Anda di halaman 1dari 10

Socio Humanus Vol. 3 No.

1 (Januari 2021)
Halaman: 66-75
http://ejournal.pamaaksara.org/index.php/sohum DOI:

ISSN (Online): 2746-7546

TINGKAT PERILAKU KONSUMTIF ONLINE


SHOPPING DI MASA PANDEMI PADA
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI
PADANG

Fernando1,(*), Anindra Guspa1


1
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
(*)
frnandooq@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to see the level of online shopping consumptive behavior during the pandemic in
Padang State University college students. Subjects in this study amounted to 167 people from 8
Faculties at the State University of Padang. The measuring instrument used is the online
shopping consumptive behavior scale. The data analysis used included normality test,
categorization of online shopping consumptive behavior level. The results showed that students
who were at a low online shopping consumptive behavior level were 47.3%, 51.5% moderate,
and 1.2% high. It can be concluded that the online shopping consumptive behavior during the
pandemic was in the moderate category, namely 51.5%.
Keywords: Consumptive Behavior, Online Shopping, Covid-19 Pandemic, College Students

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat perlaku konsumtif online shopping di
masa pandemi pada Mahasiswa Universitas Negeri Padang. Subyek dalam
penelitian ini berjumlah 167 orang terdiri dari 8 fakultas di Universitas Negeri
Padang. Penelitian ini diukur menggunakan skala perilaku konsumtif online shopping.
Analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, tingkat kategorisasi.
Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang berada pada
tingkat rendah dalam perilaku konsumtif online shopping sebanyak 47.3%, sedang
sebanyak 51.5%, dan tinggi sebanyak 1.2%. Dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumtif online shopping di masa pandemi pada mahasiswa berada pada kategori
sedang yaitu sebesar 51.5%.
Fernando, Anindra Guspa 67
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping di Masa Pandemi pada Mahasiswa…
Kata Kunci: Perilaku Konsumtif, Online Shopping, Pandemi Covid-19, Mahasiswa

PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan perubahan yang berdampak baik bagi
perkembangan kehidupan. Alhasil, bidang teknologi dan informasi menjadi
berkembang secara pesat. Internet merupakan contoh perkembangan dari
teknologi informasi. Perkembangan teknologi komunikasi telah
menyebabkan pertumbuhan pengguna Internet yang lebih tinggi. Selain itu,
kemudahan akses internet kapanpun dan dimanapun juga mendukung
(Wiyanti & Untoro, 2016),
Menurut data Statista tahun 2018, terdapat 95,2 juta pengguna Internet
di Indonesia, meningkat 13,3% dari 84 juta pengguna pada tahun 2017.
Statistik juga menunjukkan bahwa aktivitas daring yang marak di Indonesia
ialah media sosial, pesan seluler, dan pasar online (Hamdani, A & Fatah,
2018).
Revolusi media sosial telah membawa cara baru untuk mencari dan
memperoleh informasi tentang banyak produk dan layanan yang ada di
pasar. Dengan cara ini, konsumen dapat dengan cepat dan mudah
terhubung satu sama lain (Powers, Advincula, Austin, Graiko, & Snyder,
2012).
WHO (World Health Organization) mengumumkan pandemi Penyakit
Coronavirus (COVID-19) 2019 pada 11 Maret 2020. Pada 31 Januari 2020,
untuk pertama kali Covid-19 disampaikan ke publik di Wuhan, Provinsi
Hubei, China (Taufik & Ayuningtyas, 2020). Covid-19 menimbulkan
guncangan ekonomi, tidak hanya mempengaruhi perekonomian individu,
keluarga, perusahaan mikro, kecil, menengah dan besar, tetapi juga
perekonomian negara, baik lokal, nasional bahkan global (Taufik &
Ayuningtyas, 2020).
Dampak dari Covid-19 ini berdampak besar bagi kehidupan
masyarakat, dan regulasi atau kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah
tentunya memiliki pengaruh yang besar terhadap semua aspek kehidupan.
Hal ini berdampak signifikan pada perekonomian, bisnis dan pendidikan
(Rohmah & Syari, 2020).
68 Socio Humanus 3 (1) Januari 2021
66-75

