Anda di halaman 1dari 36

Situs Pekabaran Injil

Pulau Mansinam
Makin Cantik

10

Edisi 08/Tahun XII/Agustus 2014

Setetes Air Kehidupan


di Kokop Bangkalan
Madura

19

Karya Cipta Infrastruktur Permukiman

Cipta Karya Dukung

Infrastruktur
Sail Raja Ampat
2014

LENSA CK Pecha Kucha Cipta Karya ke-12 dengan Tema


Struktur Program Cipta Karya 2015-2019

daftar isi

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

Berita Utama
Karya Dukung
4 Cipta
Infrastruktur

Sail Raja Ampat 2014

Raja Ampat,
7 Harmoni
Dialog Warga

dengan Pemimpinnya

liputan khusus
Pekabaran Injil
10 Situs
Pulau Mansinam
Makin Cantik

info baru
Habitat III
14 Menuju
Indonesia Siapkan Draft-1

National Report Habitat

14

Target 100-0-100,
17 Capai
Cipta Karya Butuh PHLN

dan Sumber Dana Alternatif

19

Setetes Air Kehidupan


di Kokop Bangkalan, Madura

22

Kementerian PU Kembali
Juara I dalam GKPM Expo
dan Award 2014

24

Kementerian PU
Serahkan Aset
ke 9 Kabupaten/Kota
Senilai Rp 118,6 Miliar

22
25

inovasi
Penanganan
25 Sistem
Sampah di Taiwan:

Sebuah Perjalanan
Menuju Cradle-To-Cradle

Interaktif Cipta
29 Program
Karya
Petualangan Cika

PLUS!
lensa ck
Halal bil Halal pegawai
dengan Menteri Pekerjaan Umum
Djoko Kirmanto
Pecha Kucha Cipta Karya ke-12
dengan Tema
Struktur Program Cipta Karya
2015-2019
Peringatan HUT RI ke-69
di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum 17 Agustus 2014

24
29

editorial
Pelindung
Pelindung
Budi Yuwono P
Imam S. Ernawi
Penanggung Jawab
Antonius Budiono
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Antonius Budiono
Susmono, Danny Sutjiono,
M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus,
GuratnoRedaksi
Hartono, Tamin MZ. Amin,
Dewan
Nugroho
Tri UtomoMochammad Natsir,
Dadan
Krisnandar,
M.
Maliki Moersid,
Pemimpin
RedaksiHadi Sucahyono,
Adjar
Prajudi,
Tamin MZ. Amin,
Dian Irawati, Sudarwanto
Nugroho Tri Utomo
Penyunting dan Penyelaras Naskah
T.M. Hasan, Bukhori
Pemimpin Redaksi
Bagian Produksi
Sri Murni Edi K, Sudarwanto
Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono,
Diana Kusumastuti, Bernardi Heryawan,
M. Sundoro, Redaksi
Chandra RP. Situmorang,
Penyunting
Fajar Santoso,
IlhamBuchori
Muhargiady,
Bhima
Dhananjaya,
Sri Murni Edi K, Desrah,
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto,
Bhima Dhananjaya,
Bagian
Produksi Djati Waluyo Widodo,
Indah Raftiarty,
Pidekso
Elkana
Catur H.,Danang
Dian Ariani,
Djati Waluyo Widodo
Bagian Administrasi & Distribusi
Luargo, Joni Santoso, Nurfathiah
Bagian
Administrasi & Distribusi
Kontributor
Luargo,
Joni
SantosoHadi Sucahyono,
Dwityo A.
Soeranto,
Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea,
Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat,
Kontributor
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini
Dwityo
Soeranto,
R. MulanaSyamsul
MP. Sibuea,
Respati,A.
Joerni
Makmoerniati,
Hadi,
M. Sundoro, Dian Irawati, Nieke Nindyaputri,
Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin,
Prasetyo, Oloan MS., Hosen Utama,
Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi,
Aswin G. Sukahar, TM. Hasan, Kusumawardhani,
RudiSyaiful
A. Arifin,
Endang Setyaningrum,
Ade
Rachman,
Aryananda Sihombing,
Alex A.
Chalik,
Djoko Mursito, N. Sardjiono,
Dian
Suci
Hastuti.
Oloan M. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S,
Deddy Sumantri, Halasan Sitompul,
Sitti Bellafolijani,
Alamat
Redaksi M. Aulawi Dzin Nun,
Ade
Syaiful Rahman,
Aryananda
Sihombing,
Jl.
Patimura
No. 20, Kebayoran
Baru
12110
Telp/Fax.
021-72796578
Agus Achyar,
Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti,
Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak,
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri,
Email
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar,
publikasi_djck@yahoo.com
Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri,
Siti Aliyah Junaedi

website
http://ciptakarya.pu.go.id
Alamat Redaksi

Sail Raja Ampat


bukan Sail Terakhir
Sambil meneteskan air mata, Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi
meluapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden SBY saat memberi laporan Sail Raja
Ampat 2014 di Pelataran Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kabupaten Raja Ampat,
23 September 2014. Tangisan itu mewakili kegembiraan warga Papua Barat yang
sudah dua kali dikunjungi Presiden RI padahal sebelumnya masyarakat Papua sudah
lama tidak dikunjungi Presiden RI. Kunjungan SBY menurut Abraham akan turut
mempercepat pembangunan di Papua Barat lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Apalagi sejak ditetapkannya Papa Mama (Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku
Utara) menjadi koridor Masterplan Percepetan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) di wilayah timur Indonesia.
Khusus Papua dan Papua Barat, dan Aceh juga ada dana otonomi khusus. Tahun
depan, menurut Presiden SBY, jumlahnya untuk Papua dan Papua Barat Rp 7 triliun
di luar anggaran yang sudah ada. Pemerintah juga berkomitmen dari tahun ke tahun
akan meningkatkan alokasi anggaran untuk tanah Papua untuk bisa mempercepat
pembangunannya. Komitmen tersebut akan disampaikan oleh SBY kepada kepada
presiden yang akan datang.
Papua juga memiliki kekuatan, kekuatan sumber daya alam, kekuatan sumber daya
lautan, kekuatan sumber daya energi, dan juga kekuatan kepariwisataan. Contohnya,
dengan dilaksanakannya Sail Raja Ampat bertujuan agar di masa depan kekuatan
pariwisata, kekuatan maritim tumbuh lebih pesat lagi. Ada dua hal penting dalam
pelaksanaan sebuah sail. Pertama, dalam konteks pembangunan nasional. Kedua,
konteksnya adalah perlunya kerja sama dan kemitraan internasional yang disimbolkan
dengan partisipasi dari negara-negara sahabat. Dengan dua esensi tersebut, Presiden
SBY akan menyampaikan perlunya diteruskan penyelenggaraan sail untuk memicu
pertumbuhan ekonomi wilayah, membangun sinergi, dan kerjasama. Maka, jangan
pernah katakan Sail Raja Ampat 2014 adalah sail terakhir atau mencabut dua hal pokok
di atas dengan tidak melestarikan event-event serupa ke depan. Salam redaksi.
(Teks : Buchori)

Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110


Telp/Fax. 021-72796578

twitter
Email
@ditjenck
publikasi_djck@yahoo.com

Cover :
Ditjen Cipta Karya membangun pelataran
di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) sebagai
tempat puncak Sail Raja Ampat
(Foto : Buchori)
Buletin ini menggunakan 100%
kertas daur ulang (cyclus paper)

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email publikasi_djck@yahoo.com
atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

Cipta Karya Dukung

Infrastruktur

Foto : Buchori

Foto : Budi PN

berita utama

Sail Raja Ampat 2014


Foto Atas : Dirjen Cipta Karya Imam S. Ernawi menunjukkan toilet VIP di area
pantai WTC kepada Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
Foto Bawah : Penataan Pelataran Pantai WTC oleh Ditjen Cipta Karya mendukung
Sail Raja Ampat 2014.

Raja Ampat semakin menjadi primadona


karena potensi wisata bahari yang besar.
Dukungan sarana dan prasarana sudah
diberikan secara sinergis melalui Sail Raja
Ampat 2014, salah satunya dukungan
infrastruktur dasar permukiman dan
pekerjaan umum.

berita utama
kemakmuran rakyat Raja Ampat. Empat raja yang menjaga
gugusan pulau dan keindahan biota laut untuk kemakmuran.
Masyarakat memegang teguh kepercayaan untuk tidak boleh
memakan hasil laut di daerah terumbu karang. Mereka hanya mau
mengkonsumsi hasil laut dari laut lepas.
Dukungan Infrastruktur Permukiman
Di tengah hiruk pikuk persiapan puncak Sail Raja Ampat 2014,
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memeriksa kesiapan
infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman untuk mendukung
kegiatan Sail Raja Ampat 2014 di Kota Waisai Kabupaten Raja
Ampat, Papua Barat, Jumat (22/08/2014). Menteri PU menilai
infrastruktur tersebut telah siap melayani kebutuhan masyarakat
dan para pengunjung Sail Raja Ampat.

Foto : Kemal

aja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang


dunia (Coral Triangle), dan merupakan pusat
keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia
saat ini. Hal ini pula yang membuat diusulkannya
Raja Ampat sebagai Lokasi Warisan Dunia (World
Heritage Site) oleh Pemerintah Indonesia.
Untuk mencapai Raja Ampat bisa ditempuh dengan moda
transportasi terpadu, konektivitas paling mudah adalah jalur udara
melalui Bandara Omine Eduard Osok Kota Sorong dan dilanjutkan
dengan laut ke kota Waisai sebagai pusat pemerintahan Kabupaten
Raja Ampat. Sedangkan untuk Bandara Rendani, Raja Ampat,
Kementerian Perhubungan sudah memperpanjang landasan uda
ra hingga 1.400 meter dari 1.800 meter yang direncanakan.
Kunjungan ke Raja Ampat melalui laut dapat ditempuh
dengan menggunakan kapal ferry selama 2 jam untuk mencapai
pelabuhan Kota Waisai (Pulau Waigeo). Selanjutnya kita perlu
menempuh jarak kurang dari 10 km ke pusat kota.
Menyambut Sail Raja Ampat, pemerintah dan masyarakat
menyiapkan sekitar 300 rumah sebagai homestay untuk para
tamu dan undangan. Beberapa kapal perang dan Pinishi juga ada
yang disediakan untuk menginap, seperti kapal Pinishi Sea Horse,
tampat menginapnya Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
beserta rombongan.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Raja Ampat tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten
Raja Ampat mencapai 60.386 jiwa. Sesuai dengan kondisi alamnya,
hampir seluruh penduduk Kabupaten Raja Ampat menetap di tepi
laut (pantai). Hanya penduduk Kampung Kalobo, Waijan, Tomolol,
Waisai, dan Magey yang tinggal agak jauh ke arah daratan.
Masyarakat Raja Ampat sangat terikat kuat dengan legenda
mereka. Legenda seorang wanita yang menemukan tujuh te
lur saat mencari makan di tepi Sungai Waikeo. Empat butir di

Foto : Buchori

Toilet Umum yang bersih memberikak kemudahan akses sanitasi untuk pengunjung.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waisai Kabupaten Raja Ampat melayani air minum
warga Kota Waisai Raja Ampat.

antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah


dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo,
Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir
telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.
Empat raja tersebut pada akhirnya dipercaya mendatangkan

Di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, telah


dibangun Penataan Kawasan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC)
yang dibangun dengan APBN TA 2014 senilai Rp9,4 miliar yang
melingkupi pembangunan pelataran upacara puncak Sail Raja
Ampat.
Di bidang Pengembangan Air Minum dilakukan pengem
bangan Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan
(SPAM IKK) Waisai kapasitas 10 liter/detik, Optimalisasi SPAM
IKK Waisai dengan pengadaan dan pemasangan pipa transmisi,
Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi perpipaan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Waisai kawasan pantai WTC, dan
SPAM Bandara berupa broncapturing kapasitas 10 liter/detik dan
reservoir kapasitas 50m3.
Di bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Per
mukiman, antara lain Pembangunan Sanitasi Terpadu berupa
2 unit MCK umum, Pembangunan TPS 3R berupa pengadaan
hanggar (depo) serta alat pencacah sampah, Pengadaan 1 unit
motor pengangkut sampah, Peningkatan Kinerja TPA Sampah,
Pembangunan drainase, Pembangunan Sanitasi Terpadu Kawasan
Strategis berupa rehabilitasi 2 unit MCK Umum dan 1 unit MCK
VVIP, dan Pengadaan prasarana berupa 30 unit bin sampah.
Sedangkan di bidang Pengembangan Permukiman dilakukan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Pasar Ikan WTC

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

Foto : Budi PN

berita utama

berupa pembangunan talud, dermaga, dan pelataran parkir,


Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kampung WTC
berupa pembangunan jalan lepen, dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kawasan Pesisir Pantai WTC berupa pembangunan
jalan rabat beton. Semua infrastruktur ini sudah siap. Semoga
dapat mendukung kegiatan Sail ini dan diharapkan masyarakat
dapat menjaga apa yang sudah dibangun, ujar Djoko.
Dalam kunjungannya ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) SPAM
IKK Waisai, Djoko melihat operasional SPAM IKK Waisai dengan IPA
lengkap berkapasitas 10 liter/detik sistem gravitasi. Memberikan
pelayanan air minum untuk masyarakat Kota Waisai, pelayanan
untuk pelabuhan Waisai dan pelabuhan pariwisata. Saat ini SPAM
IKK telah dimanfaatkan sebanyak 800 unit Sambungan Rumah,
jelas Djoko.

Foto : Ari

Dermaga di kawasan WTC memudahkan nelayan menyandarkan kapal.

Foto : Buchori

Personil TNI usai memanfaatkan MCK Umum yang dibangun Ditjen Cipta Karya

Para pengunjung pantai WTC memanfaatkan keran air untuk mencuci tangan.

Menteri Pekerjaan Umum didampingi Direktur Jenderal Cipta


Karya Imam S. Ernawi, Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Staf
Ahli Menteri PU bidang Keterpaduan Pembangunan Danis H.
Sumadilaga, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Adjar
Prajudi, Direktur Pengembangan Air Minum Mochammad Natsir,

Kapuskom Djoko Mursito dan jajaran Ditjen Cipta Karya dan Ditjen
Bina Marga.
Semua infrastruktur tersebut sudah berfungsi dan
dimanfaatkan dengan baik dalam rangka mendukung Sail
Raja Ampat dan mewujudkan permukiman layak huni dan ber
kelanjutan di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Infrastruktur tersebut akan dikelola oleh kelompok masyarakat
setempat, seperti MCK Umum dan prasarana dan sarana sanitasi
lainnya. Sedangkan SPAM akan dikelola oleh Unit Pelaksana Tenis
Daerah (UPTD) setempat di dalam pengawasan dan pembinaan
Ditjen Cipta Karya melalui Satuan Kerja Peningkatan Kinerja
Pengembangan Air Minum (PKPAM) Provinsi Papua Barat.
Sementara itu, prasarana dan sarana dasar dalam rangka
peningkatan kualitas permukiman pasar ikan dan pantai WTC dan
pelataran upacara Sail Raja Ampat akan diserahterimakan aset
dan pengelolaannya kepada pemerintah setempat. Namun yang
lebih penting adalah partisipasi masyarakat untuk merawat dan
menjaga semua infrastruktur yang sudah dibangun untuk mereka.
(Teks : Buchori)

berita utama

Harmoni Raja Ampat,

Dialog Warga
dengan Pemimpinnya
Lebih dari 400 penari bergerak riang
menghentakkan kaki-kaki telanjang
mereka di atas pelataran Pantai Waisai
Torang Cinta (WTC).

i bawah guyuran gerimis, remaja hingga dewasa


dengan semangat menampilkan tarian kolosal di
hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
Ibu Negara Ani Yudhoyono, para menteri, dan
masyarakat yang menghadiri puncak Sail Raja Ampat
2014, Sabtu (23/8/2014).
Pentas seni tari Harmoni Raja Ampat secara kolosal
menyuguhkan epik cerita rakyat tentang empat raja pelindung
masyarakat Raja Ampat. Cerita berawal dari seorang wanita yang
menemukan tujuh telur saat mencari makan di tepi Sungai Waikeo.
Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran
yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di
Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat.
Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang
wanita, dan sebuah batu. Empat raja tersebut dipercaya pada
akhirnya dipercaya mendatangkan kemakmuran rakyat Raja
Ampat. Empat raja yang menjaga gugusan pulau dan keindahan
biota laut untuk kemakmuran.

Foto-foto : Buchori

Foto Bawah : Para pengunjung Sail Raja Ampat menunggu kedatangan


Presiden SBY dan rombongan.

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

berita utama

Foto Atas : Presiden SBY memberikan penghormatan kepada para peserta Rally
Kapal yang diikuti oleh kapal perang Negara sahabat.
Foto Bawah : Dirjen Cipta Karya dan Dirjen Bina Marga melintasi pelataran pantai
WTC.

Cerita tersebut diilustrasikan dengan sempurna melalui ge


rakan tari, kostum, dan properti yang dipakai. Empat pulau besar
digambarkan dengan ornamen sederhana, tapi cantik, dan ter
buat dari bahan kertas yang dicat menyerupai topografi warna
sebuah pulau. Setiap miniatur pulau dikelilingi dengan biota laut

yang diperankan oleh anak-anak berkostum ragam ikan, karang,


rumput laut, dan serupanya.
Penyanyi tersohor, Edo Kondologit, yang asli putra Papua
Barat melantunkan semangat putra-putri timur dengan lagu
Aku Papua. Salah seorang penari, Theresia, merasakan persiapan
pentas tersebut jauh hari sebelumnya. Theresia dan ratusan penari
lainnya telah menyiapkan selama lima bulan lalu. Setiap Selasa
dan Kamis, kami sisakan waktu setengah hari berlatih tarian. Kami
lakukan hampir lima kali dalam seminggu, kata Theresia.
Selain Theresia, Paul juga mengungkapkan antusiasnya sehari
sebelum puncak sail. Jam 3 sore kami berkumpul untuk memakai
baju. Kami tidak mandi dan tidur di arena acara. Hari ini kami
tampil, kami bangga karena sudah tampil maksimal. Hujan, musik,
dan gerakan kami berbayang di genangan air. Sungguh indah.
Dan akhirnya kami pun mandi dengan air Tuhan (hujan, red),
cerita Paul.
Hujan yang mengguyur tidak meredupkan semangat warga
untuk menghadiri Sail Raja Ampat. Warga tetap antusias menonton
sail keenam ini dan asyik berfoto bersama para penari Raja Ampat.
Pengamatan redaksi, rombongan warga bergelombang tiba di
Pantai Waisai Torang Cinta, Waisai, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014).
Tua, muda hingga anak-anak terus berdatangan. Mayoritas
mereka memakai payung dan bahkan rela basah kehujanan untuk
menghadiri sail. Diperkirakan sekitar 3.000 wisatawan hadir di
acara yang bertemakan Tema Membangun Bahari, Menuju Raja
Ampat ke Pentas Wisata Dunia.
Saya datang bersama keluarga dari Sorong dan tiba di Waisai
semalam. Saya ingin mendengarkan langsung pidato Presiden
SBY dan menonton pertunjukan, kata Angelina.

berita utama
Warga terlihat mendengarkan pidato orang nomor satu di
Indonesia itu dengan seksama. Tepuk tangan warga terdengar
saat Presiden SBY menyampaikan pesan-pesannya seputar pem
bangunan di Papua. Tepuk tangan kian meriah ketika Presiden SBY
resmi membuka acara sail keenam ini.
Warga merangsek ke depan untuk menyaksikan Tari Kolosal
Harmoni Raja Ampat oleh Sanggar Tari Banjarmili. Tarian ini di
dibawakan oleh 400 penari.
Pertunjukan dilanjutkan dengan atraksi Heli Water Jump,Sailing
Pass Kapal-kapal Perang, dan terjun payung. Mereka tidak
ketinggalan mengabadikan gambar pertunjukan dan berfoto
bersama para penari Sail Raja Ampat. Buat kenang-kenangan,
kata Dona seorang warga Sorong yang berpose bersama seorang
penari Burung Cendrawasih ini.
Dalam pidato tak tertulisnya, Presiden SBY menyampaikan
titipan kepada Presiden RI yang baru terpilih, Joko Widodo. Titipan
tersebut bukan hanya dari tanah Papua agar memiliki komitmen
yang besar untuk membangun tanah Papua ini, tapi juga dari
banyak provinsi. Insya Allah akan saya sampaikan dan saya yakini
pemimpin kita yang baru nanti bersama pemerintahannya juga
akan mendengar apa yang diharapkan oleh saudara-saudara kita
di seluruh Indonesia, tutur SBY.
Presiden SBY menyampaikan makna dari Sail Raja Ampat,
yaitu dalam rangka peningkatan pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat utamanya di Papua Barat. Indonesia terus
membangun, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh
sampai Papua agar seluruh rakyat Indonesia bisa meningkat
kesejahteraan dan taraf hidupnya.

Setiap tahun ada dana khusus untuk Papua dan Papua Barat
di bidang infrastruktur. Contohnya tahun depan akan dialokasikan
Rp2,5 triliun. Khusus Papua dan Papua Barat, dan Aceh juga ada
dana otonomi khusus. Tahun depan jumlahnya untuk Papua dan
Papua Barat Rp7 triliun di luar anggaran yang sudah ada.
Kita ingin benar-benar Papua dan Papua Barat dari tahun
ke tahun dengan alokasi anggaran yang kita lebihkan bisa
mempercepat pembangunannya. Ini sesuatu yang menjadi ke
bijakan pemerintah dan prioritas yang pemerintah jalankan. Saya
berharap mari kita sukseskan bersama. Saya akan menyampaikan
kepada presiden yang akan datang, kalau ini bisa dilanjutkan dan
bahkan ditingkatkan oleh beliau maka kemajuan tanah Papua
akan bisa datang lebih cepat lagi, sambung SBY.
Papua juga memiliki kekuatan, kekuatan sumber daya alam,
kekuatan sumber daya lautan, kekuatan sumber daya energi, dan
juga kekuatan kepariwisataan. Contohnya, dilaksanakan sail di
Raja Ampat ini agar di masa depan kekuatan pariwisata, kekuatan
maritim tumbuh lebih pesat lagi. Kalau semua bergerak di tanah
Papua ini, semua potensi digerakan dengan strategi dan kebijakan
pembangunan yang baik, dengan manajemen dan kepimpinan
yang baik, dengan bantuan dari masyarakat luas utamanya para
pemuka adat dan pemuka agama, yang harus diyakini dalam lima
tahun lagi, sepuluh tahun lagi, lima belas tahun lagi tanah Papua
akan bergerak menuju wilayah yang makin maju dan makmur.
(Teks : Buchori)
Edo Kondologit menyanyikan Aku Papua bersama para pementas tari Harmoni Raja
Ampat.

