Laporan Putra Sabuin
Laporan Putra Sabuin
OLEH
NIS : 22.1.001.5.19.017
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN
( SMK-PP ) NEGERI KUPANG
2021
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Nis : 22.1.001.5.19.017
Pembimbing Internal
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kepala Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dan juga telah menyelesaikan laporan dengan judul “ Pemeliharaan
Ternak Sapi Bali di Desa Toobaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang
Nusa Tenggara Timur”.
Penulisan laporan ini selain bertujuan untuk memahai lebih dalam tentang
pemeliharaan ternak sapi bali juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan, bimbingan,
serta do’a yang telah diberikan selama pelaksanaan kegiatan ini kepada :
1. Bapak Ir. Stepanus Bulu, MP, selaku Kepala Sekolah dan penanggung jawab
pelaksana praktek kerja lapangan ( PKL)
2. Ibu Yuseffa Amelia,SP Selaku Ketua Panitia PKL tahun 2021
3. Ibu Yusmina K. Maramis, S.Pt Selaku Pembimbing II, dan Pak Ridvel S.
Sembong, S.Pt selaku pembimbing I
4. Kedua orang tua yang membiayai dan memberikan dorongan baik moral dan
material, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan
(PKL)
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.4.Manfaat.................................................................................................... ........................2
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Sapi Bali jantan dan Sapi Bali betina dilahirkan dengan warna bulu merah
bata dengan garis hitam di sepanjang punggung yang disebut garis belut.
Warna sapi jantan berubah menjadi gelap pada umur 12-18 bulan sampai
mendekati hitam pada saat dewasa, kecuali sapi jantan yang dikastrasi akan
tetap berwarna coklat.sedangkan warna sapi betina relatiftetap.
2. Sapi Bali tidak berpunuk.
3. Sapi Bali pada umumnya terdapat warna putih pada bagian pantatnya, bagian
bawah (perut), keempat kaki bawah (white stocking) sampai di atas kuku,
bagian dalam telinga, dan pada pinggiran bibir atas. (Hardjosubroto dan
Astuti,1993).
1
3. Keunggulan lainnya adalah Sapi Bali mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru, sehingga sering disebut ternakperintis.
4. Memiliki daya adaptasi sangat tinggi terhadap lingkungan yang kurang baik
seperti dapat memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah , mempunyai
fertilitas yang sangat baik, dan persentase karkas yang tinggi yaitu52-57,7%
1.3 Tujuan
A. Mengetahui kriteria kandang ternak sapi bali yang baik.
B. Mengetahui ciri ciri ternak sapi bali yang baik untuk di pelihara
C. Mengetahui cara memilih jenis pakan ternak sapi bali yang berkualitas
D. Mengetahui cara melakukan penanganan kesehatan ternak sapi bali
1.4 Manfaat
A. Mampu memilih dan membuat kandang ternak sapi bali yang baik.
B. Mampu memilih jenis dan ciri ciri ternak sapi bali yang baik untuk di pelihara
C. Mampu memilih jenis pakan ternak sapi bali yang berkualitas
D. Mampu melakukan penanganan kesehatan ternak sapi bali
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
a. Pengertian kendang
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggalnya ternak yang bertujuan untuk
melindungi dari berbagai gangguan (Mohammad 2008. Disamping melindungi dari
gangguan, yang datang dari luar dan tentu saja merugikan seperti : hujan, angin, terik
matahari, binatang buas dan lain-lain, kandang juga dibutuhkan untuk memudahkan
peternak dalam melakukan pengelolaan ternaknya.
Kandang yang baik harus memberikan kenyamanan pada ternaknya. Dengan
kenyamanan, akan membuat ternak dapat mencapai produksi yang optimal. Kandang sapi
perah rakyat di perdesaan umumnya menggunakan bangunan yang sudah ada. Misalnya
bekas dapur atau bangunan lain yang sudah tidak lagi digunakan. Hal ini tentu saja dengan
kondisi seadanya sehingga baik lokasi, arah maupun kebersihan kandang tidak memenuhi
persyaratan.Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari
jumlah sapi yang dimiliki.
Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran. Sedangkan kandang yang bertipe ganda, penempatannya dilakukan pada dua
jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran
tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
b. Fungsi kandang
Fungsi kandang menurut Chamdi AN. 2010 menyatakan bahwa fungsi kandang antara
lain
1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan
angin).
2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan,
minum, pengelolaaan kotoran/limbah dan perkawinan.
