DI YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH
(2004095)
YOGYAKARTA
2021
KONTRAK BELAJAR
ii
Tujuan belajar Rencana kegiatan Metode/ media Waktu TT
Preceptor
keperawatan keluarga melaksanakan tindakan implementasi tindakan keperawatan,
3. Mendokumentasikan keperawatan dan asuhan keperawatan melaksanakan tindakan
asuhan keperawatan evaluasi. komunitas keperawatan dan evaluasi.
pada tingkat keluarga 4. Membuat media dalam 5. Melakukan 4. Membuat media dalam
bentuk poster/ leaflet/ kunjungan ke bentuk poster/ leaflet/ video
video yang akan keluarga sebanyak yang akan diberikan pada
diberikan pada dua kali dalam keluarga binaan.
keluarga binaan. seminggu 5. Pembuatan video
5. Pembuatan video 6. Belajar mandiri implementasi asuhan
implementasi asuhan keperawatan komunitas
keperawatan komunitas 6. Pengumpulan tugas yang
6. Pengumpulan tugas dilakukan selama stase
yang dilakukan selama keperawatan keluarga
stase keperawatan 7. Mengisi buku saku
keluarga preceptee
7. Mengisi buku saku 8. Pencapaian target
preceptee ketrampilan
8. Pencapaian target 9. Ikut dalam responsi akhir
ketrampilan
9. Ikut dalam responsi
akhir
iii
LOG BOOK
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
1. Senin, 27
Septemb
er 2021
09.00 a. Pengkajian pada a. Data Pengkajian Tidak terdapat a. Penentuan
keluarga binaan telah terkumpul kendala Analisa data
data-data yang sebagian b. Penentuan
belum terkumpul b. Tanda tangan Prioritas
12.00
b. Melengkapi tanda pengesahan masalah
tangan pengesahan terkumpul c. Penentuan
laporan Askep sebagian Diagnosa
21.00 Komunitas c. Pengkajian hingga keperawatan
c. Pengerjaan askep analisa data d. Pengerjaan
iv
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
Keluarga terselesaikan BAB II
Laporan
e. Membuat
rencana
tindakan
keperawatan
Askep
Keluarga
2. Selasa,
28
Septemb
er 2021 a. Melengkapi a. Pengkajian Tidak terdapat a. Menunggu hasil
09.00 Pengkajian terselesaikan kendala konsul kepada
Keluarga b. Masalah pembimbing
b. Melakukan analisa ditemukan melalui b. Membuat BAB I
12.00
data analisa data dan BAB II
15.00 c. Melakukan c. Masalah telah Laporan
prioritas masalah diprioritaskan
16.00 d. Membuat Rencana d. Rencana
Keperawatan keperawatan
21.30 terselesaikan
v
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
3. Jumat 1
Oktober
2021
09.00 a. Melakukan a. Materi Tidak terdapat a. Membuat SAP
implementasi tersampaikan kendala implementasi dan
ketiga diagnosa kepada keluarga media
b. Melakukan binaan
20.00 b. Implementasi
konsul Askep b. Prioritas masalah,
Pengkajian- diagnosis dan diagnose
prioritas rencana tindakan keperawatan
diagnosis dan di acc
intervensi via c. Tinjauan teori
whatsapp ke terselesaikan
pembimbing sebagian
20.10 c. Mengerjakan d. SAP belum
BAB II, Tinjauan terselesaikan
teori
20.30 d. Membuat SAP
implementasi
setiap diagnosa
vi
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
2021 ketiga kepada materi untuk
10.00 diagnosa keluarga ujian
keperawatan binaan implemetasi
b. Implementasi
(Obesitas b.d
diagnose
kurang keperawatan
aktivitas fisik yang belum
harian, terpenuhi
perilaku
kesehatan
cenderung
berisiko pada
keluarga Bp.
A, dan
pemeliharaan
kesehatan
tidak efektif
pada keluarga
Bp. A)
vii
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
16.00 diagnosa keluarga diagnose
keperawatan binaan keperawatan
(Obesitas b.d yang belum
kurang terpenuhi
aktivitas fisik c. Mengumpulk
harian, an video
perilaku implementasi
kesehatan ke google
cenderung drive
berisiko pada
keluarga Bp.
A, dan
pemeliharaan
kesehatan
tidak efektif
pada keluarga
Bp. A)
b. Melakukan
ujian
implementasi
senam aerobic
dengan
merekam
video
6. Rabu, 6 a. Melakukan d. Materi Tidak terdapat
viii
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
Oktober implementasi tersampaikan kendala Menyelesaikan
2021 ketiga kepada laporan akhir asuhan
16.00 diagnosa keluarga keperawatan
keperawatan binaan keluarga
(Obesitas b.d
kurang
aktivitas fisik
harian,
perilaku
kesehatan
cenderung
berisiko pada
keluarga Bp.
A, dan
pemeliharaan
kesehatan
tidak efektif
pada keluarga
Bp. A)
b. Mengumpulka
n video
implementasi
c. Menyelesaikan
Laporan akhir
keperawatan
ix
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana kegiatan Tanda tangan
jam selanjutnya preceptee
Lap. Akad.
Keluarga BAB
III
7. Kamis, 7 a. Responsi Evaluasi Tidak terdapat Menyelesaikan
Oktober dengan dosen penyelesaian kendala laporan akhir asuhan
2021 pembimbing laporan dari dosen keperawatan
08.00 melalui google pembimbing keluarga
meet
b. Mengerjakan
BAB IV dan
BAB V
8. Minggu, a. Penyelesaian a. Laporan Tidak terdapat Menyelesaikan
10 laporan akhir terselesaikan kendala laporan akhir asuhan
Oktober b. Melakukan hingga BAB I- keperawatan
2021 konsul ke 5 dan lampiran keluarga
08.00 pembimbing b. Laporan
mengenai terkirim
laporan akhir
x
Halaman Pengesahan
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Telah Diteliti dan Disetujui oleh
xiii
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat
dan anugerah-Nya yang telah dilimpahkan sehingga Penulis mampu
menyelesaikan tugas praktik stase keperawatan keluarga. Penyusunan laporan ini
bertujuan untuk melengkapi tugas keperawatan keluarga yang diterapkan
langsung dilapangan.
Selama proses penyusunan laporan ini, kami banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Ibu Vivi Retno Intening, S. Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S. Kep., Ns. KMB selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ethic Palupi, S. Kep., Ns., MNS selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
4. Ibu Indrayanti, S.Kep., Ns., M.Kep, Sp. Kep.Kom., selaku koordinator
praktik Keperawatan Keluarga
5. Ibu Mei Rianita Elfrida Sinaga., S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing
praktik stase keluarga.
6. Rekan-rekan mahasiswa kelompok 3 Stase Keperawatan Keluarga profesi
ners STIKES Betheda Yakkum Yogyakarta angkatan XIII Reguler yang telah
bekerjasama baik dalam penyusunan laporan dan melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu Penulis meminta saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan
selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
xiv
Penulis
xv
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KONTRAK BELAJAR.................................................................................. ii
LOG BOOK.................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ xiii
KATA PENGANTAR.................................................................................... xiv
DAFTAR ISI................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A...Latar Belakang................................................................................. 1
B...Tujuan Penulisan..............................................................................2
1....Tujuan Umum............................................................................ 2
2....Tujuan Khusus........................................................................... 2
C...Manfaat Penulisan............................................................................ 2
BAB II TINAJAUAN TEORI........................................................................
A...Keluarga..........................................................................................
1....Pengertian................................................................................. 4
2....Fungsi keluarga.........................................................................4
3....Tugas kesehatan keluarga......................................................... 10
B...Konsep Tumbuh Kembang Keluarga............................................. 11
C...Keperawatan Keluarga.................................................................... 14
D...Pola Hidup Tidak Sehat.................................................................. 16
E... Obesitas........................................................................................... 18
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................
