukan di "Len Jelenan" Kota

D. Diskoperindag Kota Probolinggo

E. Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Probolinggo

F. Pedagang yang ada di "Len Jelenan"

G. Masyarakat Kota Probolinggo

E. Sumber Data
a. Data Primer, merupakan Data, fakta dan / atau informasi yang diperoleh

langsung oleh peneliti dari lapangan (lokasi penelitian) termasuk juga dari

narasumber. Data primer dalam penelitian ini adalah segala unsur, baik

itu berupa data dan fakta di lapangan maupun informasi dari narasumber

yang berkaitan dengan implementasi kebijakan Pemerintah Kota

Probolinggo dalam Pengembangan Ekonomi Lokal.

b. Data Sekunder, dalam penelitian ini diperoleh dari Diskoperindag

Kota Probolinggo yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam

penelitian, yang sifatnya melengkapi dan memperkuat hasil penelitian,

yaitu: berupa literatur ilmiah, laporan dan segala bentuk dokumen

yang berkaitan dengan implementasi kebijakan Pemerintah Kota

Probolinggo dalam Pengembangan Ekonomi Lokal.

F. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian utama adalah di "Len Jelenan" Kota Probolinggo.

Dipilihnya "Len Jelenan" Kota Probolinggo dilakukan secara sengaja karena

beberapa permasalahan yang dimilikinya yaitu dalam perkembanganya

mengalami penurunan pengunjung, dimana pada tahun 2011 ini "Len Jelenan"

mengalami kemunduran secara ekonomi. Belum dapat diketahui pasti apa

penyebab dari penurunan pengunjung di "Len Jelenan".

Analisa Data

Teknik analisis data yang dilakukan peneliti menggunakan analisis


kualitatif, teknik analisis yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk
menafsirkan dan menginterpretasikan data yang didapat dari observasi,
dokumentasi, dan wawancara dengan responden dengan tujuan mendeskripsikan
bagaimana implementasi kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo dalam
Pengembangan Ekonomi Lokal. Adapun tahapan dalam menganalisa data:
Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting


dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

dilakukan. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama

penelitian berlangsung.10

Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan

kesimpulan dapat dilakaukan yang meliputi gambar atau skema,

jaringan kerja berkaitan dengan kegiatan kedalam tabel. Dengan

demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk

menyajikan data yang berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data

yang diperoleh.

Pengambilan Keputusan.

Akhir dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada

pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti

berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini,

peneliti berpedoman pada tahapan-tahapan penelitian, bahwa:

Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-

menjalin dengan proses pengamatan.

Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan

gejala sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan pola-

pola tindakan atau norma sosial tersebut.

Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.

Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan

dengan hubungan antar katagori yang dikembangkan atau

dihasilkan dari penyusunan taksonomi tersebut diatas.

Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang

berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.


Untuk mencegah penarikan secara subyektif, dilakukan upaya:

mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, menjaga

kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.

Anda mungkin juga menyukai