Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LATIHAN MENULIS ARTIKEL – ESSAY

07.2023.UNAS

PENGARUH RATING KONSUMEN DI E-COMMERCE


TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE SECARA ONLINE

Salmah Puspita (223515516034)1 , Dwi Augistina Rachmat (23515516063)2, Putri


Septiani (223515516157)3, Dimas Aryo Sentiko (223516516174)4 , Ashkaia
Devanadine (223516516014)5, Fitri Olivia Rahma (223516516415)6
1
Administrasi Publik
Universitas Nasional
Email: puspitasalmah31@gmail.com
2
Administrasi Publik
Universitas Nasional
Email: augiisstnr03@gmail.com
3
Administrasi Publik
Universitas Nasional
Email : putriseptianii493@gmail.com
4
Ilmu Komunikasi
Universitas Nasional
Email : dimasaryos01@gmail.com
5
Ilmu Komunikasi
Universitas Nasional
Email : ashkaiadeva@gmail.com
6
Ilmu Komunikasi
Universitas Nasional
Email : olvvrhmfitrii@gmail.com

Dosen Pengampu: Bhakti Nur Avianto

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah mengalisis pengaruh rating terhadap minat pembelian
pada “Pengaruh Rating Konsumen Di E-commerce Terhadap Minat Pembelian Produk
Skincare Secara Online”. Deskriptif kuantitatif merupakan metode yang digunakan pada
penelitian ini. 50 konsumen pada “Pengaruh Rating Konsumen Di E-commerce Terhadap
Minat Pembelian Produk Skincare Secara Online” menjadi populasi dan 50 konsumen sebagai
responden di lingkungan Universitas Nasional dengan menggunakan rumus Slovin. Kusioner
sebagai wadah memperoleh data primer penelitian ini yang digunakan skala Likeart dan
program SPSS versi 26 yaitu model uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach, sedangkan
teknik analisa data yang digunakan adalah dengan teknik regresi linier sederhana.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai positif sebesar 3.182 hal ini berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen dengan
tingkat pengaruh sebesar 85,8% sehingga hipotesisnya menyatakan berpengaruh antara
penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada “Pengaruh Rating Konsumen
Di E-commerce Terhadap Minat Pembelian Produk Skincare Secara Online”.

Kata Kunci : Rating Produk, Keputusan Pembelian Skincare, E-Commerce


Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of pricing on purchasing decisions in (Title
of Research). Quantitative descriptive is the method used in this study. 50 consumers in
(Research Title 0) became the population and 50 consumers as respondents using the Slovin
formula. The questionnaire as a forum for obtaining the primary data of this study used the
Likeart scale and the SPSS version 26 program, namely the reliability test model with the
Cronbach Alpha formula, while the data analysis technique used is using a simple linear
regression technique.Based on the hypothesis test, a positive value of (Hypothesis Test Value) is
obtained, this means that there is a significant influence between pricing on consumer
purchasing decisions with an influence level of (Determination Test Value), so the hypothesis
states that there is an effect between pricing on consumer purchasing decisions on (Title of
Research).

Keywords : Product Rating, Skincare Purchase Decision, Ecommerce

PENDAHULUAN
Berkembangnya peradabaan memajukan pikiran untuk menuju inovasi teknologi yang
sangat canggih. Dengan melihat kecanggihan dimana – mana, teknologi hadir sebagai alat yang
memudahkan segala aktivitas manusia. Selain itu, manusia juga menjadikan teknologi sebagai
suatu kebutuhan. Pesatnya kemajuan teknologi sangatlah membantu kehidupan manusia, seperti
dapat menciptakan peluang untung menghasilkan pundi – pundi rupiah. Melajunya
perkembangan dan kemajuan ini juga diikuti oleh para pembisnis. Mereka mendapat peluang
baru, salah satunya adalah dengan tersedianya e- commerce yang telah diciptakan para inovator
dalam lini kehidupan saat ini.