A...Pengkajian ...................................................................................... 20
B...Analisa Data.................................................................................... 34
C...Prioritas Masalah............................................................................ 36
D...Rencana Tindakan Keperawatan.................................................... 40
E... Implementasi dan Evaluasi Keperawatan....................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................
A...Hasil................................................................................................. 77
xvi
B...Pembahasan ..................................................................................... 82
BAB V PENUTUP..........................................................................................
A...Kesimpulan..................................................................................... 86
B...Saran .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 89
LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, dimana segala sesuatu pasti
dimulai dari keluarga. Setiap keluarga memiliki peran dan fungsi yang
berbeda, peran tersebut untuk memenuhi lima fungsi keluarga, yaitu fungsi
afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan, fungsi reproduktif, fungsi
ekonomi, dan fungsi sosial. Kelima fungsi tersebut sebaiknya terpenuhi dalam
keluarga, bila salah satu fungsi tersebut tidak terpenuhi maka akan terdapat
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Selain itu keluarga juga
mempunyai lima tugas kesehatan keluarga yang harus terpenuhi yaitu
mengenal sedini mungkin adanya masalah kesehatan pada setiap anggota
keluarga, mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan tindakan
kesehatan, mampu memberikan perawatan atau tindakan untuk mengatasi
masalah kesehatan, mampu memodifikasi lingkungan untuk mengatasi
masalah dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk menyelesaikan
masalah.
1
2
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga.
2. Bagi Keluarga Binaan
Keluarga dapat mengatasi masalah kesehatan yang muncul dan
meningkatkan derajat kesehatan keluarga
3. Bagi STIKES Bethesda Yakkum
Menambah referensi asuhan keluarga dengan masalah pola hidup tidak
sehat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
mempunya ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial,
peran dan tugas {Formatting Citation}Susanto (2012). Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 52 tahun 2009 dalam Nies dan McEwen (2019)
keluarga adalah satu unit terkecil dalam masyarakat, keluarga terdiri dari
suami, istri/ ibu, dan anak. Definisi dari keluarga yaitu satuan individu /
seseorang yang tidak diikat dalam hubungan keluarga, hidup dan makan
serta menetap dalam satu rumah (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, 2011 dalam Nies & McEwen (2019).
2. Fungsi Keluarga
Adapun fungsi keluarga menurut Tantut (2012) antara lain:
a. Fungsi biologis :
1) Meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis :
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi :
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
4
5
4. Ciri-ciri Keluarga
Keluarga memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda di setiap negara.
(Friedman, 2013) mengemukakan ciri-ciri keluarga adalah:
a. Unit terkecil dari masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam satu atap yang mempunyai
hubungan yang intim, pertalian darah/ perkawinan.
c. Terorganisasi di bawah asuhan kepala rumah tangga (biasanya
bapak atau ibu atau keluarga lain yang dominan) yang saling
berhubungan dengan satu dengan lainnya, saling bergantung antar
anggota keluarga.
d. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing
yang dikoordinasikan oleh kepala keluarga
e. Mempunyai keunikan masing-masing serta nilai dan norma hidup
yang didasari sistem kebudayaan
f. Mempunyai hak otonomi dalam mengatur keluarganya misalnya
dalam hal kesehatan keluarga.
5. Macam-macam struktur/tipe/bentuk Keluarga
Beberapa macam struktur/tipe/bentuk keluarga (Friedman, 2013) adalah:
a. Tradisional
1) The nuclear family (keluarga inti): Keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak.
2) The dyad family: Keluarga yang terdiri dari suami dan istri
(tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
3) Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang
sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
4) The childless family: Keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya,
yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita
5) The extended family (keluarga luas/besar): Keluarga yang
terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
7
1. Pengkajian
Menurut Riasmini (2017), pengkajian adalah suatu tahapan ketika
seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus
15
Obesitas >27,0
2. Akibat Obesitas
Berat badan berlebih tidak baik bagi kesehatan dan dapat menyebabkan
berbagai risiko penyakit yang muncul. Berikut merupakan risiko yang
muncul pada seseorang dengan berat badan lebih (obesitas)
a. Obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya Serangan
jantung koroner, Stroke, Diabetes melitus (kencing manis), dan
Hipertensi (tekanan darah tinggi).
b. Obesitas berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu.
c. Obesitas berisiko mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas ketika
sedang tidur.
d. Obesitas berisiko tinggi untuk mengakibatkan penyakit kanker Laki-
laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat,
sedangkan Wanita berisiko tinggi untuk menderita kanker payudara
dan leher rahim.
e. Obesitas berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat.
f. Obesitas dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan
reproduksi (Kemenkes, 2018)
3. Penyebab obesitas
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan,
obat-obatan dan hormonal. Selain hal tersebut obesitas dapat muncul
20
TINJAUAN KASUS
DI YOGYAKARTA
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala keluarga : Bp. A
b. Usia Kepala keluarga : 36 Tahun
c. Alamat : RT 57/ RW 013
d. Pendidikan Kepala keluarga : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Komposisi keluarga
20
21
Genogram:
A N
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
Tinggal serumah
Pasien
g. Tipe keluarga
Tipe keluarga merupakan keluarga inti (The nuclear family) yang
terdiri dari suami, istri, anak laki-laki, dan seorang anak perempuan
yang tinggal bersama.
h. Latar belakang budaya
22
Bapak A dan Ibu N merupakan orang asli Jawa, Bapak A berasal dari
Boyolali dan Ibu N berasal dari Yogyakarta. Bp. A dan Ibu N tinggal
di Yogyakarta semenjak menikah selama 3 tahun. Sehari-hari keluarga
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Bp.
A dan Ibu N tidak memiliki pantangan dan larangan dari budaya
mereka. Bp. A dan Ibu N tinggal di lingkungan yang warga sekitar
berasal dari suku Jawa.
i. Agama
Keyakinan yang dianut oleh Keluarga Bp. A merupakan Islam, dan
seluruh anggota keluarga beragama Islam. Bp. A dan keluarga
mengikuti ibadah di Masjid atau sholat di rumah.
j. Status sosial ekonomi
Ibu N mengatakan penghasilan dari Ibu N dan Bp. A terhitung cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merawat anaknya yang
saat ini masih balita.
k. Rekreasi
Ibu N mengatakan rekreasi jarang dilakukan baik sebelum pandemi
dan saat terjadi pandemi seperti saat ini, hal ini disebabkan karena Ibu
N yang sudah lelah bekerja di counter dan lebih senang menghabiskan
waktu libur di rumah dengan membereskan rumah, merawat anak dan
suami, memasak untuk anak-anak, dan menonton TV. Bp. A
mengatakan liburan dilakukan 1 tahun 3-4 kali yaitu pada saat
Lebaran dan hari-hari tertentu dengan berkunjung ke rumah keluarga
besar yang merayakan, untuk liburan bersama anggota keluarga inti
tidak pernah karena kegiatan sehari-hari sudah melelahkan sehingga
waktu libur lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama.
2. Riwayat Dan Tahapan Perkembangan
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan pada keluarga ini adalah tahap perkembangan
kelahiran anak pertama dengan anak pertama berusia 2 tahun dan
tinggal satu rumah bersama Bp. A dan Ibu N.
23
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi dengan keluarga Bp. A terbuka dengan suami dan
anaknya selalu terbuka dan baik. Hubungan dengan saudar-saudarnya
juga baik dan saling mendukung satu sama lain. Apabila ada masalah
keluarga selalu didiskusikan bersama untuk mendapat penyelesaian.
b. Struktur kekuasaan dan pengambilan keputusan
Bp. A mengatakan pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-
sama dengan Ibu N
c. Struktur peran
1) Peran formal
Bp. A mengatakan sebagai kepala rumah tangga bekerja sebagai
wiraswasta dengan usaha memiliki counter untuk memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari. Ibu N sebagai ibu rumah tangga dan
kegiatan memasak setiap hari, membersihkan rumah setiap
minggu dan merawat anak pertama.
