Anda di halaman 1dari 3

HEAD LINE

===========
FOTO RUMAH ADAT

6 Tahun Upah Tak Dibayar, Pekerja Bongkar Rumah Adat Desa Kandar

Laporan: Agus Masela


SAUMLAKI

UPAH pekerja tukang selama enam tahun tak dibayar oleh Pemdes Kandar, Kecamatan
Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku. Buntutnya rumah adat akhirnya
dibongkar para pekerja di Desa setempat.

Kepada media ini, akhir pekan kemarin, kepala tukang, Boas Masela menyampaikan
kekecewaannya kepada pemerintah Desa Kandar di mana sudah enam tahun upah pekerja
tidak dibayarkan meneyabkan rumah adat dibongkar paksa oleh sejumlah pekerja yang
ada di desa tersebut.

Menurut Masela, ada sisa upah kerja pembangunan rumah adat yang belum dibayarkan
sebesar Rp.17. 650.000 kepada tujuh orang pekerja sejak Penjabat Desa Jemi
Lololuan. Padahal dalam proses kerja rumah adat tersebut biaya upah kerja telah
dianggarkan sehingga menjadi pertanyaan sampai selesai dikerjakan sampai dibongkar
tidak ada kepastian penyelesaian sisa pembayaran apalagi hal itu merupakan janji
yang keluar dari mulut Sekdes sendiri.

"Mendengar hal itu saya langsung sampaikan kepada Sekdes Kandar Berti Benjamin
Masela di ruang kerjanya namun ia menyampaikan kepada saya bahwa ia akan mampu
menyelesaikan sisa upah kerja tersebut, sehingga tidak usah mendengarkan omongan
orang lain, yang menyampaikan informasi terkait anggaran desa sudah habis,"katanya.

Lanjutnya, pernyataan Sekdes yang meyakinkan tersebut, maka pekerjaanpun


dilanjutkan dan menyelesaikan hinga tuntas semuanya, setelah pekerjaan sudah
selesai dikerjakan, sebagai kepala tukang yang bertanggungjawab kepada lima orang
pekerja.
Ia mengakui, para pekerja selalu mendesak berulang-ulang kepada dirinya untuk
berkoordinasi dan meminta untuk segera selesaikan upah kerja, namun tidak ada
kepastian pembayaran hingga inspektorat daerah melakukan pemeriksaan terhadap
Sekdes dan Bendahara hingga keluarnya.
Herannya lagi, kendati sudah ada hasil pemeriksaan, namun realisasinya tak perna
ada.

"Setelah selesai pemeriksaan tim. inspektorat meminta kami, untuk bersabar karena
pasti dibayarkan,'' kata Boas.
Karena menunggu sudah terlalu lama sejak bangunan di kerjakan tahun 2018 dan
desakan juga dari para pekerja meminta untuk dibayarkan, maka tidak ada jalan lain
selain membongkar bangunan rumah adat tersebut, pada tanggal 20 Mei 2023, agar bisa
jadi masalah karena kami dianggap orang kecil yang tak bisa berbuat apa-apa,''
pungkasnya.

Untuk itu, ia mengharapkan agar pihak pemerintah desa dan Camat Selaru segera
mengambil langkah penyelesaian agar tidak terjadi konflik di desa yang akhirnya
akan membawah kerugian bahkan bisa terjadi hal yang anarkis akibat masalah yang
tidak ditanggapi baik kades dan Camat Selaru.
(SMA)

SEKEN
===

Ditpolairud Polda Maluku Temukan Kapal Cepat Hilang di Perairan Kesui

AMBON, - Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku, Sabtu berhasil
menemukan kapal cepat yang hilang di perairan Kesui, Kabupaten Seram Bagian Timur
(SBT) sejak Rabu (24/5) malam.
Satu unit kapal cepat berpenumpang 5 orang, itu ditemukan dalam kondisi selamat.
"Korban sudah dievakuasi ke Tulehu (Pulau Ambon) menggunakan KM Pisang," kata
Direktur Polairud Polda Maluku Kombes Pol Handoyo Santoso, di Ambon, Sabtu.
Mereka yang ditemukan selamat yaitu empat orang laki-laki dan seorang perempuan. Di
antaranya dua warga Desa Otademan yakni Sahrul Rumada, dan Abd. Rahman Elagan,
serta dua warga Desa Effa yaitu Mia Rumakefing (perempuan) dan Duka Keliki, serta
Ridwan Keliat warga Desa Sik-sik, SBT.
Kapal cepat yang dilaporkan hilang sejak Rabu (24/5) pukul 21.00 WIT ini ditemukan
oleh KM. Maya Mandiri 16. Kapal itu ditemukan pada koordinat 4� 00. 000" S 129� 51.
000" E, Sabtu sekira pukul 03.00 WIT.
Ia mengungkapkan, kapal cepat tersebut dilaporkan hilang setelah berangkat pada
Rabu (24/5) pukul 11.00 WIT dari Desa Derak, Kecamatan Pulau Gorom, dengan tujuan
Desa Eva, Kecamatan Kesui Watubela, SBT.
Setelah dilaporkan hilang, operasi SAR kemudian dilakukan oleh tim gabungan yang
terdiri dari personel Polairud, Basarnas, masyarakat dan instansi terkait lainnya.
"Dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan
selesai dan ditutup," ucapnya. (ANT)

