Anda di halaman 1dari 1

I.

PROSEDUR ANALISIS SECARA KOLORIMETRI

1.PENENTUAN KADAR BESI


Prinsip
Besi ditetapkan secara kolorimetris sebagai Fe(CNS)3 yang berwarna kuning kemerahan
sampai merah darah, dimana besi dalam bentuk ferro dioksidasi menjadi ferri, sehingga
dihitung sebagai kadar besi total.
Reaksi : Fe2+ + Br2 2Br- + Fe3+
Fe3+ + 3CNS- Fe(CNS)3merah

Pereaksi
a. Larutan standar Fe 100 ppm : 0,860 g Fe(NH 4)2(SO4)2 12 H2O dilarutkan dalam labu ukur
1 liter dengan pelarut aqua dm, sebelum tanda batas di tambahkan asam sulfat 9 M 50
mL.
b. Asam sulfat 4 N
c. Larutan KCNS 20%
d. Larutan air brom jenuh ( 2 ml brom / Br2 dalam 100 ml aqua dm)
Peralatan
a. Tabung Nessler
b. Pipet ukur 1,5 dan 10 ml
c. Labu erlemeyer 250 ml
Prosedur
a. Ambil 100 ml contoh air atau sampel apa saja tapi volume yang telah diencerkan
sebanyak 100 ml ke dalam tabung Nessler.
b. Tambah 2 ml asam sulfat 4N
c. Tambah air brom sedikit berlebih, ditandai dengan cairan berwarna kuning, kemudian
panaskan sampai Br2 yang berlebih hilang.
d. Dinginkan sampai suhu kamar lalu masukkan ke tabung nessler 100 mL
e. Sediakan larutan besi standar 100 ppm dan 5 buah tabung nessler, pipet dari larutan besi
100 ppm tersebut sebanyak 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5 ml ke dalam 5 tabung nesler dan
tanda bataskan dengan air suling.
f. Tambahkan ke dalam masing-masing tabung nessler baik standar dan sampel 2 ml asam
sulfat 4N.
g. Tambahkan kemudian masing-masing dengan 5 mL KCNS, kocok dan kemudian
samakan warnanya.
h. Hitung konsentrasi Fe dalam sampel di kalikan dengan pengenceran jika ada

Anda mungkin juga menyukai