2) Peran informal
Bp. A selain bekerja sebagai wiraswasta di rumah juga membantu
pekerjaan Ibu N dengan berbelanja ke pasar setiap pagi, menyapu,
mengepel, dan memasak. Ibu N selain memasak dan membereskan
rumah juga bekerja berjualan online untuk membantu biaya anak
dan kebutuhan sehari-hari.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai atau norma yang dianut keluarga lebih banyak di latar belakangi
budaya jawa, tidak terdapat pantangan yang dijalani oleh keluarga Bp.
A. Keluarga Bp. A sampai saat ini tidak mengalami pantangan nilai
atau norma yang menimbulkan konflik status kesehatan keluarga.
5. Fungsi Keluarga
27
a. Fungsi afektif
Bp. A dan Ibu N mengatakan anggota keluarga saling menyayangi dan
terbuka. Ibu N mengatakan jika pada salah satu anggota keluarga ada
yang sakit semua anggota keluarga yang sehat akan membantu dan
mengantarkan ke Klinik atau Puskesmas. Keluarga Ny.S selalu
mematuhi protokol kesehatan dan aturan pemerintah selama pandemi
Covid-19 seperti memakasi masker saat keluar rumah dan menjaga
carak serta rajin untuk mencuci tangan. Apabila tidak ada uang,
keluarga saling membantu dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
b. Fungsi sosialisasi
Bp. A mengatakan sebelum pandemi sering mengikuti kegiatan
pengajian bapak- bapak, Ibu N mengikuti arisan ibu- ibu RT. Saat ini
kegiatan tersebut diganti melalui pesan Whatsapp. Bp. A mengatakan
anggota keluarga mengikuti peraturan dan norma yang berlaku di
masyarakat. Apabila ada keluarga yang membutuhkan bantuan
anggota keluarga lain saling berkomunikasi dan membantu.
c. Fungsi perawatan
Keluarga Bp. A jika sakit biasanya akan melakukan pengobatan
mandiri dengan beristirahat, makan cukup, dan membeli obat di
apotek serta pergi ke Puskesmas. Ny. N mengatakan di rumah tidak
ada yang sering sakit, hanya Ny. N memiliki keluhan mudah
kelelahan karena badan terlalu gemuk. Ny. N berharap dapat segera
turun berat badannya. Ny. N mengatakan Bp. A tidak ada keluhan. Ny.
N mengatakan tidak terdapat keturunan penyakit dari kedua orangtua
Bp. A. Bagi Bp. A seseorang dikatakan sehat jika masih dapat
berjalan-jalan dan melakukan aktifitas. Ny. N makan sehari 3 kali
dengan nasi, lauk, dan sayur. Perbandingan jumlah makan paling
banyak nasi dengan jumlah 1 piring setiap kali makan. Ny. N suka
makan makanan yang digoreng, tidak terdapat makanan pantang,
setiap makan harus ada sayur. Bp. A memiliki kebiasaan merokok,
28
Pemeriksaan Bp. A
5 5
Tabel 2
Pemeriksaan Fisik Ibu N
Pemeriksaan Ibu N
Dada dan paru- Dada simetris, suara pada seluruh lapang dada
paru vesikuler, tidak terdapat retraksi dinding dada.
5 5
5 5
Tabel 3
Pemeriksaan Fisik An. V
Pemeriksaan An. V
Dada dan paru- Dada simetris, suara nafas pada seluruh lapang
paru dada simetris, tidak terdapat suara nafas tambahan
5 5
B. Analisa Data
Diagnosa
No Analisa Data
Keperawatan
1. DS:
- Bp. A memiliki kebiasaan merokok, Perilaku kesehatan
dalam sehari dapat menghabiskan 8 cenderung berisiko
batang rokok. pada keluarga Bp. A
- Bp. A mengatakan masih sering merokok
di lingkungan rumah.
- Bp. A mengatakan tidak meluangkan
waktu untuk berolahraga dan tidak
pernah berolahraga setiap hari.
DO:
2. DS: Pemeliharaan
- Bp. A merokok sehari habis setengah kesehatan tidak
bungkus
efektif pada
- Bp. A tidak pernah berolahraga keluarga Bp. A
- Ny. N sering mengeluh badannya
35
terlalu berat
- Ny. N mengatakan akan melakukan
diet lagi hingga berat badannya
mencapai 60 Kg
- Keluarga Bp. A jarang untuk berobat
ke dokter.
- Jika terdapat keluhan kesehatan
keluarga Bapak E hanya kerokan saja
DO :
- Bp. A masih merokok di sekitar
lingkungan rumah (di depan teras),
sedangkan anak dan istrinya duduk di
depan teras
- Bp. A setelah merokok langsung
menggendong dan memeluk anaknya
- Ny. N dan Bp. A sering mengonsumsi
gorengan dan jajanan tidak sehat
3. DS: Obesitas
- Ny. N makan sehari 3 kali dengan nasi,
lauk, dan sayur. Perbandingan jumlah
makan paling banyak nasi dengan jumlah
1 ½ piring setiap kali makan.
- Ny. N suka makan makanan yang
digoreng, tidak terdapat makanan
pantang, setiap makan harus ada sayur.
- Ny. N mengatakan tidak pernah
berolahraga dengan suaminya
DO:
- BB Ny. N 74 kg, 155 cm, IMT 30,8
kg/m2 (BB Obesitas)
C. Prioritas Masalah
1. Scoring
a. Obesitas b.d kurang aktivitas fisik harian
1. Sifat masalah: 1 2/3 X 1= Bp. A memiliki berat badan overweight, tekanan darah
Sejahtera (3) 2/3 120/90 mmHg, Bp. A memiliki kebiasaan merokok.
Defisit
Bp. A dan Ny. N tidak pernah berolahraga, pola makan
kesehatan (3)
dengan jumlah karbohidrat yang berlebihan dan jenis
Resiko (2)
makanan lebih suka dilakukan dengan digoreng.
Potensial (1)
2. Kemungkinan 2 2/2 X 2= Bp. A memiliki jaminan kesehatan BPJS, Fasilitas layanan
masalah dapat 2 kesehatan seperti klinik-klinik kesehatan, Puskesmas, dan
diubah: Rumahsakit tipe C dapat dijangkau oleh masyarakat
Mudah (2) menggunakan motor
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
36
3. Potensi masalah 1 3/3 X 1= Bp. A memiliki kebiasaan merokok, dalam sehari dapat
untuk dicegah: 1 menghabiskan 8 batang rokok, hal yang dilakukan saat
Tinggi (3) pusing adalah dengan beristirahat dan tidur, Ibu N sering
Cukup (2) meminta Bp. A untuk berolahraga dan berhenti merokok
Rendah (1)
Total 4 1/6
37
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bp. A
1. Sifat masalah: 1 2/3 x 1 = Ny. N mengatakan tidak suka untuk olahraga. Ny. N
2/3 menjalankan program diet yang ketat. Bp. A merokok
Sejahtera
sehari setengah bungkus.
(3) TD Ny. N : 130/80 mmHg
Defisit
kesehatan
(3)
Resiko(2)
Potensial (1)
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 = Keluarga Bp. A sudah memiliki jaminan kesehatan namun
2 jarang menggunakannya karena tidak pernah ada keluhan
masalah dapat
sakit
diubah:
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat
(0)
38
3. Potensi masalah 1 2/3 x 1 = Ny. N bersedia menjalankan program diet, dan rajin
2/3 berolahraga namun belum ada waktu. Bp. A masih
untuk dicegah:
merokok, Bp. A tidak pernah olahraga.