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

Foto : Budi PN

liputan khusus

Situs Pekabaran Injil Pulau Mansinam


Makin Cantik
Umat Kristiani di Indonesia, khususnya
di tanah Papua, sekarang tidak usah
jauh-jauh ke Betlehem. Kalau Umat
Islam banyak tempat ziarah yang bisa
dikunjungi, tapi kami langka. Kami
bersyukur dibangun Patung Kristus Raja di
sini, ungkap Lemon bangga.

Foto : Catur

Foto Atas : Seorang anak melintas pelataran kawasan patung Kristus Raja di
kawasan Situs Pekabaran Injil Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari
Foto Bawah : Presiden SBY didampingi Menteri PU Djoko Kirmanto dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh memukul alat music tradisional
Papua, tifa, usai berpidato pada peresmian infrastruktur PU dan
Permukiman di Papua dan Papua Barat.

udi P. Nainggolan (40) nampak asyik membidik


patung berwarna putih setinggi 30 meter dengan
dua buah kameranya. Terik matahari yang sudah
melintas ke arah barat tak dia rasakan. Matanya
takjub menghadap patung Kristus Raja yang
menghadap ke barat sambil membantangkan dua tangannya ke
arah Teluk Doreri.
Patung ini berdiri di atas bangunan, terdiri dari empat pilar
dengan corak etnik khas Papua. Pembangunan patung tersebut

10

memakan waktu kurang lebih dua bulan. Tinggi patung sendiri


mencapai 14,5 meter. Sementara pilar penyangganya mencapai
15 meter.
Hati Budi pun takzim karena baru kali ini ia berada di Situs Injil
yang lengkap dengan gereja tua, sumur tua, museum, dan artefak
artifisial yang menandakan dua tokoh bersejarah C.W. Ottow dan
Johann Gottlob Geissler. Pada 5 Februari 1855, dua misionaris
dari Jerman ini menginjakkan kaki di Papua. Dari sinilah mereka
menyebarkan agama Kristen.

liputan khusus
Pulau Mansinam merupakan salah satu pulau di Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat. Pulau ini memiliki luas 410,97
Ha dan terletak di Teluk Doreri sebelah selatan kota Manokwari.
Sampai saat ini Pulau Mansinam memiliki arti penting dan
posisi yang strategis dalam sejarah perkembangan peradaban
masyarakat Papua.
Pada 5 Februari setiap tahunnya umat Kristen Papua dari
berbagai kota/kabupaten datang berduyun-duyun untuk
melakukan ziarah ke Pulau Mansinam. Selain itu, Pulau ini juga
memiliki keindahan alam yang memukau, yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai lokasi pariwisata.
Jika dilihat dari Kota Manokwari, patung Yesus tersebut
terlihat jelas berdiri tegak diantara pepohonan. Pulau Mansinam
sendiri dipisahkan oleh laut yang berjarak sekitar 6 km dari Kota
Manokwari.
Sementara itu 10 meter sebelah kiri patung Yesus, terdapat
patung setinggi sekitar 3 meter. Patung perempuan yang me
megang guci air ini terlihat sedang hendak menyiram sesuatu.
Patung ini berdiri tegak di atas sebuah bongkahan batu besar.
Ada cerita menarik dari bongkahan batu tersebut. Menurut
informasi, batu tersebut tidak bisa dipecahkan atau digeser dari
lokasi asalnya. Para pekerja sudah berusaha untuk memecahkan
dan menggeser batu tersebut berulangkali namun tetap tidak
berhasil. Kata Lemon, bongkahan batu tersebut sudah sejak
lama berada di sana, percobaan pembongkaran dengan alat
apapun selalu gagal. Tidak ada yang tahu pasti mengapa batu
tersebut berbeda dengan batu lainnya. Sehingga pihak panitia

pembangunan akhirnya menempatkan patung perempuan


tersebut di atas batu itu.
Situs Pekabaran Injil di Pulau Mansinam telah diresmikan
Presiden SBY pada Minggu, 24 Agustus 2014. Presiden SBY
didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri
Kabinet Indonesia Bersatu II. SBY dan Ibu Ani juga disambut
dengan tarian penjemputan khas Papua. Selain itu, disambut
juga oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri
Perhubungan EE Mangindaan dan Wakil Gubernur Papua Barat
Rahimi Acong.
Ikut mendampingi Presiden SBY diantaranya Menko
Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Mari Elka Pangestu, Jubir presiden Julian Aldrin Pasha, dan
Staf Khusus Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah Velix
Wanggai.
Pembangunan situs dan beberapa infrastruktur ini adalah
babak baru yang harus dirawat dan dijaga agar tanah Papua
semakin maju dan meningkat kesejahteraan masyarakatnya.
Manakala kita pandai menjaga kebersamaan, toleransi dan
harmoni, maka kehidupan bangsa dan negara Indonesia bisa
teduh dan damai, ujar SBY.
Beberapa infrastruktur bidang Cipta Karya yang diresmikan
antara lain di Provinsi Papua Barat yaitu Sistem Penyediaan Air
Minum IKK Waisai Kabupaten Raja Ampat, Penataan Kawasan
Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dan peningkatan kualitas
pemukiman kawasan Pasar Ikan WTC untuk mendukung Sail Raja
Ampat 2014 yang sehari sebelumnya dibuka oleh Presiden SBY.

Foto : Buchori

Kementereian Pekerjaan Umum melalui


Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan
penataan kawasan situs Pekabaran Injil dengan
melakukan pembangunan di Pelataran Tugu
Peringatan berupa talud, timbunan, paving,
Landscape dan penanaman pohon, tanaman
hias, rumput, dan membangun dudukan patung.

Pos Jaga di Pulau Mansinam dibangun Kementerian PU sebagai gerbang utama


Pulau Mansinam.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di pulau Mansinam sudah berfungsi melayani
masyarakat.

Foto : Buchori

Sampai saat ini Pulau Mansinam memiliki arti


penting dan posisi yang strategis dalam sejarah
perkembangan peradaban masyarakat Papua.

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

11

Foto : Ido

liputan khusus

Menteri PU beserta jajarannya mengunjungi SPAM IKK Aimas di Kabupaten Sorong.

Presiden juga meresmikan SPAM Pulau Mansinam, pem


bangunan penataan kawasan situs Pekabaran Injil Pulau
Mansinam, dan SPAM distrik Aimas Sorong. Sementara di Papua
juga diresmikan pembangunan SPAM IKK Skamto dan Arso di
Kabupaten Keerom.
Sementara itu, Menteri PU Djoko Kirmanto mengungkapkan
bahwa pemerintah membangun situs dan infrastruktur dalam
rangka mendukung pembangunan di Provinsi Papua dan Papua
Barat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat di dua provinsi tersebut.
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal
Cipta Karya melakukan penataan kawasan situs Pekabaran Injil
dengan melakukan pembangunan di Pelataran Tugu Peringatan
berupa talud, timbunan, paving, Landscape dan penanaman
pohon, tanaman hias, rumput, dan membangun dudukan patung.
Di Pelataran Gereja, Cipta Karya membangun talud, timbunan,
pavingisasi, landscape dan penanaman pohon, tanaman hias, dan
penanaman rumput. Paket pekerjaan yang sama juga dilakukan di
Kantor Pengelola dengan penambahan pagar yang mempercantik
bangunan kantor.
Yang paling menonjol adalah pembangunan jalan beton
menuju Tugu Peringatan (patung Kristus Raja). Dengan jalan ini,
para peziarah dan pengunjung dapat dengan mudah mengakses
berbagai situs di kawasan tersebut. Sayangnya, belum banyak
transportasi ojek yang tersedia. Beberapa peziarah pun dengan
terpaksan harus berjalan kaki menapaki jalan yang menanjak dan
berkelelok. Untung saja, Ditjen Cipta Karya sudah membentangkan
jalan beton yang mulus ke arah puncak.

12

Prasarana Air Minum


Selain mendapatkan penataan kawasan di Situs Injil kebanggan
mereka, masyarakat Pulau Mansinam juga memperoleh akses
aman air minum dengan dibangunnya Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Perdesaan oleh Ditjen Cipta Karya.
Sampai saat ini tercatat ada 175 Kepala Keluarga (KK) dengan
jumlah penduduk sekitar 730 jiwa, termasuk warga penghuni
Pulau Lemon. Mereka mendiami pulau dengan ketinggian ratarata 0-50 mdpl. Letak geografis pulau Mansinam adalah 0o 53
21,43 0o 55 22,08 LS dan 134o 05 19,83 134o 06 42,24 BT.
Sebelum dibangun SPAM, masyarakat memanfaatkan sumur
gali dengan variasi kedalaman antara 10 15 m. Untuk keperluan
sehari-hari masyarakat tidak mengalami kesulitan air bersih,
seperti kebutuhan air bersih untuk minum, mencuci dan mandi.
Ini tergambar dari salah satu keberadaan sumur sejarah (sumur
tua) yang dibangun tahun 1827 di area komplek Gereja. Sumur
ini sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau
Mansinam.
Pada saat-saat tertentu, baik tahunan maupun lima tahunan
dilaksanakan kegiatan keagamaan yang dihadiri jumlah pendatang
yang banyak. Untuk kegiatan ini diperlukan penyediaan air minum
yang memadai. Kebutuhan air minum untuk event tahunan
sebesar 1,74 liter per detik, sedangkan pada event lima tahunan
dibutuhkan 17,36 liter per detik dengan kemampuan pelayanan
50 ribu jwa.
Sebagai langkah penanggulangan pemerintah Kabupaten
Manokwari melibatkan unsur TNI AL dalam melakukan langkahlangkah penanggulangan air minum berupa penggunaan

liputan khusus

Foto : Budi PN

Foto Atas : Anak-anak menikmati mulusnya jalan lingkungan yang dibangun


Ditjen Cipta Karya di Pulau Mansinam
Foto Bawah : Anak-anak SD Pulau Mansinam bermain keran air yang dibangun di
belakang sekolah mereka.

