Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PELAKSANAAN Form A

KEGIATAN PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

1. Penyuluh Pertanian

a. Nama : Annisa, SP

b. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat 1/III-b

c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama

d. Unit Kerja : BPTP-Balitbangtan Sumatera Selatan

2. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Tahun


2022
3. Nama Kegiatan : Melaksanakan penyuluhan melalui media elektronik
(Website) dengan judul: :” Kerbau Pampangan
Plasma Nutfah Khas Sumatera Selatan”
4. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : Maret 2022

b. Tempat/Lokasi : BPTP-Balitbangtan Sumatera Selatan

c. Hasil Kegiatan : Materi yang telah diupload di Website BPTP

Sumatera Selatan (terlampir)

Palembang, Maret 2022

Mengetahui, Penyuluh Pertanian


BPTP Sumatera Selatan
Sub Koordinator KSPP

Susilawati, SP,MP
Annisa, SP
NIP. 1970081020012 2001
NIP.197811182011012005
Kerbau pampangan (Dok Pribadi)

KERBAU PAMPANGAN PLASMA NUTFAH KHAS SUMATERA SELATAN

Kerbau pampangan merupakan salah satu fauna plasma nutfah yang ada di
Sumatra Selatan, termasuk kerbau rawa(swamp buffalo) dan telah diakui pemerintah
sebagai sumber daya genetic ternak local Indonesia. Dikenal dengan nama latin
Bubalus bubalis, hewan ini gemar berenang, berrmain lumpur serta menyelam di areal
rawa gambut yang terhampar luas di Sumatera Selatan. Pemandangan tersebut bisa
dengan mudah kita jumpai di beberapa kabupaten seperti Kabupaten OKI seperti
dikecamatan pedamaran, pangkalan lampam dan pampangan. Untuk Kabupaten Ogan
Ilir bisa kita jumpai di Kecamatan Tanjung Senai serta kabupaten Banyuasin di
Kecamatan Rambutan. Ketiga Kabupaten tersebut adalah lumbung gambut Sumsel
dengan luas total mencapai 1,2 juta ha.
Secara visual kerbau pampangan memiliki kekerabatan dengan kerbau rawa dari
Punjab India, yang dikenal sebagai kerbau rawa unggul dengan khas garis hevrons
berwarna putih terang dibawah leher yan membentuk setengah lingkaran seperti bulan
sabit. Keputusan Menteri Pertanian nomor 694/Kpts/PD.40/2/2013 tentang penetapan
rumpun kerbau pampangan disebutkan plasma nutfah rumpun kerbau lokal Indonesia,
meskipun kerbau pampangan merupakan hasil persilangan antara induk kerbau asli
india dengan kerbau lokal pada awal abad 19. Agar legalitas kerbau pampangan
sebagai rumpun asli Indonesia semakin kuat , akhirnya Badan Standarisasi Indonesia
pada April 2016 menerbitkan SNI nomor 8292 tahun 2016 tentang bibit unggul kerbau
pampangan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang mengacu pada konsensus di
Bogor pada tanggal 27 November 2015 serta jajak pendapat yang diselenggarakan
pada tahun 2016.
Fakta yang menarik bahwa kerbau rawa pampangan terpelihara pada suatu
ekosistem pasang surut tahunan yang sangat berpengaruh pada perilaku makan
( feeding behavior) yang sangat unik. Kerbau pampangan mampu berenang dan
menyelam hingga ke dasar rawa mencari dan memakan tumbuhan hijau.
Saat ini populasi kerbau pampangan berkisar 2100 ekor yang berada
dikecamatan Pangkalan Lampam dan Pampangan dan untuk populasi keseluruhan di
Sumatera Selatan diperkirakan sekitar 5000 ekor. Penurunan populasi kerbau
pampangan disebabkan beberapa factor seperti pemotongan yang terus meningkat
sementara populasi belum bertambah, kurangnya perhatian peternak terhadap
kerbaunya serta semakin berkurangnya lahan tempat penggembalaan.
Kerbau pampangan selain diambil dagingnya untuk dikonsumsi, juga penghasil
susu puan yang merupakan fementasi susu dan gula serta masih digemari masyarakat
Palembang hingga saat ini.

Daftar Bacaan

 https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/2813/menyelamatkan-kerbau-
pampangan-dari-kepunahan
https://www.mongabay.co.id/2019/04/06/kerbau-pampangan-sumber-daya-genetik-menjanjikan-
di-rawa-gambut/
http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/post/kerbau-pampangan-kerbau-lokal-yang-
terancam-punah
https://repository.unsri.ac.id/22497/1/
Karakteristik_Morfologis_dan_Reproduksi_Kerbau_Pampangan.pdf

Annisa, SP
Penyuluh Bptp sumsel

Anda mungkin juga menyukai