Juknis Pengawasan Dan Pengendalian Hat 2023
Juknis Pengawasan Dan Pengendalian Hat 2023
Dwi Hariyawan S.
NIP. 19650116 199401 1 001
Gambar 4. Contoh Bagian Bidang Tanah yang Tidak Mengikuti Batas Alamiah ........... 15
Gambar 5. Contoh Ukuran Spasial Bidang Tidak Sesuai dengan Luas Bidang HAT ...... 16
Gambar 6. Contoh Pola Area Kawasan Industri yang Mirip Perumahan ........................ 16
Lampiran 2. Format Tabulasi Data Subjek dan Objek Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 8. Format Telaahan Staf Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 9. Format Lembar Kendali Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 13. Format Tabulasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
Lampiran 14. Format Pelaporan Hasil Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria;
C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis Pengawasan dan Pengendalian HAT/DPAT
ini, yang dimaksud dengan:
1. Pengawasan dan Pengendalian adalah proses dan cara untuk
mengawasi dan mengendalikan;
2. Pemantauan adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul
untuk dapat diambil suatu tindakan;
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada juknis ini adalah:
1. Objek pengawasan dan pengendalian meliputi Hak Atas Tanah/Dasar
Penguasaan Atas Tanah;
2. Pelaksana pengawasan dan pengendalian; yaitu unit kerja yang
membidangi pengendalian pertanahan baik di pusat (Kementerian
ATR/BPN) maupun di daerah (Kantor Wilayah dan Kantor Pertanahan),
baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun secara kontraktual;
3. Tahapan Kegiatan; meliputi penetapan objek, pemantauan indikatif,
pemantauan lapang, pengolahan data, analisis, klarifikasi, penilaian,
pertimbangan/rekomendasi, dan pelaporan.
C. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan baik di Kantor Pertanahan, di Kantor Wilayah
BPN dan di Kantor Kementerian ATR/BPN terdiri dari inventarisasi data
subjek dan objek, penetapan objek pengawasan dan pengendalian,
pengumpulan dokumen, pemantauan indikatif, pemantauan lapang,
pengolahan data, analisis, klarifikasi, penilaian, penyusunan
pertimbangan/rekomendasi, dan pelaporan. Adapun tahapan
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
3. Pengumpulan Dokumen
Dokumen HAT/DPAT yang dikumpulkan meliputi data tekstual dan
data spasial:
Data tekstual sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Dokumen permohonan HAT/DPAT;
b. Salinan SK Pemberian HAT/DPAT;
- Apabila SK tidak ada, maka kewajiban pemegang hak dapat dilihat
dari dokumen yang ada di warkah;
- Apabila warkahnya juga tidak ada, maka kewajiban pemegang
didasarkan pada ketentuan yang diatur dalam peraturan
perundangan yang berlaku, yaitu Pasal 27, 28, 42, 43, 57 dan 58
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 dan Pasal 82 dan 200
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2021;
4. Pemantauan Indikatif
Pemantauan indikatif dilakukan dengan interpretasi citra satelit.
Interpretasi citra satelit dilakukan untuk menghasilkan peta hasil
pemantauan indikatif pemantauan evaluasi HAT/DPAT. Interpretasi citra
satelit menggunakan citra resolusi tinggi dengan resolusi spasial paling
rendah sebesar 0,5 (nol koma lima) meter. Apabila citra tidak tersedia,
Inti
Plasma
6. Pengolahan Data
Pengolahan data sebagaimana dimaksud dilakukan terhadap:
a. Hasil pemantauan objek;
7. Analisis
Analisis dilakukan terhadap hasil:
a. pemantauan indikatif yang tidak ditindaklanjuti dengan pemantauan
lapang; dan
b. pemantauan indikatif yang ditindaklanjuti dengan pemantauan
lapang.
Analisis dilakukan terhadap data tekstual maupun spasial. Analisis secara
tekstual dilakukan dengan menyusun telaahan staf sedangkan analisis
spasial dilakukan dengan tumpang susun peta hasil pengolahan data. Hal-
hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan analisis
Bahan yang disiapkan meliputi:
1) Data hasil pengolahan pemantauan lapangan;
2) Dokumen pendukung dan/atau informasi lainnya;
3) Peraturan-peraturan yang terkait.
b. Penyusunan telaahan staf
Telaahan staf disusun berdasarkan hasil pemantauan yang
selanjutnya dianalisis kesesuaiannya dengan kewajiban maupun
larangan pemegang hak sesuai dengan peraturan perundangan yang
8. Klarifikasi
Klarifikasi dapat dilakukan terhadap pemegang hak dan/atau unit kerja
terkait untuk menggali informasi mengenai tidak dipenuhinya kewajiban
dan/atau tidak dipatuhinya ketentuan larangan oleh Pemegang
Hak/Pemegang Hak Pengelolaan/Pemegang DPAT.
Informasi yang diperoleh dari klarifikasi dapat berupa:
a. Alasan tidak dipenuhinya kewajiban dan tidak dipatuhinya larangan;
dan
b. Rencana tindak lanjut hasil pemantauan objek.