Apabila dihubungkan dengan situasi pendemi covid-19, maka


kebiasaan konsumen bisa dilihat dari keputusannya dalam menilai produk
di suatu e-commerce. Perbedaan belanja offline sebelum pandemi lebih
banyak keputusannya karena konsumen dapat melihat produk langsung
serta bisa memesan online, sedangkan pada saat belanja online selama masa
pandemi masih belum diketahui perubahan kebiasaan dalam menilai
spesifikasi produk dalam e-commerce.
Berbagai kemajuan teknologi komunikasi telah membuktikan
terjadinya secara keseluruhan yang dirasakan dan mempengaruhi banyak
orang termasuk gaya hidup dan lingkungan. Ini juga akan mempengaruhi
cara orang mengonsumsi. Konsumsi untuk memenuhi permintaan yang
dibutuhkan. Konsumsi yang didasari keinginan akan menimbulkan perilaku
konsumtif.
Wildiyani (2016) menyebutkan perilaku konsumtif ialah perilaku yang
berlebihan tanpa berpikir rasional dalam membeli sesuatu yang tidak
menjadi kebutuhan. Perilaku konsumtif dapat terjadi pada semua kelompok
usia dengan digambarkanmeningkatnya intensitas mengkonsumsi barang
atau jasa untuk mendapatkan sesuatu yang baru, mendapatkan kepuasan
kepemilikan dan juga menggambarkan status sosial dari perilaku tersebut
(Suminar & Meiyuntari, 2016).
Salah satu pelaku perilaku konsumen di Indonesia adalah mahasiswa.
Mahasiswa ialahkelompok orang yang cenderung mengarah pada
konsumerisme, dikarenakanmahasiswa suka akan hal-hal baru dan tahu
barang bermerek, maka mahasiswa akan cenderung meniru mode baru.
Kehadiran penjual yang menjual barang melalui online khususnya produk
fashion akan semakin memacu mahasiswa untuk bertransaksi melalui
belanja online dalam memenuhi kebutuhannya (Hamdani, A & Maulani,
2019).

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan deskripsif.
Subyek penelitian berjumlah sebanyak 167 orang mahasiswa Universitas
Negeri Padang. Pengambilan subyek menggunakan teknik random
sampling. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa se-
Universitas Negeri Padang. Berikut adalah gambaran subyek yang
diperoleh.
Fernando, Anindra Guspa 69
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping di Masa Pandemi pada Mahasiswa…

Tabel 1.
Subyek Penelitian
No Nama Fakultas Jenis Usia Jumlah
Kelamin
L P 18 19 20 21 22 23
1. Fakultas Ilmu Pendidikan 4 81 35 37 9 1 3 - 85
2. Fakultas Ekonomi 5 16 1 2 3 11 4 - 21
3. Fakultas Ilmu Sosial 1 3 1 1 1 1 - - 4
4. Fakultas Teknik 6 1 - - - 2 4 1 7
5. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7 4 2 1 2 4 2 - 11
6. Fakultas Bahasa dan Sastra 5 9 - 4 1 5 3 1 14
7. Fakultas Pariwisata dan 1 11 - 1 7 4 - - 12
Perhotelan
8. Fakultas Matematika dan Ilmu 3 10 - 3 3 6 1 - 13
Pengetahuan Alam
Total 32 135 39 49 26 34 17 2 167

Alat ukur digunakan pada penelitian ini yaitu skala yang dibuat oleh
Jayanti (2016) yaitu skala perilaku konsumtif online shopping. Kegiatan
membeli barang atau jasa dengan bantuan internet tanpa berpikir rasional
dengan tidak memperhitungkan fungsi dan kegunaannya, sehingga
mengkonsumsinya secara berlebihan disebut dengan perilaku konsumtif
online shopping. Skala ini terdiri dari delapan aspek dan 40 item yaitu,
membeli karena ingin mendapatkan hadiah (item nomor 1, 39, 40),
membeli karena kemasan produk menarik (item nomor 2, 37, 38), membeli
karena penampilan dan gengsi (item nomor 3, 4, 9, 10, 30, 31, 32), membeli
karena program potongan harga (item nomor 11, 24, 29), membeli demi
menjaga status sosial (item nomor 12, 17, 18, 19, 21, 22, 23), menggunakan
produk karena model mengiklankan (item nomor 14, 15, 16, 20, 25, 26, 27),
membeli produk sejenis dengan merek berbeda (item nomor 2, 6, 7, 34, 35,
36), membeli produk mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri (item
nomor 8, 13, 28, 33). Item dalam skala ini terdapat item favorabel (item
nomor 1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 12, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 27, 28, 33, 34, 35, 36)
dan item unfavorabel (item nomor 5, 6, 7, 8, 13, 14, 15, 16, 21, 22, 23, 24,
29, 30, 31, 32, 37, 38, 39, 40). Skala ini menggunakan model likert,1=
sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= sesuai, dan 4= sangat sesuai.
Sebelum melakukan pengambilan“data, dilakukan“uji validitas”dan
reliabilitas pada skala. Pada skala ini, try out dilakukan dengan menyebarkan
skala perilaku konsumtif online shopping secara online kepada mahasiswa
psikologi Universitas negeri padang. Hasil try out yang telah dilakukan
diperoleh bahwa terdapat 37 item dalam skala valid dan 3 item tidak valid,
di mana r hitung pada item yang valid lebih besar daripada r tabel
(Sugiyono, 2011). Tiga item yang tidak valid tidak dimasukkan kedalam
70 Socio Humanus 3 (1) Januari 2021
66-75