Di era digital konsumen cenderung menginginkan kemudahan dalam pelayananannya,


sehingga menyebabkan adanya pergeseran perilaku berbelanja dari offline menjadi online. Hal
ini menyebabkan inovasi aplikasi e-commerce mengalami pertumbuhan yang signifikan. Awal
tahun 2020 sejak Pandemi Covid-19 bisnis e-commerce di Indonesia meningkat tajam.
Kemudahan yang ditawarkan membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang menunjukkan
pesatnya perkembangan e- commerce. Dalam laporan “Perilaku Belanja Online Indonesia
Tahun 2016/17“, tim riset iPrice sudah mengamati tingginya minat masyarakat Asia Tenggara
dalam menggunakan smartphone untuk berbelanja online. Pada periode tersebut, Indonesia
memimpin dengan pangsa traffic mobile tertinggi yaitu 81%, diikuti Thailand (74%), Filipina
(71%), Singapura (70%), Malaysia (69%), dan Vietnam (65%). Meskipun waktu sudah berubah
tapi preferensi konsumen masih tetap sama bahkan laporan periode tahun 2021/2022
menunjukkan adanya peningkatan kenyamanan berbelanja menggunakan perangkat mobile di
keenam negara Asia Tenggara, Indonesia memiliki peningkatan pangsa traffic mobile sebesar
12,16% (Putri , 2022).

Dalam penelitian ini berfokus pada produk skincare yang dijual secara online yang
menggunakan perantara seperti website, media sosial, e-commerce, dan sebagainya yang
dihubungkan dengan internet. Produk skincare dipilih sebagai objek yang diteliti karna masih
adanya keraguan dan tingkat kepercayaan konsumen yang rendah untuk membeli produk
tersebut secara online. Bukan tanpa sebab para konsumen ragu untuk membeli secara online, hal
tersebut disebabkan dengan keaslian produk yang apabila tidak membeli di counter resminya.
Hasil survei perusahaan riset pasar atau market research Ipsos Indonesia melaporkan
produk-produk terlaris di pasar Ecommerce Indonesia pada tahun 2021 lalu. Hasilnya, produk
fesyen dan aksesoris menjadi kategori paling banyak dibeli di tiga pemain utama e-commerce
Indonesia, Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Setelah kategori fesyen dan aksesoris, kategori
kecantikan, perawatan, dan kesehatan menempati urutan kedua sebagai kategori yang paling
banyak dibeli di Shopee, Tokopedia, dan Lazada, kemudian disusul oleh kategori kebutuhan
sehari-hari atau daily product dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) (Rizal, 2022).

Dengan menempati produk terlaris nomor dua, pada tahun belakangan skincare menjadi
produk yang cukup booming. Ini ditunjukkan banyaknya minat pembeli dan produk –produk
lokal yang sangat banyak, sebab meningkatnya kesadaran orang untuk menjaga kesehatan kulit
dan kencantikan. Mengimbangi gaya hidup sehat menjadi pendamping yang sempurna dalam
merawat kulit. Pola hidup sehat seperti tidur dengan waktu 8 jam mempengaruhi kinerja
skincare secara baik. Hal tersebut lantaran pada saat kita tidur maka, kulit melakukan regenerasi
sel yang tidak bisa digantikan dengan tidur siang. Tidak hanya itu, berolahraga secara rutin dan
konsisten membuat peredaran sirkulasi darah lancar dan makanan sehat sebagai pendukung kulit
yang sehat.

Kesadaran merawat kesehatan kulit dan kecantikan membuat kebutuhan akan produk –
produk skincare menjadi salah satu barang wajib beli setiap bulannya. Namun, kurangnya waktu
luang untuk berbelanja di offline store, menjadikan online store menjadi jawaban yang tepat
dalam keadaan seperti ini. Sehingga, konsumen memilih menggunakan online store, sebab bisa
dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas waktu.