Foto : Catur

armada kapalnya sebagai alat angkut air bersih dari wilayah kota
Manokwari ke Pulau Mansinam.
Kepala Satuan Kerja Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air
Minum (PKPAM) Provinsi Papua Barat, Saul Paranoan, menjelaskan
pada tahun 2012, SPAM perdesaan ini telah dipasang diameter 100
mm sepanjang 2.500 meter dan diameter 75 mm sepanjang 2.600
meter. Air yang diambil dari pompa Submersible Kapasitas 2,5
liter per detik sebanyak 3 unit kemudian ditampung ke Reservoar
Kapasitas 50 m3 melalui pipa-pipa tersebut. SPAM ini pada tahun
2012 sudah dipasang lima unit keran umum. Pada tahun 2013 pipa
ditambah sepanjang 1.014 meter (dia 100 mm) dan 750 meter (dia
75 mm). Pada 2013, sebanyak 90 unit Sambungan Rumah (SR)
telah dialiri air dari SPAM desa Pulau Mansinam.
Kegiatan tersebut didukung pembiayaannya dari lintas
kementerian/lembaga, Pemerintah Provinsi Papua Barat dan
Pemerintah Kabupaten Manokwari dengan prinsip-prinsip keter
paduan, koordinasi, sinkronisasi dan bertahap.
Menteri PU berharap, apa yang sudah dibangun dapat di
manfaatkan dan dirawat dengan baik oleh masyarakat dan dikem
bangkan oleh Pemda. (Teks : Buchori)

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

13

info baru

Menuju Habitat III

Indonesia Siapkan Draft-1


National Report Habitat
Anastasia Carolina*)
Rekyan PS**)

Sebagai tindak lanjut dari proses


penyusunan National Report yang sudah
berlangsung sejak awal tahun 2014, pada
hari Kamis, 7 Agustus 2014 Direktorat
Jenderal Cipta Karya bersama Seknas
Habitat menyelenggarakan Workshop
pertama untuk membahas penyiapan
Draft-1 National Report Habitat.

Jalan Lingkungan di Kawasan Kumuh Kota Makassar

14

orkshop tersebut dihadiri oleh para koordinator


penyusun 6 tema dalam National Report yaitu :
Dr. Rudy Tambunan (Koordinator Tema 1 : Urban
Demographic), Prof. Tommy Firman (Koordinator
Tema 2 : Land and Urban Planning), Dr. Jo
Santoso (Koordinator Tema 3 : Environment and Urbanization), Dr.
Ir. Wicaksono Sarosa (Koordinator Tema 4 : Urban Governance and
Legislation), Komara Djaja, S.E., MSc, PhD (Koordinator Tema 5 :
Urban Economy), Prof. Johan Silas (Koordinator Tema 6 : Housing
and Basic Services) beserta tim.
Selain itu workshop ini juga dihadiri oleh para pakar selaku
penanggap (pembahas) yaitu Drs. Yayat Supriyatna, MSP, Dr. Ir.
Firdaus Ali, MSc, dan Dr. Ir. Aca Sugandhy M.Sc; Tim Konsolidasi;
serta counterpart yang berasal dari K/L terkait (Kementerian PU,
Kemenpera, Bappenas).
Agenda utama dalam workshop ini adalah untuk pembahasan
draft awal National Report (Draft 1) Konferensi Habitat III yang akan

info baru

disampaikan delegasi Republik Indonesia pada Sidang Majelis


Umum PBB pada 16 September 2014 yang akan datang. Sesuai
arahan Direktur Jenderal Cipta Karya, Draft 1 National Report
tersebut diharapkan sudah tersusun pada awal bulan September
2014.
Sejauh ini seluruh tim penyusun keenam tema dalam National
Report telah menghasilkan draft awal yang secara garis besar
memuat : dasar regulasi dalam pembangunan perkotaan, praktekpraktek pembangunan di Indonesia serta capaiannya dalam
20 tahun terakhir (termasuk best practisenya), tantangan dan
permasalahan yang dihadapi serta future issues untuk menjadi
proposal bagi The New Urban Agenda. Adapun Keenam tema
tersebut dijabarkan secara singkat memuat antara lain :
Tema 1 : Urban Demographic
Langkah Indonesia untuk mendukung potensi demografi
yang memiliki jumlah penduduk produktif lebih besar dari
penduduk non produktif (bonus demografi) antara lain dengan
melakukan pengawasan dalam laju perpindahan penduduk
dari desa ke kota (urbanization), hubungan interdependency
antara perkotaan dan perdesan (urban-rural linkages) yang
menimbulkan mobilitas penduduk yang bersifat permanen
(migration), musiman (seasonal mobility), harian (commuting),
pemenuhan kebutuhan dan perlindungan hak penduduk

usia muda dan lanjut usia (The Youth and The Aged) serta
memberikan hak dan kewajiban yang seimbang antara
laki-laki dan perempuan sehingga dapat maksimal menjadi
motor penggerak pembangunan di perkotaan dan wilayah
sekitarnya.
Tema 2 : Land and Urban Planning
Perkembangan kota yang pesat perlu diimbangi dengan
perencanaan yang baik untuk menjaga keberlanjutan kota
tersebut. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk
mewujudkan sustainable urban planning and design serta
peningkatan manajemen pertanahan, termasuk upaya pe
ngadaan lahan bagi kepentingan publik untuk mejawab issue
terkait urban mobility. Pesatnya pembangunan perkotaan yang
terjadi saat ini juga mendorong perlunya pengembangan
kawasan pinggir kota (peri-urban area) untuk menjadi
penyangga kota (food-production). Issue yang tidak kalah
penting dalam tema ini adalah upaya peningkatan kapasitas
SDM dalam merencanakan dan membangun kotanya.
Tema 3 : Environment and Urbanization
Tantangan yang perlu dijawab terkait tema Environment
and Urbanization antara lain perubahan iklim (climate
change), manajemen penanggulangan bencana (disaster risk
reduction) mengingat kondisi geografis Indonesia yang berada

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

15

info baru
penduduk perkotaan mengakibatkan tingginya kebutuhan
akan hunian yang layak. Terbatasnya ketersediaan lahan dan
kemampuan Pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak
menyebabkan terjadinya kekumuhan (slum). Akses masyara
kat akan hunian yang layak perlu untuk ditingkatkan, seiring
dengan upaya penyediaan akses berkelanjutan terhadap in
frastruktur dasar (air minum, sanitasi, drainase). Dalam pa
parannya Prof. Johan Silas menyampaikan bahwa kampung
dapat menjadi salah satu solusi terhadap penyediaan pe
rumahan dan permukiman. Kampung dengan segala karak
teristik lokalnya memiliki tingkat kesadaran masyarakat
yang tinggi untuk turut memiliki kampung sebagai tempat
huniannya sehingga dapat menjadikan kampung sebagai
hunian yang berkelanjutan. Tema ini juga memuat pen
tingnya akses untuk clean domestic energy dan sustainable
transportation.

dalam lintasan ring of fire, reducing traffic congestion, serta


penanganan polusi yang terjadi di perkotaan.
Tema 4 : Urban Governance and Legislation
Perkembangan kota yang pesat perlu diimbangi dengan upaya
peningkatan kelembagaan perkotaan, terutama dengan
terjadinya perubahan paradigma dari sentralistis menjadi
desentralisasi. Desentralisasi berdampak pada peningkatan
kewenangan Pemerintah Daerah dan membuka peluang bagi
partisipasi dan pelibatan masyarakat yang lebih luas dalam
pembangunan perkotaan.
Perkembangan kota yang makin pesat juga menuntut adanya
social inclusion dan equity (kesetaraan), termasuk dalam kaitan
nya untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan di
perkotaan (urban safety and security).
Tema 5 : Urban Economy
Penguatan sektor ekonomi menjadi faktor pendukung per
kembangan kota untuk mewujudkan kota yang layak huni
(livable). Perekonomian perkotaan juga perlu dikaitkan
dengan national development policy, dimana dengan diterap
kannya desentralisasi maka perlu adanya penguatan kapa
sitas keuangan daerah (improving municipal/local finance).
Peningkatan kapasitas keuangan daerah dapat dicapai melalui
peningkatan kewenangan yang lebih besar kepada Peme
rintah daerah dalam mengelola keuangan yang berasal dari
pendapatan pajak, bukan pajak maupun dana hibah dan dana
bantuan pengembangan pembangunan lainnya.
Peningkatan sektor perekonomian perkotaan perlu men
dukung upaya pengembangan potensi ekonomi lokal dan
peningkatan akses untuk housing finance sehingga dapat
mewu
judkan peluang kerja dan hunian yang layak untuk
masyarakat Indonesia.
Tema 6 : Housing and Basic Services
Perkembangan perkotaan yang pesat dan peningkatan jumlah

16

Menindak lanjuti hasil sementara draft 1 National Habitat


Report, Tim Konsolidasi akan mengelaborasikan serta melakukan
menyelarasan cross-cutting issues untuk menghindari adanya
tumpang tindih untuk issue yang saling terkait.
Kendala yang masih dihadapi dalam penyusunan National
Report adalah keseragaman data. Oleh karena itu Tim Konsolidasi
akan menindaklanjuti hasil dari workshop ini dengan proses
klarifikasi verifikasi serta penyeragaman data menggunakan
sumber data yang disepakati bersama.
Dalam penutupan workshop, Staf Ahli Menteri Pekerjaan
Umum Bidang Hubungan Antar Lembaga memberikan arahan
bahwa penyusunan National Report tidak berhenti pada kegiatan
workshop ini saja melainkan akan terus melakukan pembaharuan,
khususnya untuk melengkapi beberapa bagian yang saat ini belum
seluruhnya terkumpul, yaitu antara lain : best practise, tantangan
(challenges) dan proposal For the New Urban Agenda serta glossary.
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan workshop ke-2 yang
direncanakan untuk diselenggarakan pada minggu ke-empat
Bulan Agustus dan turut melibatkan Habitat Agenda Partners
untuk dapat menjaring masukan yang lebih komprehensif.
*) Staf Subdit Pengembangan Permukiman Baru, Dit. Bangkim
**) Staf Subdit Tingkim 2, Dit. Bangkim

info baru

Capai Target 100-0-100,


Cipta Karya Butuh PHLN
dan Sumber Dana Alternatif
Untuk mewujudkan permukiman yang
layak huni dan berkelanjutan di Indonesia,
melalui pencapaian program jangka
menengah yang dikenal dengan target
100-0-100 harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan dalam bentuk
kemitraan.

al tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Cipta


Karya Imam S. Ernawi saat membuka Rapat Koor
dinasi Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Dit
jen Cipta Karya Tahun 2014 di Makassar, Selasa
(12/08/2014).
Imam mengatakan dalam memenuhi arah kebijakan dan
target capaian nasional bidang ke-Cipta Karya-an tahun 2019
dibutuhkan pendanaan yang diperkirakan akan melebihi Rp.600
Triliun. Mengingat ketersediaan dana APBN untuk 5 tahun yang
akan datang sangat terbatas, yang diperkirakan hanya sebesar
Rp. 245 Triliun sehingga terdapat kekurangan dana yang dibutuh
kan untuk infrastruktur bidang Cipta Karya, kata Imam.
Imam menjelaskan, untuk mengurangi kekurangan tersebut
perlu adanya alternatif sumber pendanaan lain melalui peman
faatan PHLN. Selain itu, Ditjen Cipta Karya sedang menyiapkan
berbagai skema pendanaan untuk mengakomodasi dukungan
pembiayaan yang lebih mudah, efisien, dan optimal dari multi
pihak baik institusi donor maupun swasta.
Lebih lanjut Imam mengutarakan, prioritas program PHLN
bidang Cipta Karya yang akan diusulkan adalah kabupaten/kota
strategis nasional yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda
Bangunan Gedung (Kluster A), kabupaten/kota strategis nasional
yang hanya memiliki Perda RTRW (Kluster B) serta tercakup dalam
skala entitas Regional, kabupaten/kota, kawasan, lingkungan,
mengingat besarnya kebutuhan dana.
Selain itu, kabupaten/kota yang memiliki program yang
responsif dan berkualitas untuk pemenuhan SPM (Kluster C) dan
kabupaten/kota yang memiliki kegiatan pemberdayaan masya
rakat (Kluster D) masih akan diprioritaskan untuk mendapatkan
pembiayaan melalui PHLN, namun hanya untuk skala entitas
kawasan dan lingkungan dalam rangka percepatan capaian target.
Saya berharap melalui Rakor ini kita dapat menghasilkan

rumusan program-program PHLN dalam mendukung permukiman


100-0-100 dapat lebih baik dan efektif, harap Imam.
Kegiatan PHLN juga harus dilengkapi dengan usulan Capacity
Building dan Technical Assistance. Capaian target 100-0-100 tidak
saja mengandalkan hard component namun harus pula dilengkapi
dengan soft component.
Selain itu, Perwakilan dari World Bank George Soraya menya
takan, Rakor ini sangat membantu teman-teman dari pihak
donor untuk dapat merencanakan program-program yang kon
sisten dengan program Pemerintah Indonesia sehingga dapat
mencapai target yang diinginkan. Tantangan kita kedepan adalah
bagaimana World Bank mampu berkontribusi terhadap capaian
100-0-100, kata George.
George menambahkan, World Bank mendorong Pemerintah

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

17

info baru

bersama-sama membangun kebutuhan masyarakat. Dengan be


gitu, diharapkan akan lebih banyak dialog serta selalu mengingat
kan tujuan yang ingin dicapai.
Melalui PHLN, Cipta Karya Optimis Capai Target 100-0-100
Direktur Bina Program Antonius Budiono saat menutup acara
Rapat Koordinasi (Rakor) Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN) Direktorat Jenderal Cipta Karya di Makassar, Rabu (13/08)
mengatakan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melakukan
upaya dalam mengidentifikasi kegiatan bidang Cipta Karya yang
berpotensi dibiayai melalui PHLN untuk selanjutnya diusulkan
masuk dalam Blue Book 2015 2019.
Hasil Rakor PHLN tahun 2014 ini sangat diperlukan dalam
meningkatkan kualitas usulan kegiatan pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan kegiatan yang dibiayai melalui PHLN.
Selain itu, mendapatkan program-program strategis nasional yang
akan menjadi prioritas untuk dibiayai melalui dana PHLN, ungkap
Antonius.
Antonius menambahkan sesuai arahan Dirjen Cipta Karya,
seluruh unit kerja di lingkungan Ditjen Cipta Karya agar dapat
memberikan dukungan kepada proses penyiapan usulan kegiatan
prioritas PHLN bidang Cipta Karya, sejak tahap perencanaan
hingga tahap pemanfaatan hasil pembangunan infrastruktur demi
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sementara perwakilan USAID Trigeany mengungkapkan, ini
merupakan tujuan besar bersama Pemerintah Indonesia dengan
bantuan USAID. Kita dapat mencapai tujuan 100-0-100 ini jika kita
melakukan bersama-sama secara sinergi, koordinasi dan saling
terbuka. Dengan begitu apa yang kita harapkan akan tercapai,
atau dapat terjadinya peningkatan, ungkap Trigeany.

18

Kasubdit Kerjasama Luar Negeri Dwityo A. Soeranto men


jelaskan dalam pencapaian target 100% pelayanan air minum
pada tahun 2019, perkiraan pendanaan yang dibutuhkan sebesar
Rp. 274,8 triliun, dengan perkiraan kemampuan APBN dan PHLN
sebesar Rp. 89,1 triliun. Diharapkan konstribusi PHLN sebesar USD
1,275 miliar yang terdiri atas 15 usulan kegiatan Project Asisstance
dan 7 usulan kegiatan Technical Asisstance. Diharapkan finalisasi
terhadap usulan kegiatan sektor air minum ini dapat diselesaikan
satu minggu dari pelaksanaan rakor ini.
Sedangkan untuk pencapaian target 0% kawasan kumuh pada
tahun 2019, perkiraan pendanaan yang dibutuhkan sebesar Rp.
171,2 triliun, dan diharapkan kontribusi PHLN sebesar USD 1,2
miliar yang terdiri atas 6 (enam) usulan kegiatan project assistance.
Untuk pencapaian target 100% pelayanan sanitasi tahun 2019,
perkiraan pendanaan yang dibutuhkan sebesar Rp. 285,3 triliun
dengan perkiraan kemampuan APBN sebesar Rp. 94 triliun dan
diharapkan kontribusi PHLN sebesar USD 5,460 miliar yang terdiri
atas 11 usulan kegiatan Project Asisstance dan 4 usulan kegiatan
Technical Asisstance.
Kegiatan project Assistance diusulkan untuk dibiayai melalui
pinjaman luar negeri sedangkan untuk kegiatan Technical
Assistance direncanakan untuk diusulkan melalui hibah luar
negeri, sehingga sebagai total indikasi usulan kegiatan pinjaman
luar sebesar USD 7,6 miliar dan yang akan dibiayai melalui hibah
luar negeri sebesar USD 375,4 juta, kata Dwityo.
Dwityo menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap
kagiatan yang sedang berjalan (on-going project), 6 kegiatan
sudah dalam tahap implementasi, dan 4 kegiatan yang sudah
efektif namun belum masuk dalam tahap implementasi.
(Teks : Jamaludin Tiro Randal sulsel/Bramanti nawangsari)

info baru

Setetes Air Kehidupan


di Kokop Bangkalan, Madura
Widya Aprilia Kurnia *)

Air merupakan kebutuhan paling penting


bagi manusia. Tanpa air, manusia sulit
untuk bertahan hidup. Dalam sehari
manusia setidaknya harus mengkonsumsi
air sebanyak 2000 cc.

elain untuk dikonsumsi, manusia memerlukan


air untuk kebutuhan lainnya yaitu untuk mandi,
mencuci, dan yang lainnya. Tetapi sayangnya sumber
dari air semakin berkurang. Bahkan pada daerah
tertentu mengalami kesulitan sumber air dikarenakan
miskinnya daerah tersebut sehingga tidak ada biaya untuk
memperoleh sumber air dari sumur bor. Hal ini yang dapat dilihat
di suatu daerah di Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan,
Madura.
Kokop merupakan daerah terpencil dengan tingkat

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

19

info baru

kemiskinan yang cukup tinggi. Lokasinya sekitar 30 Km dari pusat


pemerintahan Kabupaten Bangkalan. Untuk menuju ke lokasi
tersebut harus melewati beberapa jalan rusak sehingga waktu
yang ditempuh hingga satu jam.
Untuk memenuhi kebutuhan airnya, penduduk di Kokop
melakukan penadahan air hujan pada talang di rumah mereka.
Talang tersebut dibuat secara tradisional dari batang pohon
bambu. Dari talang tersebut, air hujan ditampung pada sebuah
penampungan sederhana sebelum digunakan. Kemudian air
yang telah ditampung tersebut didiamkan agar kotoran-kotoran
bisa mengendap. Air dari penadahan air hujan tersebut biasanya
digunakan untuk minum hewan ternak, mandi, menyiram
tanaman, mencuci baju dan perabot makan minum. Sementara
untuk kebutuhan makan, minum, dan memasak mereka harus
mengambil dari sumur umum yang juga dipakai penduduk
lainnya. Menurut pendapat penduduk setempat, air hujan akan
terasa pahit jika diminum, walaupun air tersebut telah didiamkan
dan direbus.
Salah satu kegunaan air dari penampungan air hujan di Kokop
adalah untuk mandi. Pada sebuah gentong besar berbentuk bulat
sebagaimana yang ada pada gambar, air hujan ditampung dari
talang yang ada di atap rumah. Air yang ditampung di gentong
tersebut hanya dapat dinikmati pada musim hujan saja. Sementara
pada musim kemarau penduduk setempat harus mencari ke
sumur umum yang lokasinya tidak dekat atau membeli dengan
harga yang tidak murah.
Air dari penadahan air hujan juga dimanfaatkan untuk minum
hewan ternak yang dipelihara penduduk setempat. Air hujan
ditampung pada bak berbentuk silinder yang terletak tidak jauh
dari kandang hewan. Sebagaimana yang dilihat pada gambar
di atas, salah satu penduduk memelihara sapi sebagai aktivitas
keseharian mereka.
Betapa berharganya air, begitu pula bagi masyarakat Kokop,
mereka menyimpan tadahan air hujan pada bak-bak plastik.
Dengan begitu, kebutuhan air mereka dapat terpenuhi, dimana

20

mereka menggunakan air dari tadahan air hujan tersebut untuk


mandi, minum hewan ternak, mencuci pakaian dan perabotan
mereka.
Teknologi penadahan air hujan atau yang juga disebut sebagai
pemanenan air hujan merupakan alternatif sumber air yang
sudah dipraktekkan selama berabad-abad di berbagai negara
yang sering mengalami kekurangan air (Chao-Hsien Liaw & YaoLung Tsai, 2004). Air hujan yang dipanen dapat digunakan untuk
multi tujuan seperti menyiram tanaman, mencuci, mandi dan
bahkan dapat digunakan untuk memasak jika kualitas air tersebut
memenuhi standar kesehatan (Sharpe, William E., & Swistock,
Bryan, 2008; Worm, Janette & van Hattum, Tim, 2006).
Secara ekologis ada empat alasan mengapa memanen air
hujan penting untuk konservasi air (Worm, Janette & Hattum,
Tim van, 2006), yaitu peningkatan kebutuhan terhadap air
berakibat meningkatnya pengambilan air bawah tanah sehingga
mengurangi cadangan air bawah tanah. Sistem pemanenan air
hujan merupakan alternatif yang bermanfaat, kedua, keberadaan
air dari sumber air seperti danau, sungai, dan air bawah tanah
sangat fluktuatif. Mengumpulkan dan menyimpan air hujan dapat
menjadi solusi saat kualitas air permukaan, seperti air danau
atau sungai, menjadi rendah selama musim hujan, sebagaimana
sering terjadi di Bangladesh. Ketiga, sumber air lain biasanya
terletak jauh dari rumah atau komunitas pemakai. Mengumpulkan
dan menyimpan air di dekat rumah akan meningkatkan akses
terhadap persediaan air dan berdampak positif pada kesehatan
serta memperkuat rasa kepemilikan pemakai terhadap sumber
air alternatif ini, dan keempat, persediaan air dapat tercemar
oleh kegiatan industri mupun limbah kegiatan manusia misalnya
masuknya mineral seperti arsenic, garam atau fluoride. Sedangkan
kualitas air hujan secara umum relatif baik.
Ada tiga komponen dasar yang harus ada dalam sistem
pemanenan air hujan antara lain catchment yaitu penangkap
air hujan berupa permukaan atap, delivery system yaitu sistem
penyaluran air hujan dari atap ke tempat penampungan melalui
talang dan storage reservoir yaitu tempat penyimpan air hujan
berupa tong, bak atau kolam. Selain ketiga komponen dasar
tersebut, dapat dilengkapi dengan komponen pendukung seperti
pompa air untuk memompa air dari bak atau kolam penampung.
(Worm, Janette & van Hattum, Tim 2006; Chao-Hsien Liaw & YaoLung Tsai 2004).
Kendala yang dihadapi dalam memanen air hujan antara lain
frekuensi dan kuantitas hujan yang fluktuatif serta kualitas air
hujan belum memenuhi pedoman standar air bersih WHO. Ada
dua isu terkait kualitas air hujan, yaitu isu bacteriological water
quality dan isu insect vector.
Pertama, isu bacteriological water quality. Air hujan dapat
terkontaminasi oleh kotoran yang ada di catchment area (atap)
sehingga disarankan untuk menjaga kebersihan atap. Penampung
air hujan juga harus memiliki tutup agar terhindar dari kotoran.
Bacteria tidak dapat hidup di air yang bersih. Lumut dapat hidup
jika ada sinar matahari menembus tong penampung air, oleh
sebab itu tong penampung air hujan sebaiknya dibiarkan gelap
dan diletakkan di tempat teduh agar lumut tidak dapat tumbuh.
Kedua, isu insect vector. Serangga dapat berkembang biak
dengan meletakkan telurnya dalam air. Oleh karena itu sebaiknya
tong penampung air ditutup rapat untuk menghindari masuknya
serangga seperti nyamuk. Ada beberapa metode perlakuan
sederhana dalam pemakaian air hujan, antara lain merebus air