skala di pengambilan data. Selain itu, juga didapatkan nilai alpha cronbach
sebesar 0.858, di mananilai tersebut di atas 0.6 sehingga skala perilaku
konsumtif bisa dinyatakan reliabel.
Analisis data yang dilakukan berupa uji normalitas dan kategorisasi
tingkat perilaku konsumtif online shopping dengan bantuan aplikasi SPSS 25.
Kategorisasi tingkat perilaku konsumtif online shopping mahasiswa akan
dikelompokkan berdasarkan total skor yang diperoleh oleh mahasiswa
tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dengan bantuan
aplikasi SPSS, diperoleh data.
Tabel 2.
Uji Normalitas
One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test
N Test Statistic Sig. (2-tailed)
194 0.063 0.200

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh signifikansi Sig. (2-tailed) sebesar


0.200 sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal, karena nilai
signifikansi yang diperoleh lebih besar daripada 0.05.
Kategorisasi perilaku konsumtif online shopping berdasarkan total skor
yang diperoleh oleh subyek dilakukan menggunakan rumus berikut.
Tabel 3.
Norma Kategorisasi
Kategori Rumus Hasil
Rendah X < M – 1SD X < 74
Sedang M – 1SD ≤ X < M + 1SD 74 < X < 111
Tinggi M + 1SD ≤ X 111 < X

Berdasarkan tabel di atas., maka diperoleh bahwa perilaku konsumtif


online shopping dengan kategori rendah memiliki total skor antara 37-73,
kategori sedang memiliki total skor antara 74-110, dan kategori tinggi
memiliki total skor 111-137. Setelah melakukan kategorisasi data
menggunakan bantuan SPSS, didapatkan hasil seperti berikut.
Fernando, Anindra Guspa 71
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping di Masa Pandemi pada Mahasiswa…
Tabel 4.
Frekuensi Kategori Perilaku Konsumtif Online Shopping
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 79 47.3%
Sedang 86 51.5%
Tinggi 2 1.2%
Total 167 100%

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa dari 167 orang subyek,


47.3% diantaranya berada pada tingkat perilaku konsumtif online shopping
rendah, 51.5% berada pada tingkat perilaku konsumtif online shopping
sedang, dan 1.2% berada pada tingkat perilaku konsumtif online shopping
tinggi.
Berdasarkan jenis kelamin subyek, tingkat perilaku konsumtif online
shopping disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5.
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping Ditinjau dari Jenis Kelamin
Kategori Laki-laki Perempuan
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Rendah 11 33.3% 68 50.4
Sedang 22 66.7% 65 48.1%
Tinggi 0 0% 2 1.5%
Total 33 100% 135 100%

Berdasarkan tabel di atas, ditemukan bahwa dari 33 orang subyek laki-


laki, 11 orang (33.3%) termasuk pada kategori perilaku konsumtif online
shopping rendah dan yang termasuk pada kategori perilaku konsumtif online
shopping sedang berjumlah 22 orang (66.7%). Sedangkan yang termasuk
pada kategori perilaku konsumtif online shopping tinggi tidak ada. Pada
subyek perempuan, dari 135 orang subyek ditemukan bahwa yang termasuk
pada kategori perilaku konsumtif online shopping rendah sebanyak 68 orang
(50.4%), 65 orang (48.1%) termasuk pada kategori perilaku konsumtif online
shopping sedang, dan dalam kategori perilaku konsumtif online shopping tinggi
berjumlah 2 orang (1.5%).
Pembahasan
Berlandaskan pada hasil yang diperoleh, ditemukan bahwa dari 167
orang mahasiswa, 79 orang mahasiswa (47.3%) berada dalam kategori
rendah, 86 orang siswa (51.5%) berada dalam kategori sedang, dan 2 orang
siswa (1.2%) termasuk pada kategori tinggi. Alhasil dapat dinyatakan bahwa
perilaku konsumtif online shopping di masa pandemi pada mahasiswa
Universitas Negeri Padang berada pada kategori sedang.
72 Socio Humanus 3 (1) Januari 2021
66-75