Sebelum konsumen atau calon konsumen membeli produk, mereka melakukan


pertimbangan memilih, memesan, dan membeli barang yang akan mereka beli dengan banyak
menggali informasi seperti apa toko yang mereka pilih, bagaimana keaslian produk yang dijual,
riview dan rating pembeli, kemudahan tranksaki jual beli, ongkos kirim, reputasi platform e-
commerce, dan reputasi toko itu sendiri. Oleh karena itu, mengetahui berbagai informasi
sebelum membeli dapat mengurangi kekhawatiran ketidakpastian dan tingkat resiko yang akan
didapat. Membangun kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting dalam berbelanja
online dan hal tersebut tidak boleh terabaikan. Kepercayaan dapat dibangun dengan apa yang
sudah disebutkan sebelumnya, salah satunya adalah rating dan review serta berupa deskripsi
barang, mulai dari spesifikasi, kelebihan, kekurangan, dan harga yang ditawarkan.

Review yang bersifat user generated content atau bisa dibilang Online Customer Review
adalah bentuk lain dari electronic word of mouth (eWOM) yang dapat dipahami sebagai salah
satu media konsumen melihat review atau ulasan dari konsumen lain terhadap suatu produk,
layanan perusahaan dan tentang bagaimana sebuah produsen perusahaan (G. K. Lackermair et
al, 2013). Online Costumer Review (OCRs) merupakan fasilitas yang mengijinkan konsumen
untuk secara bebas dan mudah menulis komentar dan opini mereka secara online mengenai
berbagai produk ataupun pelayanan, tipe dari OCRs ini dapat memberikan pengaruh besar
terhadap purchase decision dari seorang pengunjung (Elwalda et al, 2016), dan merupakan
bagian dari Electronic Word of Mouth (eWOM), yaitu murni dari pendapat dan ulasan
langnsung dari seseorang dan bukan sebuah iklan.

Menurut Mudambi and Schuff (2010) Online Costumer review yang diposting secara luas
pada berbagai produk dan layanan, dan telah menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan
bagi banyak konsumen. (Hsu, et al (2013) menerangkan bahwa informasi produk yang lebih
dapat diandalkan dan diperlukan dalam konteks belanja online untuk mendukung keputusan
pembelian. Informasi tersebut ditawarkan oleh OCR dan dianggap kredibel dan dapat dipercaya.
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017

(Bickart dan Schindler (2001). Bickart dan Schindler (2001) menemukan bahwa informasi
produk yang disediakan di forum diskusi online memiliki dampak yang lebih besar daripada
informasi yang dibuat oleh penjual. Oleh karena itu, bahwa Online Costumer Review dapat
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan (Baek et al. 2012).
Disebutkan bahwa, dalam komunitas online, kepercayaan dapat dibangun melalui berbagi
pengetahuan dan Pengalaman (Flavian & Guinalıu 2005; Hajli & Khani 2013; Zhao & Lavin
2012). (Avianto, 2022)

Sebuah laporan emarketer (2007) menyoroti bahwa konsumen mempercayai situs web yang
menampilkan review lebih dari panduan profesional. Lee et al, (2014) menambahkan bahwa
Review adalah salah satu dari beberapa faktor yang menentukan keputusan pembelian
seseorang, orang dapat mengambil jumlah review sebagai indikator popularitas produk atau
nilai dari suatu produk yang akan mempengaruhi kemauan untuk memutuskan membeli.
Menurut Cheung, Lee, & Rabjohn, (2008) Online costumer review merupakan sumber informasi
produk yang kaya akan variasi, pengunjung situs online memiliki keinginan untuk membaca
OCRs saat akan menentukan pilihan pembelian. Kehadiran Online costumer review diharapkan
dapat membentuk ekspektasi awal dari calon konsumen sebelum melakukan transaksi
pembelian online (Chen and Xie 2008). Menurut Filieri (2014) Online Customer Reviews
(OCRs) adalah salah satu bentuk Word of Mouth Communication (eWOM) pada penjualan
online, dimana calon pembeli mendapatkan informasi tentang produk dari konsumen yang telah
mendapatkan manfaat dari produk tersebut. Akibatnya konsumen lebih mudah untuk mencari
perbandingan dengan produk yang sejenis yang dijual pada penjual online lain, hal ini karena
pesatnya penggunaan digital marketing, sehingga memberikan keuntungan pada konsumen,
yaitu konsumen tidak harus mengunjungi penjual yang berbeda secara langsung dalam
menemukan informasi. (Yasmin 2015).

