ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GASTROENTERITIS
DI RUANG MELATI RSUD UNGARAN
DISUSUN OLEH:
ROSIANA KURNIA SHABELLA
P. 17420113028
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2015
A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
Gastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal atau tiddak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume
keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih
dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darahb (Hidayat, 2006 : 12).
Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari
4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer,
dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah 2005 :
224)
2. ETIOLOGI
Faktor penyebab diare menurut Ngastiyah (2005) yaitu :
1. Faktor infeksi
Infeksi enteral adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama gastroenteritis pada anak. Meliputi
Infeksi bakteri
: vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella,
Adeno-virus
Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuria, Oxyuris),
protozoa ( Entamoeba Histolytica, Trichomonas hominis),
3. MANIFESTASI KLINIS
- Feses lunak, cair
- Peningkatan frekuensi defekasi
- Kram perut
- Frekuensi bising usus meningkat
- Kemerahan pada anus
- Anoreksia
- Mulut kering Penderita cemas dan gelisah diawali dengan suhu tubuh
meningkat.
karena
infeksi
seperti
bakteri,berawal
dari
yang merangsang
sekresi cairan-cairan
usus
dibagian kripta vili dan menghambat absorbsi cairan. Sebagai akibat dari
keadaan ini volume cairan didalam lumen usus meningkat
mengakibatkan dinding
yang
atauzat
mukosa usus
yang
berlebihanakan
tampak kering. Bila keadaan ini terus berlanjut dan klientidak mau makan
maka akan menimbulkan gangguan nutrisi sehingga klien lemas.
Dehidrasi dan reaksi inflamasi pada mukosausus menyebabkan
peningkatan suhu tubuh klien.Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit
yangberlebihan membuat cairan ektraseluler dan intraseluler menurun.
Dimana selain itu air tubuh juga kehilangan Na, K dan ion karbohidrat.
Bila keadaan ini berlanjut terus maka volume darahjuga berkurang. Tubuh
mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu dan akhirnya
dapat menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung
menjadi cepat,nadikecil dan cepat, tekanan darah menurun, klien sangat
lemah kesadaran menurun. Selain itu, akibat akibat lain dari kehilangan
cairan ektrasel yang berlebihan, tubuh akan mengalami asidosis metabolik
dimana klien akan tampak pucat dengan pernafasan yang cepat dan
dalam(pernafasan kussmaul).
Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor
psikologis(stress, marah,takut) dapat merangsang kelenjar adrenalin
dibawah pengendalian sistem pernafasan simpatis untuk merangsang
pengeluaran hormon yang kerjanya mengatur metabolisme tubuh.
Sehingga bila terjadi stress maka metabolisme akan terjadi peningkatan,
dalam bentuk peningkatan mortalitas usus.
5. KOMPLIKASI
Bila diare berlangsung teru,maka dapat timbul:
a. Dehidrasi, diakibatkan karenatubuh kehalangan terlalu banyak cairan
dengan tanda mukosa bibir kering, turtgor kulit jelek, urine pekat, mata
cekung.
b. Syok hipovolemik, merupakan akibat lanjutan bila kekurangan volume
cairan yang terlampau berlebihan menyebabkan kehilangan cairan dan
sistem vaskuler, darah jadi lebih kental dan tidak lancar yang dapat
nenimbulkan renjatan yangditandai denyut nadi cepat, tekanan darah
menurun, pasien gelisah, muka pucat, ekstrenitas dingin.
c. Hipokalemia (hipotoni otot, lemah, bradikardia, disritmia jantung).
Kehilangan cairan berlebihan menyebabkan tubuh juga kehilangan
elektrolit seperti kalium yangberperan penting dalam kerjaotot sekeleta
dan jantung. Penurunan kadar kalium dalam tubuh (darah) akan
mengakibatkan penurunan kerja jantung dan
oleh adanya
gangguan
menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang ditandai berat badan turun,
konjungtiva anemis, badan lemas.
Asidosi metabolik. Karena tubuh kehilangan bikarbonas, perbandingan
bikarbonas dan asam karbonas berkurang, yang mengakibatkan pH darah
menurun (menjadikan lebih asan/asidosis). Sedangkanpada proses
metabolisme dengan menggunakan CO2sehingga dalam tubuh terjadi
penumpukan asam laktat maka terjadi asidosis metabolis.(Mansoer, Arief,
1999 dan Noer, Saifulloh, 1999)
6. PATHWAY
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan pada diare adalah
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
umumnya
didapatkan
keluhan
pada
pasien
seperti
dalam
anggota
keluarga
yang
menderita
penyakit
menular,menahun/menurun.
f. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
Pola eliminasi
Pada umumnya pasien dengan diare yang ringan, eliminasi
Pasien dengan diare menjadi kurang tidur akibat gejalagejala penyakit yang ditimbulkan seperti mendadak diare,mual
muntah, nyeri perut sehingga pasien terjaga dari tidurnya.
: pada pasien
melihat pada
pertanyaan).
c. Dehidrasi berat : tingkat kesadaran klien obtudansi (ketika
diguncangkan dengan perlahan pasien membuka matanya dan
pernafasan klien
gastroenteritis dengan
bernafas dalam.
h. Jantung: biasanya tidak terdapat keluhan.
i. Abdomen : inspeksi (secara berurutan, inspeksi abdumen
dengan evaluasi sulit : warna, jaringan perut, terdapat lesi
ataukemerahan), palpasi (timpani diperpusi diatas lambung,
pekak diperkusi diatas hati, limpa dan ginjal). Palpasi terdapat
adanya area nyeri tekan, masa dan organ pada abdomen.
j. Genitalia,anusdanrektum : biasanya terjadi lesi atau kemerahan
pada anus.
k. Ektermitas : biasamya terjadi kelemahanotot ektermitas.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubuingan dengan mual dan muntah.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi
BAB yang berlebihan.
3. Perencanaan Keperawatan
No
1
DIAGNOSA
Kekurangan volume
TUJUAN
Kekurangan cairan
dan elektrolit
teratasi
tubuh berhubungan
Kriteria hasil
yang berlebihan.
Tanda-tanda
vital.
-
Observasi tanda-tanda
dehidrasi
dehidrasi tidak
ada
INTERVENSI
Observasi tanda-tanda
mukosa mulut
keluarga untuk
dan bibir
lembab
Balance cairan
seimbang
Gangguan kebutuhan
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan tubuh
kebutuhan nutrisi
berhubuingan dengan
teratasi dengan
kriteria hasil :
penyebab gangguan
pemenuhan nutrisi.
Intake nutrisi
klien meningkat
Lakukan pemerikasaan
Diet habis 1
fisik abdomen
porsi yang
(palpasi,perkusi,dan
disediakan
auskultasi)
Mual,muntah
tidak ada.
Gangguan integritas
Gangguan
kulit berhubungan
integritas kulit
dengan
teratasi dengan
iritasi,frekwensi BAB
krriteria hasil :
yang berlebihan.
alcohol.
basah.
-
Integritas kulit
kembali normal
Bersihkan bokong
Tanda-tanda
pada kulit.
infeksi tidak
ada
4. Evaluasi Keperawatan
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Integritas kulit kembali normal
9. REFRENSI