info baru
akan mematikan bakteri, menambahkan chlorine (35ml sodium
hypochlorite per 1000 liter air) akan mendisinfeksi air, filtrasi pasir
(biosand) akan menghilangkan organism berbahaya (Thomas,
tanpa tahun). Worm & van Hattum (2006) menyebutkan sekarang
dikembangkan teknik Sodis (Solar Water Disinfection) yaitu botol
plastik yang sudah dicat hitam diisi air dan dijemur beberapa jam
dengan tujuan untuk mematikan bakteria dan mikroorganisme
dalam air hujan.
Meskipun memanen air hujan merupakan teknik yang
sederhana, murah dan tidak membutuhkan keahlian atau
pengetahuan khusus namun belum banyak dilakukan di
Indonesia. Padahal praktek memanen air hujan penting sebagai
alternatif sumber air. Diperkirakan sebagian besar masyarakat
belum menyadari pentingnya memanen air hujan sebagai salah
satu upaya menghemat air akibat kurangnya pengetahuan dan
informasi. Selain itu kemungkinan masyarakat juga merasa yakin
tidak akan mengalami kekurangan air karena secara umum air
melimpah di Indonesia. Untuk mengetahui lebih detail mengenai
hal itu tentu perlu dilakukan penelitian secara lebih lanjut. Dari fakta
tersebut dapat disimpulkan bahwa diperlukan peran pemerintah

agar praktek memanen air hujan dapat dilakukan secara luas.


Pemerintah perlu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
publik agar masyarakat dapat tertarik perhatiannya, memahami,
menyadari dan bersedia melakukannya di rumah masing-masing.
Jika memanen air hujan dipraktekkan secara luas, maka masalah
kekurangan air pada aras rumah tangga dapat dihindari. Berikut
ini contoh desain sistem memanen air hujan yang sederhana yang
dapat diterapkan masyarakat pada aras rumah tangga.
Untuk memenuhi permintaan air yang persediaannya semakin
terbatas, diperlukan upaya konservasi air. Begitu pula yang
dilakukan di Kokop, yang memenuhi kebutuhan air mereka dari
penadahan air hujan. Memanen air hujan merupakan salah satu
metode konservasi air yang dapat dilakukan oleh masyarakat
dalam rumah tangga. Upaya konservasi air memerlukan komitmen
dari semua pihak terhadap isu keberlanjutan air. Apabila memanen
air hujan dipraktekkan secara terus-menerus tentu akan dapat
membantu memelihara keberlanjutan air dan lingkungan untuk
mendukung kehidupan generasi sekarang juga yang akan datang.
*) Staf Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II Surabaya

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

21

info baru

Kementerian PU
Kembali Juara I
dalam GKPM Expo
dan Award 2014
Dalam GKPM Expo & Award 2014 ini,
Kementerian Pekerjaan Umum kembali
mendapatkan penghargaan Stand Terbaik I
kategori Kementerian.

22

info baru

isusul Juara II dari Kementerian Pertanian, dan


Juara III dari Badan Pusat Statistik. Tahun ini adalah
kali keempat Kementerian PU mendapatkan peng
hargaan Stand Terbaik I secara berturut-turut sejak
tahun 2011.
Kementerian PU melalui Ditjen Cipta Karya berpartisipasi
dalam acara GKPM Expo & Award 2014 ini dengan mengangkat
konsep penataan dan revitalisasi kawasan Pasar Ngasem. Hal
ini sesuai dengan tema Gelar Karya Pelestarian Pusaka Melalui
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kesejahteraan Bangsa.
Pasar Ngasem Yogyakarta sebagai kawasan pusaka yang me
nyatu dengan kawasan Keraton Yogyakarta sebelumnya dido
minasi pedagang hewan, kini digunakan untuk pedagang tradi
sional, pedagang souvenir, serta tempat wisata kuliner.
Revitalisasi Kawasan Pasar Ngasem Yogyakarta tidak terlepas
dari pembangunan kawasan permukiman kota Yogyakarta oleh
Kementerian PU melalui program-program reguler maupun pro
gram pemberdayaan. Berbagai program pemberdayaan yang
diusung oleh Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta
Karya telah sukses meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat, serta dalam rangka mewujudkan permukiman yang
layak huni dan berkelanjutan.
Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
oleh Ditjen Cipta Karya untuk kawasan permukiman perkotaan
adalah PNPM Mandiri Perkotaan/P2KP dan SANIMAS. Sedangkan
pemberdayaan masyarakat untuk kawasan permukiman di per
desaan adalah PPIP, RIS PNPM, PNPM PISEW dan PAMSIMAS, serta
didukung program CSR bidang permukiman dari sektor swasta.
(Teks : Bramanti nawang sari/ari Iswanti)

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

23

info baru

Kementerian PU
Serahkan Aset
ke 9 Kabupaten/Kota
Senilai Rp 118,6 Miliar
Kementerian Pekerjaan Umum kembali
menghibahkan aset Barang Milik
Negara (BMN) bidang infrastruktur dasar
permukiman kepada pemerintah daerah.

nfrastruktur tersebut terdiri dari sektor Pengembangan


Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) berupa Dump
Truck dan Excavator, sektor Pengembangan Permukiman
berupa Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), dan sek
tor Penataan Bangunan dan Lingkungan berupa penataan
dan revitalisasi kawasan tradisional di Provinsi Bali.
Dengan diserahkannya aset BMN ke pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota diharapkan akan lebih mudah dalam peme
liharaan dan pengelolaannya, ungkap Sekjen Kementerian
PU Agoes Widjanarko dalam penandatanganan hibah BMN
Kementerian PU, di Jakarta, Rabu (27/8).
Di sektor PPLP yang dihibahkan kepada Pemerintah Kota
Ambon dan Kabupaten Maluku Tenggara berupa masing-masing
satu Dump Truck dan satu Excavator senilai total Rp. 4.5 miliar.
Di sektor Pengembangan Permukiman, Kementerian PU
menghibahkan aset 11 Twin Blok (TB) Rusunawa dengan total
1.062 unit hunian senilai Rp104,5 miliar yang dibangun pada tahun
2003-2009. Sebelas TB tersebut terdiri dari 2 TB (198 unit) Kota
Padang Tahun Anggaran 2008-2009, 3 TB (288 unit) Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Anggaran 2006-2007, 1 TB (96
unit) Universitas Sains Al-Quran Wonosobo Tahun Anggaran 2007

24

dan 1 TB (192 unit) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun


Anggaran 2007-2008, 1 TB (96 unit) Kota Makassar Tahun Anggaran
2003-2004, 1 TB (96 unit ) Kota Makassar Tahun Anggaran 20062007 dan 2 TB (192 unit) Universitas Muhammadiyah Makassar
Tahun Anggaran 2007-2008.
Di sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, Kementerian
PU juga menghibahkan aset Penataan dan Revitalisasi Kawasan
Taman Ayun Desa Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung, Provinsi Bali dengan anggaran sebesar Rp 3,038 miliar
yang dibangun pada tahun 2009-2012. Masih di Bali, aset lain yang
diserahkan pembangunan sarana dan prasarana permukiman
tradisional Desa Jatiluwih Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
dengan dana sebesar Rp 6,596 miliar yang dibangun pada tahun
2010-2013.
Sementara itu Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian
PU, Imam S. Ernawi, meminta dengan dihibahkannya BMN
Kementerian PU ini, maka pemerintah provinsi/kabupaten/kota
berkewajiban untuk, pertama, mencatat BMN tersebut sebagai
aset Barang Milik Daerah (BMD) pemerintah provinsi/kabupaten/
kota. Kedua, memperbaiki, memelihara dan mengoperasikan,
termasuk melakukan perawatan dengan biaya dari APBD peme
rintah provinsi/kabupaten/kota. Hendaklah kita bersama-sama
menjaga dan memelihara aset negara yang telah dibangun demi
untuk kebaikan dan kepentingan kita nantinya,pinta Imam.
(Teks : Ari Iswanti)

inovasi

Sistem Penanganan Sampah di Taiwan:

Sebuah Perjalanan
Menuju Cradle-To-Cradle
Terra Prima Sari dan Netty Timbang Allo*)

Republic of China, atau yang biasa disebut


dengan Taiwan, adalah sebuah negara
yang terletak di kawasan Asia Timur,
dimana kondisi geografisnya didominasi
oleh kawasan pegunungan.

engan jumlah penduduk mencapai 23 juta pada


tahun 2014, Taiwan merupakan negara dengan ke
padatan penduduk mencapai 646 jiwa/km2, atau
ke-17 tertinggi di dunia. Kepadatan penduduk
yang tinggi, menyebabkan banyak permasalahan
termasuk di antaranya adalah masalah sampah. Dalam penataan
kota-kotanya, Taiwan berhasil berevolusi dari negara yang kotor
oleh sampah menjadi negara dengan tingkat daur ulang sampah
tertinggi di dunia, serta menurunkan sepertiga rata-rata timbulan
sampah perkapita per hari, hanya dalam kurun waktu kurang dari
20 tahun.
Kondisi Awal Penanganan Penanganan Sampah di Taiwan
Perjalanan penanganan sampah di Taiwan dimulai pada awal
tahun 1984, saat Taiwan mulai membangun Instalasi Pengolahan
Sampah (IPS) dengan proses lahan urug saniter, setelah sebe
lumnya melaksanakan penanganan sampah dengan proses
aerobik (untuk sampah organik) secara sederhana dan proses
pembuangan terbuka, walaupun Taiwan telah mempunyai
Undang-Undang tentang Penanganan Sampah sejak tahun 1974.

