Anda di halaman 1dari 3

Penderita diabetes melitus dan diabetes insipidus memiliki risiko tinggi mengalami dehidrasi.

Benarkah
pernyataan tersebut? Jelaskan alasan Anda!

Jawaban: Diabetes melitus atau sering disebut kencing manis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya produksi hormon insulin. Hormon insulin berfungsi mengatur kadar glukosa dalam darah.
Pada penderita diabetes melitus, glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa
darah menjadi tinggi. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, ginjal memerlukan air dalam jumlah besar
untuk mengencerkan glukosa. Akibatnya, penderita diabetes melitus sering buang air kecil dalam
volume yang besar atau disebut poliuria. Oleh sebab itu, tubuh penderita diabetes melitus dapat
kehilangan cairan dengan cepat sehingga penderita berisiko mengalami dehidrasi. Sementara itu,
diabetes insipidus adalah penyakit akibat kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik
(ADH) yang menyebabkan hilangnya kemampuan dinding tubulus dalam mereabsorpsi cairan.
Akibatnya, penderita mengeluarkan urine yang sangat banyak (poliuria). Oleh sebab itu, tubuh penderita
diabetes insipidus dapat kehilangan air dengan cepat sehingga penderita rentan mengalami dehidrasi.
Dengan demikian, pernyataan pada soal benar.

Jawaban:

Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah saluran kelenjar keringat. Apabila saluran kelenjar keringat
tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak terbuang secara sempurna dapat mengakibatkan biang
keringat. Gangguan tersebut ditandai dengan adanya bintil-bintil kecil berwarna merah yang menonjol
pada bagian kulit. Biang keringat dapat menimbulkan rasa gatal dan perih pada kulit.

3. Seorang laboran di suatu rumah sakit melakukan pengujian terhadap urine pasien X menggunakan
larutan Benedict. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa urine berubah warna menjadi merah
bata dan terbentuk endapan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dokter mendiagnosis pasien X
mengalami gangguan albuminuria. Menurut Anda, benarkah hasil diagnosis dokter tersebut? Jelaskan
jawaban Anda!

Jawaban:

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa urine berubah warna menjadi merah bata dan terbentuk
endapan setelah diuji menggunakan larutan Benedict. Kondisi ini menunjukkan bahwa urine pasien
mengandung glukosa. Urine yang mengandung glukosa menandakan bahwa pasien menderita penyakit
diabetes melitus. Diabetes melitus disebabkan oleh kurangnya produksi hormon insulin. Hormon insulin
berfungsi mengatur kadar glukosa dalam darah. Pada penderita diabetes melitus, glukosa tidak dapat
diubah menjadi glikogen. Seperti diketahui pada proses pembentukan urine, tubulus kontortus
proksimal berperan mereabsorpsi glukosa. Jika kadar glukosa terlalu tinggi, proses reabsorpsi di tubulus
kontortus proksimal menjadi tidak maksimal sehingga glukosa ikut dikeluarkan bersama urine. Adapun
albuminuria adalah terdapatnya albumin maupun protein lain di dalam urine. Gangguan ini terjadi
akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal (glomerulus). Dengan demikian, pernyataan pada soal salah.

4. Jawaban

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat mengakibatkan kerusakan pada hati. Mengapa
demikian? Jelaskan! :

Alkohol termasuk zat yang bersifat racun bagi tubuh sehingga perlu didetoksifikasi. Organ yang berperan
dalam proses detoksifikasi adalah hati. Sering mengonsumsi minuman beralkohol dapat memperberat
kerja hati dalam membersihkan zat-zat racun dalam tubuh. Dengan demikian, apabila kondisi tersebut
berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada hati sehingga berisiko
menimbulkan penyakit sirosis hati.

5. Batu ginjal dapat dicegah dengan membatasi mengonsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam,
kacang almond, dan kacang mete. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan alasan Anda!

Jawaban:

Batu ginjal adalah massa padat seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih. Batu ini juga
dapat terbentuk di dalam ginjal. Proses pembentukan batu ginjal disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat
dicegah dengan membatasi mengonsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam, kacang almond, dan
kacang mete. Hal ini karena oksalat yang berlebihan dalam tubuh tidak dapat diserap, tetapi akan
dikeluarkan melalui urine. Apabila dalam urine terdapat kalsium, oksalat akan berikatan dengan kalsium
membentuk garam kalsium oksalat. Garam kalsium oksalat merupakan zat kurang larut dalam air
sehingga dapat membentuk endapan di saluran kemih. Akibatnya, dapat terbentuk batu ginjal. Dengan
demikian, pernyataan pada soal benar.
NOTS

Anda mungkin juga menyukai