Anda di halaman 1dari 13

Perang Bani

Quraizhah

Perang Bani Quraizhah

Lokasi Benteng Bani Quraizhah

Hasil Berhasil mengepung kaum Bani


Quraizhah selama 25 hari[1][2]

Kekuatan

3000 infantri, 30 tak diketahui[1]


kavaleri
Waktu Terjadi
Perang Bani Quraizhah, yang dikenal
sebagai peperangan besar-besaran atas
Bani Quraizhah,[1] terjadi di bulan
Dzulqa'dah sepanjang Februari dan Maret
627 (5 Hijriyah).[3]

Latar Belakang
Saat Perang Ahzab terjadi, Bani
Quraizhah ( yang merupakan penduduk
Madinah ) seharusnya membela dan
mempertahankan kota Madinah dari
serangan pasukan Ahzab ( Koalisi Kafir
Quraisy dari Mekkah ). Namun, tokoh
penjahat Bani Nadhir (Huyai bin Akhtab,
yang merupakan ayah Shafiyah Ummul
Mukminin) datang ke Bani Quraizhah
menemui Ka’ab bin Asad Al-Quraiszi
untuk menghasutnya agar melanggar
perjanjian yang telah disepakati dengan
kaum muslimin dan menyerang Nabi
Muhammad. Mendengar kabar
pengkhianatan ini, kemudian beliau
mengirim utusan untuk memeriksa
keberarannya.

[4]

Kronologi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menerima wahyu untuk mengepung Bani
Quraizhah dan bergegas untuk
melaksanakannya dan menginstruksikan
kepada para shahabatnya untuk segera
bergerak ke arah Bani Quraizhah. Bahkan
supaya cepat sampai tujuan, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
yang artinya:

"Janganlah ada satupun yang shalat


‘Ashar kecuali di perkampungan Bani
Quraizhah [HR. Bukhari, al-Fath, 15/293,
no. 4119]"[1] (https://almanhaj.or.id/4082
-perang-bani-quraizhah.html)

Mengenai pesan Rasulullah agar shalat


Ashar di daerah Bani Quraizhah, terjadi
perbedaan penafsiran diantara para
sahabat. Sebagian dari mereka masih
sempat mendapatkan waktu Ashar di
jalan dan melaksanakannya, sebagian
lainnya melaksanakan Shalat Ashar
setelah Shalat Isya ketika sampai di
daerah Bani Quraizhah. Masalah tersebut
di adukan kepada Rasulullah saw. Beliau
tidak menyalahkan seorangpun diantara
para sahabat.

Nabi Muhammad mengepung Bani


Quraizhah selama 25 hari sampai mereka
menyerah.[1]

Rasul memerintahkan  untuk menahan


semua Yahudi laki-laki dan membelenggu
tangan mereka Para wanita dan anak –
anak digiring ke tempat yang terpencil.
Para tawanan meminta agar salah
seorang dari kaum mereka-lah (Sa’ad bin
Mu’adz) yang membuat keputusan.[5]

Sa’ad bin Mu’adz memutuskan untuk


membunuh orang-orang Yahudi laki-laki,
menjadikan wanita-wanita sebagai
tawanan, dan harta benda dibagi
rata.Dalam Sirah Nabawiyah - Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarahfuri,
keputusan Sa’ad adalah keputusan yang
tepat, karena selain telah melakukan
pengkhianatan, Bani Quraizhah telah
menyiapkan 1500 pedang, 2000 tombak,
300 baju besi, dan 500 perisai untuk
menghancurkan kaum muslimin.[6]
Nabi Muhammad setuju karena sesuai
dengan perintah Allah,[7][8][9][10][11] di
mana setiap laki-laki dewasa
dipenggal.[2][12] Menurut Daniel C.
Peterson dan Martin Lings, keputusan ini
sesuai dengan hukum Moses dalam
Deuteronomy 20:10-14.[13] Ulama Hadits
Tabari mengutip 600–900 telah
dipenggal. Tapi jumlah tersebut masih
dalam perdebatan karena dalam Hadits
Shahih tidak disebutkan berapa jumlah
yang dihukum mati bahkan ada riwayat
yang mengatakan hanya 40 orang tokoh
Bani Quraizhah yang dihukum mati.[1][14]
Hadits sunni tidak menyebutkan jumlah
yang tewas, tetapi semua laki-laki tewas
dan seorang wanita.[15] Wanita lainnya
dan anak-anak ditawan atau ditukar
dengan senjata dan kuda, menurut
sumber Islam.[1]

Menurut Ibnu Katsir, Ayat Quran ayat


33:26-27 and 33:9-10 tentang penyerbuan
ke Bani Quraizhah.[16][17]

