Anda di halaman 1dari 18

PSIKOLOGI IBU DAN ANAK

Tim Penyusun :
EVITA SHAFANIDA
 NUR PUTRI LAVENIA
LAVENIA PERMATA SARI
PRANITA NUR HAPSARI

Strata 1 Kesehatan Masyarakat – 


Masyarakat –  Reguler
 Reguler 7

PERGURUAN TINGGI MOHAMMAD HUSNI THAMRIN


Jalan Raya Pondok Gede No.23-25, Kramat Jati,
Jakarta Timur
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarrahmatullahiWabarakatuh

Alhamdulilahirabbal’alamin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Psikologi
berjudul  Psikologi Ibu dan Anak .
Makalah ini secara khusus bertujuan untuk menunjang proses
 pembelajaran mata kuliah Psikologi. Namun, dalam paparan pada makalah ini
kami pun berbagi pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai  Psikologi Ibu
dan Anak . Kami berharap paparan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khusus nya
kepada paramahasiswa pemula yang sedang mempelajari Ilmu Psikologi subbab
Psikis Ibu dan Anak.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Inggit Meliana, SKM, M.
Comm. Health yang telah memberi dorongan dan membantu kami dalam
mempelajari Ilmu Psikologi. Serta tidak lupa kami berterimakasih kepada orang
tua kami, Bapak Deddy Sugihono., Amd & Ibu Neti Orbaningsih, S.Kep, NS.
(Orangtua dari Evita Shafanida), Drs. Ardjo D. Daud & Ibu Rutniwati F. Iyus,
S.Pd. (Orangtua dari Nur Putri Lavenia Permata Sari), dan Bapak Prayogo & Ibu
 Nurhayati (Orangtua dari Pranita Nur Hapsari) yang senantiasa memberikan
dukungan serta doa tulus mereka kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna. Oleh
karnaitu kami sangat menunggu kritikdan saran para pembaca untuk memperbaiki
segalake kurangan kami.

Wassalamu’alaikumWarrahmatullahiWabarakatuh

Tim Penyusun,
3
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Tujuan 4
Ruang Lingkup Materi 4
BAB II : DASAR TEORI 6
Pengertian Psikologi 6
Psikologi Ibu 6
Psikologi Anak 6
Pengertian Prilaku 7
Gangguan Psikologi Ibu 7
Proses Perkembangan Anak 10
BAB III : PEMBAHASAN 15
Psikologi Ibu 15
Psikologi Anak 15
BAB IV : PENUTUP 16
Kesimpulan 16
Usuldan Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 18
4
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari seringkali terjadi kerancuan cara didik ibu
terhadap anaknya. Sehingga banyak anak yang tidak berkembang dengan
semestinya dan tidak sedikit pula anak-anak yang mengalami depresi atau tekanan
 jiwa. Hal tersebut di sebabkan oleh kurangnya informasi ibu dan lingkungan
keluarga terhadap psikologi atau ilmu kejiwaan yang terjadi pada Ibu dan Anak.
Oleh karna itu, kami menyusun makalah ini yang membahas tentang
 Psikologi Ibu dan Anak . Sehingga pembaca dapat menambahkan wawasannya
terhadap tingkah laku Anak serta pola didik Ibu terhadap Anaknya.

Tujuan
Penyusunan makalah yang berjudul  Psikologi Ibu dan Anak   bertujuan
untuk menambah wawasan pembaca agar lebih memahami kondisi Psikis Ibu dan
Anak sehingga dapat meng-estimasi
meng- estimasi   atau memprediksi suatu pristiwa yang
mungkin terjadi karena gangguan psikologi, serta dapat mengendalikan dampak
yang terjadi dengan memahami gejala-gejala pada pristiwa tertentu.

Ruang Lingkup Materi


Psikologi atau Ilmu Kejiwaan yang menyelidiki kehususan dari aktivitas-
aktivitas psikis manusia. Pada makalah ini kami menyajikan dua ruang lingkup
yang mengacu pada Psikologi Ibu dan Anak, yakni Psikologi Perkembangan, yang
membahas mengenai psikis yang perspektif sepanjang hidup manusia atau disebut
 juga dengan in a life-span perspective yang
perspective yang terbagi dalam periode pranatal, masa
 bayi baru lahir, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak akhir,
masa puber, masa remaja, masa dewasa dini, usia madya, dan usia lanjut(Hurlock,
1992) serta Psikologi Kepribadian, yang menguraikan kepribadian manusia
 beserta sifat-sifat yang memiliki
memil iki kualitas keunikan pada setiap individu (Sumadi,
5
2000)
6
BAB II
DASAR TEORI