METODE
Dalam penelitian ini penentuan jumlah sampel mengacu pada pendapat Sugiyono
(2019:126) bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
dengan jumlah dan ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulan
Menurut Sugiyono (2019:127), penelitian adalah karasteristik atau jumlah dari sebuah populasi
itu. Penelitian ini akan mengambil sebagian dari seluruh konsumen (Judul Penelitian) sebagai
responden, yang disebut teknik sampling. Teknik menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi yang akan digunakan dalam penelitian menurut Sugiyono (2020:128) dapat
menggunakan rumusan Slovin, sebagai berikut :

Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : eror (batas kesalahan maksimum yang ditoleransi adalah 5% untuk
populasi dalam jumlah kecil)
Dari rumus ini perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
4.1 Tektik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dan
wawancara. Metode kuesioner merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data primer dengan
menggunakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diukur dengan perencanaan yang
matang sehingga jawaban benar-benar sesuai dengan keadaan variabel yang sebenarnya
(Mustafa,2009:99). Dalam penelitian ini kuesioner diajukan kepada (Judul Penelitian).
Wawancara digunakan peneliti untuk mencari informasi dengan saling bertukar informasi untuk
mengemukakan permasalahan yang harus diteliti.
Penelitian tersebut menggunakan skala pengukuran Likert, dimana skala tersebut mengukur
sikap orang atau kelompok, pendapat dan persepsi terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2011).
Jenis skala pengukuran likert dalam penelitian ini menggunakan 5 kategori penilaian yaitu :

o Sering (S) : Skor 3


o Jarang (J) : Skor 2
o Tidak Pernah (TP) : Skor 1

4.2 Uji Validitas


Uji validitas merupakan uji untuk membuktikan seberpengaruh apa alat ukur untuk apa yang
di ukur. Ghozali (2009) mengatakan kalau pengujian validitas digunakan untuk mengetahui
seberapa keabsahan dan validitas suatu kumpulan pertanyaan.

Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variable x dan variable y
: Jumlah perkalian antara variable x dan variable y
: Jumlah dari kuadrat nilai x
: Jumlah dari kuadrat nilai y
: Jumlah nilai x kemudian dikuadratkan
: Jumlah nilai y kemudian dikuadratkan

4.3 Uji Reliabilitas


Reliabilitas berasal dari kata trustworthiness. Yang dimaksud reliabilitas adalah konsistensi
pengukuran (Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas
mengacu pada persepsi bahwa alat yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam
penelitian dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan mampu mengungkapkan informasi
yang sebenarnya di lapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Sebuah survei
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017

dianggap andal atau dapat dipercaya jika respons terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Reliabilitas tes mengacu pada tingkat stabilitas, konsistensi, prediktabilitas,
dan akurasi. Pengukuran reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang dapat memberikan
informasi yang dapat diandalkan. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha
Cronbach, karena instrumen penelitian ini berupa angket dan skala bertingkat. rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut :

Keterangan :
: Reliabilitas yang dicari
n : Jumlah item pertanyaan yang diuji

: Jumlah varian skor tiap item

: Varian total

Alpha > 0.7 menunjukkan reliabilitas yang memadai, sedangkan alpha > 0.80
menunjukkan bahwa semua item dapat diandalkan dan semua tes secara konsisten sangat andal.
Atau ada juga yang mengartikannya sebagai berikut : Jika alfa > 0,90, keandalannya sempurna.
Jika alfa antara 0,70 dan 0,90, keandalannya tinggi. Alfa antara 0,50 dan 0,70 menunjukkan
keandalan sedang. Jika alfa < 0,50 maka reliabilitas rendah. Jika alfa rendah, kemungkinan satu
atau lebih item tidak dapat diandalkan.

