Energi abadi adalah energi yang tak akan habis atau infinity.

Banyak sebutan
bagi energi abadi. Energi abadi sama dengan energi alternatif dalam hal kapan energi
itu habis hanya saja beberapa diantara mereka termasuk energi hijau. Kita harus
pandai dalam literasi, banyak orang yang mengira energi alternatif termasuk energi
hijau.

Definisi energi hijau adalah energi yang efisien, bersifat infinity (tidak akan
habis), dan dalam pengolahannya atau penggunannya tidak menghasilkan emisi co2.
Sementara untuk energi alternatif adalah energi yang sumbernya bukan dari energi fosil
dan sifatnya infinity (tidak akan habis). Jadi kesimpulannya adalah energi alternatif
belum tentu energi hijau, energi hijau pasti energi alternatif.

Energi alternatif sendiri sebuah energi untuk menggantikan energi fosil yang
akan habis. Penggunaan energi fosil secara massal juga mengakibatkan ketersediaan
energi fosil yang semakin sedikit dan menipis. Para ilmuwan dan pengusaha atau
pembisnis terus bekerja sama untuk menemukan energi alternatif atau juga energi
hijau. Penelitian itu terbilang masih cukup lama sehingga penghematan terhadap energi
terus dilakukan, seperti menciptakan mesin otomotif yang efisien dan mengurangi emisi
co2, dan beberapa kampanye yang dilakukan oleh para pejabat dan pemerintah.

Meskipun beberapa aksi dan penghematan dilakukan, sayangnya masih banyak

orang yang mengabaikan itu. Dan di tahun 2022 terjadilah krisis energi di Eropa akibat
konflik, pandemi dan beberapa oknum tak bertanggung jawab. Beberapa elit global
terus memprediksi bahwa tahun 2023 adalah tahun kegelapan atau “ Dark Year “.
Bahkan menurut mereka tahun itu adalah tahun dimana semua terjadi krisis, inflasi,
bahkan diprediksi perang dunia 3. Menurut mereka perang dunia 3 dapat terjadi sejak
konflik yang terjadi di Eropa dan di beberapa di wilayah lain meski belum terjadi konflik.

Agar tidak terjadi, beberapa elit global terus melakukan pengembangan terhadap
energi ramah lingkungan. Sehingga G-20 pun dibentuk untuk menangani ini. Dan yang
dipilih sebagai tempat untuk beberapa pertemuan disepakati bahwa negara kita yang
tercinta Indonesia lah yang dipilih sebagai tempat pertemuan. Alasan mereka
menjadikan negara Indonesia sebagai tempat pertemuan adalah Indonesia merupakan
negara non-blok alias negara netral, Geografis Indonesia atau wilayah negara
Indonesia memiliki banyak potensi energi ramah lingkungan, energi alternatif, dan
energi hijau dan juga Indonesia telah melakukan banyak pengembangan energi
tersebut.