3
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.
c. Perlengkapan kandang
Kandang yang baik harus memenuhi persyaratan(Ainur Rasyid dan Hartati, 2007) sebagai
berikut :
1. Terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh minimal 10 m
2. Mendapat cahaya sinar matahari pagi
3. Memberi kenyamanan bagi sapi dan yang memelihara serta memenuhi persyaratan
kesehatan ternak
4. Lantai sebaiknya semen/tanah yang dipadatkan, lantai harus dibuat lebih tinggi dari pada
tanah sekitarnya dan mudah dibersihkan
5. Ventiasi udara dalam kandang harus baik; 6) memberi kemudahan bagi ternak dan
pemeliharanya dalam melaksanakan pekerjaannya; 7) tidak menyalahi tata ruang yang
sudah ditetapkan oleh Daerah dan jauh dari pemukiman; 8) sistem drainase harus baik
dan dilengkapi tempat makan dan minum sapi serta bak desinfektan.
Perlengkapan kandang ternak sapi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1). Tempat makan menggunakan ember plastik agar tidak tercecer atau tumpah ke tanah.
2). Gudang makanan bertujuan untuk menyimpan makanan yang belum siap diberikan
Pada ternak namun kenyataannya hijauan yang disiapkan langsung diberikan pada
ternak tanpa tersisa.
4
Kenyataannya pakan ternak yang sering diberikan adalah
1. Pakan hijauan berupa rumput kinggrass, lamtoro dan kapuk.
2. Pakan konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti tongkol jagung,
bungkil kelapa, dan garam dan setelah itu diberikan air minum.
5
2.4. Macam macam penyakit pada ternak sapi bali serta cara penanganannya
Heryanto K 2016 menuliskan bahwa jenis-jenis penyakit ternak sapi bali yaitu :
1. Pengakit Jembrana / keringat darah
Pengakit keringat darah (penyakit jembrana) ini di sebabkan oleh virus jembrana
( retrovirus ) dan bersifat ganas pada sapi bali. Penularan penyakit jembrana dari sapi ke
sapi lainnya di perkirakan oleh serangga penghisap darah seprti lalat ( lalat tapis ) caplak
dannyamuk. Berikut gejala atau ciri ciri ditimbulkan jika ternak sapi terserangpenyakit
jembrana
Ternak sapi mengalami demam tinggi, suhu badan ternak sapi tinggi antara 38c
hingga42c.
Ternak sapi mengalami pembengkakan hebat pada kelenjer limfa.
Terjadi luka luka ( erosi ) pada selaput lendir mulut ternak sapi.
Diare yang sering bercampur darah.
Ternak yang terjangkit sering kali mengalami pendarahan kulit ( keringat berdarah
Mengalami penurunan nafsu makan sehingga kenaikan berat badan sapi terlambat.
Jika tidak cepat di tanyani sapi akan mengalami kematian
6
2. Penyakit Bali ( BALI ZIETE )
Penyakit bali ziete yaitu kondisi gangguan kesehatan ternak sapi akibat keracunan zat
yang terdapat pada tanaman tempeleken / saliara ( lantana camara ) atau
kerasi. Gejala penyakitbali ziete antara lain sebagai berikut :
Ternak sapi mengalami penurunan nafsu makan.
Suhu tubuh ternak sapi tinggi.
Gatal gatal dan ternak sapi tidak tenang.
Kulit sapi di bagian tubuh yang menonjol dan ujung telinga mengering dan
mengelupas
7
Penyakit ternak sapi bali yang sering ditemukan ditempat praktek adalah penyakit
jembrana atau yang biasa dikenal dengan penyakit keringat darah,
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari PKL ini adalah
1. Pemilihan Kandang yang baik memberikan kenyamanan pada ternak sapi bali. Dengan
kenyamanan, akan membuat ternak dapat mencapai produksi yang optimal.
2. Manajemen pemeliharaan ternak sapi bali yang baik harus memperhatikan beberapa
faktor penting, yakni :
a. Perkandangan
b. Pemilihan bibit yang baik
c. Pemberian pakan yang baik dan benar
d. Penanganan penyakit yang baik
3.2 SARAN
Untuk meningkatkan pendapatan dari pemeliharaan ternak Sapi Bali, maka setiap petani
perlu mengembangkan usaha ternak dengan menambah jumlah ternak, khususnya induk
sapi.
Pemerintah perlu mengakomodir ketersediaan segala hal terkait dengan pencegahan
penyakit ternak sapi bali
9
DAFTAR PUSTAKAN
Arikunto, Syharsini. 1993. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Paraktik Yogyakarta : Rineka
Cipta
Asrori, Mohammad 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima Brata, Nugroho
Trisnu. 2007 Antropologi untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : Erlangga ( Esis )
Brown, Gillian and George Yule. 1983. Discourse Analysis. New York : Cambridgee University
press.
10