Materi Sejarah Kelas
Materi Sejarah Kelas
BAB I
KONSEP DASAR SEJARAH
A.Konsep Ruang (Dimensi Spasial)
Konsep ruang merupakan lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Konsep ruang atau dimensi spasial dalam mempelajari sejarah memiliki
pengertian umum, yaitu:
Ruang adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah
Fokus pada di mana peristiwa itu terjadi
Contoh konsep ruang dalam peristiwa sejarah adalah Perang 5 Hari di
Semarang pada bulan Oktober 1945. Semarang menjadi ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah.
Contoh lain adalah Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi di Brebes, Tegal dan
Pemalang yang terjadi akibat tidak puasnya masyarakat pada pejabat bekas
pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang.
Brebes, Tegal, dan Pemalang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa sejarah.
B.Konsep Waktu (Dimensi temporal)
Konsep waktu dalam sejarah bersifat mutlak, karena suatu peristiwa sejarah
akan selalu memiliki unsur waktu yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu memiliki dua makna di dalamnya, yaitu makna denotatif atau
makna sebenarnya dan makna konotatif atau makna subyektif.
Makna denotatif berarti kesatuan waktu seperti detik, menit, jam dan lainnya
sesuai fakta apa adanya. Sedangkan konotatif adalah waktu sebagai konsep.
Contohnya adalah zaman Belanda, dalam makna denotatif zaman Belanda
berarti pada 1800 hingga kemerdekaan Indonesia. Namun secara konotatif,
zaman Belanda bisa berarti zaman dulu yang sudah sangat lampau.
Konsep waktu dalam mempelajari sejarah berarti sejarah saling terhubung atau
bisa berulang.
Sejarah jika dilihat dengan konsep waktu, bisa menjadi pedoman untuk
merencanakan masa depan. Contoh konsep waktu dalam peristiwa sejarah
adalah Pertempuran 5 Hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945.
1
konsep waktu di sini menunjukkan pada tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945.
Selain itu, Peristiwa 3 Daerah di Brebes, Tegal, dan Pemalang terjadi pada bulan
Oktober hingga Desember 1945.
Bulan Oktober hingga Desember 1945 menunjukkan terjadinya peristiwa itu
dalam konsep waktu.
Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah terdiri atas perkembangan,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Secara tidak langsung, setiap generasi masyarakat akan mengalami pembaruan
dalam kehidupan, yang mana ini disebut sebagai perkembangan manusia.
Meski mengalami perkembangan, manusia pasti akan mempelajari apa yang
terjadi di masa lalu dan akan dikembangkan sesuai eranya.
Hal ini membuktikan bahwa kesinambungan dalam sejarah itu terjadi meski ada
perbedaan waktu.
Secara tidak sadar, dalam perkembangannya manusia akan mengalami
pengulangan. Meski dalam waktu dan latar yang berbeda, peristiwanya hampir
sama dengan yang terjadi sebelumnya.
Seperti yang terjadi pada lengsernya Soekarno dan juga Soeharto yang berawal
dari krisis ekonomi yang melanda saat itu.
Oleh sebab itu manusia akan melakukan tindakan dengan berusaha mengubah
nasibnya.
C.Konsep kronologis
kronologi adalah ilmu tentang waktu yang menjadi ilmu bantu sejarah dalam
menyususn peristiwa atau kejadian sesuai urutan waktu terjadinya.
Periodisasi adalah bagian dari sejarah yang bertugas membuat klasifikasi dari
peristiwa – peristiwa sejarah dalam tahap – tahap dan pembabakan waktu.
Kronik merupakan catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta,
dan pujangga pada masa lalu.
D.Pengertian Sinkronik
Sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani. Kata ‘syn’ yang berarti
‘bersamaan’, dan ‘chronos’ yang artinya ‘waktu’. Maka dalam
sejarah, sinkronik adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang, tetapi
terbatas pada waktu.
2
Cara berpikir sinkronik berfokus pada aspek-aspek peristiwa. Seperti penyebab,
dampak, tokoh, tempat, dan lain-lain. Jadi, sinkronik berusaha menceritakan
kejadian secara lebih mendalam. Gimana? Paham kan bedanya sinkronik dengan
diakronik?
Artinya, sinkronik hanya fokus mengkaji pada satu periode atau waktu
tertentu.
