PARIWISATA BENGKULU
Disusun oleh :
- Amanada Kusuma
- Dimas Adriyan
- Desti Wulandari
- Elak Fitriyani
- Lingga Anjani Azzahrah
- Mutia Deliyanti
- Azizah
alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya alam adalah segala yang ada di alam
yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Potensi kekayaan alam
Bengkulu tidak kalah dengan provinsi lain di Tanah Air, terutama di sektor kelautan dan
perikanan. Letak wilayah yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia dengan
panjang pantai mencapai 525 Km, menyebabkan Provinsi Bengkulu memiliki luas Laut
Teritorial sebesar 53.000 Km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE jarak 12 - 200 mil
laut dari pantai) mencapai 685.000 km2. Bila potensi tersebut dimanfaatkan secara
optimal menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan, Provinsi Bengkulu mampu
menghasilkan 145.334 ton ikan. Namun berdasarkan data yang ada menunjukkan hasil
Potensi perikanan ZEE laut Bengkulu hingga kini belum tergarap optimal,
padahal dalam kawasan itulah potensi terbesar berada. Penangkapan ikan di Bengkulu
saat ini dilakukan oleh nelayan dengan menggunakan kapal dan alat tangkap sederhana
sehingga nelayan hanya dapat melakukan penangkapan paling jauh hingga 4 mil karena
itu hasil yang diperoleh pun masih minim. Sedangkan Potensi ikan terbesar berada di
beragam, baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Wisata alamnya antara lain Bukit
Kaba di Curup, Bukit Belerang Semaleko di Lebong Selatan, Bunga Raflesia Arnoldi di
Taba Pananjung. Rekreasi pantainya antara lain pantai Panjang Nala di Gading Cempaka
dan pantai pasir putih Pulau Baai di Selebar. Wisata budayanya antara lain kesenian
Tabot, tarian rakyat Enggano, dan kerajinan kain Besurek. Wisata sejarahnya meliputi
organisasi dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya. Manusia selain sebagai konsumen juga merupakan sumber daya yang
“Orang dapat memusatkan perhatian pada alokasi sumber daya bagaimana pun
keadaannya, oleh karena, dalam pelaksanaan proyek orang selalu dihadapkan pada
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu, jumlah tenaga kerja pada
bulan Agustus 2013 terdiri dari 841 ribu orang angkatan kerja dan 408,3 ribu angkatan
bukan kerja. Sayangnya, jumlah penganggurannya mencapai 39,9 ribu orang dengan
Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan alam yang sangat besar tapi potensi ini
tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah setempat guna menyejahterakan
rakyat.
“Kepemimpinan itu hendaknya jangan terlalu berat dinilai dari segi-segi prestasi
materiilnya saja. Akan tetapi, juga harus ikut di pertimbangkan pengaruh baik atau
akibat buruk apa yang mereka timbulkan bagi kesejahteraan jasmani-ruhani [sic!]
(Kartono, 2014:92-93)
Contohnya adalah kasus 22 titik konflik lahan pada Desember 2012. Pada saat itu
terdapat 22 titik konflik agraria mengancam Bengkulu akibat ketimpangan penguasaan
lahan antara pemilik modal dengan masyarakat. Konflik ini terjadi di enam kabupaten
Kabupaten Kaur. Kelalaian pemerintah dalam mengelola agraria juga terbukti dari
banyak lahan yang sudah memiliki izin Hak Guna Usaha (HGU) tetapi ditelantarkan.
Akibatnya, ruang kelola masyarakat Bengkulu sebagian besar dikuasai pemodal dengan
luasan 463,964 hektare. Meski sudah berganti rezim, tetapi belum ada niat baik
kekayaan alam Bengkulu. Seperti membuka lahan baru dengan cara dibakar dan ditebang
di sempadan Danau Nibung, seluas 2,5 hektare hutan konservasi di sepanjang sempadan
Danau Nibung dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Begitu juga dengan kasus
pencurian 146 batang kayu dari Taman Nasional Kerinci Sebelat, kalau semua kayu
dalam kawasan hutan dibabat, maka efeknya sangat besar. TNKS yang termasuk paru-
Bengkulu?
3.1. Tujuan
3.2 Manfaat
Hasil karya tulis ini ditujukan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah Bengkulu,
terutama masyarakat di kota Bengkulu. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang peluang pariwisata bengkulu dan berbagai permasalahannya,
serta dapat memberikan solusi yang efektif bagi seluruh stakeholders yang terlibat di
dalamnya.
IV. Pembahasan
tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah. Dan Bengkulu sebagai kawasan strategi pariwisata adalah
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh dalam suatu atau lebih aspek,
seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya
infrastruktur dan keuntungan ekonomi secara langsung (Tathagati, 2015:2) kepada hotel,
tempat-tempat atraksi wisata, travel agent, restaurant, perajin atau penjual souvenir
sebagai penyedia barang dan jasa, baik berupa akomodasi, transportasi, maupun penyedia
makanan dan minuman. Karena semakin banyaknya demand, para suplier pun akan
membutuhkan semakin banyak tenaga kerja sehingga secara tidak langsung dapat
keras, free sex, merokok, dan sebagainya (Suryadana dan Octavia, 2015:72).
permasalahan pertama terletak pada cara mengusahakan agar pekerja bisa berguna dan
menguntungkan.” Maka hal pertama yang harus dilakukan Pemerintah Bengkulu adalah
Bengkulu tentang pentingnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya Bengkulu dengan
para nelayan tradisional yang ada di sejumlah kabupaten di Bengkulu harus libatkan
dengan melengkapi alat tangkap standar, seperti kapal ukuran 30 gross ton (GT) dan alat
tangkap yang baik. Dengan menggunakan alat tangkap standar ini, maka nelayan
tradisional dapat menangkap ikan di laut lepas, sehingga hasil yang didapat lebih banyak
dari yang capai selama ini. Seperti yang kita tahu bahwa kapal yang digunakan nelayan
tradisional selama ini sangat kecil, sehingga mereka tidak bisa mencari ikan di laut lepas.
Padahal, populasi ikan banyak berada di laut lepas karena itu, ke depan nelayan kecil di
Bengkulu harus diberikan bantuan kapal standar dan dilengkapi sinyal untuk menemukan
banyak datang ke Bengkulu untuk membuka usahanya. Tugas Pemprov Bengkulu selain
menyiapkan bahan baku yang cukup juga melengkapi fasilitas yang dibutuhkan investor,
seperti listrik, air bersih, keamanan terjamin, infrastruktur jalan yang baik, dan proses
perizinan dipermudah. Dengan begitu para investor akan semakin bersemangat
dan prinsip pemasaran pariwisata yang bertanggung jawab. Menurut Dewi dalam
jawab
V. Kesimpulan
Potensi yang dimiliki Bengkulu sangat besar baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusianya. Bila peluang ini dimanfaatkan sebagai bisnis pariwisata maka
akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di daerah Bengkulu. Roda
perekonomian akan bergerak dan memberikan keuntungan bagi banyak pihak. Namun
untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan peran pemerintah sebagai pendukung utama.
Bengkulu.
VI. Daftar Pustaka