Bani Quraizhah dahulu bersekutu dengan


Muhammad dan selama pertempuran
Khandaq, mereka meminjamkan
peralatan perang untuk berjaga-jaga di
Madinah, tetapi mereka tidak ikut serta
dalam tiap pertempuran. Bani Quraizhah
sangat tersinggung dengan wahyu yang
diturunkan kepada Muhammad agar
bertindak keras terhadap Yahudi, dan
menurut Al-Waqidi, mereka bernegosiasi
dengan penduduk Mekkah.[18]

Waqidi menyatakan bahwa Muhammad


memiliki kesepakatan dengan suku yang
terpecah belah tersebut. Norman
Stillman dan Watt percaya bahwa
kesepakatan dimaksud "diragukan"
keberadaannya, walaupun Watt percaya
bahwa Quraizhah telah sepakat untuk
tidak membantu musuh Muhammad. Al-
Waqidi sering dikritik oleh penulis Muslim
yang menyebutnya tidak bisa dipercaya.
Menurut Mubrakpuri, Peters, Stillman,
Guillaume, Inamdar dan Ibnu Katsir,
Muhammad memimpin pasukannya
melawan kaum di lingkungan Bani
Quraizhah.[1][2][7][9][19]

Referensi
1. Rahman al-Mubarakpuri, Saifur (2005),
The Sealed Nectar (https://web.archive.o
rg/web/20121114065554/http://books.g
oogle.co.uk/books?id=-ppPqzawIrIC&pg
=PA201) , Darussalam Publications,
hlm. 201–205, diarsipkan dari versi asli
(http://books.google.co.uk/books?id=-pp
PqzawIrIC&pg=PA201) tanggal 2012-
11-14, diakses tanggal 2015-01-07
(online (http://www.witness-pioneer.org/
vil/Books/SM_tsn/ch4s10.html) )
Kesalahan pengutipan: Tanda <ref>
tidak sah; nama "autogenerated7"
didefinisikan berulang dengan isi
berbeda

2. Ibn Kathir, Saed Abdul-Rahman (2009),


Tafsir Ibn Kathir Juz'21 (http://books.go
ogle.co.uk/books?id=jAHs9Wboz4gC&p
g=PA213) , MSA Publication Limited,
hlm. 213, ISBN 9781861796110(online
(http://www.tafsir.com/default.asp?sid=
33&tid=41539) Diarsipkan (https://web.
archive.org/web/20150305081531/htt
p://www.tafsir.com/default.asp?sid=33&
tid=41539) 2015-03-05 di Wayback
Machine.)
3. William Muir (2003), The life of Mahomet
(https://web.archive.org/web/20141024
220051/http://books.google.co.uk/book
s?id=QyIPouT4DqcC&printsec=frontcove
r) , Kessinger Publishing, hlm. 317,
ISBN 9780766177413, diarsipkan dari
versi asli (http://books.google.co.uk/boo
ks?id=QyIPouT4DqcC&printsec=frontcov
er) tanggal 2014-10-24, diakses tanggal
2015-01-07

4. ‫ الرحيق‬.)2002( ‫ صفي الرحمن‬، ‫مباركفوري‬


‫ بحث في السيرة النبوية‬:‫( المختوم‬https://www.
worldcat.org/title/rahiq-al-makhtum-baht
h-fi-al-sirah-al-nabawiyah/oclc/1732276
34&referer=brief_results) (dalam
bahasa English). ‫ دار السالم للنشر‬:‫الرياض‬،.
OCLC 173227634 (https://www.worldca
t.org/oclc/173227634) .
5. ‫ الرحيق‬.)2002( ‫ صفي الرحمن‬، ‫مباركفوري‬
‫ بحث في السيرة النبوية‬:‫( المختوم‬https://www.
worldcat.org/title/rahiq-al-makhtum-baht
h-fi-al-sirah-al-nabawiyah/oclc/1732276
34&referer=brief_results) (dalam
bahasa English). ‫ دار السالم للنشر‬:‫الرياض‬،.
OCLC 173227634 (https://www.worldca
t.org/oclc/173227634) .

6. ‫ الرحيق‬.)2002( ‫ صفي الرحمن‬، ‫مباركفوري‬


‫ بحث في السيرة النبوية‬:‫( المختوم‬https://www.
worldcat.org/title/rahiq-al-makhtum-baht
h-fi-al-sirah-al-nabawiyah/oclc/1732276
34&referer=brief_results) (dalam
bahasa English). ‫ دار السالم للنشر‬:‫الرياض‬،.
OCLC 173227634 (https://www.worldca
t.org/oclc/173227634) .

Anda mungkin juga menyukai