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Total 3 1/2
39
2. Prioritas masalah
a. Obesitas b.d kurang aktivitas fisik harian
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Bp. A
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bp. A
Diagnosa
Kriteria Hasil
NO Data keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SLKI)
(SDKI)
40
- Ny. N suka makan makan meningkat lebih
makanan yang digoreng, (5) 3. Anjurkan
tidak terdapat makanan c. Monitor berat melakukan
pantang, setiap makan badan meningkat pencatatan asupan
harus ada sayur. (5) makan dan
- Ny. N mengatakan tidak d. Monitor IMT perubahan berat
pernah berolahraga meningkat (5) badan
dengan suaminya 4. Sediakan materi
DO: dan media
- BB Ny. N 74 kg, 155 mengenai aktivitas
cm, IMT 30,8 kg/m2 fisik harian
(BB Obesitas) seperti: Senam
aerobik, dan
obesitas
5. Kolaborasi dengan
keluarga dalam
memantau
makanan yang di
konsumsi
41
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Data Diagnosa (SDKI) Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
42
dapat ditingkatkan
b. Edukasi aktivitas
fisik dan tidak
merokok
43
fasilitas pelayanan kesehatan memanfaatkan
Perilaku Kesehatan (L.12107) fasilitas kesehatan
a. Pencapaian pengendalian Promosi perilaku
kesehatan upaya kesehatan
(I.12472)
Manajemen kesehatan keluarga
(L.12105) a. Orientasi
a. Gejala penyakit anggota pelayanan
keluarga menurun (5) kesehatan yang
dapat
dimanfaatkan
44
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bp. A
Data Diagnosa (SDKI) Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
45
e. Anjurkan untuk
menggunakan fasilitas
kesehatan bila
mengalami perubahan
kesehatan
2. Keluarga mampu memutuskan 2. Keluarga mampu
Pengetahuan kesehatan dan perilaku. memutuskan
Berpartisipasi dalam memutuskan Dukungan membuat
perawatan kesehatan. keputusan
a. Membuat keputusan terkait a. Tentukan apakah
perawatan (2-4) terdapat perbedaan
b. Melakukan identifikasi hasil (2-4) antara pandangan
c. Menggunakan teknik pemecahan pasien dan pandangan
masalah untuk mencapai hasil (2- penyedia perawatan
4) kesehatan mengenai
kondisi kesehatan
keluarga.
b. Bantu pasien
mengidentifikasi
keuntungan dan
kerugian dari setiap
alternatif pilihan
c. Fasilitasi pengambilan
keputusan kolaboratif
3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu
merawat
Perilaku Kesehatan
a. Mengatur strategi pola makan Managemen Nutrisi
46
yang sehat (4-5)
b. Konumsi air yang cukup (4-5) a. Tentukan status gizi
c. Membatasi konsumsi lemak dan setiap anggota keluarga
kolesterol (4-5) untuk memenuhi
d. Mengurangi intake garam (4-5) kebutuhan gizi
e. Exercise yang teratur (4-5) b. Beri daftar makanan
yang harus dihindari
c. Memastikan diet
mencakup maknana
tinggi kandungan serat
untuk mencegah
konstipasi
d. Membatasi asupan
garam
e. Mempunyai jadwal
yang teratur untuk
berolahraga untuk
mengimbangi diet.
4. Keluarga mampu memodifikasi 4. Keluarga mampu
lingkungan memodifikasi
lingkungan
Deteksi risiko :
a. Mengidentifikasi kemungkinan Modifikasi perilaku :
resiko kesehatan (2-4) a. Bantu keluarga untuk
b. Mengetahui riwayat penyakit mengidentifikasi
dalam keluarga (2-4) perilaku yang tidak
c. Memonitor perubahan status sesuai dengan
47
kesehatan (2-4) kesehatan
d. Mendapatkan informasi terkait b. Bantu keluarga untuk
perubahan gaya hidup untuk memodifikasi
kesehatan (2-4) kebiasaan gaya hidup
e. Selalu memperbarui data tentang c. Pilah-pilah perilaku
kesehatan keluarga (2-4) menjadi bagian-bagian
kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku
yang terukur:
kebiasaan jalan kaki
dipagi hari
d. Fasilitasi keterlibatan
keluarga dalam proses
modifikasi perilaku
dengan cara yang tepat
e. Melakukan penguatan
peninjauan kembali
dalam rentang yang
panjang (kontak
personal keluarga)
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan:
Perilaku mencari pelayanan Promosi perilaku
kesehatan upaya kesehatan
a. Mencari tahu tentang masalah (I.12472)
kesehatan yang dialami
a. Orientasi pelayanan
b. Memenuhi tugas kesehatan yang
kesehatan yang dapat
48
berkaitan dimanfaatkan
c. Melakukan skrining kesehatan
d. Mencari bantuan dari tenaga
kesehatan profesional
e. Beraktivitas sehari-hari sesuai
dengan toleransi
f. Menunjukkan inisiatif dari diri
sendiri untuk mengubah perilaku
49
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga Bp. A Hari I
50
pencatatan - TB 155 cm IMT: 30,8 kg/m2
asupan makan
A: Masalah 3-5 belum teratasi
dan perubahan
berat badan P:
51
TUK 2 - Bp. A mengatakan menyukai olahraga berjalan
kaki dan bersepeda, sehingga jika olahraga lebih
a. Mengidentifikasi
baik berjalan kaki. Dalam seminggu sekali
perilaku upaya
terkadang 30 menit berjalan kaki tetapi tidak
kesehatan yang
rutin
dapat ditingkatkan
- Bp. A mengatakan makan sayur dan buah-
b. Mengedukasi
buahan
makan sayur dan
- Bp. A mengatakan ingin merubah gaya hidup
buah, aktivitas fisik,
tidak merokok tapi butuh proses
tidak merokok
- Ibu N mengatakan akan membantu Bp. A untuk
TUK 3 mengurangi merokok dan olahraga
a. Memberikan O:
dukungan kesiapan
- Bp. A dapat menyampaikan akibat dari risiko
perubahan gaya
biologis, lingkungan dan perilaku
- Bp. A berkeinginan merubah gaya hidup yang
lebih sehat
52
P: Ulangi TUK 2-3
TUK 2
TUK 3
53
keluarga kerap - Keluarga Bp. A sudah memiliki asuransi
menggunakan fasilitas kesehatan
keseahatan - Bp. A mengatakan merokok 8 batang dalam
d. Menanyakan sehari, tetapi jika stress habis 1 bungkus rokok.
pengobatan yang telah - Keluarga Bp. A mengatakan sering kerokan
dilakukan. ketika merasakan sakit
e. Melakukan - Keluarga Bp. A mengatakan sering minum obat
pengukuran TD dan berkunjung ke dokter
TUK 2: - Keluarga Bp. A mengatakan lekas berkunjung
a. Menanyakan hal apa ke puskesmas jika sudah merasakan keluhan
yang telah dilakukan kurang dari 2 hari
untuk mengurangi - Jika ada yang sakit Bp. A dan Ny. N saling
sakitnya. merawat
b. Mengkaji keputusan O:
keluarga dalam - Keluarga menerima kedatangan mahasiswa
mengambil keputusan dengan baik
untuk masalah - Keluarga menjawab setiap pertanyaan yang
kesehatan diajukan.