Bersifat horizontal
E.Pengertian Diakronik
Secara etimologis, Diakronik berasal dari Bahasa Yunani. ‘Dia’ artinya
‘melalui’ atau ‘melampaui’, dan ‘chronicus’ yang artinya ‘waktu’. Jadi, diakronik
adalah memanjang dalam waktu, namun terbatas pada ruang.
3
Ciri-ciri Berpikir Diakronik
Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang
Bersifat vertical
BAB II
Selama itu pula, kota ini tidak lepas dari ancaman, namun selalu selamat
dari penyerangan.
4
Sebab, Bangsa Turki Usmani banyak membuat peraturan yang
menyulitkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa, terutama dalam
memperoleh rempah-rempah.
5
yang berusia 21 tahun, mengalahkan pasukan yang dikomandoi oleh Kaisar
Constantine XI Palaiologos dan mengambil kontrol akan ibukota kerajaan.
Upaya penaklukkan ibu kota Byzantium ini tidak mudah. Sebab setelah dua
pekan serangan dilancarkan, kota itu masih mampu bertahan. Salah satu faktor
kegagalan itu karena keterbatasan serangan yang dilancarkan dari darat. Karena
itulah, pada 21 April hingga 22 April, Mehmet II mengerahkan kapal perangnya
agar diseret melalui Bukit Galata menuju ke Tanduk Emas (Golden Horn).
Sehingga, serangan dilakukan dari laut agar lebih efektif. Dengan bantuan kayu
bulat yang dihaluskan menggunakan lemak sapi, satu landasan diwujudkan guna
memudahkan kapal itu diseret menaiki bukit. Strategi ini rupanya mampu
memecahkan pertahanan musuh. Namun, penaklukan belum sepenuhnya
berhasil.
6
Melihat dari kisah Muhammad al-Fatih, yaitu seorang pemuda dengan umur
yang terbilang cukup muda dan berhasil memimpin pasukan yang begitu banyak,
dapat saya simpulkan bahwa umur bukanlah parameter untuk menentukan
kualitas dari individu tersebut. Tetaplah isi diri dengan ilmu dan selalu berusaha
serta memanfaatkan peluang merupakan salah satu jalan menuju optimalnya
potensi pada tiap individu.
BAB III
LATAR BEKALANG MASUKNYA BANGSA EROPA
MELALUI JALUR REMPAH DAN TIMBULNYA
KOLONIALISME DIINDONESIA
7
mengangkut 1.200 orang. Rombongan Portugis ini menaklukkan Malaka pada
1511, lalu menyasar Maluku pada 1512. Dari sinilah, sejarah kolonialisasi di
Indonesia bermula.
Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis menyambangi Kepulauan
Nusantara. Pencapaian dari Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan
tetangganya, yaitu Spanyol. Portugis dan Spanyol sempat terlibat konflik di
Maluku. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang
merangkul Kerajaan Tidore.
Tidak hanya Spanyol dan Portugis, penjelajahan samudra yang menjelma
menjadi kolonialisme dan imperalisme itu nantinya juga diikuti oleh bangsa-
bangsa Eropa lainnya, termasuk Belanda, Prancis, Inggris, Italia, Belgia, hingga
Jerman. Lantas, apa yang menjadi latar belakang bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra?
Salah satu penyebab utamanya adalah jatuhnya Konstatinopel pada 1453,
dari Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur ke Kesultanan Turki Usmani di
bawah pimpinan Sultan Mehmed II. Penaklukan Konstantinopel (sekarang
Istanbul) menjadi salah satu tonggak peristiwa penting yang mengubah sejarah
peradaban manusia, yaitu penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.
Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia Sejarah mencatat, bangsa Barat
menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke
Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini
kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan
imperialisme.
Apa latar belakangnya? Putusnya jalur perdagangan Asia-Eropa
mendorong kerajaan-kerajaan di Eropa untuk mencari jalur perdagangan baru.
Kali ini tak lewat darat yang sudah dikuasai Turki Usmani tertutup, sedang
mencari jalur lain lebih sulit dan berbahaya.
Maka, dicobalah menelusuri surga rempah-rempah lewat pelayaran.
Setelah Konstantinopel diduduki Turki Usmani, jalur perdagangan darat Asia-
Eropa terputus. Hal tersebut dikarenakan Turki Usmani melarang orang-orang
Eropa melewati Konstantinopel. Di sisi lain, permintaan barang, terutama
rempah-rempah yang merupakan komoditas mahal di Eropa, meningkat.