Pengertian
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu  Psyche 
 Psyche  yang artinya
 jiwa, dan Logos
dan Logos berarti
 berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu dapat membedakan antara nyawa
dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup
 jasmaniah dan menimbulkan perbuatan badaniah atau organic behaviour   yaitu
 perbuatan yang ditimbulkan oleh proses pembelajaran. Sedangkan jiwa adalah
daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur
 bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi atau  personal behavior yang
yang berada
 pada hewan tingkat tinggi dan manusia.
Karena sifatnya abstrak, maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara
wajar, melainkan hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang
tidak tampak, tidak dapat dilihat oleh mata kita. Demikian pula hakikat jiwa, tak
seorangpun dapat mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang
hanya dengan tingkah lakunya. Jadi tingkah laku itu merupakan kenyataan jiwa
yang dapat kita hayati dari luar.

Psikologi Ibu
Psikologi ibu adalah keadaan psikis wanita dewasa yang mengalami
 perubahan yang terjadi
te rjadi pada masa menstruasi
menstr uasi hingga masa monoupouse. Seorang
ibu umumnya mengalami gangguan psikologi pada siklus keehidupannya.

Psikologi Anak
Psikologi anak adalah pembentukan prilaku anak sesuai didikan yang
diajarkan oleh orang tua pada anaknya sejak lahir. Psikologi anak terbetuk oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan pada anak tersebut.
7
Pengertian
Pengertian Prilaku
Berdasarkan Ensiklopedia Amerika prilaku adalah aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya (Bimo,2001). Pandangan behavioristic
mengatakan prilaku sebagai respon terhadap stimulus. Menurut padangan
kongnitif mengatakan perilaku individu terjadi berdasarkan respon terhadap
stimulus. Namun, menurut pandangan biologis, perilaku adalah aktifitas
organisme yang bersangkutan.
Jadi,secara umum dapat dikatakan bahwa faktor intern dan ekstern
merupakan penentu perilaku mahluk hidup. faktor intern merupakan konsepsi
dasar atau modal untuk perkembangan mahluk hidup pada masa
selanjutnya.sedangkan faktor ekstern atau lingkungan merupakan kondisi dan
lahan untuk perkembangan perilaku.

Ganggan Psikologi pada Ibu


Gangguan Psikologi Wanita Masa Menstruasi
Menstruasi adalah Pendarahan secara periodik dan siklis Dari uterus,
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi
yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari.
Lamanya menstruasi biasanya antara 3-5 hari ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari.

PMS (Pre Menstrual Syndrom)


Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai dari 1 minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya menstruasi dan menghilang
sesudah menstruasi datang, walaupun kadang-kadang. Berlangsung terus
sampai menstruasi berhenti. Penyebab Pre Menstrual Syndrom penyebab
munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan
antara lain, karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon
esterogen dan progesteron. Beberapa kasus ternyata tidak menunjukan
 perbedaan kadar hormon diatas antara wanita yang mengalami PMS dengan
8
yang tidak.
Teori lain mengatakan, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para
 peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki
adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem
 pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel.
Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor
kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.

Gangguan Psikologi Pada Wanita Karier


Stres Kerja
Menurut Phillip L.Rice. Penulis buku stres and health, seseorang dapat
dikategorikan mengalami stres kerja jika urusan stres yang dialami
melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja.
 Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan karena masalah
rumah tangga yang terbawa ke perkejaan dan masalah pekerjaan yang
terbawa kerumah dapat juga menjadi penyebab stres kerja. Mengakibatkan
dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu. Oleh karenanya
diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan
 persoalan stres tersebut.

Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan


Stress
Stress dapat diartikan
diartikan sebagai suatu keadaan dalam tekanan baik dari
dalam maupun dari drinya. Setiap orang potensial untuk mengalami stres
karena pada dasarnya setiap orang selalu dihadapkan pada tantangan baru
setiap saat. Akan tetapi yang perlu diwaspadai adalah bagaimana dampak
dari stres itu terhadap diri kita baik secara fisik maupun psikis. Pada saat
individu mengalami stres, ada yang menghadapinya dengan cara berfikir
sehat sehingga ia tetap bahagia dengan stresnya dan menyadari bahwa itu
adalah sesuatu yang harus dilalui bukan dihindari.
9
Pandangan Budaya dan Faktor Sosial
Terlepas dari sudut pandang masyarakat tentang masa kehamilan dan
 persalinan yang kritis terdapat berbagai pandangan budaya ( tuntunan
 budaya ), serta faktor-faktor lainnya dalam kepentingan reproduksi, hal – 
hal  – hal
hal
tersebut meliputi :
1. Keinginan ideal perorangan untuk memilih anak dengan jenis kelamin
tertentu.
2. Mengatur waktu kelahiran.
3. Mengatur potongan tubuh saat hamil.
4. Sikap menerima tidaknya kehamilan.
5. Kondisi hubungan suami istri
6. Kondisi hubungan ketersediaan sumber sosial.
7. Pengalaman perorangan (mengatasi menghadapi) komplikasi
 persalinan dan lain-lain.

Gangguan Emosional dan Gangguan Fisik


Gangguan emosional antara lain,
1. Marah tanpa penyebab yang jelas
2. Depresi
3. Ketakutan
4. Kecemasan
Gangguan fisik diantaranya :
1. Mual dan muntah berlebihan
2. Fisik lemah (yang memerlukan jaminan kualitas - medis)
3. Badan lemah
4. Kepala pusing yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum

Faktor-faktor psikologi, sosial, ekonomi, budaya dan para ibu dilingkungan


masyarakat.
Ansietas pada ibu hamil yang diikuti tanda-tanda mual dan muntah
10
memiliki hubungan dengan faktor-faktor psikologi, sosial, ekonomi dan
 budaya para ibu dilingkungan
dilingkungan masyarakat.

Proses Perkembangan Anak


Perkembangan aktivitas anak bergantung pada usia. Setiap anak yang
memiliki usia yang berbeda akan mempunyai aktivitas yang berbeda pula.
Semakin bertambahnya usia seorang anak, maka aktivitas yang dilakukannya
semakin variatif. Perkembangan seorang anak dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu,

Perkembangan Anak dari Lahir Hingga Usia Satu Tahun


1. Bulan Pertama
Bayi pada usia ini sudah dapat melihat dan memusatkan
 pandangannya akan tetapi dalam jarak pandang yang dekat. Rata-rata
 bayi telah dapat mendengar sejak dia berumur tujuh bulan dalam
kandungan. Ibu dapat menstimulasi keinginannya dan kesenangannya
dengan suara dan bentuk-bentuk.
2. Bulan Kedua
Bayi mulai lebih dapat bersosialisasi dia mulai tertawa dan
 berteriak dengan gembira. Dia masih cenderung tidur ketika kenyang,
sampai bayi itu merasa lapar, bayi pada permulaan hidupnya memang
mengagumkan dipandang dari sudut gerakan-gerakannya dan
stabilitasnya.
3. Bulan Ketiga
Dia mulai mengguanakan anggota gerak, menggunakan anggota
tanganny untuk berkomunikasi, dapat memegang mainan bila diberikan
di tangannya dan ia juga mulai dapat berguling.
4. Bulan Keempat
Bayi mempunyai kebiasaan bangun 3-4 kali secara teratur, ia juga
mulai bisa meraih sesuatu dan juga terpesona dengan tubuhnya sendiri.
5. Bulan Kelima
11
Bayi mulai menggunakan keempat anggota geraknya secara ritmik,
dia mulai menyukai permainan dan dapat memindahkan barang dari
tangan satu ke tangan lainnya.
6. Bulan keenam
Ia mulai dapat menikmati makanan padat, mulai dapat duduk,
mulai berjalan, mulai dapat menangis dan pada dasarnya ini adalah
 bagian keterampilan pengenalan.
7. Bulan ketujuh
Bayi mulai menonjolkan dirinya dengan memegang erat
mainannya, berteriak mencari perhatian, belajar bernyanyi dan terus
mengoceh.
8. Bulan kedelapan
Dia tidak lagi takut dengan orang asing, dia mencintai
kebersamaan, suka sekali berbicara dan bahkan sudah dapat menunjukan
kemarahannya.
9. Bulan kesembilan
Bayi mulai berdiri tegak menompang dirinya, pandai merangkak
kesana kemari dan dapat meraih mainannya.
10. Bulan kesepuluh
Dia mulai berjalan dengan rambatan, dia juga bisa duduk dan dapat
mengontrol perutnya jika dia merasa lapar tetapi masih sering
mengompol.
11. Bulan kesebelas
Bayi mulai berkomunikasi dengan jelas, gigi seri atas dan bawah
mulai tumbuh, bayi usia ini belum mengetahui perilaku baik atau buruk.
12 . Bulan keduabelas
Bayi sudah bisa berdiri, mulai dapat berjalan dan berbicara tiada
henti dengan bahasa misteri yang mereka punya.

Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun


1. Usia 12-15 bulan
12
Bayi pada usia ini dapat membuat suatu keputusan dia sudah
mengenal kata “Ya” dan “Tidak”. Dia suka meniru kata-kata
kata -kata dan
 perbuatan yang di contohkan oleh orang dewasa lannya.
2. Usia 15-18 bulan
Bayi dapat membuat, membangun dan menghubungkan kotak-
kotak dari dua sampai empat kotak mainannya. Perkembangan
 pembendaharaan katanya bertambah dengan meniru kata yang ia dengar.
Oleh karena itu penting diberikan mainan edukasi yang berbobot.
3. Usia 18-21 bulan
Pada usia ini sangat menyukai bermain dengan kursi, almari,
tangga dan bahkan suka memakai baju yang aneh tetapi dia tidak merasa
hal tersebut itu aneh.
4. Usia 21-24 bulan
Pada usia ini bayi sudah mengenal berbagai bagian dari tubuh dan
nama-nama istilah alat tubuh tersebut.

Perkembangan Anak Usia 2 – 


2  –  3
 3 Tahun
1. Usia 24-27 bulan
Dia dapat menyusun balok, mengetahui cara menyusun bangunan
yang bersifat arsitektur, ia juga suka permainan yang menirukan apa yang
dilakukan orang dewasa.
2. Usia 27-30 bulan
Pada usia ini dia bermain secara aktif seperti memanjat, berayun,
mendorong kotak atau benda kemulutnya dan dapat menyeimbangkan
kakinya secara cepat.
3. Usia 30-33 bulan
Pada usia ini anak mulai dapat terpesona dengan lingkungan yang
ia lihat, dia sangat senang berkumpul dengan teman-temannya saat
 bermain bersama.
4. Usia 33-36 bulan
13
Pada usia ini ia memiliki keingintahuan yang besar, mulai mengerti
 bagaimana menghargai temannya serta berinteraksi, memiliki kekuatan
 berfikir untuk membedakan mana yang
yang buruk dan mana yang baik.

Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun


Anak usia ini bila sedang riang gembira bermain, biasanya tidak
 peduli dengan lingkungannya,
lingkungannya, pokoknya bermain saja. Ketika ia sedang
marah, kemudian diberikan sesuatu berbagai cara agar hilang marahnya,
mungkin memang diam, tetapi sebenarnya ia masih merasa sakit hati. Anak
usia ini juga suka bermain di lantai. Oleh karena itu harus dijaga agar lantai
 benar-benar bersih.
Ada kalanya anak usia ini begitu sulit tidur, bahkan seringkali juga
mainannya yang banyak dibawah ke tempat tidur, ketika hendak tidur.Anak
 pada usia ini sudah dapat diajari
diajar i bagaimana kalau buang air di kamar kecil,
keci l,
sehingga tidak selalu mengompol. Ia juga sudah dapat menirukan apa yang
dilihat di TV, jadi orang tua atau pengasuh harus hati-hati terhadap TV yang
menggambarkan kekerasan atau lainnya yang bisa ditiru atau bisa
mempengaruhi anak. Anak ini juga masih berkelahi.
Hal itu tidak perlu dikhawatirkan, asalkan dijaga jangan sampai
 berlebihan berkelahinya dan jangan sampai membahayakan. Namun
demikian seperti diutarakan diatas, pertemanan sudah sangat disukai. Oleh
karena itu harus dididik dan dilatih untuk membuat suatu kerja sama yang
 baik dengan temannya.

Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun


Berilah kesempatan pada usia ini untuk dapat melihat disekitarnya
 bahwa suatu usaha keras itu akan menghasilkan sesuatu hasil yang lebih
 baik. Awas bahwa anak pra sekolah seringkali cenderung melamun,
khususnya ketika berpakaian, pikirannya mudah kosong. Berikan perhatian
dengan memberikan cara-cara berpakaian, mungkin sambil menyanyi atau
apa saja yang membuat ia tidak bosan. Pada usia antara 4-5 tahun
 permainan-permainannya sudah mengarah pada pembelajaran. Karena
14
mereka sedang berkembang ke dalam dunia pendidikan formal dan sekarang
 banyak permainan-permainan yang tersedia dalam bentuk yang cukup bagus
demikian rupa sehingga dapat membantu para guru bagi perkembangan
anak-anak tersebut.
15
BAB III
PEMBAHASAN