4.4 Analisa Regresi Sederhana


Analisis regresi adalah analisis yang menjelaskan pengaruh dan besarnya efek dari satu atau
lebih variabel independen pada satu variabel dependen. Analisis linier berganda digunakan
dalam penelitian ini karena mengandung banyak variabel bebas lebih dari satu Menurut
Sugiyono (2019:277), analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau
kausal. Persamaan regresi sederhana biasanya dirumuskan menurut Sugiyono (2015: 188).
sebagai berikut:

Keterangan :
y : Nilai yang diprediksi
a : Konstanta, nilai y dan x = 0
b : Koefisien arah regresi
x : Nilai variabel independen

HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Uji Validitas

5.1.1 Uji Validitas Rating Produk (x)


Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 26
terhadap variabel x “Rating Produk” melalui 2 pernyataan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 5.1 Uji Validitas (x)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Seberapa sering anda melakukan pembelian di online shop 0,919 0,996 Invalid
Apakah anda cenderung membeli produk skincare dari
merek yang telah mendapatakan penilaian positif dari 0,934 0,996 Invalid
konsumen lain-nya

Menurut Ghozali (2013) jika nilai pearson correlation lebih besar dari r tabel maka
dinyatakan valid. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 2 butir pertanyaan dari
pengujian variabel x yaitu “Rating Produk” adalah invalid. Hal ini berarti bahwa
pernyataan-pernyataan tersebut tidak memiliki dan tidak sesuai dengan penelitian.

5.1.2 Uji Validitas Keputusan Pembelian Skincare (y)


Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 26
terhadap variabel y “Keputusan Pembelian Skincare” melalui 3 pernyataan, diperoleh
hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1 Uji Validitas (y)


Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Apakah anda merasa lebih percaya dan yakin untuk
membeli produk skincare yang memiliki banyak ulasan 0,857 0,996 Invalid
positif dari konsumen
Apakah anda pernah melihat penilaian negatif tentang suatu
produk skincare secara online mempengaruhi anda untuk 0,856 0,996 Invalid
tidak membeli produk tersebut
Apakah anda pernah merasa kecewa dengan sebuah produk
skincare setelah membelinya secara online, walaupun 0,880 0,996 Invalid
produk tersebut memiliki penilaian positif dari konsumen.

Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa 3 butir pertanyaan dari


pengujian variabel “Keputusan Pembelian Skincare” adalah invalid. Hal ini berarti
bahwa pernyataan-pernyataan tersebut tidak memiliki dan tidak sesuai dengan
penelitian.

5.2 Uji Reliabilitas


Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 26 terhadap
variabel x “Rating Produk” dan variabel y “Keputusan Pembelian Skincare” melalui 5
pernyataan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.2 Uji Reliabilitas


Variabel Alpha Cronbach Total Item Keterangan
Rating Produk (x) 0,920 2 Reliabel
Keputusan Pembelian Skincare (y) 0,837 3 Reliabel
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017

Uji reliabilitas terhadap variabel x “Rating Produk” dilakukan dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach. Data dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas instrumen lebih
besar dari 0.6. Dari tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach 0.920 > 0.6,
dengan demikian seluruh pernyataan dapat dikategorikan reliabel dan konsisten dalam
memberikan penilaian pada kuesioner.
Uji reliabilitas terhadap variabel y “Keputusan Pembelian Skincare” dilakukan dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach. Data dapat dikatakan reliabel apabila koefisien
reliabilitas instrumen lebih besar dari 0.6. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Alpha
Cronbach 0.837 > 0.6, dengan demikian seluruh pernyataan dapat dikategorikan reliabel dan
konsisten dalam memberikan penilaian pada kuesioner.

5.3 Analisa Deskriptif


5.1.3 Analisa Deskriptif Rating Produk (x)
Analisa penetapan harga telah diberikan kepada 50 responden. Beberapa hal yang
akan dianalisis meliputi 3 (tiga) dimensi penetapan harga yaitu: Customer Value-Based
Pricing, Cost-Based Pricing, dan Competition-Based Pricing.
Tabel 5.3 Analisa Deskriptif (x)

Pertanyaan N Min Max Mean

Seberapa sering anda melakukan pembelian di online shop 50 1 3 2,66


Apakah anda cenderung membeli produk skincare dari merek
yang telah mendapatakan penilaian positif dari konsumen lain- 50 1 3 2,74
nya
Nilai rata-rata 5,40