Insinerator Sampah Domestik

Capaian selanjutnya terjadi pada tahun 1991, dimana Taiwan


menyusun Rencana Induk sistem penanganan sampah dan mem
bangun IPS dengan proses insinerasi, untuk pertama kalinya. Sejak
saat itu, sejumlah kebijakan dan peraturan yang mendukung
perbaikan sistem penanganan sampah di Taiwan, di antaranya
adalah:
Extended Producer Responsibility (EPR) dan 4-in-1 Recycling
Program
Program ini merupakan program yang komprehensif yang
melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait sektor
persampahan, termasuk pemerintah, produsen (sektor in
dustri), pihak swasta pelaku daur ulang serta masyarakat se
laku penghasil sampah.
Sektor industri (dalam hal ini industri manufaktur) diwajibkan
untuk membayar biaya daur ulang dari barang-barang yang
diproduksi sebagai salah satu bentuk dari EPR. Dana EPR
tersebut dikumpulkan di suatu lembaga independen yang
mengelola pendanaan untuk penanganan sampah (Recycling
Fund), khususnya untuk program daur ulang.
Masyarakat, sebagai penghasil sampah, diwajibkan untuk

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

25

inovasi

Penghasil Sampah

Communiting

Recycling Fund

Sumber Pembiayaan

Pengusaha Daur Ulang

Recycling
Enterprise

Municipal Trash
Collection Fee

Sistem Pengangkatan
Sampah
4-in-1 Recycling Program

membeli kantong plastik khusus untuk membuang sampah


sehingga dipaksa untuk mengurangi dan memilah sam
pahnya dari sumber, karena dengan kebijakan ini semakin
banyak sampah yang dibuang, maka semakin banyak biaya
yang harus dikeluarkan. Kebijakan ini dikenal dengan kebi
jakan per-bag collection fee system.
Pemerintah, sebagai penanggung jawab penanganan
persampahan, melakukan seluruh pengangkutan sampah
dan bekerja sama dengan pihak swasta untuk mela
kukan
pengolahan sampah. Kerja sama dengan pihak swasta
dilakukan diantaranya untuk pemilahan sampah, pen
dau
rulangan sampah, hingga pengolahan sampah pada IPS
dengan proses insinerasi. Sedangkan IPS yang menerapkan
proses lahan urug saniter dioperasikan oleh Pemerintah.
Zero Waste Policy
Kebijakan Zero Waste Policy yang dicanangkan oleh Pemerintah
Taiwan pada tahun 2004 merupakan awal dari keberhasilan

26

sistem penanganan sampah di Taiwan. Adapun kebijakankebijakan yang mendukung adalah:


Limit plastic bags and plastic disposable utensils
Kebijakan ini merupakan pengejawantahan dari prioritas
pertama dari penanganan persampahan, yaitu pengurangan
timbulan sampah.
Langkah yang dilakukan Pemerintah Taiwan untuk
menyukseskan kebijakan ini adalah pengurangan jumlah
plastik belanja (dengan memberi harga pada plastik belanja)
dan pelarangan penggunaan alat makan plastik dan sekali
pakai di tempat-tempat umum, sekolah, supermarket, serta
restoran.
Dalam jangka waktu 4 tahun setelah program ini diluncurkan,
Pemerintah Taiwan berhasil menurunkan 58 % penggunaan
plastik belanja, 86 % penggunaan alat makan plastik dan
sekali pakai. Program ini tidak bertujuan untuk mereduksi
sampah plastik secara total, karena reduksi sampah plastik

inovasi

Sanitary Landfill

Perjalanan penanganan sampah di Taiwan


dimulai pada awal tahun 1984, saat Taiwan mulai
membangun Instalasi Pengolahan Sampah (IPS)
dengan proses lahan urug saniter

dari program ini hanya sekitar 3 % dari total produksi plastik.


Namun, program ini lebih bertujuan untuk mensosialisasikan
perubahan perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap
sampah.
Mandatory garbage sorting keep trash off the ground
Kebijakan ini adalah kebijakan yang diambil Pemerintah Taiwan
untuk menjaga kebersihan dan menjamin pengumpulan
serta pengangkutan sampah dari sumber sampah. Kebijakan
ini melarang masyarakat untuk menyimpan sampah di
dalam rumah dan tidak meletakkan sampah di atas tanah.
Pengumpulan sampah dilakukan oleh truk pengangkut
sampah yang berkeliling dan masyarakat yang mendekat ke
truk sampah tersebut untuk mengumpulkan sampahnya.
Pengumpulan sampah dilakukan secara terpisah untuk
memudahkan penanganan berikutnya, yaitu sampah yang
dapat didaur ulang (diletakkan di wadah plastik khusus
yang transparan dan akan diperiksa oleh petugas pada saat
pengumpulan), sampah makanan akan dikumpulkan di tongtong plastik (yang dibawa oleh truk sampah tersebut dan akan
dimanfaatkan sebagian besar untuk pakan ternak/babi), dan
sampah lainnya akan dibakar di IPS yang menerapkan proses
insinerasi.
Excessive Packaging Limitation Policy
Salah satu upaya lain dalam rangka mereduksi sampah
dilakukan oleh Pemerintah Taiwan dengan mengeluarkan
kebijakan pembatasan kemasan produk.
Kondisi Sistem Penanganan Sampah Eksisting
Keberhasilan Pemerintah Taiwan dalam mengelola sampah tidak
lepas dari kuatnya komitmen pemerintah, kuatnya penegakan

hukum, serta kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan


termasuk sektor swasta, masyarakat, serta pemerintah itu
sendiri. Hal tersebut dibuktikan dari beberapa pencapaian yang
telah diraih oleh Pemerintah Taiwan dalam hal penanganan
persampahan, yaitu: turunnya timbulan sampah dari 1,143 kg/
kapita/hari menjadi 0,378 kg/kapita/hari hanya dalam jangka
waktu 10 tahun, tingginya tingkat daur ulang sampah, yaitu 55 %
atau sekitar 3,97 juta ton sampah di tahun 2013 saja, serta tingkat
penanganan sampah yang hampir mencapai 100 %, sehingga
dapat mengeliminisasi hampir semua permasalahan yang
berkaitan dengan sampah.
Nampaknya Pemerintah Taiwan belum juga puas dengan
pencapaian luar biasa tersebut, dimana konsep sistem
penanganan persampahan di Taiwan saat ini tidak lagi menganut
prinsip cradle-to-grave tetapi sudah menuju ke arah cradle-tocradle dengan menekankan sustainable resource management. Hal
ini menunjukkan penanganan sampah di Taiwan sudah mengarah
pada pengurangan timbulan sampah sejak proses produksi
melalui efisiensi bahan, alat, serta teknologi. Pemerintah Taiwan
juga memberikan cukup banyak insentif kepada sektor industri
yang berhasil menerapkan sustainable resource management di
dalam proses produksinya.
Pelajaran Yang Dapat Diambil untuk Penanganan Sampah di
Indonesia
Dari pengalaman Pemerintah Taiwan dalam menangani
sampahnya, Pemerintah Indonesia dapat memetik beberapa
pelajaran diantaranya adalah penanganan sampah yang baik
selalu dimulai dari keinginan dan komitmen yang kuat dari
Pemerintah. Dengan adanya komitmen yang kuat ini, maka
arah pengembangan penanganan sampah akan menjadi lebih
jelas. Tetapi komitmen yang kuat harus diimbangi pula dengan
tegasnya penegakan hukum untuk mendukung kebijakankebijakan yang diambil dalam rencana penanganan sampah

Excessive Packaging Limitation Policy

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

27

inovasi

Tong Plastik untuk Sampah Dapur

Truk Pengumpul Sampah

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya


untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kebersihan lingkungan dan penanganan sampah,
sehingga tercipta kerjasama yang baik antara
semua pemangku kepentingan.

Kondisi Awal Penanganan Sampah di Taiwan

tersebut, karena penegakan hukum merupakan faktor yang sangat


penting dalam kesuksesan penanganan sampah. Ketidaktegasan
penegakan hukum khususnya di sektor persampahan di Indonesia
dapat terlihat dari masih dijumpainya sejumlah TPA sampah
yang dioperasikan dengan proses pembuangan terbuka (open
dumping), meskipun telah tercantum dalam Undang Undang
No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa tidak
boleh ada lagi TPA sampah dengan proses pengoperasian secara
pembuangan terbuka, semenjak Mei 2013.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
dan penanganan sampah, sehingga tercipta kerjasama yang
baik antara semua pemangku kepentingan. Produsen sebagai
penghasil barang-barang manufaktur sebaiknya bertanggung
jawab atas hasil produksinya hingga daur ulangnya. Masyarakat
sebagai konsumen sekaligus penghasil sampah harus sebisa
mungkin meminimalisir timbulan sampah dan bertanggung
jawab atas sampah yang dihasilkannya. Selain itu, pemerintah

28

sebagai pengelola sistem penanganan persampahan harus


bertanggung jawab dalam penyediaan sistem penanganan
sampah yang baik dan dimungkinkan untuk bekerja sama
dengan sektor swasta dalam penanganan persampahan sehingga
didapatkan penanganan yang efektif dan efisien. Serta yang
tak kalah pentingnya adalah pelibatan Perguruan Tinggi dalam
mendukung riset-riset yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan
penyelesaian masalah sampah di Indonesia.
Diharapkan dengan kesadaran dan kerjasama yang lebih baik
antar semua pemangku kepentingan, sistem penanganan sampah
akan menjadi lebih baik, yang akan meningkatkan derajat kualitas
kesehatan masyarakat dan lingkungan di Indonesia.
*) penulis adalah staf Seksi Wilayah II, Subdirektorat Persampahan,
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
kontak dengan penulis: terra.prima.sari@gmail.com

inovasi

Program Interaktif Cipta Karya

Petualangan Cika
Martalia Isneini, sT *)

Petualangan CIKA merupakan salah


satu program interaktif yang dimilki oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

IKA merupakan kependekan dari Cipta Karya.