Psikologi Ibu
Psikologi ibu terjadi disebabkan oleh faktor-faktor yang menganggu
 psikologi pada wanita tersebut.
te rsebut. Diantaranya adalah faktor yang terjadi pada masa
menstruasi, wanita karier,
karier, masa hamil, keadaan emosional dan fisik, serta
 psikologi, sosial, ekonomi, budaya dan para ibu dilingkungan masyarakat.
Gangguan tersebut dapat di antisipasi melalui mempertahankan kesehatan tubuh,
menerima diri anda apa adanya, segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan
maupun keberhasilan sebagai bagian dari kehidupan anda, diri anda apa adanya,
segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan maupun keberhasilan sebagai bagian
dari kehidupan anda, melakukan tindakan positif dan konstruktif dalam mengatasi
sumber stres anda di dalam pekerjaan, misalnya segera mencari solusi atas
 permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan

Psikologi Anak
Psikologi anak terbentuk karena pendidikan yang diberikan oleh para
orang tua terjadi sejak anak lahir. Psikologi anak dapat di bentuk melalui
komunikasi yang baik antara orang tua terhadap anaknya melalui pola asuh yang
 baik, lingkngan aman, pemeliharaan kesehatan anak, serta peninjauan
 pekembangan fisik dan psikis anak.
16
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
1. Psikologi ibu dan anak memicu kita untuk lebih mengenal psikis pada
anak dari bayi sampai dewasa.
2. Memiliki kejiwaan atau perilaku yang berbeda-beda tidak sama dengan
satu dan yang lainnya.
3. Memahami pertumbuhan setiap anak agar menjadi pribadi yang lebih
kompeten dan berguna untuk masa yang akan datang.
dat ang.
4. Psikologi pada ibu sebagai wanita tentu hal yang pentin sebagai contoh
 buat anak – 
anak –  anaknya.
 anaknya.
5. Psikologi pada ibu mencangkup keeluruhan mulai dari lajang sampai usia
lanjut yang berkenaan dengan sikap dan mental dalam dirinya.
6. Dengan proses pembentukan yang luar biasa dan sudah dijalaninya sebagai
ibu.

Usul dan saran


1. Diperlukannya para ahli menangani anak pada usia dini sampai
dewasa. Untuk memahami setiap perilaku yang dilakukannya.
2. Kesadaran para ahli psikologi terhadap ibu dan anak sangat diperlukan
agar mental dan kepribadiannya menjadi kuat tidak mudah takut
dalam menjalani kehidupannya.
3. Penyuluha – 
Penyuluha – 
 penyuluhan terhadap ibu dan anak sebaiknya dilakukan
ditempat yang sudah disediakan seperti di Rumah sakit Ibu dan Anak,
Posyandu, Puskesmas, dan sebagainya. Agar tumbuh kembang ibu dan
anak semakin tersusun, akurat dan dapat dicegah untuk hal yang tidak
diinginkan.
4. Menambah wawasan dengan meningkatkan pengetahuan tentang
17
 perkembangan anak melalui sumber yang
yang terpercaya seperti, situs
internet yang berintergritas, instalasi-instalasi
instalasi-inst alasi para psikologi yang
menangani masalah anak, dan dokter anak yang professional.
18
DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Eko dan Hesti Widyasih, 2010.  Psikologi Ibu dan Anak.
Anak. Fitramaya,
Yogyakarta.

Abidin, Muhammad Zainal (2010). Ilmu


(2010).  Ilmu Jiwa Belajar .
www.masbied.com/2010/06/05/ilmu-jiwa-belajar/#more3073 diunduh pada
29 November 2012

Suryani, Eko dan Hesti Widiasih (2010). Psikologi


(2010). Psikologi Ibu dan Anak . Penerbit
Fitramaya, Yogyakarta

Zainudin (2004). Kompas
(2004).  Kompas cyber media.
media. www.e-psikologi.com diunduh pada 19
Desember 2012

Fiati, Rina and Zahro, Nafi Inayati (2012). STRES KERJA PENGARUHNYA
TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI, KECERDASAN INTELEKTUAL,
 EMOSIONAL INTELLIGENT
INTELLIGENT DAN MOTIVASI EKONOMI
EKONOMI PADA WANITA
WANITA
 KAREIR. http://eprints.dinus.ac.id/219 diunduh pada 22 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai