Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN

Nomor : 185/KPTS/A/1986
TENTANG
STANDAR PERENCANAAN IRIGASI

DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan dan pemantapan


pelaksanaan/penyelenggaraan pembangunan irigasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Pengairan perlu adanya keseragaman dalam
kegiatan perencanaan pembangunan irigasi;
b. bahwa hasil pertemuan ”Diskusi Pemantapan Standardisasi
Perencanaan Irigasi”, yang diadakan oleh Direktorat Jenderal
Pengairan pada bulan Agustus 1986, dpandang memadai untuk
dikukuhkan sebagai Standar Perencanaan Irigasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Pengaiaran;
c.Bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dengan Surat Keputusan;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15/M Tahun 1982;


2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.44 Tahun 1974;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 Tahun 1984;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.211/KPTS/1984;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pengairan No.45/KPTS/A/1984;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
PERTAMA : Mengukuhkan hasil pertemuan “Diskusi Pemantapan Standardisasi
Perencanaan Irigasi”, sebagai Standar Perencanaan Irigasi terdiri dari:

KRITERIA PERENCANAAN:
1. KP – 01 Kriteria Perencanaan-Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi
2. KP – 02 Kriteria Perencanaan-Bagian Bangunan Utama
3. KP – 03 Kriteria Perencanaan-Bagian Saluran
4. KP – 04 Kriteria Perencanaan-Bagian Bangunan
5. KP – 05 Kriteria Perencanaan-Bagian Petak Tersier
6. KP – 06 Kriteria Perencanaan-Bagian Parameter Bangunan
7. KP – 07 Kriteria Perencanaan-Bagian Standar Penggambaran

BANGUNAN IRIGASI :
8. BI – 01 Tipe Bangunan Irigasi
9. BI – 01 Tipe Bangunan Irigasi
PERSYARATAN TEKNIS :
10. PT – 01 Persyaratan Teknis – Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi
11. PT – 02 Persyaratan Teknis – Bagian Pengukuran
12. PT – 03 Persyaratan Teknis – Bagian Penyelidikan Geoteknik

KEDUA : Semua pihak yang melakukan kegiatan pembangunan irigasi, wajib


memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum pada Diktum
PERTAMA.
KETIGA : Direktur Irigasi I bertugas memonitor pelaksanaan Surat keputusan ini
dan menampung umpan balik guna penyempurnaan Standar
Perencanaan Irigasi sebagaimana tersebut pada Diktum PERTAMA,
sesuai dengan perkembangan.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada hari / tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perubahan dn perbaikan seperlunya apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

TEMBUSAN : Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth:


1. Bapak Menteri Pekerjaan Umum
2. Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum
3. Inspektur Jenderal Departemen Pekerjaan Umum
4. Kepala Balitbang Departemen Pekerjaan Umum
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengairan
6. Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan Irigasi
7. Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan
Persungaian
8. Para Kepala Kantor Wilayah/Kepala DPUP up. Kepala bagian
Pengairan di seluruh Indonesia.
9. Para Kepala Biro Departemen Pekerjaan Umum
10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan
11. Kepala Puslitbang Pengairan
12. Para Kepala Bagian dan Kepala Sub. Dit. di lingkungan Direktorat
Jenderal Pengairan
13. Kepala Bidang Diklat Pengairan
14. Para Pemimpin Proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan
15. Arsip

DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL: 1 DESEMBER 1986
DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN
PENGANTAR

Standar Perencanaan Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 3 kelompok:
1. Kriteria Perencanaan
2. Gambar Bangunan irigasi
3. Persyaratan Teknis

Kriteria Perencanaan terdiri atas 7 bagian, berisi instruksi, standar dan prosedur
bagi perencana dalam merencanakan irigasi teknis. Kriteria Perencanaan terdiri atas 7
buku berisikan kriteria perencanaan teknis untuk Perencanaan Irigasi (System Planning),
Perencanaan Bangunan Irigasi Jaringan Utama dan Jaringan Tersier, Parameter Bangunan
dan Standar Penggambaran

Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 2 bagian, yaitu: Tipe Bangunan Irigasi, yang
berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan memberikan gambaran
bentuk dan model bangunan.
Standar Bangunan Irigasi yang berisi kumpulan gambar-gambar bangunan yang telah
distandardisasi dan langsung bisa dipakai. Untuk yang pertama, perencana masih harus
melakukan usaha khusus berupa analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam perncanan
teknis.

Persyaratan Teknis terdiri atas 4 bagian, berisi syarat-syarat teknis yang minimal
harus dipenuhi dalam merencanakan pembangunan Irigasi. Tambahan persyaratan
dimungkinkan tergantung keadaan setempat dan keperluannya.

Meskipun Standar Perencanan Irigasi ini, dengan batasan-batasan dan syarat


berlakunya seperti tertuang dalam tiap bagian buku, telah dibuat sedemikian sehingga
siap pakai untuk perekayasa yang belum memiliki banyak pengalaman, tetapi dalam
penerapannya masih memerlukan kajian teknik dari pemakainya. Dengan demikian siapa
pun yang akan menggunakan Standar ini tidak akan lepas dari tanggung jawabnya
sebagai perencana dalam merencanakan bangunan irigasi yang aman dan memadai.

Setiap masalah di luar, batasan-batasan dan syarat berlakunya Standar ini, harus
dipecahkan dengan keahlian khusus dan/atau lewat konsultasi khusus dengan badan-
badan yang ditugaskan melakukan pembinaan keirigasian, yaitu:
1. Direktorat Irigasi I
2. Direktorat Irigasi II
3. Puslitbang Air
Hal yang sama juga berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam batas-
batas dan syarat berlakunya standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan kepentingan
yang khusus.

Semoga Standar Peencanaan Irigasi ini bisa bermanfaat dan memberikan


sumbangan dalam pengembangan irigasi di Indonensia. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk perbaikan ke arah kesempurnaan Standar ini.

Jakarta, 1 Desember 1986


Direktur Irigasi I

Anda mungkin juga menyukai