KAKI
====

FOTO UNPATI
====

Unpatti Apungkan Konsep Tata Kelola Kelautan dan Perikanan Blue Economy

AMBPN, - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pattimura


(Unpatti) Ambon, Maluku mengapungkan konsep tata kelola kelautan dan perikanan
berbasis ekonomi biru atau "Blue Economy".
"Blue Economy atau Ekonomi biru merupakan rancangan optimalisasi sumber daya air
yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang
inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan," ujar
Ketua Panitia Dies Natalies FPIK Unpatti Ir L.L Soukotta di Ambon, Minggu.
Menurut dia ekonomi biru menjadi tema besar FPIK Unpatti dalam menyongsong
perayaan Dies Natalies ke 41 pada 7 September 2023.
"Hal ini penting mengingat Maluku sebagai salah satu sentra penghasil produk
perikanan di Indonesia," ujarnya.
Manfaat dari pengembangan ekonomi biru adalah kelestarian keanekaragaman hayati
laut dan ekosistem laut dan pesisir, serta mata pencaharian yang berkelanjutan,
utamanya bagi masyarakat pesisir.
Indonesia sendiri memiliki potensi besar untuk menjalankan pemulihan pascapandemi
COVID-19 dan mendorong transisi dari upaya ekstraktif menjadi penciptaan nilai
tambah dan produktivitas.
Ekonomi biru juga merupakan ruang untuk menciptakan inovasi dan kreativitas baru,
baik pada sektor yang sudah ada maupun yang sedang berkembang, sehingga ekonomi
biru dapat menjadi penggerak peningkatan kesejahteraan yang inklusif.
Transisi Indonesia ke ekonomi biru juga diharapkan menjadi model pengembangan
industri berbasis kelautan yang berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan
ekonomi pada sektor ekstraktif.
Menurut Soukotta pengelolaan sumber daya perikanan berbasis ekonomi biru jika
diterapkan dan dikelola dengan baik di Maluku dapat meningkatkan perekonomian
daerah.
"Hal itu tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Saat ini para dosen
FPIK Unpatti juga tengah melakukan sejumlah langkah-langkah untuk melakukan
pengabdian masyarakat kepada mereka," kata dia menjelaskan.
Untuk itu menurutnya para nelayan saat ini harus memiliki kemampuan untuk
menghadirkan inovasi baru di dunia perikanan. Bukan hanya tentang menangkap ikan
tetapi juga melakukan pengelolaan terhadap hasil tangkapan. (ANT)

RUBRIK PARIFISATA
=============
FOTO PANTAI LIANG
===

Dispar Tingkatkan Fasilitas Wisata Pantai Liang

AMBON, -Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku akan meningkatkan fasilitas destinasi


wisata Pantai liang, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Kadispar Maluku, Meykal Pontoh mengatakan tujuan dari pembaharuan destinasi wisata
Pantai Liang tidak lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
�Liang juga nanti ditingkatkan, kita buat inovasi baru. Jadi tidak hanya ada rujak,
kelapa muda atau kuliner saja, tapi juga griya, kriya, mode dan obyek fotografi,�
kata Meykal di Ambon, Sabtu (27/5/2023).
Menurutnya, selama ini objek wisata Pantai Liang menjadi lokasi favorit bagi para
wisatawan lokal maupun mancanegara di Maluku.
Selain air lautnya yang bersih dengan pasir putih, lokasinya juga luas dan sejuk
dengan banyak pepohonan rindang.
Pengunjung pun bisa menikmati rujak, kelapa muda dan sejumlah kuliner lainnya.
Lokasinya pun mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
�Tapi kalau dibuat lagi griya, kriya, obyek fotografi dan ekonomi kreatif lainnya,
maka itu akan lebih memikat banyak pengunjung untuk datang kesana,� ujarnya.
Selain itu, Meykal mengatakan saat ini Dispar Maluku terus meningkatkan koordinasi
dengan pemerintah kabupaten/kota perihal lokasi mana saja yang menjadi destinasi
wisata unggulan di daerahnya.
Karena dengan begitu, Dispar akan mengupayakan untuk berkoordinasi ke Pusat
sehingga lokasi wisata unggulan tersebut dapat lebih ditingkatkan.
�Harus berani untuk promosikan wisata-wisata unggulan. Kalau misalnya ada bantuan
dan wisata itu ditingkatkan, maka ini juga akan meningkatkan ekonomi pelaku UMKM di
sekitar lokasi wisata tersebut,� ucap Meykal. (NET)

Anda mungkin juga menyukai