===========
FOTO RUMAH ADAT
6 Tahun Upah Tak Dibayar, Pekerja Bongkar Rumah Adat Desa Kandar
UPAH pekerja tukang selama enam tahun tak dibayar oleh Pemdes Kandar, Kecamatan
Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku. Buntutnya rumah adat akhirnya
dibongkar para pekerja di Desa setempat.
Kepada media ini, akhir pekan kemarin, kepala tukang, Boas Masela menyampaikan
kekecewaannya kepada pemerintah Desa Kandar di mana sudah enam tahun upah pekerja
tidak dibayarkan meneyabkan rumah adat dibongkar paksa oleh sejumlah pekerja yang
ada di desa tersebut.
Menurut Masela, ada sisa upah kerja pembangunan rumah adat yang belum dibayarkan
sebesar Rp.17. 650.000 kepada tujuh orang pekerja sejak Penjabat Desa Jemi
Lololuan. Padahal dalam proses kerja rumah adat tersebut biaya upah kerja telah
dianggarkan sehingga menjadi pertanyaan sampai selesai dikerjakan sampai dibongkar
tidak ada kepastian penyelesaian sisa pembayaran apalagi hal itu merupakan janji
yang keluar dari mulut Sekdes sendiri.
"Mendengar hal itu saya langsung sampaikan kepada Sekdes Kandar Berti Benjamin
Masela di ruang kerjanya namun ia menyampaikan kepada saya bahwa ia akan mampu
menyelesaikan sisa upah kerja tersebut, sehingga tidak usah mendengarkan omongan
orang lain, yang menyampaikan informasi terkait anggaran desa sudah habis,"katanya.
"Setelah selesai pemeriksaan tim. inspektorat meminta kami, untuk bersabar karena
pasti dibayarkan,'' kata Boas.
Karena menunggu sudah terlalu lama sejak bangunan di kerjakan tahun 2018 dan
desakan juga dari para pekerja meminta untuk dibayarkan, maka tidak ada jalan lain
selain membongkar bangunan rumah adat tersebut, pada tanggal 20 Mei 2023, agar bisa
jadi masalah karena kami dianggap orang kecil yang tak bisa berbuat apa-apa,''
pungkasnya.
Untuk itu, ia mengharapkan agar pihak pemerintah desa dan Camat Selaru segera
mengambil langkah penyelesaian agar tidak terjadi konflik di desa yang akhirnya
akan membawah kerugian bahkan bisa terjadi hal yang anarkis akibat masalah yang
tidak ditanggapi baik kades dan Camat Selaru.
(SMA)
SEKEN
===
AMBON, - Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku, Sabtu berhasil
menemukan kapal cepat yang hilang di perairan Kesui, Kabupaten Seram Bagian Timur
(SBT) sejak Rabu (24/5) malam.
Satu unit kapal cepat berpenumpang 5 orang, itu ditemukan dalam kondisi selamat.
"Korban sudah dievakuasi ke Tulehu (Pulau Ambon) menggunakan KM Pisang," kata
Direktur Polairud Polda Maluku Kombes Pol Handoyo Santoso, di Ambon, Sabtu.
Mereka yang ditemukan selamat yaitu empat orang laki-laki dan seorang perempuan. Di
antaranya dua warga Desa Otademan yakni Sahrul Rumada, dan Abd. Rahman Elagan,
serta dua warga Desa Effa yaitu Mia Rumakefing (perempuan) dan Duka Keliki, serta
Ridwan Keliat warga Desa Sik-sik, SBT.
Kapal cepat yang dilaporkan hilang sejak Rabu (24/5) pukul 21.00 WIT ini ditemukan
oleh KM. Maya Mandiri 16. Kapal itu ditemukan pada koordinat 4� 00. 000" S 129� 51.
000" E, Sabtu sekira pukul 03.00 WIT.
Ia mengungkapkan, kapal cepat tersebut dilaporkan hilang setelah berangkat pada
Rabu (24/5) pukul 11.00 WIT dari Desa Derak, Kecamatan Pulau Gorom, dengan tujuan
Desa Eva, Kecamatan Kesui Watubela, SBT.
Setelah dilaporkan hilang, operasi SAR kemudian dilakukan oleh tim gabungan yang
terdiri dari personel Polairud, Basarnas, masyarakat dan instansi terkait lainnya.
"Dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan
selesai dan ditutup," ucapnya. (ANT)
KAKI
====
FOTO UNPATI
====
Unpatti Apungkan Konsep Tata Kelola Kelautan dan Perikanan Blue Economy
RUBRIK PARIFISATA
=============
FOTO PANTAI LIANG
===