Dosen Pengampu:
Khairul anwar hafizd, M.Kom
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan praktikum ini dengan baik.
Materi yang dibahas dalam laporan praktikum ini mengenai analisis dan
perancangan dari Sistem Penugasan Pegawai Pada Satuan Polisi Pamong Praja
Pelaihari.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan
diterima dengan baik oleh penulis demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat oleh kita semua.
Pelaihari, 01 Juli 2023
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Bertujuan untuk merancang sistem penugasan pegawai untuk mempermudah
penugasan pegawai yang ada di kantor SATPOL PP Pelaihari.
1.4 Manfaat
Berikut ini merupakan manfaat dari pembuatan sistem :
1. Mempermudah pimpinan dalam memberi perintah kepada staf penugasan
untuk membuat perintah
2. Mempermudah staf untuk menyimpan pelaporan tugas dari petugas
3. Mempermudah staf untuk melakukan penugasan pegawai.
4. Dapat menerapkan ilmu yang sudah dipelajari pada masa kuliah dalam
membangun sistem untuk kantor SATPOL PP Pelaihari.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penugasan
2.2 Pegawai
Pegawai merupakan seorang yang bekerja pada pemberi kerja, sebagai pegawai
tetap atau tenaga kerja lepas berdasarkan pada pejanjian atau kesepakatan yang secara
tertulis ataupun tidak tertulis. Pegawai bertugas melaksanakan suatu pekerjaan atau
kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan berdasarkan penyelesaian pekerjaan
atau ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi kerja atau perusahaan. Pegawai adalah
orang yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri ataupun badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah [8].
2.3 SATPOL PP
Satuan polisi pamong praja atau yang disebut dengan SATPOL PP merupakan
perangkat daerah yang dibentuk dengan tujuan untuk menegakkan perda dan perkada,
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman serta menyelenggarakan
perlindungan masyarakat.
Satuan polisi pamong praja atau yang disebut dengan SATPOL PP merupakan
perangkat daerah yang dibentuk dengan tujuan untuk menegakkan perda dan perkada,
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman serta menyelenggarakan
perlindungan masyarakat.
2.4 Rekaya Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak atau biasa disingkat dengan RPL adalah salah satu bidang
profesi dan juga mata pelajaran yang mempelajari tentang pengembangan perangkat-
perangkat lunak termasuk dalam hal pembuatannya, pemeliharaan hingga manajemen
organisasi dan manajemen kualitasnya. Bisa dikatakan RPL ini merupakan sebuah
perubahan yang terjadi pada perangkat lunak guna melakukan pengembangan,
pemeliharaan, dan pembangunan kembali dengan menerapkan prinsip rekayasa sehingga
memperoleh perangkat lunak yang bisa bekerja secara lebih efisien dan efektif pada user
nantinya.
Gambar 1 ERD
Gambar 1 adalah rancangan ERD dari basis data yang ada di Sistem Penugasan Pegawai
Pada Satuan Polisi Pamong Peraja Pelaihari, terdapat 8 entitas yang saling terhubung. Adapun
tabel nya antara lain, Entitas user dengan id_user sebagai atribut utama, Entitas Perintah
dengan id_perintah sebagai atribut utama, Entitas pegawai dengan id_pegawai sebagai
atribut utama, Entitas golongan dengan id_golongan sebagai atribut utama, Entitas jabatan
dengan id_jabatan sebagai atribut utama, Entitas pangkat dengan id_pangkat sebagai
atribut utama, Entitas arsiptugas dengan id_arsiptugas sebagai atribut utama, Entitas
rsipsppd dengan id_arsipsppd sebagai atribut utama.