11. Pelaporan
Laporan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian hak atas tanah,
paling sedikit memuat:
a. Tahapan pelaksanaan;
b. Hasil pelaksanaan; dan
Hasil pelaksanaan meliputi:
- Pertimbangan/rekomendasi;
- Peta penguasaan, peta kesesuaian pemanfaatan tanah dengan
peruntukan pemberian haknya, peta kesesuaian pemanfaatan tanah
KOP
SURAT
KEPUTUSAN ..............(1)
DIREKTUR/KEPALA …… (5)
Ditetapkan di …………..
(14
Pada tanggal ……………
……………….
…………..…., (15)
…………………
NIP. …………………. (16)
Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang;
2. Dan seterusnya
Lampiran Surat Keputusan (SK) ...... (17)
Nomor ............................................. (18)
Tanggal............................................ (19)
1.
2.
...... (22)
Ditetapkan di …………..
Pada tanggal …………(23)
…
…………………......
NIP. ………………….(24)
Petunjuk Pengisian:
1. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
2. Diisi dengan no. urut SK di masing-masing unit kerja
3. Diisi dengan nama unit kerja
4. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
5. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
6. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
7. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
8. Diisi dengan Nama Unit Kerja
9. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
10. Diisi dengan nama unit kerja
11. Diisi dengan nama unit kerja
12. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
13. Diisi dengan Nomor DIPA
14. Tempat dan Tanggal penandatanagan surat keputusan
15. Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
16. Nama dan NIP Kepala Unit
Kerja Keterangan Lampiran SK:
17. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
18. Diisi dengan no. urut SK dan tanggal di masing-masing unit kerja
19. Diisi dengan tanggal keluar lampiran
20. Diisi dengan lokasi unit kerja
21. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
22. Diisi dengan
a. Kolom 1 diisi nomor urut
b. Kolom 2 diisi jenis Hak Atas Tanah/DPAT
c.Kolom 3 diisi nomor Hak Atas Tanah/DPAT
d.Kolom 4 diisi nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT
e.Kolom 5 diisi luas (ha) Hak Atas Tanah/DPAT
f.Kolom 6 diisi letak Hak Atas Tanah (Desa/Kelurahan, Kecamatan,
dan Kabupaten/Kota)
23. Diisi dengan Tempat dan Tanggal penandatanganan Surat Keputusan
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah
24. Diisi dengan Nama dan NIP pejabat yang menandatangani
KOP
SURAT
KEPUTUSAN ..............(1)
DIREKTUR/KEPALA …… (5)
Ditetapkan di …………..
(14
Pada tanggal ……………
……………….
…………..…., (15)
…………………
NIP. …………………. (16)
Provinsi/
No Jenis Hak
Kabupaten
1 2 3
1.
2.
...(22)
Ditetapkan di …………..
Pada tanggal …………...(23)
……………………
NIP. ………………….(24)
Petunjuk Pengisian:
1. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
2. Diisi dengan no. urut SK di masing-masing unit kerja
3. Diisi dengan nama unit kerja
4. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
5. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
6. Dipilih sesuai Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
7. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
8. Diisi dengan Nama Unit Kerja
9. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
10. Diisi dengan nama unit kerja
11. Diisi dengan nama unit kerja
12. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
13. Diisi dengan Nomor DIPA
14. Tempat dan Tanggal penandatanagan surat keputusan
15. Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
16. Nama dan NIP Kepala
Unit Kerja Keterangan
Lampiran SK:
17. Diisi dengan Jabatan Kepala Unit Kerja
18. Diisi dengan no. urut SK dan tanggal di masing-masing unit kerja
19. Diisi dengan tanggal keluar lampiran
20. Diisi dengan lokasi unit kerja
21. Diisi dengan Tahun Anggaran berjalan
22. Diisi dengan
a. Kolom 1 diisi nomor urut
b. Kolom 2 diisi jenis Hak Atas Tanah/DPAT
c.Kolom 3 diisi nomor Hak Atas Tanah/DPAT
d.Kolom 4 diisi nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT
e.Kolom 5 diisi luas (ha) Hak Atas Tanah/DPAT
f.Kolom 6 diisi letak Hak Atas Tanah (Desa/Kelurahan,
Kecamatan, dan Kabupaten/Kota)
23. Diisi dengan Tempat dan Tanggal penandatanganan Surat
Keputusan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan
Evaluasi Hak Atas Tanah
24. Diisi dengan Nama dan NIP pejabat yang menandatangani
Lampiran 2. Format Tabulasi Data Subjek dan Objek Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
TABEL HASIL INVENTARISASI DATA SUBJEK DAN OBJEK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN HAK ATAS TANAH
DIREKTORAT/KANTOR ...............(1)
TAHUN........ (2)
(3)
DATA SUBYEK LETAK SK PEMBERIAN HAK SERTIPIKAT/BUKU TANAH PERMASALAHAN
NO JENIS HAK PERTANAHAN
NAMA ALAMAT KABUPATEN/ KECAMATAN NOMOR SK PERUNTUKAN NOMOR HAK TANGGAL LUAS
PROVINSI ASAL HAK (ADA/TIDAK) KETERANGAN
PEMEGANG HAK PEMEGANG HAK KOTA KELURAHAN TGL SK SESUAI HAK TGL TERBIT BERAKHIR HAK (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JL. OPI Raya No. Ogan Jejawi Tanah 11/HGU/BPN 2023012130001
1. PT. ABC Sumatera Kebun Karet 20 Maret 2035 285,200
A11 HGU Komering Ilir Negara RI/2000 Tidak ada
Selatan
Pedu 20 Maret 2000 20 Maret 2000
Ditetapkan di ................(4)
Pada tanggal ……………
………………. (5)
…………..….,
…………………… (6)
NIP. ………………….