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa data hasil pengolahan variabel x


“Rating Produk” memiliki nilai mean keseluruhan sebesar 5.40 dengan nilai mean
indikator tertinggi sebesar 2.74 pada butir pernyataan ke 2 yaitu, “Apakah anda
cenderung membeli produk skincare dari merek yang telah mendapatakan penilaian
positif dari konsumen lain-nya”. Dari hasil analisis deskriptif tersebut dapat dijelaskan
bahwa melihat penilaian positif dari konsumen lain sebelum membeli cenderung
dilakukan oleh para responden.
Nilai mean indikator terendah sebesar 2.66 pada butir pernyataan ke 1 yaitu,
“Seberapa sering anda melakukan pembelian di online shop”. Dalam hal ini dapat
dijelaskan kegiatan perbelanjaan atau pembelian di online shop cukup sering dilakukan
oleh para responden.
.

5.1.4 Analisa Deskriptif Keputusan Pembelian Skincare (y)


Pada tahapan ini dilakukan analisis pada keputusan pembelian konsumen yang
telah diberikan kepada 50 responden. Beberapa hal yang akan dianalisis meliputi 5
(lima) dimensi keputusan pembelian yaitu: pengenalan masalah (problem recognition),
pencarian informasi (information search), evaluasi alternatif (evaluation of alternative),
evaluasi alternatif (evaluation of alternative), dan perilaku setelah pembelian (post-
purchase behavior).

Tabel 5.3 Analisa Deskriptif (y)


Pertanyaan N Min Max Mean
Apakah anda merasa lebih percaya dan yakin untuk membeli
produk skincare yang memiliki banyak ulasan positif dari 50 1 3 2,80
konsumen
Apakah anda pernah melihat penilaian negatif tentang suatu
produk skincare secara online mempengaruhi anda untuk tidak 50 1 3 2,50
membeli produk tersebut
Apakah anda pernah merasa kecewa dengan sebuah produk
skincare setelah membelinya secara online, walaupun produk 50 1 3 2,26
tersebut memiliki penilaian positif dari konsumen.
Nilai rata-rata 7,56

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan data hasil pengolahan variabel y


“Keputusan Pembelian Skincare” memiliki nilai mean keseluruhan sebesar 7,56 dengan
nilai mean indikator tertinggi sebesar 2.80 pada butir pernyataan ke 1 yaitu, “Apakah
anda merasa lebih percaya dan yakin untuk membeli produk skincare yang memiliki
banyak ulasan positif dari konsumen”. Dari hasil analisis deskriptif diatas dapat
disimpulkan bahwa responden lebih percaya dan yakin dari testimoni pembeli yang
memberi ulasan positif.
Nilai mean indikator terendah sebesar 2,26 pada butir pernyataan ke 3 yaitu,
“Apakah anda pernah merasa kecewa dengan sebuah produk skincare setelah
membelinya secara online, walaupun produk tersebut memiliki penilaian positif dari
konsumen”. Dalam hal ini berarti konsumen kurang puas karna tidak sesuai dengan
ekspetasi berdasarkan ulasan positif dari konsumen sebelumnya.

5.4 Analisa Regresi Linear Sederhana


5.4.1 Koefisien Determinasi

Tabel 5.4 Koefisien Determinasi


R R Square
0,927 0,858

Dari tabel 5.4 di atas menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan searah
(berslop positif) antara rating produk terhadap keputusan pembelian skincare. R square
menyatakan besarnya pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian
konsumen (koefisien determinasi) adalah 0.858.
Artinya besarnya pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian
konsumen adalah 85,8%, Sedangkan sisanya sebesar 14,2% (100% - 85,8%)
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.4.2 Koefisien Regresi

Tabel 5.4 Koefisien Regresi


Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 98,237 11,237 8,676 0,073
Penetapan Harga (x) 0,253 0,103 0,927 2,462 0,246

