Kalibrasi Alat Gelas
Kalibrasi Alat Gelas
DI SUSUN OLEH :
Aziz Muhammad Rizqi
Kaniawati Nurrosa
Prastika Nur Ramadhani
Rizky Ardiansyah
Tania Hanipah Dellayanti
KELAS : XIII AK 3
Berat dari volume aqua DM yang dikeluarkan oleh pipet seukuran diukur, kemudian
dibandingkan dengan berat jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan sehingga
dapat ditentukan nilai ketepatannya.
Buret 50ml
Berat dari volume aqua DM yang dikeluarkan oleh buret diukur, dan kemudian dibandingkan
dengan berat jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan. Pengerjaan pada skala
interval 5 sampai 50, sehingga dapat ditemtukan nilai ketepatannya.
Alat ukur yang telah dikalibrasi tidak akan secara terus menerus berlaku masa kalibrasinya,
karena peralatan tersebut selama masa penggunaanya pasti mengalami perubahan spesifikasi akibat
pengaruh frekuensi pemakaian, lingkungan penyim-panan, cara pemakaian, dan sebagainya. Untuk
itulah selama berlakunya masa kalibrasi alat bersangkutan perlu dipelihara ketelusurannya dengan
cara perawatan dan cek antara secara periodik.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.(Rouessac 2007) Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.(Morris 2001) Alat ukur volume merupakan bagian dari perangkat peralatan yang
digunakan dalam praktikum kimia analitik. Alat ukur volume yang dikalibrasi dalam percobaan ini
meliputi buret, pipet mohr, pipet volumetrik, dan labu takar. Buret merupakan alat ukur volume yang
bisa memindahkan beberapa volume sampai kapasitas maksimumnya. Pipet merupakan alat ukur
volume yang bisa memindahkan suatu volume dari suatu wadah ke wadah lainnya. Pipet dibedakan
menjadi pipet volumetrik dan pipet serologis. Pipet volumetrik hanya bisa memindahkan suatu
volumeyang tetap, sedangkan pipet serologis atau pipet Mohr merupakan pipet yang bia
memindahkan berbagai volume sampai kapasitas maksimumnya. Labu takar merupakan alat ukur
volume yang mengandung sejumlah volume cairan yang diisi sampai tanda tera.(Patnaik 2004)
Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat
pengukuran volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi
tertentu.(Pyzdek 2003) Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur bobot suatu
volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan
bobot jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai
ketepatannya.
Tujuan Kalibrasi
o Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampaike
standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melaluirangkaian
perbandingan yang tak terputus.
o Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan
suatuinstrument ukur.
o Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi
o Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
o Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatanlaboratorium dan produksi yang dimiliki.
o Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga
yangditunjukkan oleh alat ukur.
Kalibrasi diperlukan untuk :
o Perangkat baru
o Suatu perangkat setiap waktu tertentu
o Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
o Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
o Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
X. Data Pengamatan :
NO Massa Botol timbang + Massa Botol timbang Massa Aqua DM Suhu Air Bj Air
Aqua DM (0C ) ( g/ml)
1 26,3911 g 21,4120 g 4,9791 g 25 0,9970479
2 26,3945 g 21,4120 g 4,9825 g 25 0,9970479
3 26,3923 g 21,4120 g 4,9799 g 25 0,9970479
NO Massa Labu Ukur + Massa Labu Massa Aqua DM Suhu Air Bj Air
Aqua DM (0C ) ( g/ml)
1 46,6842 g 21,9257 g 24,7585 g 24 0,997320
2 46,6814 g 21,8842 g 24,7972 g 24 0,997320
3 46,6882 g 21,8892 g 24,7990 g 24 0,997320
Tabel hasil pengukuran Buret 50 ml
NO Massa botol timbang + Massa botol timbang Massa Aqua DM Suhu Air Bj Air
Aqua DM (0C ) ( g/ml)
1
2
3
4
5
I. Perhitungan :
A. Pipet seukuran 5 ml
Diketahui :
d2 = 8,4 g/ml
ƛ = 0,000025 ml/0C
T0 = 20 0C
Tp = 250C
p = 0,0012 g/ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
Rata-rata G =
3
4,9791 g+ 4,9825 g+ 4,9799 g
=
3
= 4,9805 g
𝐺 𝐺
a.Massa = G + P (𝑑1 − 𝑑2)
4,9805 𝑔 4.9805 𝑔
= 4,9805 g + 0,0012 g/ml (0,9970479 𝑔/𝑚𝑙 − 8,4 𝑔/𝑚𝑙
)
= 4,9858 g
𝑀
b. V = 𝑑1
4,9858 𝑔
=
0,9970479 𝑔/𝑚𝑙
= 5,0005 ml
= 5,00 ml
𝑉𝑡−𝑉0
d. % Kesalahan = 𝑉0
x 100 %
5,00𝑚𝑙−5,00 𝑚𝑙
= 5 𝑚𝑙
x 100 %
=0%
e.Toleransi = Vt – V0
= 5,00 ml – 5 ml
= 0 ml
B. Labu Ukur 25 ml
Diketahui :
d2 = 8,4 g/ml
ƛ = 0,000025 ml/0C
T0 = 20 0C
Tp = 240C
p = 0,0012 g/ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
Rata-rata G =
3
24,7585 g+ 24,7972 g+ 24,7990 g
=
3
= 24,7849 g
𝐺 𝐺
a.Massa = G + P (𝑑1 − 𝑑2)
24,7849 𝑔 24,7849 𝑔
= 24,7849 g + 0,0012 g/ml ( − )
0,997320 𝑔/𝑚𝑙 8,4 𝑔/𝑚𝑙
= 24,7849 g + 0,0263 g
= 24,8112 g
𝑀
b. V = 𝑑1
24,8112 𝑔
=
0,997320 𝑔/𝑚𝑙
= 24,8778 ml
= 24,8778 ml - 0,00248 ml
= 24,87532 ml
𝑉𝑡−𝑉0
d. % Kesalahan = 𝑉0
x 100 %
24,87532 𝑚𝑙−25 𝑚𝑙
= 25 𝑚𝑙
x 100 %
= 0,5 %
e.Toleransi = Vt – V0
=24,87532 ml – 25 ml
= 0,1 ml
A. Buret 50 ml
Diketahui :
d2 = 8,4 g/ml
ƛ = 0,000025 ml/0C
T0 = 20 0C
Tp =
p = 0,0012 g/ml
Skala 0 – 10 ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
a. Rata-rata g =
3
g+ g+ g
=
3
= g
𝐺 𝐺
b. M10mL = G + P (𝑑1 − 𝑑2)
g g
= g + 0,0012 g/ml ( − )
𝑔/𝑚𝑙 8,4 𝑔/𝑚𝑙
=g
=g
=g
M
c. V10mL =
𝑑1
g
=
𝑔/𝑚𝑙
= mL
d.V10mL ( sebenarnya) = volume – [ volume x koefisien muai alat x ( suhu percobaan-suhu pada alat)]
Skala 10 – 20 ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
a. Rata-rata g =
3
g+ g+ g
=
3
=g
𝐺 𝐺
b. M20mL = G + P (𝑑1 − 𝑑2)
g g
= g + 0,0012 g/ml ( 𝑔/𝑚𝑙 − 8,4 𝑔/𝑚𝑙
)
=g
M
c. V20mL = 𝑑1
g
= 𝑔/𝑚𝑙
= mL
d.V20mL ( sebenarnya) = volume – [ volume x koefisien muai alat x ( suhu percobaan-suhu pada alat)]
= mL
Skala 20 – 30 ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
a. Rata-rata g =
3
g+ g+ g
=
3
=g
𝐺 𝐺
b. M30mL =G +P( − )
𝑑1 𝑑2
g g
= g + 0,0012 g/ml (𝑔/𝑚𝑙 − 𝑔/𝑚𝑙
)
= g
M
c. V30mL = 𝑑1
g
= 𝑔/𝑚𝑙
= mL
d.V30mL ( sebenarnya) = volume – [ volume x koefisien muai alat x ( suhu percobaan-suhu pada alat)]
Skala 30 – 40 ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
a. Rata-rata g =
3
g + g+ g
=
3
= g
𝐺 𝐺
b. M40mL = G + P (𝑑1 − 𝑑2)
g g
8 g + 0,0012 g/ml (𝑔/𝑚𝑙 − 8,4 𝑔/𝑚𝑙
)
= 9,6330 g