Petulangan CIKA ini sebagai bentuk realisasi pro
gram inovatif yang dipaparkan pada saat PECHA
KUCHA Cipta Karya yang ke 11 pada tahun 2013.
Petualangan CIKA hadir sebagai bentuk edukasi dini
mengenai ke-Cipta Karya-an kepada masyarakat luas khususnya
anak-anak usia wajib belajar. Kenapa sasaran Petualangan CIKA ini
adalah anak-anak usia wajib belajar? Anak-anak pada usia wajib
belajar masih dalam tahap bermain dan belajar. Dunia anak-anak
adalah dunia bermain, maka bentuk edukasi Cipta Karya ini berupa
permainan yang mengintegrasikan bidang ke-Cipta Karya-an. Apa
saja bidang ke-Cipta Karya-an yang masuk ke dalam Petualangan
CIKA? Petualangan CIKA memiliki content yaitu, Pengembangan
Permukiman, Penataan Bangunan Lingkungan, Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman serta Pengembangan Air
Minum. Melalui program interaktif Petualangan CIKA, diharapkan
anak-anak usia wajib belajar mengenal lebih jauh mengenai
pentingnya bidang ke-Cipta Karya-an sehingga dapat ikut serta
memelihara serta mewujudkan permukiman layak huni.
Perkembangan smartphone saat ini telah meluas di berbagai
kalangan termasuk anak-anak usia wajib belajar. Menangkap
perkembangan teknologi tersebut, Petualangan CIKA didesain
untuk dapat dimainkan di Personal Computer (PC) maupun di
smartphone. Apabila user ingin bermain di Personal Computer
(PC), dapat terlebih dahulu mengunduh di http://ciptakarya.
pu.go.id dan www.bppspam.com. Apabila user ingin bermain
di smartphone, Petualangan CIKA dapat diunduh secara gratis
di Google Play untuk platform android dan Apple Store untuk
platform IOS.
Cika dalam program interaktif ini, digambarkan oleh seorang

anak perempuan usia wajib belajar yang cantik, pintar dan peduli
dengan lingkungan. Petualangan dimulai ketika Cika harus pindah
ke kota lain mengikuti kedua orang tuanya yang pindah tugas.
Setelah sampai di kota tujuan, Cika diajak berkeliling oleh orang
tuanya melihat lingkungan kota yang baru. Begitu terkejutnya Cika,
ketika kota tempat tinggal barunya itu dikelilingi oleh lingkungan
yang kotor, sampah berserakan dimana-mana dan kumuh. Setelah

Edisi 084Tahun XII4Agustus 2014

29

inovasi
diajak untuk membantu menyambungkan pipa-pipa yang
tersedia, sehingga air dapat dialirkan dari tangki air ke rumah
warga. Air dari tangki akan segera mengalir, sehingga dibutuhkan
kecepatan pemilihan dan penempatan pipa oleh pemain. Pemain
game pasang pipa, diharapkan dapat menambah pemahaman
mengenai pentingnya air bagi kebutuhan sehari-hari sehingga
perlu dialirkan dengan pemasangan pipa yang tepat. Selain itu
juga memberikan pemahaman kepada pemain bahwa perlunya
menjaga pipa air dari kebocoran dan kerusakan. Pipa yang bocor
dan rusak tidak dapat mengalirkan air, sehingga pemenuhan
kebutuhan air warga terganggu.
Game keenam yaitu Awas Kebakaran. Di dalam game ini,
selesai berkeliling di kota yang baru, Cika bertekad membantu
aparat setempat untuk menjadikan kota barunya menjadi bersih,
nyaman dan layak huni. Untuk mewujudkan mimpi Cika tersebut,
maka Petualangan CIKA dideskripsikan menjadi 7 games.
Game pertama yaitu Kenali Resiko. Di dalam game ini, pemain
diminta untuk memilih mana kegiatan atau perilaku yang salah
dengan batasan waktu (time limit). Pemilihan kegiatan yang salah
ini diharapkan dapat menjadi pemahaman baru bagi pemain
bahwa kegiatan yang salah dapat mengakibatkan resiko. Resiko
yang dimaksud adalah resiko krisis air, bangunan bersejarah
menjadi rusak, lingkungan menjadi kotor dan sumber penyakit
serta resiko lainnya.
Game kedua yaitu Pilah Sampah. Di dalam game ini, pemain
diminta untuk memilah sampah menjadi sampah organik,
sampah non-organik serta sampah berbahaya. Melalui game ini
diharapkan para pemain menjadi lebih paham penggolongan
sampah yang ada di lingkungan sehari-hari. Sampah organik
digambarkan dengan bak sampah berwarna hijau, sampah nonorganik digambarkan dengan bak sampah berwarna kuning serta
sampah berbahaya digambarkan dengan bak sampah berwarna
merah. Sampah yang dipilah dan dimasukkan ke dalam bak
sampah dengan benar, akan mendapatkan tambahan nilai. Dalam
permainan ini selain pemain dihadapkan oleh batasan waktu,
bak sampah juga akan bertukar posisinya sehingga dibutuhkan
konsentrasi dari para pemain.
Game ketiga yaitu Angkut Sampah. Di dalam game ini,
pemain diminta untuk membantu Cika mengangkut sampah
dari setiap rumah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Sampah yang tidak terangkut akan menumpuk di depan rumah
warga. Pemain dihadapkan dengan batasan waktu dan jumlah
timbulan sampah yang bertambah dari setiap rumah, sehingga
pemain harus memiliki strategi dalam memilih rute pengangkutan
sampah. Melalui game angkut sampah ini, pemain diharapkan
dapat memahami bahwa tumpukan sampah selain menimbulkan
bau tidak sedap dan penyakit, juga dapat tidak terangkut oleh
petugas kebersihan sehingga dibutuhkan pemilahan sampah
untuk mengurangi jumlah sampah dari sumbernya.
Game keempat yaitu Hemat Air. Di dalam game ini, pemain
diminta untuk membantu Cika mematikan keran air yang masih
mengalirkan air. Pemain selain dihadapkan oleh batasan waktu,
juga harus menjaga agar air di tangki air induk tidak cepat habis.
Pemain harus memiliki strategi dalam pemilihan jalur untuk
mematikan keran air di setiap rumah warga. Melalui game hemat
air ini, diharapkan pemain memiliki pemahaman bahwa penting
menggunakan air minum secukupnya karena jumlahnya yang
terbatas.
Game kelima yaitu Pasang Pipa. Di dalam game ini, pemain

30

pemain akan diminta untuk memilih prioritas penangan apabila


terjadi kebakaran di dalam rumah atau sebuah bangunan sehingga
kebakaran dapat segera dipadamkan. Melalui game ini, pemain
diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai prosedur
tanggap darurat apabila terjadi kebakaran.
Game ketujuh yaitu Kota Hijau. Di dalam game ini, pemain
akan diminta untuk mendesain sebuah kota yang hijau.
Pemain dihadapkan dengan satu lingkungan yang kosong, dan
diminta untuk mendesain penempatan infrastruktur perkotaan.
Infrastruktur perkotaan dalam game ini terdiri dari perumahan,
rumah sakit, ruang terbuka hijau, sekolah, instalalasi pengolahan
air minum, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, pertokoan,
industri serta bangunan bersejarah. Melalui game ini, diharapkan
pemain dapat berkreasi dalam membangun sebuah kota yang
hijau, nyaman dan layak huni. Selain itu, pemain juga dapat
menambah pemahaman bahwa setiap infrastruktur perkotaan
yang dibangun, memiliki peranan penting sehingga harus
dipelihara dengan baik.
Program interaktif Petualangan CIKA ini akan terus dikem
bangkan mengikuti topik yang berkembang dalam bidang keCiptakaryaan. Untuk tahun 2014 ini, Petualangan CIKA akan
selesai pada proses design and develop untuk 7 (tujuh) games.
Tahun selanjutnya akan dilakukan monitoring, evaluasi dan
pengembangan sehingga Petualangan CIKA menjadi program
interaktif yang lebih menarik sesuai dengan isu hangat ke-Cipta
Karya-an.
*) Staf Badang Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum.

lensa ck

Halal bil Halal pegawai dengan


Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto

Foto-foto : Manti dan Aji

Edisi 074Tahun XII4Juli 2014

31

lensa ck

Pecha Kucha Cipta Karya ke-12 dengan Tema


Struktur Program Cipta Karya 2015-2019

Foto-foto : Manti dan Aji

32

lensa ck

Peringatan HUT RI ke-69


di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
17 Agustus 2014

Foto-foto : Manti dan Aji

Edisi 064Tahun XII4Juni 2014

33

seputar kita

Duta Sanitasi Dukung


Permukiman Layak Huni
dan Berkelanjutan
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
(PLP) mengadakan acara Penyegaran Duta Sanitasi sekaligus
menjadi ajang reuni untuk berbagi pengalaman diantara para
peserta di Yogyakarya, selama 5 hari (20-24/08/2014).
Direktur Pengembangan PLP Maliki Moersid mengatakan
kegiatan temu kangen ini bertujuan untuk menguatkan kembali
komitmen para Duta Sanitasi tahun 2008-2013 terhadap kepe
dulian perubahan perilaku masyarakat akan Sanitasi dan Air
Minum yang diharapkan dapat mendukung permukiman layak
huni dan berkelanjutan.
Berbeda dengan Jambore Sanitasi yang diikuti oleh siswa
SMP kelas 1 dan 2, pada acara Penyegaran ini diikuti oleh para
Duta Sanitasi tahun 2008-2013 dengan tingkat pendidikan yang
beragam, SMP, SMA bahkan ada yang sudah mahasiswa, kata
Maliki.

Pecha Kucha Ke-12


Bahas Struktur Program
Saya sangat optimis kita akan mencapai target 100-0-100. Jangan
jadikan target tersebut sebagai mimpi, tutur Direktur Jenderal
Cipta Karya Imam S. Ernawi pada acara Pecha Kucha 12, di Ruang
Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (15/08/2014).
Pecha Kucha 12 yang bertema Struktur Program Cipta
Karya Tahun 2015-2019 ini berbeda dari sebelumnya, karena
sekarang berada pada akhir Renstra Cipta Karya 2010-2014
dan akan menyusun struktur program baru pada tahun 2019
untuk mencapai target 100-0-100. Oleh karena itu, penyaji yang
memaparkan yaitu Direktur dari masing-masing Direktorat.
Pecha Kucha merupakan forum presentasi yang berasal
dari Jepang di bidang seni, desain, dan arsitektur yang dikemas
sederhana dengan teknik 20 slide tayangan dan waktu tiap slidenya
20 detik. Ditjen Cipta Karya menggelar Pecha Kucha setiap bulan
dengan tema-tema yang dibawakan berkaitan dengan inovasi,
teknologi, rancangan pengembangan dan hasil pembangunan,
hot topic dan lain-lain di bidang Cipta Karya.

Rusun Rempoa Siap Dihuni Pegawai PU

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Kamis (7/8)


meninjau kesiapan Rumah Susun untuk Pegawai Negeri Sipil

34

(PNS) PU di Rempoa. Rumah Susun sebanyak 234 unit tersebut


dibangun melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Rencananya akan dilaunching bulan September nanti, ini
dikhususkan untuk pegawai PU yang belum memiliki rumah,
Yang jelas tidak boleh dibeli, begitu sudah punya rumah harus
keluar, harus disiplin bergantian dengan yang lain,ucap Djoko.
Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya Hadi
Sucahyono mengatakan Rusun ini terdiri dari 10 lantai dengan
2 jenis tipe rumah, yaitu Type 24 untuk single dan type 36 untuk
keluarga.
Penempatan rusun sifatnya tidak lama, paling satu tahun
sampai tiga tahun, bergantian. Untuk kriteria penghuni sedang
kami seleksi bersama dengan Biro Umum, karena ini untuk
seluruh pegawai, dan persyaratannya PNS golongan III-a atau
III-b yang belum menikah, sudah menikah tetapi belum memiliki
anak, serta menikah dengan seorang anak dibawah 3 tahun,
jelas Hadi.

Anda mungkin juga menyukai