Hal ini memaksa bangsa-bangsa Eropa mencari jalur-jalur pedagangan
lain selain Konstantinopel. Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis
menyambangi Nusantara.
8
Capaian Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol
Apa latar belakang bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera? Salah satu
penyebab utamanya adalah jatuhnya Konstatinopel pada 1453, dari Kekaisaran
Bizantium atau Romawi Timur ke Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan
Sultan Mehmed II. Penaklukan Konstantinopel (sekarang Istanbul) menjadi
salah satu tonggak peristiwa penting yang mengubah sejarah peradaban
manusia: penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.
Selain India, Kepulauan Nusantara waktu itu sudah terkenal sebagai
penghasil rempah. Pala, lada, dan terutama cengkeh adalah komoditas bernilai
sangat mahal. Namun, Portugis, Spanyol, juga Belanda tidak datang ke
Indonesia hanya untuk memenuhi kebutuhan warganya akan rempah semata.
Mereka juga berniat untuk memonopoli perdagangan rempah.
Tahun 1512, armada laut Portugis sampai ke Malaka. Portugis tiba di
Kepulauan Nusantara dengan membawa serta 1.200 orang dan 17 atau 18 buah
kapal. Ini merupakan awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.
lmperialisme kuno menggunakan semboyan 3G (gold, glory, gospel)
sebagai tujuan menguasai suatu wilayah. lmperialisme modern terjadi setelah
peristiwa Revolusi lndustri. Tujuan imperialisme modern tidak lagi sekadar 3G,
tetapi lebih pada upaya pengembangan kegiatan perekonomian.
Imperialisme berasal dari kata imperium yang artinya 'memerintah' dan isme
yang artinya 'paham'.
lmperialisme merupakan suatu sistem jajahan yang dibentuk dengan cara
membentuk pemerintahan jajahan di wilayah yang dijajahnya. lmperialisme
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme
modern. lmperialisme kuno terjadi sebelum peristiwa Revolusi lndustri.
lmperialisme kuno menggunakan semboyan 3G (gold, glory, gospel)
sebagai tujuan menguasai suatu wilayah. lmperialisme modern terjadi setelah
peristiwa Revolusi lndustri. Tujuan imperialisme modern tidak lagi sekadar 3G,
tetapi lebih pada upaya pengembangan kegiatan perekonomian.
Negara pelopornya adalah lnggris. Dengan meningkatnya penemuan-
penemuan baru, seperti mesin uap, kegiatan industri berkembang pesat. Pabrik-
pabrik didirikan di mana-mana.
Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan bahan mentah dan hasil
produksi. Oleh karena itu, negara-negara Eropa berlombalomba mencari daerah
kekuasaan itu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Imperialisme kuno
9
terjadi sebelum peristiwa Revolusi Industri sedangkan Imperialisme modern
terjadi setelah revolusi industri di Inggris.
Latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia berkaitan erat
dengan rempah-rempah . Bangsa Eropa mencoba mencari rempah-rempah
langsung ke sumbernya setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Kekaisaran
Turki Usmani.
Konstantinopel merupakan Ibu Kota Romawi Timur, sebuah kota
pelabuhan yang menjadi transit perdagangan antara Asia dan Eropa. Letaknya
yang strategis dalam urusan perdagangan membuat banyak pihak ingin
menguasai Konstantinopel, termasuk Kekaisaran Turki Usmani atau Ottoman.
Keinginan itu akhirnya terwujud. Pada 1453, Sultan Usmani Muhammad
II yang bergelar Al-Fatih mampu merebut Konstantinopel dari tangan Romawi.
Nama Konstantinopel kemudian diganti menjadi Istanbul.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membuat bangsa Eropa
kesulitan mengakses rempah-rempah. Mereka akhirnya berusaha mencari bahan
baku perasa dan pengawet makanan itu langsung ke sumbernya.
Pada masa yang sama muncul gerakan renaisans di Firenze, Italia, yang
memengaruhi intelektual Eropa pada periode modern awal. Para pemikir bebas
bereksplorasi dan membuka ide-ide lama yang ditinggalkan oleh bangsa Yunani
dan Romawi, sehingga ilmu pengetahuan berkembang pesat. Hal ini mendorong
bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera. Masa renaisans
berlangsung dari Abad XIV hingga XVII.