c. Mengkaji kebiasaan - TD Ny. N: 120/80 mmHg
keluarga dalam - TD Bp. A: 120/90 mmHg
menjalani pola hidup - Keluarga Bp. A lekas berkunjung ke puskesmas
sehat jika sudah merasakan keluhan kurang dari 2 hari
- Ny. N sering mengingatkan Bp. A untuk
TUK 3: konsumsi buah dan sayur
Mengkaji keluarga Bp. - Keluarga menjawab semua pertanyaan
A dalam merawat mahasiswa
A: TUK 1 – TUK 3 belum terpenuhi
anggota keluarga yang P: Ulangi TUK 1-TUK 3
54
sakit
55
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga Bp. A Hari II
57
dengan keluarga - Kontrak waktu penyuluhan Selasa, 5 Oktober
dalam 2021 pukul 16.00
memantau
makanan yang - Ny. N sudah mencatat asupan makanan
di konsumsi perhari
P:
58
berisiko 10.15 kesehatan yang lain yang tidak merokok
dapat ditingkatkan - Bp. A mengatakan menyukai olahraga berjalan
b. Mengedukasi kaki dan bersepeda, sehingga jika olahraga lebih
makan sayur dan baik berjalan kaki. Dalam seminggu sekali
buah, aktivitas terkadang 30 menit berjalan kaki tetapi tidak
fisik, tidak rutin
merokok - Bp. A mengatakan makan sayur dan buah-
buahan
TUK 3
- Bp. A mengatakan ingin merubah gaya hidup
a. Memberikan tidak merokok tapi butuh proses
dukungan - Ibu N mengatakan akan membantu Bp. A untuk
kesiapan mengurangi merokok dan olahraga
perubahan gaya
O:
59
P: Ulangi TUK 2 dan melanjutkan TUK 4 & 5
TUK 2
TUK 4
TUK 5
60
keluarga Bp. A 10.30 c. Menanyakan pola - Bp. A dan Ny. N mengatakan sudah makan
aktivitas Bp. A dan Ny. buah
N - Bp. A mengatakan tidak olahraga tetapi dalam
d. Memberikan edukasi kehidupan sehari-hari melakukan tugas rumah
mengenai “Pola Makan tangga seperti menyapu, naik turun tangga,
yang Tepat” mencuci kendaraan.
menggunakan poster. O:
e. Menghitungkan dan - IMT Bp. A: 24,9 kg/m2
menjelaskan IMT - IMT Ny. N: 30,8 kg/m2
- Keluarga mendengarkan penjelasan mahasiswa
TUK 3: A: TUK 1 dan TUK 2:
Menyaran Ny. N untuk P: TUK 1 dan TUK 2 sebagian terpenuhi.
menyediakan makan Pertemuan selanjutnya melanjutkan TUK 3
61
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga Bp. A Hari III
62
2. Perilaku kesehatan Selasa, 5 Dengan menggunakan poster Subjektif:
cenderung berisiko Oktober
2021 (pendidikan kesehatan) Shintia
- Bp. A mengatakan masih
16.15
WIB TUK 2 merokok setengah bungkus
- Bp. A mengatakan akibat dari
a. Mengidentifikasi perilaku
merokok yaitu paru-paru jadi
upaya kesehatan yang
tidak sehat, menganggu orang
dapat ditingkatkan
lain yang tidak merokok
b. Mengedukasi makan
- Bp. A mengatakan menyukai
sayur dan buah, aktivitas
olahraga berjalan kaki
fisik, tidak merokok
seminggu sekali
TUK 4 - Bp. A mengatakan makan sayur
dan buah-buahan
a. Memberi lingkungan yang
- Bp. A mengatakan ingin
mendukung kesehatan
merubah gaya hidup tidak
TUK 5 merokok tapi butuh proses
- Ibu N mengatakan akan
a. Mengorientasi pelayanan
kesehatan yang dapat membantu Bp. A untuk
dimanfaatkan
mengurangi merokok dan
63
olahraga
Objektif:
TUK 4
TUK 5
64
dapat dimanfaatkan
65
- TD Bp. A: 125/90 mmHg
- TD Ny. N: 120/80 mmHg
A : TUK 3 dan TUK 4 terpenuhi
P: Melanjutkan TUK 5
66
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga Bp. A Hari IV
67
yang di konsumsi
68
olahraga
O:
3. Pemeliharaan Rabu, 6 S:
Oktober TUK 5 - Keluarga mengatakan akan
kesehatan tidak 2021 a. Mengkaji keinginan memanfaatkan fasilitas pelayanan Shintia
efektif pada 16.30 Keluarga Bp. A untuk kesehatan yang ada yaitu
WIB datang ke fasilitas Puskesmas dan Rumah Sakit
keluarga Bp. A kesehatan terdekat.
b. Memberi saran kepada - Bp. A mengatakan selalu
memanfaatkan fasilitas jaminan
keluarga untuk berkunjung
kesehatan seperti BPJS
ke fasilitas kesehatan O:
. - Keluarga Bp. A memiliki BPJS
69
- Keluarga Bp. A selalu
memanfaatkan fasilitas kesehatan
dan jaminan kesehatan: BPJS
A:
TUK 5 terpenuhi
P:
Hentikan intervensi
70
EVALUASI SUMATIF
70
- Ny. N mengatakan memahami tentang materi
senam yang diberikan
O:
- Ny. N dapat memahami terkait materi penyuluhan
senam aerobic
- Ny. N dapat menjawab pertanyaan post test
A: Masalah keperawatan teratasi
P: Hentikan intervensi
2. Perilaku kesehatan Rabu, 6 Oktober S:
cenderung berisiko 2021
16.15 WIB Shintia
- Bp. A mengatakan akibat dari merokok yaitu
paru-paru jadi tidak sehat, menganggu orang
lain yang tidak merokok
- Bp. A mengatakan menyukai olahraga
berjalan kaki dan bersepeda, sehingga jika
olahraga lebih baik berjalan kaki. Dalam
seminggu sekali terkadang 30 menit berjalan
kaki tetapi tidak rutin
- Bp. A mengatakan makan sayur dan buah-
buahan
- Bp. A mengatakan ingin merubah gaya hidup
tidak merokok tapi butuh proses
71
- Ibu N mengatakan akan membantu Bp. A
untuk mengurangi merokok dan olahraga
O:
I:
TUK 2
72
TUK 4
TUK 5
E:
S:
73
- Ibu N mengatakan akan selalu mengingatkan
Bp. A untuk mengurangi merokok dan
olahraga
O:
74
- Ny. N mengatakan kini sudah mulai
mengurangi masakan menggunakan minyak
- Ny. N mengatakan jika akan memasak melihat
daftar pantangan yang sudah diberikan
- Ny. N mengatakan akan memulai banyak
menyediakan sayur hijau-hijau, kacang-
kacangan, daging ayam tanpa kulit, dan
putihan telor
Objektif:
- Keluarga dapat menghapal makanan pantang
dan makanan yang bisa untuk dikonsumsi
- TD Bp. A: 125/90 mmHg
- TD Ny. N: 120/80 mmHg
A : TUK 3 dan TUK 4 terpenuhi
P: Melanjutkan TUK 5
I:
TUK 5
1. Mengkaji keinginan Keluarga Bp. A untuk
datang ke fasilitas kesehatan
2. Memberi saran kepada keluarga untuk
berkunjung ke fasilitas kesehatan
E:
S:
- Keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada yaitu Puskesmas
dan Rumah Sakit terdekat.
- Bp. A mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas
75
jaminan kesehatan seperti BPJS
O:
- Keluarga Bp. A memiliki BPJS
- Keluarga Bp. A selalu memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan jaminan kesehatan: BPJS
A:
TUK 5 terpenuhi
P:
Hentikan intervensi
76
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Implementasi
Setelah dilakukan pengkajian, analisa data, prioritas masalah, diagnosa
keperawatan, dan rencana keperawatan yang dilakukan pada 27 September
sampai dengan 6 Oktober 2021. Kemudian dilaksanakan implementasi pada
1 sampai dengan 6 Oktober 2021, implementasi dilaksanakan dengan
kunjungan langsung ke rumah. Diagnosa keperawatan yang muncul dari hasil
masalah kesehatan yang muncul adalah
1. Obesitas b.d kurang aktivitas fisik harian
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Bp. A
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bp. A
Implementasi dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul
berdasarkan prioritas masalah, hasil implementasi yang dilakukan adalah
1. Obesitas b.d kurang aktivitas fisik harian
a. Penyuluhan senam aerobik
Pelaksanaan penyuluhan senam aerobik dilakukan secara langsung di
rumah Bp. A pada hari Rabu, 6 Oktober 2021 dengan media poster.