M
c. V40mL = 𝑑1
g
= 𝑔/𝑚𝑙
d.V40mL ( sebenarnya) = volume – [ volume x koefisien muai alat x ( suhu percobaan-suhu pada alat)]
Skala 40 – 50 ml
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 1+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 2+𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀 3
a. Rata-rata g =
3
g + g+ g
=
3
= g
𝐺 𝐺
b. M50mL =G +P( − )
𝑑1 𝑑2
g g
= + 0,0012 g/ml ( − )
𝑔/𝑚𝑙 8,4 𝑔/𝑚𝑙
= g
M
c. V50mL = 𝑑1
𝑔
= 𝑔/𝑚𝑙
= mL
d.V50mL ( sebenarnya) = volume – [ volume x koefisien muai alat x ( suhu percobaan-suhu
pada alat)]
=
=
𝑉𝑡−𝑉0
% Kesalahan = x 100 %
𝑉0
𝑚𝑙−𝑚𝑙
= 𝑚𝑙 x 100 %
=%
e.Toleransi = Vt – V0
=ml –ml
= ml
XI. Pembahasan :
1. Alat yang akan dikalibrasi haruslah benar benar bersih dan kering . Supaya hasil yang di dapatkan
akurat ,cermat ,dan teliti
2. Pengukuran yang dilakualan yaitu pengukuran berulang ,dimana pengukuran alat dilakukan
sebanyak 3 kali supaya hasil yang diperoleh lebih cermat, telti,dan akurat
3. Untuk pengeringan alat tidak menggunakan dryer karena pada suhu tinggu alat ukur tersebet
akan memuai dan alat tidak dalam kondisi semula atau standar.
4. Untuk mempercepat proses pengeringan alat dapat menggunakan kertas isap dan alkohol ,dan
cukup didiamkan di udara , karena sifat alkohol yang cepat menguap sehingga mempercepat
pengeringan alat .
5. Hasil antara metode rumus perhitungan pertama dan metode rumus perhitungan ke dua tidaklah
sama melainkan memiliki selisih yang tidak terlalu jauh ,yaitu berkisar antara kurang lebih 0,01 ml
6. Menurutr asumsi saya , metode rumus perhitungan pertama lebih teliti ,cermat, dan akurat
.Dikarenakan pada metode rumus perhitungan pertama lebih memerhatikan faktor lingkungan.
8. Alat-alat yang digunakan di laboratorium SMK Negeri 13 Bandung adalah alat gelas yang belum
terkalibrasi sehingga perlu dilaukan kalibrasi untuk mengatahi keayakan dari alat gelas tersbut,
b. Kesalahan sistematik, diakibatka oleh alatnya itu sendiri ,contohnya kesalahan pada skala alat ,
kesalahan ini dapat diatasi dengan merata rata kan hasil.
c. Kesalan random/tak terduga ,diakibatkan oleh hal hal yang tak terduga contohnya kondisi
pengamat
10. Dari hasil perhitungan, buret yang dikalibrasi masih layak untuk digunakan dengan nilai toleransi
untuk buret 25 ml adalah 0,05
11. Dari hasil perhitungan, pipet seukuran yang dikalibrasi masih layak untuk digunakan dengan nilai
toleransi untuk pipet seukuran 5 ml adalah 0,01
12. Dari hasil perhitungan, labu ukur yang dikalibrasi masih layak untuk digunakan dengan nilai
toleransi untuk labu ukur 25 ml adalah 0,03 ml
13. Labu ukur adalah alat yang harus dikalibrasi meskipun tidak termasuk alat ukur ,karena digunakan
dalam perhitungan .
XII. Kesimpulan :
1. Toleransi buret 50 ml yang diperoleh menurut percobaan adalah ..... ml sehingga buret .......
digunakan
2. Toleransi pipet seukuran 5ml yang diperoleh menurut percobaan adalah 0,00 ml sehingga
pipet seukuran LAYAK digunakan,
3. Toleransi labu ukur 25 ml yang diperoleh menurut percobaan adalah 0,1 ml sehingga labu ukur
TIDAK LAYAK digunakan