Adalah Alfonso de Alburquerque, pelaut ulung asal Pertugis yang
mengenalkan Nusantara ke Eropa pada Abad XVI. Dia mengabarkan bahwa
Nusantara adalah negeri yang kaya akan rempah-rempah dan sumber daya alam
lainnya. Dari situ kemudian, bangsa Eropa berbondong-bondong datang ke
Nusantara untuk mencari rempah rempah.
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa mulai 1760 juga turut andil dalam
kedatangan bangsa barat ke Indonesia. Berkembangnya revolusi yang diawali
dengan penemuan mesin uap dan teknologi baru memudahkan bangsa barat
dalam mencapai tujuannya. Termasuk penemuan di bidang transportasi, baik
darat maupun laut, sehingga memudahkan mereka melakukan pelayaran dan
perjalanan ke Indonesia.
Meski awal kedatangan bangsa barat ke Indonesia untuk mencari rempah-
rempah tapi lama-kelamaan niat itu berubah menjadi keserakahan. Mereka ingin
menguasai daerah penghasil rempah-rempah dan memonopoli perdagangan.
10
Muncul ambisi yang dikenal dengan konsep 3G, yakni Gold atau memperoleh
kekayaan sebanyak-banyaknya, Glory ambisi memperoleh kejayaan, dan
Gospel keinginan untuk menyebarkan ajaran agama di Nusantara.
BAB IV
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN
KOLONIALISME BANGSA BARAT / EROPA
Keinginan untuk mengembalikan tanah Islam yang telah terampas oleh musuh
serta mengembalikan kemulian kerajaan Islam di Malaka menjadi faktor politik
Demak menyerang Malaka.
Raden Patah mengirim pasukannya di bawah pimpinan Pati Unus putranya yang
menjadi Bupati Jepara untuk menyerang Portugis di Malaka.
Ekspedisi pertama Pati Unus untuk menyerang Portugis terjadi pada tahun
1512. Namun, serangan besar-besaran tersebut gagal mengusir Portugis dari
Malaka.
11
Sementara itu, keberanian Pati Unus dalam memimpin penyerangan ke Malaka
yang dikuasai Portugis menyebabkan dirinya mendapat julukan Pangeran
Sabrang Lor.
Selanjutnya pada 22 Juni 1527 nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta
atau Jakarta yang berarti kemenangan yang sempurna.
Fatahillah diangkat oleh Sultan Trenggana sebagai wakil Sultan Demak yang
memerintah di Jayakarta, pasangan Maulana Hasanuddin memerintah di Banten.
Namun, semua serangan berhasil dipatahkan. Portugis tidak menyerah dan terus
berusaha mencari cara untuk melemahkan kedudukan Aceh. Sehingga, kapal-
kapal Portugis terus mengganggu kapal-kapal dagang Aceh.
12
Sultan Iskandar Muda (1607-1636) tercatat sebagai penguasa terbesar
Kesultanan Aceh. Di bawah kepemimpinannya, Aceh melakukan serangan
terhadap kedudukan Portugis sebanyak dua kali.
Serangan pertama terjadi pada tahun 1615, sedangkan serangan kedua terjadi
tahun 1629. Pada serangan kedua, armada laut Aceh mengalami kekalahan
besar di Pelabuhan Malaka.
Melalui tipu muslihat, orang Portugis berhasil membunuh Sultan Khairun dalam
suatu perundingan.
Sultan Agung juga bermaksud mengusir VOC dari Batavia. Untuk itu
dilakukan serangan besar-besaran terhadap Batavia.
13
Namun, sayang serangan tersebut mengalami kegagalan. Sultan Agung wafat
pada 1645 dan sepeninggalnya pengaruh VOC mulai masuk Mataram.
Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh VOC untuk melancarkan taktik devide
et impera. VOC membantu Sultan Haji dan berhasil menangkap Sultan Ageng.
Peperangan pertama antara VOC dan Kerajaan Makassar dipicu oleh Peristiwa
Enkhuizen. Peristiwa itu diawali ketika Kerajaan Makassar menolak permintaan
monopoli oleh VOC.
VOC dengan dibantu Aru Palaka petinggi Kerajaan Bone dan beberapa
petinggi Kerajaan Makassar yang berkhianat, akhirnya berhasil mengalahkan
14
pasukan Sultan Hasanuddin. Akibat kekalahan tersebut, Sultan Hasanuddin
harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667s
a. Melawan Portugis
B.Melawan Inggris
15
- Pemberontakan Sepoy tahun 1815Pasukan Sepoy adalah pasukan sukarela dari
India yang di bawa Inggris ke Indonesia untuk membersihkan tanah Jawa dari
orang-orang Belanda.