Dari persamaan pada tabel 5.4 dapat di analisis jika rating produk tanpa
keputusan pembelian skincare (x = 0), maka diperkirakan keputusan pembelian skincare
sebesar 98,237. Apabila nilai rating produk meningkat, maka diperkirakan keputusan
pembelian skincare juga akan mengalami peningkatan. sebagai contoh jika (x = 10)
maka y = 98,237+ 0.253 (10), akan diperoleh y = 100,767 sehingga keputusan
pembelian skincare dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan rating produk.
Dari hasil pengolahan data, maka didapatkan ringkasan sebagai berikut :

Tabel 5.4 Persamaan Regresi


Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikasi
x y 0,927 0,858 y = 98,237 + 0.253x Signifikasi
(Kuat) 85,8%

5.5 Uji Hipotesis


t hitung tabel 5.2 : 2.462
a : a/2 = 0,05/2= 0,025
df : n-2 = 5-2 = 3
t tabel : 3.182
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis t hitung > t tabel dimana t hitung sebesar 2.462
dan t tabel sebesar 3.182. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak dapat dikatakan rating produk (x)
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian skincare (y) di “Pengaruh Rating
Konsumen Di E-commerce Terhadap Minat Pembelian Produk Skincare Secara Online”.

SIMPULAN

Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 50
responden di lingkungan Universitas Nasional kemudian diolah dengan menggunakan SPSS,
hasil dari pengolahan data tersebut kriteria pengujian hipotesis t hitung < t tabel dimana t hitung
sebesar 2.462 dan t tabel sebesar 3.182. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa rating produk tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap minat beli
konsumen di lingkungan Universitas Nasional.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. (2007). Panduan Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Prodi
Teknik Informatika Universitas Budi Luhur.
[2] Anonim. (2008). Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi. Yogyakarta:
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
[3] Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
[4] Nugroho, L E. (2003). Penjelasan Petunjuk Penulisan Skripsi S2 Bidang
Keinformatikaan : Suplemen Petunjuk Resmi dari Program Pascasarjana UGM Versi
0.1. DokumenTidak Terpublikasi. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro UGM.
[5] Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business.: John Wiley & Sons, Inc. USA.
[6] Supranto, J. (2003). Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta.
[7] Syafrida Hafni Sahir. (2022). Metodologi Penelitian. Jawa Timur : KBM Indonesia.
[8] Dirga Pratama Putra Rustandi dan Widya Sastika. Pengaruh Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Brand Fashion Pull And Bear Di
Bandung Tahun 2021. Skripsi. Bandung : Universitas Telkom.
[9] Tim. (2014). Pedoman Penyusunan Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi Edisi
2014, STMIK AMIKOM Yogyakarta.
[10] Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
[11] Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2016). Marketing Management, 15th Edition,
Pearson Education, Inc
[12] Armstrong, Gary dan Philip Kotler. (2012). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
[13] Sugiyono. (2020). Metodologi Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta
[14] Kotler, Philip and Amstrong. (2015). Principle of Marketing. 15th edition, New
Jersey: Prentice-Hall Published.
[15] Mullins, John W dan Walker Jr, Orville C. 2013. Marketing Management: A
Strategic Decision-Making Approach, 8th Edition, McGraw-Hill International
Edition.
[16] Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
[17] Siregar, Syofian. (2013). “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS”, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
[18] Prameswari, Gischa. (2023). “Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Ahli”, Jakarta :
Kompas.com
[19] Agustin, C. A., & Hellianto, G. R. (2020). Pengaruh Reputasi Terhadap Minat Beli
Produk Skincare Di Shopee. Jurnal Business Economic, Comunnication, and
Social Sciences , 2, 39-52
[20] Latief, F., & Ayustira , N. (2020). Pengaruh Online Costumer Review dan
Costumer Rating Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Di Sociolla.
Jurnal Mirai Management , VI.
[21] Avianto, B.N. (2020). Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Publik. Cirebon:
CV Syntax Computama.
[22] Avianto, B.N. (2022). Implementation E-Government in supporting of online-based
Service Quality and Accessibility, Journal Research of Social, Science, Economics,
and Management, 2(5). 729-742.

Anda mungkin juga menyukai