3.2 Struktur Tabel Di Basis Data
Table 3 User
Table 4 Perintah
Table 5 Pegawai
Table 6 Golongan
Table 7 Jabatan
Table 8 Pangkat
Table 9 arsiptugas
Table 10 arsipsppd
Diagram level 0 atau konteks diagram merupakan gambaran awal atau diagram
inti dari penggambaran diagram DFD yang dibuat. Dari diagram DFD level 0,
kemudian akan diperjelas lagi menjadi diagram level berikutnya hingga aliran data atau
proses dari sistem yang akan dibangun menjadi jelas. Pada gambar diatas terdapat User
dan Pegawai yang menjadi entitas luar dari sistem dan terdapat aliran data yang
bergerak antar User dengan Sistem yaitu data masukkan berupa data user, data
perintah dan data keluaran berupa informasi yaitu informasi data user, dan informasi
data perintah. Aliran data yang bergerak antar Pegawai dengan Sistem yaitu data
masukkan berupa data pegawai, data jabatan, data pangkat, data golongan, data
arsiptugas, data arsipsppd dan data keluaran berupa informasi yaitu informasi data
pegawai, informasi data jabatan, informasi data pangkat, informasi data golongan,
informasi data arsiptugas, informasi data arsipsppd. Aliran data yang ada berupa
masukan dan keluaran dari proses yang dilakukan user dan pegawai dalam melakukan
proses pada sistem.
3.3.2. DFD Level 1
DFD Level 1 diatas merupakan gambaran aliran data dan proses yang ada pada
sistem yang akan dibangun yang terdapat 6 proses yaitu proses login, proses mengelola
perintah, proses mengelola data user, proses mengelola data pegawai, proses mengelola
surat tugas, proses logout. Pada gambar diatas terdapat perintah, pegawai, arsiptugas,
arsipsppd, golongan, jabatan, pangkat, dan user yang merupakan tempat penyimpanan
sedangkan user dan pegawai merupakan entitas luar.
3.3.3. DFD Level 2
DFD Level 2 Proses 1 mengelola perintah. Proses ini menunjukan alur proses
mengelola perintah yang dilakukan oleh user, proses ini dimulai dari proses
penambahan perintah, pengubahan perintah, melihat perintah, dan menghapus
perintah. Kemudian perintah sebagai penyimpanan.
3.3.3.2. DFD Level 2 Proses 2
DFD Level 2 Proses 2 mengelola user. Proses ini menunjukan alur proses
mengelola user yang dilakukan oleh user itu sendiri, proses ini dimulai dari proses
penambahan user, pengubahan user, melihat user, dan menghapus user.
Kemudian user sebagai penyimpanan.
DFD Level 2 Proses 3 mengelola pegawai. Proses ini menunjukan alur proses
mengelola pegawai yang dilakukan oleh pegawai itu sendiri, proses ini dimulai dari
proses penambahan pegawai, pengubahan pegawai, melihat pegawai, dan
menghapus pegawai. Kemudian pegawai sebagai penyimpanan.
DFD Level 2 Proses 4 mengelola surat tugas. Proses ini menunjukan alur proses
mengelola surat tugas yang dilakukan oleh pegawai, proses ini dimulai dari proses
penambahan surat tugas, pengubahan surat tugas, melihat surat tugas, dan
menghapus surat tugas. Kemudian arsiptugas dan arsipsppd sebagai penyimpanan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Rancangan sistem yang dilakukan pada SATPOL PP Pelaihari,
maka didapat kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Dengan adanya perancangan sistem, staf nantinya akan lebih mudah dalam proses
mengelola pegawai.
2. Perancangan sistem ini mempermudah pegawai untuk mengelola surat tugas.
4.2 Saran
Adapun saran yang ditambahkan untuk perancangan sistem yaitu
1. adanya pengelolaan yang dilakukan oleh pegawai, dimana proses ini dimulai dari
prosespenambahan surat tugas, pengubahan surat tugas, melihat surat tugas,
dan menghapus surat tugas.
2. Adanya pengelolaan yang dilakukan oleh pegawai itu sendiri, dimana dimulai dari
proses penambahan pegawai, pengubahan pegawai, melihat pegawai, dan
menghapus pegawai. Kemudian pegawai sebagai penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, S., & Kristin, D. M. (2014). Strukturisasi Entity Relationship Diagram Dan Data Flow
Diagram Berbasis Business Event-Driven. BINUS UNIVERSITY ComTechVol. 5 No. 1, 29.