Agar mereka selamat dari orang-orang Indonesia dan pasukan Belanda maka
mereka menjalin dukungan terhadap para pangeran dan dukungan keraton untuk
melawan Inggris.
Kaum Sepoy yang dipimpin Dhaugkul Syihk berhasil mendekati para pangeran
khususnya Pakubuwono VI, dengan harapan anaknya dapat menjadi Sultan di
Yogyakarta dan Mangkubumi menjadi penguasa Surakarta.
Militer Inggris sudah sangat maju pada zaman dulu, sehingga bisa menang
dengan mudah melawan senjata milik rakyat.
16
Perlawanan kerajaan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC yang dipimpin oleh Kakiali
(1635), Telukabesi (1646), Saidi (1650) dan Sultan Tidore bernama
Sultan Jamaludin.
VOC menggunakan taktik persuasif agar terjadi perang saudara di wilayah yang
ingin dikuasainya.
Ketika wilayah tersebut sedang perang dan melemah, VOC pun mengambil
keuntungan dengan menguasai wilayah tersebut.
VOC lebih fokus kepada menguasai sumber daya alam dan perdagangan suatu
wilayah jajahan
17
E.Melawan Jepang
Rasa nasionalisme pun timbul dan rakyat mulai berjuang serentak dalam
mengusir penjajah hingga akhirnya merdeka.
18
BAB V
A. Pengertian pengerak
Pengerak nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat
persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan republic Indonesia. Latar belakang
terbentuknya pergerakan nasional karena adanya kesadaran penderitaan
kesengsaraan Bersama yang menimpa Masyarakat Indonesia selama
penjajahan. Masa pergerakan nasional di indinesia ditandai dengan
berdirinya boedi oetomo sebagai organisasi pertama pada masa
penggerakan nasional.
Beliau lahir di Nganjuk, 30 Juli 1888. Lalu beliau masuk STOVIA pada
tahun 1903. Pada tahun 1908, beliau bersama beberapa mahasiswa mendirikan
Budi Utomo. Tahun 1930, beliau mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada
tahun 1935, beliau mendirikan Partai Indonesia Raya yang menjadi wadah
perjuangannya merintis kemerdekaan.
B. KH.Samanhudi
Beliau lahir di Laweyan, Solo pada tahun 1868 dari keluarga pedagang.
Pada tahun 1905, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), organisasi
yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi.
SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 dan pada kongres
tahun 1913, beliau terpilih menjadi ketua. KH. Samanhudi juga terlibat
dalam gejala politik pasca kemerdekaan dengan membentuk Barisan
19
Pemberontak Indonesia yang melawan Belanda NICA, dan lascar rakyat
yang bernama Gerakan Kesatuan Alap-Alap.
C. H.O.S Cokroaminoto
D. KH.Ahmad Dahlan
E. Ki Hajar Dewantara
F. Wahid Hasyim
G. Douwes Dekker
20
kebudayaan saja, maka Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik.
Ernest François Eugène Douwes Dekker masih terhitung saudara dengan
pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes Dekker. Douwes Dekker
sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap
jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. National
Indische Partij pun aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti
Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi
Internasional untuk menarik perhatian dunia internasional. Douwes Dekker
mencurahkan pikiran dan tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
I. Soekarno
21
BAB VI
22
C. Pendudukan jepang di Indonesia
Selain itu, terdapat beberapa divisi dalam struktur pasukan tersebut. Pada 1
Maret 1942, tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang yang dipimpin Letjend
Hitoshi Imamura telah mendarat di Pulau Jawa di tiga tempat, yaitu:
23
Indonesia kaya hasil tambang, sehingga menunjang untuk keperluan
perang.
Indonesia terdapat bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri
dalam negeri Jepang.
Indonesia memiliki tenaga manusia atau SDM (man power) yang banyak
sehingga dapat mendukung usaha Jepang.
Ambisi Jepang untuk mewujudkan Hakko Ichi-u yaitu pembentukan
imperium yang meliputi bagian besar dunia yang dipimpin Jepang.