Perilaku konsumtif merupakan tindakan berbelanja yang timbul


semata untuk memenuhi keinginan (Lina & Rosyid, 1997). Perilaku
konsumen untuk memenuhi keinginan pada tingkat irasional disebut
dengan perilaku konsumtif (Sumartono, 2002). Individu yang berperilaku
konsumtif cenderung mengkonsumsi sesuatu yang bukan menjadi
kebutuhkan. Terdapat tiga aspek dalam perilaku konsumtif yaitu irasional,
impulsif, dan pemborosan. Impulsif diartikan sebagai tindakan membeli
secara tiba-tiba tanpa perencanaan terlebih dahulu. Irasional bermakna
bahwa perilaku membeli dilakukan tanpa mempertimbangkan kegunaan
barang tersebut. Sedangkan pemborosan digambarkan sebagai sikap
menghabiskan uang yang tidak menjadi kebutuhan (Engel, Blackwell &
Miniard, 2002).
Perilaku konsumtif didasari oleh banyak faktor. Kelompok referensi
dari teman pergaulan contohnya (Chita, David, & Pali, 2015). Sama halnya
pada penelitian Rahayu (2013) yang menyebutkan perilaku individu untuk
mengonsumsi suatu barang dipengaruhi oleh informasi dan sosialisasi dari
lingkungan individu tersebut. Berdasarkan hasil yang diperoleh, mayoritas
subyek berada pada tingkat perilaku konsumtif online shopping sedang.
Peneliti berasumsi bahwa subyek berada di lingkungan tidak mendukung
subyek untuk berperilaku konsumtif. Ini didukung oleh penelitian Susanti
(2016) bahwa pemikiran individu bergantung pada lingkungan individu itu
sendiri. Selain itu, pada hasil penelitian juga ditemukan bahwa tingkat
perilaku konsumtif online shopping pada subyek perempuan dan laki-laki
dapat dikategorikan sedang. Hal ini berarti bahwa perilaku konsumtif tidak
berhubungan dengan jenis kelamin seseorang. Namun penemuan ini
bertentangan dengan pendapat Dalkilic & Kirkbesoglu (2015) yang
menyebutkan bahwa laki-laki lebih mempertimbangkan menabung atau
berinvestasi daripada berbelanja, sementara perempuan lebih memikirkan
ego dalam mengambil keputusan sehingga cenderung lebih konsumtif.
Selain itu, self control (kontrol diri) memiliki peran dalam mempengaruhi
sikap konsumtif pada individu, tingkat kontrol diri yang tinggi
menghasilkan perilaku konsumtif yang rendah (Chita et. al., 2015). Self
control sendiri adalah salah satu kepribadian yang ditunjukkan dengan
kemampuan untuk mengendalikan perilaku yang membuat seseorang ingin
mengkonsumsi barang dan jasa (Munandar, 2006). Berdasarkan hasil yang
ditemukan, peneliti berasumsi bahwa subyek memiliki kontrol diri sehingga
tidak berada dalam kategori perilaku konsumtif yang tinggi. Apabila
mahasiswa tidak mampu mengatur perilaku sehingga dengan mudah
mengonsumsi barang bermerek dan menarik yang bukan menjadi
kebutuhannya, dapat dikatakan bahwa mereka memiliki kontrol diri yang
rendah (Anggreini & Mariyanti, 2014). Beberapa cara yang dapat dilakukan
Fernando, Anindra Guspa 73
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping di Masa Pandemi pada Mahasiswa…

untuk mengurangi perilaku konsumtif antara lain membiasakan budaya


menabung, menanamkan kemandirian, dan mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif (Kurniawan, 2017).

KESIMPULAN
Berlandaskan hasil yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan yaitu
mahasiswa Universitas Negeri Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif
online shopping di masa pandemi menunjukkan kategori sedang. Selain itu,
penelitian ini tidak menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku
konsumtif online shopping secara rinci. Untuk itu, peneliti selanjutnya
diharapkan juga menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku
konsumtif terkhusus pada online shopping sehingga dapat ditemukan hal-hal
baru mengenai hal tersebut di masa pandemi Covid-19.