Petunjuk Pengisian Tabulasi Data Awal Objek Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah/DPAT:
1. Diisi dengan Unit Kerja.
2. Diisi dengan tahun
3. Tabel diisi dengan :
a. Kolom 1 diisi No. Urut,
b. Kolom 2 diisi Nama Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT,
c. Kolom 3 diisi Alamat Pemegang Hak Atas Tanah/DPAT,
d. Kolom 4 diisi Jenis Hak (HGU,HGB, HM, HP),
e. Kolom 5 diisi Letak Bidang Tanah (Provinsi),
f. Kolom 6 diisi Letak Bidang Tanah (Kabupaten/Kota),
g. Kolom 7 diisi Letak Bidang Tanah (Kecamatan dan Kelurahan),
h. Kolom 8 diisi Asal Hak Atas Tanah/DPAT,
i. Kolom 9 diisi Nomor SK dan Tanggal SK Hak Atas Tanah/DPAT,
j. Kolom 10 diisi Peruntukan Sesuai Hak Atas Tanah/DPAT,
k. Kolom 11 diisi Nomor dan Tanggal Terbit Hak Atas Tanah/DPAT,
l. Kolom 12 diisi Tanggal Berakhir Hak Atas Tanah/DPAT,
m. Kolom 13 diisi Luas Hak Atas Tanah/DPAT dalam satuan hektar (ha),
n. Kolom 14 diisi Permasalah Pertanahan,
o. Kolom 15 diisi Keterangan.
4. Diisi dengan Tempat dan Tanggal penandatanganan Tabulasi Data
Awal Objek Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah/DPAT.
5. Diisi dengan Nama Jabatan Kepala Unit Kerja.
6. Diisi dengan Nama dan NIP Kepala Unit Kerja.
Lampiran 3. Format Surat Pemberitahuan Berakhirnya Hak
KOP SURAT
.......,..................................
(1)
Nomor : (2)
Sifat : Penting
Lampiran : (3)
Perihal : Pemberitahuan Berakhirnya Hak
…………………......(13)
Nama .................
NIP.....................(14)
Petunjuk Pengisian: Surat Pemberitahuan Berakhirnya Hak
Dasar : ........................................................................................................
........................................................................................................
................................................................................................... (1)
a. Desa/Kelurahan : ................................................................................
................................................................................
b. Kecamatan : ……..........................................................................
c. Kabupaten/Kota : ……..........................................................................
d. Provinsi : ……..........................................................................
6. Peruntukan : ……......................................................................(8)
Hasil Pengamatan Lapang :
Badan Hukum,.................................
Luas:........................... (Ha/M2)
Masyarakat,......................................
Luas:............................ (Ha/M2)
Dasar Penguasaan:
Izin Lokasi/KKPR
AJB
Lainnya,..........................................
Topografi:
Datar - Landai Bergelombang
Bergelombang
Berbukit Curam/Terjal
f. Lainnya : ..................................................................
..................................................................
Alasan:
..................................................................
..................................................................
b. Menutup Jalan Air : Ya Tidak
Alasan:
..................................................................
..................................................................
c. Pelaksanaan CSR : Ya Tidak
Bentuk CSR:
..................................................................
..................................................................
Dokumen:
Ada Tidak
d. Fasilitasi Pembangunan
Ada Tidak
Kebun Masyarakat (jika
HGU) Luas:........................... (Ha/M2)
Bentuk:
Plasma Kemitraan
Dokumen:
Tekstual Spasial
Dokumen:
Kajian SK
Lainnya:..............................................
c. Penanggulangan :
Sarana prasarana
Kebakaran
Ada Tidak
................................................................
................................................................
Satgas pemadam kebakaran
Ada Tidak
c. Lainnya : ..................................................................
..................................................................
..................................................................
6. Permasalahan : Ada Tidak (14)
a. Jenis : Masalah
.................................................................
.................................................................
Sengketa:
.................................................................
.................................................................
Konflik:
.................................................................
.................................................................
Perkara
Nomor Perkara:.........................................
Tanggal Perkara:.......................................
b. Penyelesaian : Ada Tidak
Permasalahan Yang
Telah dilakukan Bentuk Penyelesaian:
..................................................................
.................................................................
7. Kesesuaian Dengan RTRW : Sesuai Tidak Sesuai (15)
Perda:
..................................................................
..................................................................
8. Lainnya : Pemegang Hak
a. Pengusahaan Atas Tanah
Pihak Lain:...........................................
Dokumen Perjanjian:
Ada Tidak
Bentuk Kegiatan:
.................................................................
.................................................................
Luas:........................... (Ha/M2)
(16)
b. Laporan Tahunan : Ada Tidak
Alasan:
.................................................................