Kepentingan migrasi, maksudnya wilayah Jepang yang sempit sedangkan
jumlah penduduk banyak maka dibutuhkan tempat bagi pemerataan
penduduk.
BAB VII
Chairul Basri, yang bekerja pada kantor propaganda Jepang, disuruh mencari
rumah yang berhalaman luas. Rumah Pegangsaan Timur 56 milik orang
Belanda ditukar dengan rumah lain di Jalan Lembang. Jadi rumah itu memang
disiapkan Jepang untuk Bung Karno. Chairul tidak menyebut nama pemilik
rumah itu. Saat diambil alih pemerintah Jepang untuk Sukarno, rumah itu milik
Mr. Jhr. P.R. Feith seperti disebut Kwee Kek Beng, pemimpin redaksi koran Sin
Po dari 1925 sampai 1947, dalam Doea Poeloe Lima Tahon Sebagi Wartawan,
1922–1947 (1948).
Dari pemberitaan di koran Sin Po 5 Juli 1948 diketahui bahwa rumah tersebut
merupakan rumah bersejarah bagi bangsa Indonesia karena menjadi tempat
diproklamasikannya kemerdekaan. Rumah tersebut juga pernah dipakai sebagai
rumah pertemuan. Belanda juga pernah memfungsikan rumah tersebut sebagai
rumah tawanan juga. Rumah itu pun berubah lagi menjadi Gedung Republik.
Hingga akhirnya pemiliknya yang orang Belanda menjualnya seharga 250 ribu
24
gulden (ƒ). Rumah ini akhirnya dibeli oleh pemerintah Indonesia. Begini bunyi
pemberitaan tersebut:
"Eigenaar (pemilik rumah) itoe roemah jang baroe sadja kombali dari Nederland
telah menetapken mendjoel miliknja dengen harga ƒ 250.000,- pada pemerentah
repoeblik"
Dari sini belum ditemukan bukti keterkaitan antara pembelian rumah oleh
pemerintah Republik Indonesia di tahun 1948 dengan informasi sumbangan
rumah Pegangsaan Timur 56 oleh Faradj Martak sebagaimana tertera di dalam
surat Ir. M. Sitompoel, Menteri Pekerjaan Umum dan Perhubungan, tanggal 14
Agustus 1950.
Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk
menerima secara de facto tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal
kemerdekaan Indonesia.[2] Namun, pada tanggal 14 September 2011,
pengadilan Belanda memutuskan dalam kasus pembantaian Rawagede bahwa
Belanda bertanggung jawab karena memiliki tugas untuk mempertahankan
penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah tersebut adalah bagian
dari Hindia Timur Belanda, bertentangan dengan klaim Indonesia atas 17
Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaannya.[3] Dalam sebuah wawancara
tahun 2013, sejarawan Indonesia Sukotjo, meminta pemerintah Belanda untuk
secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.[4]
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui tanggal 27 Desember 1949 sebagai
tanggal kemerdekaan Indonesia.[5]
25
A. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan
26
lainnya membawa Soekarno, Fatmawati, dan Guntur (anak mereka yang baru
berusia 9 bulan) ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Soekarno dan
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sana, mereka meyakinkan Soekarno
bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang Indonesia siap untuk melawan
Jepang.
27
G. Pembentukan Undang-Undang Dasar (UUD)
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengadakan rapat dan mengesahkan Undang-Undang Dasar sebagai
dasar negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian, terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang
berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan
secara sukarela oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan
dibentuk kemudian.
Para pejuang golongan muda yang mendengar kabar tersebut dari Radio
BBC kemudian mulai mendesak Sukarno dan Hatta agar memanfaatkan
momentum sesegera mungkin untuk memproklamasikan kemerdekaan.
28
Pada akhirnya, pada 15 Agustus 1945 di bawah koordinasi Sukarni, Chaerul
Saleh, dan Wikana, maka Sukarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Hal
ini dilakukan dengan harapan kemerdekaan dapat dipercepat. Singkat cerita,
Sukarno dan Hatta dapat kembali bersama Ahmad Soebardjo dengan jaminan
proklamasi akan dilakukan esok harinya.
Kata "hal2" pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi "hal-hal"
Kata "saksama" pada paragraf dua baris kedua diubah menjadi "tempo"
Penulisan tanggal dan bulan "Djakarta 17-08-05" menjadi "Djakarta, hari
17 boelan 8 tahoen 05"
Kalimat "wakil2 bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa
Indonesia"
29
J. Isi Teks Proklamasi Versi Ketikan
‘’ Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan
tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.’’