REFERENSI
Anggreini & Mariyanti. (2014). Hubungan antara Kontrol Diri dan Perilaku
Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12(1),
34–42. Retrieved from https://www.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/2019/07/HUBUNGAN-ANTARA-KONTROL-
DIRI-DAN-PERILAKU-KONSUMTIF.pdf
Chita, D., & Pali. (2015). Hubungan antara Self-Control dengan Perilaku
Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Jurnal
e-Biomedik (eBm), 3(1), 297–302. Retrieved from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/download
/7124/6635
Dalkilic, N., & Kirkbesoglu, E. (2015). The Role of Financial Literacy on
the Development of Insurance Awareness. International Journal of
Economics and Finance, 7(8). 272-280.
https://doi.org/10.5539/ijef.v7n8p272
Engel. J.F,. Blackwell. R.D,. Miniard. P.W,. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Hamdani, A., & Fatah, G. A. (2018). Perencanaan Strategis Sistem
Informasi pada Usaha Kecil dan Menengah. JURNAL PETIK, 4(2),
167–172. https://doi.org/10.31980/jpetik.v4i2.382
Kurniawan. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumtif Ekonomi pada Mahasiswa. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, 13(4), 107–118. Retrieved from https://jurnal.univpgri-
74 Socio Humanus 3 (1) Januari 2021
66-75

palembang.ac.id/index.php/Ekonomika/article/download/2709/252
0
Lina & Rosyid, H.F,. (1997). Perilaku konsumtif berdasar locus of control
pada remaja. Jurnal Psikologika, 4(2), 5–13. Retrieved from
https://journal.uii.ac.id/Psikologika/article/view/8434/7161
Jayanti, M. F. D. (2016). Hubungan antara Kontrol Diri dengan Perilaku
Konsumtif Online Shopping pada Mahasiswi Universitas Setia Budi Surakarta.
Universitas Setya Budi. Retrieved from
https://docplayer.info/172396128-Hubungan-antara-kontrol-diri-
dengan-perilaku-konsumtif-online-shopping-pada-mahasiswi-
universitas-setia-budi-surakarta-skripsi.html
Munandar, A.S,. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Powers, T., Advincula, D., Austin, M. S., Graiko, S., & Snyder, J.
(2012). Digital and Social Media in the Purchase Decision Process.
Journal of Advertising Research, 52(4), 479–
489. https://doi.org/10.2501/jar-52-4-479-
Rahayu, T. S. (2013). Pengaruh Peran Orangtua terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
Kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/17907/1/3401409022.pdf
Rohmah, S. N., & Syari, F. (2020). Adakah Peluang Bisnis di Tengah
Kelesuan Perekonomian Akibat Pandemi Coronavirus Covid-19?
’ADALAH ; Buletin Hukum & Keadilan, 4(1), 63–74. Retrieved from
https://www.neliti.com/publications/126900/pengaruh-konsep-diri-
terhadap-perilaku-konsumtif-mahasiswa-universitas-esa-unggu
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan
Televisi). Bandung: Alfabeta.
Suminar, E., & Meiyuntari, T. (2016). Konsep Diri, Konformitas dan
Perilaku Konsumtif pada Remaja. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia,
4(02). Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/330419113_Konsep_Diri
_Konformitas_dan_Perilaku_Konsumtif_pada_Remaja
Susanti, E. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 UIN Maulana Malik Ibrahim. UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. Retrieved from http://etheses.uin-
malang.ac.id/3691/1/12410167.pdf
Taufik & Ayuningtyas. (2020). The Impact of Covid-19 Pandemic on
Business and Online Platform Existance. Jurnal Pengembangan
Wiraswasta, 22(1), 21–32. https://doi.org/10.33370/jpw.v22i1389
Wildiyani, S. N. (2016). Pengaruh Konsep Diri terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Fernando, Anindra Guspa 75
Tingkat Perilaku Konsumtif Online Shopping di Masa Pandemi pada Mahasiswa…

Makassar. Repository Universitas Negeri Makassar, 1, 1–9. Retieved from


https://core.ac.uk/reader/157831316
Wiyanti, Y. D., & Untoro, W. (2016). Prediktor Intensi Penggunaan
Internet dalam Melakukan Pembelian Online. Jurnal Economia, 12(2),
146–158. https://doi.org/10.21831/economia.v12i2.9822

Anda mungkin juga menyukai