Tidak
.................................................................
Tujuan Pelaporan:
Kantah Kanwil ATR/BPN
Instansi Lain: ......................................
Tidak
c. Lainnya Catatan : ..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
............................................................ (17)
1.
Nama................................................
NIP.................................................... Nama.....................................
Jabatan....................................
2.
Nama................................................
NIP......................................................
3.
Nama................................................
NIP....................................................
4.
Nama................................................
NIP....................................................
5.
Nama................................................
NIP....................................................
KOP SURAT
........................,.....................................20...
(1)
Nomor : (2)
Sifat :
Lampiran : (3)
Perihal : Surat Pemberitahuan
Kepada
Yth. (4)
(5)
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian Hak Atas Tanah (HAT)
di………… (6), dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa pada
tanggal …….. s/d…….. (7), kami akan melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap objek Hak …… (8) sebagai berikut:
…………………......(16)
Nama ..................(17)
NIP. (18)
Petunjuk Pengisian: Surat Pemberitahuan
1. Diisi dengan Tempat dan Tanggal Surat Pemberitahuan Dibuat
2. Diisi dengan Nomor Surat
3. Diisi dengan Jumlah Lampiran
4. Diisi dengan Pemegang Hak Atas Tanah atau Pemerintah
Desa/Kelurahan Setempat
5. Diisi dengan Alamat Pemegang Hak Atas Tanah atau
Pemerintah Desa/Kelurahan Setempat
6. Diisi dengan Unit Kerja
7. Diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian
8. Diisi dengan Jenis Hak
9. Diisi dengan Nama Pemegang Hak
10. Diisi dengan Nomor SK.Pemberian Hak Atas Tanah/DPAT
11. Diisi dengan Jenis dan Nomor Sertipikat Hak Atas Tanah/DPAT
12. Diisi dengan Luas Tanah
13. Diisi dengan Tanggal Berakhir Hak
14. Diisi dengan Letak Tanah
15. Diisi dengan Contact Person
16. Diisi dengan Nama Jabatan Kepala Unit Kerja
17. Diisi dengan Nama Pejabat yang Menandatangani Surat
Pemberitahuan
18. Diisi dengan NIP Pejabat yang Menandatangani Surat Pemberitahuan
Lampiran 7. Standar Data
STANDAR DATA
A. Skala Peta
Peta hasil pengawasan dan pengendalian menghasilkan peta
tematik yang menyajikan fakta-fakta pada saat dilakukan
pemantauan yaitu data penguasaan tanah, penggunaan tanah
seperti gedung, bangunan, perkebunan, sawah, tambang, dan
kesesuaian dengan penataan ruang. Untuk kebutuhan
pemantauan, input data diperoleh dari pengukuran dan pemetaan
kadastral (bidang hak atas tanah yang memiliki ketelitian peta
skala besar yaitu 1 : 1.000 – 1 : 2.500), maka pantauan
menghasilkan ketelitian data yang lebih rendah yaitu skala 1 :
5.000 – 1 : 10.000.
Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga analisis akan
mengolah data dalam ketelitian yang sama. Tahap perencanaan
dilakukan untuk menentukan objek pemantauan menggunakan
peta dasar (basemap) citra satelit yang sama dengan peta kerja ke
lapangan. Tahap pelaksanaan memerlukan alat pendukung
identifikasi objek yaitu GPS Handheld yang diketahui sudah sesuai
dengan ketelitian data dimaksud. Penggunaan data dan informasi
yang tepat yang dihasilkan dari tahap pelaksanaan hingga tahap
analisis menjadi sangat penting sebagai dasar dikeluarkannya
suatu kebijakan/rekomendasi.
B. Sistem Koordinat
Sistem koordinat pengelolaan data hasil pengawasan dan
pengendalian adalah geografis (lintang dan bujur) dengan datum
WGS 1984 dan proyeksi peta adalah Universal Transverse Mercator
(UTM).
C. Penyimpanan File
Penyimpanan file bertujuan untuk menyamakan seluruh
penyimpanan yang nantinya memudahkan dalam proses
inventarisasi dan dalam proses penyimpaan. Setiap file dibuat
dengan satuan per provinsi kemudian struktur direktori untuk
penyimpanan file dimulai dari nama kabupaten. Nama kabupaten
mempunyai sub direktori nama pemegang hak. Nama pemegang
hak dibagi menjadi beberapa sub direktori yaitu FOTO berupa foto
dokumentasi di lapangan, SCAN berisi data dokumen berupa
scanan seperti buku tanah dan lainnya, MXD berupa gabungan
data spasial dalam satuan layout peta, SHP berisi data shapefile,
dan ALBUM PETA yaitu peta hasil export shapefile.