K. Makna Proklamasi Kemerdekaan RI
Berikut ini sejumlah makna dari peristiwa proklamasi kemerdekaan RI:
1. Proklamasi kemerdekaan RI adalah wujud puncak perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Perjuangan yang dilakukan ini memakan waktu, tenaga dan
pengorbanan yang tak sedikit, sehingga menjadi sesuatu yang diharapkan oleh
bangsa Indonesia.
2. Bangsa Indonesia mendapatkan kebebasan melalui kemerdekaan, yakni bebas
dari segala bentuk penindasan dan penjajahan bangsa asing.
3. Indonesia mempunyai kedaulatan rakyat dengan pengakuan dari segenap
rakyat Indonesia bahwa pemerintah menjadi kekuasaan pemerintahan tertinggi
dan terlepas dari segala penjajah yang diperjuangkan oleh rakyat sejak dahulu.
4. Dihapusnya segala macam diskriminasi rasial dari bangsa Indonesia. Di
samping itu, warga negara Indonesia dinyatakan mempunyai hal dan kewajiban
yang sama di segala bidang tanpa memandang suku, ras, agama, dan lainnya.
5. Adanya wewenang bagi bangsa Indonesia untuk menjadi masyarakat yang
sejahtera dengan kekuasaan mengelola dan menangani berbagai sumber daya
ekonomi secara mandiri. Tidak ada lagi monopoli dan perampasan hak
kekayaan negara oleh bangsa asing.
6. Negara Indonesia mempunyai nilai nasionalisme yang berasal dari
kebudayaan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai kepribadian bangsa ini
tercermin dalam Pancasila, mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi dan keadilan sosial.
7. Mutu dan pendidikan di Indonesia kembali merdeka saat rakyat baik laki-laki
ataupun perempuan, miskin ataupun kaya bisa mengenyam pendidikan sesuai
standar kualitas setiap lembaga pendidikan yang memiliki standar dalam
membangun generasi yang terdidik.
30
BAB VIII
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
31
Pertempuran terus berlanjut demi mengusir pasukan sekutu dari Ambarawa.
Pada 15 Desember, TKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu hingga ke
Semarang.
Pertempuran Medan Area
Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C
Ricklefs, pertempuran Medan Area berlangsung dari 10 Desember 1945 – 10
Desember 1946.
Latar belakang terjadinya pertempuran ini adalah perampasan dan penginjakan
lencana merah putih oleh pasukan Sekutu.
Selain itu, pasukan Sekutu juga mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Medan
agar menyerah dan memberikan persenjataan kepada Sekutu. Namun,
ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Medan sehingga Sekutu
melancarkan aksi militer pada 10 Desember 1945.
Rakyat Medan merespon tindakan tentara Sekutu dengan melakukan
perlawanan. Rakyat Medan yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia
dan Komando Resimen Laskar Rakyat mengalami beberpa kesulitan dalam
pertempuran sehingga mengharuskan mereka mundur ke arah Pematang Siantar.
Pertempuran antara rakyat Medan dan Sekutu teus berlanjut hingga 10
Desember 1946 setelah NICA mengajukan gencatan Senjata.
Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api berlangsung pada 24 Maret 1946. Latar
belakang terjadinya peristiwa ini adalah ultimatum tentara Sekutu yang
memerintahkan pengosongan kota Bandung pada 24 November 1945.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) menolak ultimatum tersebut dan bersiap
untuk melakukan perlawanan di kawasan Bandung Utara.
A.H Nasution sebagai pemimpin pasukan tentara merundingkan rencana opsi
perlawanan dengan Sutan Sjahrir selaku perdana menteri pada masa itu.
Sutan Sjahrir menolak opsi perlawanan dan memerintahkan tentara dan rakyat
Bandung untuk mengungsi ke arah Bandung Selatan pada 24 Maret 1946.
Sebelum melakukan pengosongan kota, tentara dan rakyat Bandung melakukan
pembakaran terhadap gedung-gedung penting agar tidak dapat digunakan oleh
tentara Sekutu. Peristiwa pembakaran tersebut dikenal dengan Bandung Lautan
Api.
32
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/145321569/perjuangan-
mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-di-berbagai-daerah?page=2.
Penulis : Gama Prabowo
Editor : Serafica Gischa
33