SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH SURAKARTA 2013/201 A. PENGKAJIAN Pengkajian dilaksanakan pada: Tanggal : 19 Maret 2013 Nama mahasiswa : Topsari Bekti Utami NIM : D2012043 B. IDENTITAS PASIEN Nama pasien : Tn. S Umur : 58 tahun Diagnosa Medis : CKB No. RM : 01181670 C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN DASAR PEMIKIRAN 1. Diagnosa Medis a. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan penurunan kesadaran b. Pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan tubuh 2. Dasar Pemikiran a. Berdasarkan data yang diperoleh pasien 1) Data subyektif - 2) Data obyektif - Pasien tampak terbaring ditempat tidur - Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran - Keadaan umum pasien coma - GCS: E2VxM2 - Pola aktivitas pasien tergantung sepenuhnya - TTV : TD : 157/101 mmHg RR: 20x/menit S: 36,8 C N: 80x/menit b. Dasar teori 1) Definisi Pemasangan nasogastric tube (NGT) adalah mlakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung (gaster). 2) Tujuan - Untuk memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair maupun padat yang dicairkan. - Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung - Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam hidung - Mencegah atau mengurangi nusea atau vomiting setelah pembedahan atau trauma - Untuk menganbil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium. 3) Dilakukan pada - Pasien dengan penurunan kesadaran - Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas: tumor mulut, ca faring/esofagus. - Pasien yang tidak mampu menelan - Pasien pasca operasi pada mulut. 4) Komplikasi - Muntah - Iritasi 3. Tindakan Keperawatan Pemasangan NGT 4. Prinsip-prinsip Tindakan a. Alat dan bahan 1) NGT no. 14 atau 16 2) Jelly 3) Handscoon 4) Gunting dan plester 5) Perlak dan alas 6) Korentangstetoskop 7) Spuit 3 atau 5 cc b. Prosedure kerja 1) Fase orientasi - Memberi salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan tindakan - Menjelaskan prosedur kerja - Menanyakan kesiapan pasien 2) Fase kerja - Mencuci tangan - Mendekatkan alat kesamping klien - Mengatur posisi semi fowler - Memasang perlak dan pengalas - Memakai handscoon - Mengukur panjang tube yang akan dimasukkan - Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan menggunakan plester - Memberi jelly pada NGT - Memasukkan selang sepanjang rongga hidung sampai melewati nasofaring, setelah melewati nasofaring anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan - Periksa letak selang dengan: Memasang spuit pada ujung NGT, memasanga bagian diafragma stetiskop pada perut di kwadran kiri atas klien kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi perut. Aspurasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung Memasukkan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkuk yang berisi air, jika ada gelembung berarti masuk kedalam lambung. - Fiksasi selang NGT - Merapikan alat - Mencuci tangan - dokumentasi 3) Fase terminasi - Melakukan evaluasi tindakan - Menyampaikan rencana tindak lanjut - berpamitan 4) Penampilan selama tindakan - Ketenangan - Melakukan komunikasi terapeutik - Menjaga keamanan pasien - Menjaga keamanan perawat 5. Analisa Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan yang telah dilakukan dirumah sakit belum sesuai dengan teori/prinsip-prinsip tindakan, karena adanya keterbatasan waktu dan pealatan yang ada. Tindakan yang belum sesuai adalah: mengambi handscoon dengan korentang/memakai handscoon steril dan memasang perlak serta pengalasnya. 6. Bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya Bahaya yang terjadi tidak akan berakibat fatal apabila tindakan ini dilakukan baik bagi perawat maupun pasien karena prosedure tersebut bersifat steril jadi apabila tidak memakai korentang tetapi terbungkus dengan bungkus handscoon steril tidak ada masalah sedangkan untuk pemakaian handscoon yang tidaka steril dapat mengakibatkan resiko infeksi pada pasien yang mungkin bisa berakibat fatal. Sedangkan untuk pemasangan perlak dan pengalas diatas dada pasien sebaiknya tetap dilakukan karena ketika selang dimasukkan dan pasien ingin muntah tidak akan mengotori pakaian pasien. 7. Hasil yang didapatkan dan maknanya S:- O: - Pasien tampak terbaring ditempat tidur - Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran - Keadaan umum pasien coma - GCS: E2VxM2 - Pola aktivitas pasien tergantung sepenuhnya - TTV : TD : 157/101 mmHg RR: 20x/menit S: 36,8 C N: 80x/menit A:masalah keperawatan Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan penurunan kesadaran, Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan tubuh, pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat belum teratasi. P: intervensi dilanjutkan (pindah ruangan) D. TINDAKAN KEPERAWATAN LAIN Pemasangan kateter E. EVALUASI DIRI 1. Perawat sudah memberi inform consent sebelum melakukan tindakan 2. Perawat sudah mencuci tangan sesudah dan sebelum dilakukan tindakan 3. Perawat sudah memakai APD 4. Perawat sudah memulai fase pre orientasi, orientasi dan terminasi 5. Perawat sudah melakukan komunikasi terapiutik