Provinsi X
Kabupaten X
PT X HGU 00
ALBUM PETA
FOTO
MXD
Peta Penguasaan Tanah
Peta Penggunaan Tanah
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Tanah dengan Rencana Tata Ruang
Peta Penguasaan Plasma
Peta Penggunaan Plasma
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Plasma dengan Rencana Tata Ruang
SCAN
SHP
sebagai berikut:
Tabel entitas layer penggunaan tanah kebun inti dan penggunaan tanah
plasma dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TELAAHAN STAF
TENTANG
HASIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
HAK………(1) NOMOR .................... (2)
ATAS NAMA ................ (3)
YANG TERLETAK DI DESA …………………(4), KECAMATAN ............... (5),
KABUPATEN/KOTA ………….(6), PROVINSI (7)
II DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 67; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4724);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
4. Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
308; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5613);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3696);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 45; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4385);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8705);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan
Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 28; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6630);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 30; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6632);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021 tentang
Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang Kawasan Hutan,
Izin dan/atau Hak Atas Tanah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6655);
12. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
13. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 84);
14. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pelepasan Atau Pembatalan Hak Guna Usaha Atau Hak Pakai
Pada Lahan yang Terbakar;
15. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2019 tentang Izin
Lokasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1085);
16. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
17. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pertimbangan Teknis Pertanahan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 331);
18. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1202);
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Pelimpahan Kewenangan Penetapan Hak Atas Tanah dan
Kegiatan Pendaftaran Tanah.
1. Subyek Hak :
a. Nama Pemegang Hak Atas Tanah ...........................(10)
b. Alamat ...................................................................(11)
2. Objek Hak :
a. Nomor, Tanggal SK : ……………(12)
b. Nomor, Tanggal Sertipikat : ……………(13)
c. Letak Tanah : ……………(14)
d. Luas Tanah : ……………(15)
e. Tanggal berakhir Hak : ……………(16)
f. Nomor, Tanggal Gambar Situasi/Surat : ……………(17)
Ukur
g. Peruntukan tanah berdasarkan SK Hak : ……………(18)
IV DATA PENDUKUNG (TERLAMPIR)
1. …………(19)
2. ………….
3. dan seterusnya
V HASIL PEMANTAUAN
Hasil Pemantauan Terhadap Pemegang HGU Nomor 00 atas nama
PT. X adalah sebagai berikut :
1. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor YY tanggal ZZ tentang
Pemberian Hak Guna Usaha Atas Nama PT. X, perolehan
tanah HGU dimaksud berasal dari tanah negara bebas atau
pemberian ganti kerugian kepada masyarakat;
2. Pemegang hak membuka tanahnya dengan cara mekanisasi
menggunakan alat berat;
Pemegang hak pernah membuka tanahnya dengan cara
mekanisasi menggunakan alat berat, namun tidak berlanjut
dengan kondisi tanah kembali menjadi semak;
Pemegang hak belum membuka tanahnya karena masih
berupa semak secara keseluruhan;
3. Bahwa, PT. X menguasai sebagian tanah HGU nomor 00
seluas ± … Ha dan sebagian dikuasai masyarakat seluas ± …
Ha. PT. X juga menguasai tanah diluar objek yang dipantau
seluas … Ha yang masih dalam pengurusan perizinan.
4. Bahwa HGU nomor 00 telah dimanfaatkan seluruhnya untuk
perkebunan kelapa sawit seluas ± … Ha dan fasilitas
pendukungnya berupa … seluas ± … Ha dan … seluas ± …
Ha;
Bahwa HGU Nomor 00 telah dimanfaatkan sebagian untuk
perkebunan kelapa sawit seluas ± … Ha dan fasilitas
pendukungnya berupa … seluas ± … Ha. Terdapat
penggunaan lain berupa kebun karet seluas ± … Ha, dan
kebun campur oleh masyarakat seluas ± … Ha;
Bahwa HGU Nomor 00 belum dimanfaatkan untuk
perkebunan kelapa sawit dengan kondisi penggunaan dan
pemanfaatan tanah berupa semak seluas ± … Ha, dan kebun
campur oleh masyarakat seluas ± … Ha. Pada areal yang
berupa semak, sebagian direncanakan digunakan sebagai
High Carbon Stock (HCS) seluas ± … Ha dan High
Conservation Value (HCV) seluas ± … Ha;
5. Bahwa pemegang hak belum mengusahakan sendiri atas
seluruh tanah Hak Guna Usahanya;
6. Bahwa pemegang hak telah memasang tanda batas berupa
pilar-pilar sebanyak 100 buah. Pemantauan atas
pemelirahaan tanda batas tersebut yang dilakukan secara
acak diketahui terdapat tanda batas yang hilang dan rusak.