Pelaksanaan penyuluhan berlangsung selama 40 menit dan seluruh
anggota keluarga Bp. A yang berjumlah dua orang mengikuti dan
memperhatikan kegiatan penyuluhan dari awal hingga selesai.
Sebelum dilakukan penyuluhan anggota keluarga dilakukan pre test.
Jawaban
No. Materi
Benar Salah
77
78
No Materi Jawaban
Benar Salah
berhenti merokok
No Materi Jawaban
Benar Salah
Jawaban
No Materi
Benar Salah
piringku”
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Wood dalam Sinta (2011)
mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah pengalaman-pengalaman
yang bermanfaat dalam mempengaruhi kebiasaan, sikap dan pengetahuan
seseorang atau masyarakat.
3. Penyuluhan pola makan yang tepat sesuai anjuran
Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan.
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan media. Media
yang banyak digunakan untuk mempromosikan, mensosialisasikan
kesehatan adalah poster. Poster adalah media gambar yang
mengkombinasikan unsur-unsur visual, gambar dan kata-kata untuk dapat
menarik perhatian dan mengkomunikasikan pesan secara singkat. Hasil
penelitian pengaruh promosi kesehatan dengan media poster di Tanjung
Gusta Medan menunjukan terdapat pengaruh penggunaan poster terhadap
peningkatan pengetahuan kesehatan setelah dilakukan penyuluhan dengan
media poster (NyomanEhrich, 2020).
Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi
seseorang. Status gizi baik dapat terjadi apaila tubuh memperoleh zat gizi
sesui dengan yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang terjadi apabila
tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi essensial. Sedangkan
status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah
yang berlebihan sehingga menimbulkan efek yang membahayakan
(Almatsier, 2011). Pengetahuan gizi menjadi landasan dalam menentukan
85
A. Kesimpulan
Kegiatan pada Stase Keperawatan Keluarga mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Angkatan XIII Reguler STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 27 September – 9 Oktober 2021
dengan memiliki keluarga binaan untuk diberikan asuhan keperawatan
meliputi pengkajian, prioritas masalah, merumuskan diagnosa keperawatan
keluarga, menyusun perencanaan, melakukan tindakan keperawatan dan
melakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi keluarga
dan meningkatkan kesehatan keluarga.
1. Pengkajian
Pengkajian telah dilaksanakan pada keluarga binaan yaitu keluarga Bp. A
pada tanggal 27 September 2021 dengan cara wawancara langsung. Hasil
pengkajian menunjukkan bahwa tugas keluarga pada keluarga Bp. A pada
saat pengkajian tidak semua terpenuhi karena keluarga Bp. A belum
mengenal masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga, tidak dapat
mengambil keputusan dalam mengatasi masalah, tidak mengetahui
bagaimana cara merawat dan memelihara anggota keluarga yang sakit,
tidak mampu memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan, namun setelah dilakukan implementasi 4 tugas keluarga pada
keluarga Bp. A terpenuhi yaitu mengetahui masalah kesehatan yang
dimiliki oleh anggota keluarga, mampu mengambil keputusan, mampu
merawat anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan,
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
86
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dirumuskan yaitu:
a. Obesitas b.d kurang aktivitas fisik harian
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Bp. A
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bp. A
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan dengan 5 tugas keluarga
meliputi keluarga mengenal masalah kesehatan, keluarga mampu
mengambil keputusan, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan telah dilakukan berdasarkan dari perencanaan
yang telah disusun yaitu:
a. Hasil tingkat pengetahuan keluarga Bp. A mengenai senam aerobik
mengalami peningkatan sebelum diberikan penyuluhan adalah
28,7% setelah diberikan penyuluhan berupa media poster dan video
menjadi 100% dan tingkat pengetahuan tentang mengatur pola
makan yang tepat sesuai anjuran sebelum diberikan penyuluhan
adalah 10% setelah diberikan penyuluhan berupa media poster
menjadi 100%.
b. Hasil tingkat pengetahuan keluarga Bp. A mengenai bahaya
merokok mengalami peningkatan sebelum diberikan penyuluhan
adalah 25% setelah diberikan penyuluhan berupa media poster
menjadi 100%.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan keluarga, keluarga mampu
mengambil keputusan, keluarga mampu merawat keluarga yang sakit dan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
87
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan setelah melakukan asuhan keperawatan ini penulis
meningkatkan referensi mengenai asuhan keperawatan keluarga.
2. Bagi Keluarga Binaan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan keluarga binaan dapat
menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dan
melanjutkan intervensi secara mandiri dengan media yang telah diberikan.
3. Bagi STIKES Bethesda Yakkum
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan atau referensi pembelajaran
bagi kalangan mahasiswa yang menempu pendidikan di STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta yang akan melakukan asuhan keperawatan
keluarga kepada keluarga yang mengalami masalah kesehatan, sehingga
apa yang sudah dilakukan oleh penulis dapat berkesinambungan pada
mahasiswa yang akan praktik selanjutnya di Keparakan Yogyakarta.
88
DAFTAR ISI
Udin, R., Sumarni, N,. dan Sehendra, I. (2019). Penyuluhan tentang Aktifitas
Fisik dalam Peningkatan Status Kesehatan
Rusmilawaty. (2016). Pengaruh Penyuluhan Metode Ceramah Tentang
Bahaya Rokok Terhadap Perubahan Sikap Perokok Aktif
Sasmitha, N. R., Ilmi, A. A., dan Huriati. (2017). Peningkatan Pengetahuan
Tentang Cuci Tangan Melalui Pendidikan Kesehatan Dengan
Media
Sinta F .2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumartono dan Astut, H. (2018). Penggunaan Poster Sebagai Media
Komunikasi Kesehatan
Suryati, I., Jafri, Y., Yunere , F., Mulia , A., Arnoval, A. (2019). Penyuluhan
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Di Kenagarian Simpang Sugiran
Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota
LAMPIRAN
TABEL HASIL PRE DAN POST TEST
Keterangan:
Baik : 6-14
Kurang : 1-5
Berdasarkan Tabel pre test dan post test penyuluhan yang telah dilakukan, terjadi
peningkatan pengetahuan dari kurang menjadi baik setelah dilakukan penyuluhan
pada keluarga. Dengan nilai pre test penyuluhan senam aerobic pre test 2 dan post
test 9, penyuluhan bahaya merokok pre test 1 dan post test 5, dan nilai penyuluhan
pola makan yang tepat sesuai anjuran pre test 1 dan nilai post test 6.
LAPORAN PELAKSANAAN
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
PADA KELUARGA BP. A DI MERGANGSAN YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
LAPORAN PELAKSANAAN
N. Evaluasi
1. Formatif
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Bp. A keluarga mengikuti
kegiatan penyuluhan dari awal hingga selesai dan memperhatikan
penyuluhan yang dilakukan.
2. Sumatif
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Bp. A dapat
a. Menyebutkan dampak merokok bagi tubuh
b. Menyebutkan dampak merokok bagi keluarga
c. Menyebutkan manfaat berhenti merokok
d. Menyebutkan Cara dan langkah berhenti merokok
e. Memasukan jumlah rokok ke dalam jadwal tidak merokok setiap hari
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
MATERI
A. Kandungan Rokok
Menurut Kemenkes RI (2017) rokok merupakan hasil olahan tembakau
termasuk cerutu dan bentuk lainnya. Rokok terbagi ke dalam empat jenis,
yaitu cerutu, rokok filter, shisha, pipa, dan rokok elektrik. Cerutu yaitu
tembakau murni dalam bentuk lembaran yang menyerupai rokok. Kandungan
satu batang rokok filter meliputi Hydrogen Cyanide, Aceton, Toluidine,
Naphtylamine, Ammonia, Urethane, Methanol, Toluene, Pyerene,
Dimethylnitrosamine, Arsenic, Dibenzacridine, Naphtalene, Phenol, Butane,
Cadmium, Polonium, Carbon Monoxide, Benzopyrene, Vinyl Chloride.
Rokok filter merupakan tembakau dan bahan tambahan lain yang digulung/
dilinting dengan kertas baik dengan tangan atau menggunakan mesin.
B. Dampak merokok bagi tubuh
Dampak merokok bagi tubuh yaitu rokok merupakan faktor utama penyebab
Penyakit Tidak Menular (PTM) (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Asap
rokok yang dihisap baik oleh perokok dan oranglain menghirup asap rokok
berdampak bagi tubuh dengan gangguan kesehatan
Rambut rontok
1. Katarak
2. Kanker hidung
3. Karies, Gigi berlubang dan berwarna kuning dialami oleh hampir semua
perokok
4. Kanker lidah, mulut, kelenjar ludah, tenggorokan,kerongkongan
5. Kanker Payudara, Banyak diderita oleh wanita yang suaminya adalah
perokok
6. Jari - jari pucat
7. Kanker leher rahim
8. Kerusakan sperma, Mutu dan jumlah sperma akan berkurang jika Anda
terus merokok
9. Amputasi Kaki, Karena penyumbatan pembuluh darah pada kaki
10. Penyakit pembuluh darah dan pembusukan jari - jari kaki
11. Kulit keriput
12. Gangguan pendengaran
13. Kanker Kulit
14. Osteoporosis ( Pengeroposan tulang )
15. Penyakit Jantung, Perokok berisiko mengalami mati mendadak 4 kali
lipat dibandingkan bukan perokok
16. Kanker paru, 90 % pasien kanker paru adalah perokok- Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK)
17. Emphysema
18. Tukak lambung dan kanker lambung
19. Kanker Usus Besar dan Kanker Anus
20. Kanker Ginjal, Kandung Kemih, Penis, Pankreas
21. Peradangan pada kulit yang sangat gatal
C. Dampak merokok bagi keluarga
Zat-zat beracun dari asap rokok menempel dilantai dan perabotan atau mobil.
Membuka jendela tidak menghilangkan zat-zat ini sampai berhari-hari hingga
berminggu minggu. Asap rokok yang dihisap baik oleh perokok dan oranglain
menghirup asap rokok berdampak bagi tubuh dengan gangguan kesehatan.
Asap rokok dan zat-zat berbahaya tersebut jika terkena anggota keluarga yang
lain dapat menimbulkan masalah kesehatan yang muncul pada perokok itu
sendiri (KemenKes RI, 2019).
D. Manfaat berhenti merokok
KemenKes (2017) menjelaskan manfaat berhenti merokok, diantaranya:
1. Berhenti selama 20 menit, Tekanan darah, denyut nadi dan aliran darah
tepi membaik
2. Berhenti 12 jam, hampir semua nikotin dalam tubuh telah dimetabolisme,
kadar CO dalam darah kembali normal.
3. Berhenti satu sampai dua hari, nikotin mulai tereliminasi dari tubuh.
Fungsi pengecap dan penciuman membaik. Sistem kardiovaskuler
meningkat baik
4. Sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi
perasa/ pengecap dan pembau jauh lebih baik. Sistem kardiovaskuler terus
memingkat baik
5. Dua sampai enam minggu, fungsi saluran napas dan fungsi paru
membauk. Napas pendek dan batuk-batuk berkurang.
6. Satu tahun, resiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya
7. Lima tahun, risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang
tidak pernah merokok
8. Sepuluh tahun, rrisiko kanker paru berkurang setengahnya
E. Cara dan langkah berhenti merokok
Menurut KemenKes RI (2017) langkah-langkah berhenti merokok dapat
dilakukan dengan cara:
1. Hari ini masih dapat merokok dan besok berhenti sekali
2. Penundaan, menunda saat menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari dan
hari sebelumnya.
3. Pengurangan, dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari
secara berangsur-angsur
4. Mencegah kandungan nikotin dengan olahraga, menunda keinginan
merokok, minum air putih secara perlahan, dan menarik nafas dalam .
Hasil kuesioner pre penyuluhan
No Materi Jawaban
Benar Salah
No Materi Jawaban
Benar Salah
Baik 5-8
Kurang 1-4
Sebelum dilakukan penyuluhan bahaya merokok dari hasil pre test keluarga Bp.
A memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan nilai 1 setelah dilakukan
penyuluhan keluarga Bp. A memiliki tingkat pengetahuan baik dengan post test
nilai 5
Lampiran Media
LAPORAN PELAKSANAAN
PENYULUHAN SENAM AEROBIC PADA KELUARGA BP. A DI
MERGANGSAN YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN SENAM AEROBIC
A. Tema : Olahraga
B. Subtema : Pentingnya Senam Aerobic untuk pembentukan
badan ideal
C. Sasaran dan Target : Ny. N
D. Tempat : Rumah Bp. A dan anggota keluarga
E. Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Oktober 2021
F. Waktu : 40 menit
G. Tujuan
1. Tujuan Intruksional umum
Ny. N mampu melakukan olahraga yang terjadwal dengan durasi 15-30
menit setiap hari dan menjelaskan dampak olahraga bagi tubuh
2. Tujuan Intruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit diharapkan Ny. N mampu
a. Menyebutkan pengertian senam aerobic
b. Menyebutkan manfaat senam aerobic bagi tubuh
c. Menyebutkan akibat jika tidak berolahraga
d. Menyebutkan cara berolahraga yang benar
e. Menyebutkan jenis-jenis senam aerobic
f. Menyebutkan kelebihan dan kelemahan senam aerobic
g. Menyebutkan langkah-langkah senam aerobic manfaat olahraga bagi
tubuh
H. Materi : Terlampir
I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Mempraktikkan (demonstrasi)
J. Strategi Pelaksanaan:
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan
berkesinambungan dengan melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani (KemenKes,
2017).
A. Pengertian Senam Aerobic
Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipadukan dengan irama
musik yang telah dipilih dengan durasi tertentu. Aerobik mengandung
pengertian suatu sistem latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pemasukan oksigen di dalam jaringan tubuh (Yusnia, 2020).
B. Manfaat Senam Aerobic Bagi Tubuh
KemenKes (2018) menjelaskan olahraga bagi tubuh dapat meningkatkan
ketahanan fisik bila dilakukan dengan baik, benar, dan tepat. Olahraga
juga memiliki manfaat untuk mencegah penyakit tidak menular seperti
hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung dan lainnya.
Senam aerobik mempunyai banyak manfaat bagi kebugaran tubuh. Tidak
heran semakin hari semakin banyak orang yang menggemari latihan
aerobik. Berikut ini merupakan manfaat melakukan senam aerobik.
1. Meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru
Selama bergerak, otot membutuhkan asupan oksigen untuk bekerja.
Ketika beban kerja meningkat, tubuh menanggapinya dengan
meningkatkan jumlah oksigen yang dikirim ke seluruh otot dan
jantung. Akibatnya, detak jantung dan frekuensi pernapasan meningkat
sampai memenuhi kebutuhannya. Oksigen diubah menjadi
karbondioksida, yang kemudian diembuskan. Selain itu, tubuh akan
berkeringat membakar kalori dan lemak.