Pada HGU nomor 00 terdapat batas alamiah berupa jalan dan
sungai. Bentuk pengamanan objek HGU 00 terhadap batas
pihak lain berupa pembangunan parit dan jalan yang
mengelilingi batas HGU tersebut;
7. Bahwa HGU Nomor 00 secara keseluruhan terletak pada
topografi datar dengan kemiringan 0-8%;
8. Bahwa pemegang hak tidak menutup akses jalan maupun air
kepada masyarakat sekitar. Adapun jalan yang dibuka secara
terbatas, menurut keterangan pemegang hak beralasan
untuk menjaga keamanan. Selain itu keberadaan
perkebunan ini pemegang hak menggunakan tenaga
masyarakat setempat sebagai karyawan tidak tetap atau
tenaga administrasi pada perkebunan tersebut;
9. Bahwa pemegang hak menjaga kesuburan tanahnya dengan
pemupukan secara berkala baik organik maupun anorganik
dan menanam tanaman kacang-kacangan. Pupuk organik
yang digunakan dengan memanfaatkan limbah sawit;
10. Bahwa di dalam areal HGU terdapat areal konservasi berupa
HCV sempadan sungai, hutan konservasi, dan lainnya;
11. Berdasarkan dokumen rekapitulasi data bantuan CSR PT. X,
pemegang hak telah melaksanakan kegiatan Coorporate
Social Responsibility (CSR) antara lain berupa bantuan
kegiatan keagamaan paskah, ramadan dan MTQ, bantuan
kegiatan perayaan adat, bantuan BBM solar untuk
penerangan kegiatan ibadah dan kegiatan sosial;
12. Bahwa pemegang HGU Nomor 00 belum melaksanakan
pembangunan kebun masyarakat sekitar (plasma) paling
sedikit 20% dari total luas HGU (jika telah melaksanakan
langsung sebut berapa luasnya, tanpa menyebut paling
sedikit 20%);
13. Bahwa pemegang hak telah menyediakan sarana dan
prasarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
berupa apar, damkar, menara pantau dan telah dibentuk
satgas penanggulangan kebakaran lahan;
14. Pada HGU Nomor 00 terdapat permasalahan pertanahan berupa
sengketa, konflik, dan perkara (kalau ada) penguasaan tanah;
15. Bahwa pada bidang HGU Nomor 00 telah sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten …
Nomor YY Tahun ZZ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten …
yaitu berada pada kawasan perkebunan seluas ± … Ha;
16. Bahwa pemegang HGU Nomor 00 belum menyampaikan laporan setiap
tahun mengenai penggunaan dan pemanfatan tanah kepada Kepala
Kantor Wilayah BPN Provinsi … dengan tembusan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten … dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
17. dan seterusnya (20)
………………….,…………………………….. (25)
ttd ttd
Nama Nama
NIP. NIP.
Petunjuk Pengisian Telaahan Staf:
1. Diisi jenis hak atas tanah
2. Diisi nomor hak atas tanah
3. Diisi nama pemegang hak atas tanah
4. Diisi nama desa/kelurahan letak lokasi objek pemantauan
5. Diisi nama kecamatan letak lokasi objek pemantauan
6. Diisi nama kota/kabupaten letak lokasi objek pemantauan
7. Diisi nama provinsi letak lokasi objek pemantauan
8. Diisi nama unit kerja
9. Diisi nama jabatan unit kerja
10. Diisi nama pemegang hak atas tanah
11. Diisi alamat pemegang hak atas tanah
12. Diisi nomor dan tanggal surat keputusan hak
13. Diisi nomor hak atas tanah/Kabupaten dan tanggal sertipikat hak
14. Diisi letak hak atas tanah
15. Diisi luas hak atas tanah
16. Diisi sesuai tanggal berakhirnya hak
17. Diisi nomor dan tanggal surat ukur/gambar situasi/peta bidang tanah
18. Diisi sesuai peruntukan sebagaimana tecantum dalam surat
keputusan
19. Diisi data pendukung kegiatan pengawasan dan pengendalian hak
atas tanah
20. Hal-hal yang diamati dalam pelaksanaan pemantauan lapang antara
lain: penguasaan tanah, tanda batas, pemanfaatan dan penggunaan
tanah, pelaksanaan fungsi sosial tanah, pemeliharaan lingkungan
hidup, permasalahan tanah, kesesuaian RTRW, dan lainnya
21. Diisi analisa terkait kewajiban pemenuhan hak sebagaimana dalam
peraturan perundangan yang berlaku dan surat keputusan
pemberian hak atas tanah
22. Diisi nama unit kerja
23. Diisi nama unit kerja
24. Diisi email resmi unit kerja
25. Diisi tempat dan tanggal pembuatan telaah staf
Lampiran 9. Format Lembar Kendali Hasil Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah
LEMBAR KENDALI
HASIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
HAK………(1) NOMOR .................... (2)
ATAS NAMA ................ (3)
YANG TERLETAK DI DESA …………………(4), KECAMATAN ............... (5),
KOTA ………….(6), PROVINSI .......... (7)
Hasil (8)
Hal yang Tidak
No Di Luar Ket (9)
dipantau Seluruhnya Sebagian Sama
Hak
Sekali
1. Penguasaan tanah
3. Kesesuaian
pemanfaatan
tanah dengan
peruntukan RTRW
4. Kesesuaian data
hasil pemantauan
dengan data di
KKP dan sertipikat
/surat ukur
Hasil (8)
Sudah
Hal yang Telah
No namun Belum Ket (9)
dipantau mencapai
belum dibangun
20%
20%
5. Pelaksanaan
pembangunan
plasma
Hasil (8)
Hal yang Belum
No Ket (9)
dipantau Seluruhnya Sebagian sama
sekali
6. Pemeliharaan
tanda batas dan
pengamanan
tanah
A. Ukuran Peta
Peta Kesesuaian Pemanfaatan Plasma Ruang dengan Rencana Tata
Ruang Hasil Pengendalian HAT dibuat dalam format kertas A3 dengan
ukuran sebagai berikut:
1. Bidang gambar 30 cm x 42 cm;
2. Jarak bidang gambar ke garis tepi peta adalah 1cm;
3. Jarak bidang gambar dengan kolom keterangan adalah 1cm;
4. Lebar kolom keterangan adalah 8 cm;
5. Jarak kolom keterangan ke garis tepi peta adalah 1 cm.
Dalam hal tidak tersedia kertas A3, maka peta dapat dibuat pada format
kertas A4.
❖ Letak Tanah
b. Provinsi (5)
Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi letak tanah yang
dipantau dan dievaluasi.
c. Kabupaten/Kota (6)
Kabupaten/Kota diisi dengan menuliskan nama Kabupaten/Kota
letak objek tanahnya. Apabila terdapat Kabupaten dan Kota
memiliki nama yang sama, maka penulisan wilayah administrasi
kabupaten hanya dituliskan nama kabupatennya saja. Sedangkan
penulisan wilayah administrasi kota, diawali dengan kata “Kota”
sebelum nama kota tersebut. Misalnya:
- Penulisan Kabupaten Semarang
Kab/Kota : Semarang
- Penulisan Kota Semarang
Kab/Kota : Kota Semarang
d. Kecamatan (7)
Kecamatan diisi sesuai dengan nama kecamatan letak objek
tanahnya
e. Desa/Kelurahan (8)
Desa/Kelurahan diisi dengan menuliskan salah satu saja yaitu
“Desa” atau “Kelurahan” dan di belakangnya dituliskan nama
Desa/Kelurahan letak tanah yang dilakukan monitoring.
❖ Petunjuk Lembar Peta (9)
Pada Indeks Peta digambarkan lembar peta yang menunjukkan posisi
relatif objek tanah pada lembar peta dengan memberikan garis tebal
pada lembar yang memuat objek tanah tersebut. Posisi relatif tanah
tersebut digambarkan pada peta Kabupaten/Kota, dan ditambahkan
label nama Kabupaten/Kota letak objek tanah tersebut dan juga label
nama Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung.
❖ Legenda (10)
Legenda berisi informasi mengenai keterangan
pewaranaan/pengarsiran pada peta. Pada Peta Penguasaan Tanah
Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah keterangan yang
perlu dimuat adalah:
a. Batas Kabupaten/Kota (disertai label nama Kabupaten/Kota yang
berbatasan langsung)
b. Batas Kecamatan (disertai label nama Kecamatan yang berbatasan
langsung)
c. Batas Desa/Kelurahan (disertai label nama Desa/Kelurahan yang
berbatasan langsung)
d. Jalan Arteri/Kolektor
e. Sungai Besar/Permanen
f. Penggambaran simbol batas bidang HAT yang dilakukan
pengawasan dan pengendalian menggunakan Style “Boundary
National” dari ESRI pada ArcMap dengan outline color berwarna
“Solar Yellow”
STANDAR PENILAIAN
1. Penguasaan Tanah
Pemantauan penguasaan tanah dilakukan untuk mengidentifikasi
penguasaan dalam bidang hak atas tanah. Adapun klasifikasi
penilaian terhadap penguasaan tanah dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
a. Dikuasai seluruhnya oleh pemegang hak, yaitu seluruh bidang
telah dikuasai oleh pemegang hak dan tidak terdapat penguasaan
oleh pihak lain, bobot yang diberikan yaitu 15;
b. Dikuasai sebagian ≥ 80% apabila bidang hak atas tanah telah
dikuasai pemegang hak sebesar 80% hingga kurang dari 100% dari
luas hak atas tanah yang diberikan, bobot yang diberikan 10;
c. Dikuasai sebagian < 80% apabila bidang hak atas tanah telah
dikuasai pemegang hak kurang dari 80% dari luas hak atas tanah
yang diberikan, bobot yang diberikan 5;
d. Penguasaan melebihi batas bidang hak atas tanah, namun
sedang diproses untuk didaftarkan, apabila terdapat indikasi
penguasaan tanah melebihi batas bidang hak oleh pemegang hak
namun sudah ada upaya untuk memproses tanahnya untuk
didaftarkan, bobot yang diberikan yaitu 5;
e. Tidak seluruhnya, apabila bidang hak atas tanah seluruhnya tidak
dikuasai pemegang hak, bobot yang diberikan yaitu 0;
f. Penguasaan melebihi batas bidang hak atas tanah, apabila
terdapat indikasi penguasaan tanah melebihi batas bidang hak oleh
pemegang hak, bobot yang diberikan yaitu 0;
11. Penilaian kesesuaian hak atas tanah dengan Rencana Tata Ruang
Penilaian kesesuaian hak atas tanah dengan Rencana Tata Ruang
bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian peruntukan hak atas
tanah dengan Rencana Tata Ruang yang berlaku. Rencana Tata
Ruang yang digunakan adalah Rencana Tata Ruang dalam skala
yang paling besar yang telah terbit pada wilayah hak atas tanah
yang dipantau. Adapun klasifikasi penilaian terhadap kesesuaian
hak atas tanah dengan Rencana Tata Ruang dibagi menjadi 4
(empat) kriteria yaitu:
a. Sesuai seluruhnya, apabila bidang objek pemantauan secara
keseluruhan sudah sesuai dengan RTRW Kabupaten, bobot yang
diberikan 5;
b. Sesuai sebagian ≥ 80%, apabila kesesuaian hak atas tanah dengan
RTRW Kabupaten seluas 80% hingga kurang dari 100% luas hak
atas tanah yang diberikan, bobot yang diberikan 4;
c. Sesuai sebagian < 80%, apabila kesesuaian hak atas tanah dengan
RTRW Kabupaten seluas kurang dari 80% luas hak atas tanah yang
diberikan, bobot yang diberikan 2;
d. Tidak sesuai seluruhnya, apabila seluruh bidang yang dikuasai
tidak sesuai dengan peruntukan RTRW Kabupaten, bobot yang
diberikan 0.
KOP SURAT
.......,..................................
(1)
Nomor : (2)
Sifat : Penting
Lampiran : (3)
Perihal : Rekomendasi
…………………......(10)
Nama .................(11)
NIP. (12)
Tembusan:
……………… (13)
Petunjuk Pengisian: Surat Rekomendasi
1. Diisi dengan tempat dan tanggal surat pemberitahuan dibuat
2. Diisi dengan nomor surat
3. Diisi dengan jumlah lampiran
4. Diisi dengan nama dan alamat pemegang hak atas tanah
5. Diisi dengan Jenis Hak, Nomor Hak, Luas Hak dan disesuaikan
dengan bidang hak yang dilakukan pengawasan dan
pengendalian (HAT)
6. Diisi dengan Lokasi Bidang hak atas tanah yang terdiri dari Desa,
Kecamatan dan Kabupaten
7. Diisi dengan daftar kewajiban yang belum dilakukan/pelanggaran yang
dilakukan oleh pemegang hak sesuai dengan yang tercantum pada
Petunjuk Teknis Pengendalian HAT
8. Diisi dengan daftar rekomendasi sesuai dengan kewajiban yang belum
dilakukan/pelanggaran yang dilakukan oleh pemegang hak sesuai dengan
yang tercantum pada Petunjuk Teknis Pengendalian HAT
9. Diisi dengan nomor poin daftar pelanggaran
10. Diisi dengan jabatan pejabat yang menandatangani
11. Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani
12. Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
13. Diisi dengan nama unit kerja yang ditujukan
Lampiran 13. Format Tabulasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas/Dasar Penguasaan Atas Tanah
TABULASI HASIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN HAK ATAS/DASAR PENGUASAAN ATAS TANAH
I. PENDAHULUAN
Berisi tentang dasar pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan
Pengendalian Hak Atas Tanah.
II. DASAR HUKUM
Berisi tentang peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan ini.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Berisi tentang maksud dilakukannya kegiatan ini serta tujuan kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah.
IV. RUANG LINGKUP
Berisi tentang batasan-batasan yang ada pada kegiatan ini, termasuk
kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan.
V. OBJEK
Berisi tentang deskripsi objek yang akan dilakukan pada kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian Hak Atas Tanah. Deskripsi meliputi:
1. Nama Pemegang Hak
2. Nomor Hak
3. Letak, luas ojyek
4. Informasi penting lainnya yang dianggap penting.
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Berisi tentang penyiapan bahan (data tekstual dan spasial), petugas
yang akan melaksanakan kegiatan ini, dan penetapan objek/lokasi
pelaksanaan kegiatan.
2. PEMANTAUAN INDIKATIF
Berisi tentang pemantauan indikatif yang dilakukan dengan
intepretasi citra satelit.
3. PEMANTAUAN DEFINITIF
Berisi tentang survei lapang. Survei lapang dilakukan untuk
memastikan keakuratan intepretasi citra satelit
4. PENGOLAHAN DATA
Berisi hal-hal apa saja yang dilakukan untuk mengolah data hasil
pemantauan.
5. ANALISIS
Berisi analisis data tekstual dan spasial
6. KLARIFIKASI
Berisi permintaan keterangan kepada pemegang hak dan unit kerja
dan/atau instansi tekait
7. PENYUSUNAN PERTIMBANGAN/REKOMENDASI
Berisi pertimbangan/rekomendasi yang akan disampaikan kepada
pemegang dan/atau unit kerja terkait
8. TARGET WAKTU DAN ANGGARAN
Berisi waktu pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
Hak Atas Tanah mulai dari Persiapan sampai dengan Pelaporan,
serta serapan anggaran kegiatan ini.
VII. HASIL YANG DICAPAI
Berisi hasil pemantauan lapang dalam bentuk tekstual dan spasial
berupa peta penguasaan tanah, peta kesesuaian pamanfaatan tanah,
peta kesesuaian pemanfaatan tanah dengan Rencana Tata Ruang dan
peta penguasaan plasma, peta kesesuaian pamanfaatan plasma, peta
kesesuaian pemanfaatan plasma dengan Rencana Tata Ruang.
VIII. PENUTUP
Berisi kesimpulan berdasarkan hasil evaluasi dan saran tindak lanjut
atas objek dimaksud.
IX. LAMPIRAN
Berisi tabel dan peta.
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN HAT/DPAT 34