2. Meningkatkan Kekuatan Otot
Otot-otot harus dilatih melebihi beban normal. Hal ini disebut prinsip
beban lebih (overload system). Untuk meningkatkan kekuatan otot,
harus dilatih pada intensitas yang tinggi dalam waktu singkat,
mempergunakan tenaga yang maksimal dan dilakukan secara diulang-
ulang. Selain itu, berikan beban yang bervariasi supaya lebih, karena
intensitas latihan beragam, dari latihan berintensitas tinggi sampai
dengan intensitas yang sangat rendah, sebagai contoh aktivitas
bersepeda.
3. Meningkatkan Kelentukan
Kelentukan adalah gerakan yang berada di sekeliling sendi. Setelah
menyelesaikan latihan aerobik, melakukan peregangan akan membantu
meningkatkan kelentukan dan juga membantu sirkulasi darah ke
jantung. Otot sifatnya seperti pita karet. Semakin kuat mengangkatnya,
semakin elastis karet itu. Jika secara rutin meregangkan badan selesai
latihan, akan membuat otot persendian akan berkembang.
4. Komposisi Tubuh
Latihan aerobik yang tepat akan membantu mengubah komposisi
tubuh, menghindari tubuh menjadi gemuk dan membentuk otot-otot.
Hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa aerobik tidak dapat
mengurangi berat badan hanya pada satu bagian tubuh saja.
C. Akibat jika tidak berolahraga
Orang yang tidak pernah melakukan olahraga akan sangat rentan untuk
terkena penyakit, selain itu kekebalan tubuh orang yang sering melakukan
olahraga akan terbentuk dengan sempurna sehingga bisa melindungi
dirinya dari berbagai penyakit (KemenKes 2016).
Akibat kurangnya olahraga dalam masa pandemi covid-19 dapat
menurunkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang turun menyebabkan
terinfeksi virus. Olahraga sangat diperlukan tubuh saar masa pandemi
COVID-19. Orang dengan faktor risiko PTM adalah obesitas, pola makan
tidak sehat (konsumsi gula, garam dan lemak berlebihan), malas gerak,
perokok dan konsumsi alkohol serta memiliki riwayat orang tua yang
menderita Diabetes dan Hipertensi. Disarankan melakukan aktivitas fisik
untuk meningkatkan imunitas dengan intensitas yang tepat yaitu dengan
intensitas sedang (KemenKes, 2020).
D. Cara berolahraga yang benar
1. Olahraga yang baik adalah olahraga yang disesuaikan dengan kondisi
fisik dan kemampuan supaya tidak menimbulkan dampak yang
merugikan, dilakukan dilingkungan yang sehat, aman, nyaman, tidak
rawan cidera. Olahraga dianjurkan minimal 30 menit, menggunakan
perlengkapan olahraga yang sesuai. Dilakukan secara bertahap
dimulai dari pemanasan 5-10 menit, diikuti dengan pendinginan
selama 5 menit.
2. Olahraga yang benar adalah pilihlah olahraga yang digemari, aman,
mudah, sesuai dengan kondisi fisik dan pola gerak yang dibakukan.
3. Olahraga yang terukur adalah lakukan pengukuran dengan nadi setiap
hari akhir pelatihan dengan tujuan menilai apakah target denyut nadi
tercapai atau tidak. Dikatakan terukur juga dilakukan dengan
mengukur intensitas dan wakru latihan.
4. Olahraga teratur dilakukan untuk mencapai hasil optimal, olahraga
perlu dilakukan minimal 3-5 kali seminggu (KemenKes, 2017)
E. Jenis-jenis Senam Aerobic
Menurut Yusnia (2020), jenis senam aerobic dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Low Impact
Senam aerobik low impact merupakan senam yang gerakannya
menggunakan seluruh otot, terutama otot-otot besar sehingga memacu
kerja jantung-paru dan gerakan berkesinambungan bagian tubuh.
2. High Impact
High impact adalah senam aerobic dengan aliran keras. latihan ini
sangat cocok bagi mereka yang telah memiliki seperangkat syarat-
syarat kualitas dan teknik senam aerobik yang memadai. Latihan high
atau lompatan- lompatan adalah jenis latihan yang bertujuan
meningkatkan power dan meningkatkan kardiovaskular bagi
pelakunya. Latihan ini adalah latihan yang dilakukan dengan
intensitas yang tinggi diiringi oleh musik yang berirama cepat
3. Mix Impact
Mix impact merupakan benturan sedang yaitu dalam rangkaian
gerakan kombinasi dan campuran dari senam aerobik low impact dan
senam aerobik high impact. Senam aerobik mix impact ini pada
gerakan-gerakannya dimana tumit mengangkat tetapi jari kaki tetap
berada dilantai, dan seolah-olah melompat tetapi sebenarnya tidak.
Ada beberapa gerakannya adalah twist, menekan, sentakan, dll.
F. Kelebihan dan kelemahan senam aerobic mix impact
Kelebihan Senam aerobik mix impact adalah olahraga yang murah dan
mudah dilakukan, tidak membutuhkan peralatan yang rumit danhampir
semua orang dapat melakukannya. Senam aerobik mix impact juga
mempunyai kekurangan antara lain adalah aerobik mix impact tidaklah
bebas sama sekali dari kemungkinan mengalami cidera. Hal ini terjadi
karena mereka melakukan gerakan tangan yang berlebihan untuk
memberikan kompensasi pada gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat
pula terjadi cedera pada bahu, selain itu juga berdampak pada kehilangan
cairan tubuh sehingga dapat dehidrasi. Oleh karena itu, dapat dipersiapkan
untuk membawa minum selama senam aerobic (Yusnia, 2020).
G. Langkah-langkah
Lakukan latihan senam aerobik secara teratur. Menurut Yusnia (2020)
adapun langkah-langkah senam aerobik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan
Pemanasan (warming up) adalah persiapan emosional, psikologis, dan
fisik untuk melakukan latihan. Tujuan latihan pemanasan adalah
menaikkan denyut jantung secara berangsur-angsur, mempersiapkan
otot-otot dan persendian, meningkatkan suhu inti tubuh, meningkatkan
sirkulasi cairan tubuh, dan mempersiapkan diri secara psikologis dan
emosional.
Gambar 1 & 2. Gerakan pemanasan ( Warming Up)
Jawaban
No. Materi
Benar Salah
Jawaban
No. Materi
Benar Salah
Baik : 8-14
Kurang : 1-7
Sebelum dilakukan penyuluhan dari hasil pre test keluarga Bp. A memiliki tingkat
pengetahuan kurang dengan nilai 2 setelah dilakukan penyuluhan keluarga Bp. A
memiliki tingkat pengetahuan baik dengan nilai post test 9
Lampiran media
Poster
LAPORAN PELAKSANAAN
PENYULUHAN POLA MAKAN TEPAT PADA KELUARGA BP. A DI
KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN OBESITAS
M. Evaluasi
1. Formatif
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Ny. N keluarga mengikuti
kegiatan penyuluhan dari awal hingga selesai dan memperhatikan
penyuluhan yang dilakukan.
2. Sumatif
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Ny. N mampu
1. Menyebutkan kategori berat badan berlebih dari Indeks Masa
Tubuh (IMT) dan dapat menghitung IMT
2. Menyebutkan dampak berat badan lebih
3. Menjelaskan cara mengatur pola makan yang tepat sesuai anjuran
4. Menyebutkan Pola makan yang dapat menyebabkan Obesitas
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Obesitas >27,0
Jawaban
No Materi
Benar Salah
Jawaban
No Materi
Benar Salah
Baik 6-10
Kurang 1-5
Sebelum dilakukan penyuluhan mengatur pola makan untuk mengurangi berat
badan lebih dari hasil pre test keluarga Bp. A memiliki tingkat pengetahuan
kurang dengan nilai 1 setelah dilakukan penyuluhan keluarga Bp. A memiliki
tingkat pengetahuan baik dengan nilai post test 6.
Lampiran media
Dokumentasi Foto
Kegiatan: Pengkajian
Kegiatan: Penyuluhan