Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI

DI DESA TOOBAUN KECAMATAN AMARASI BARAT


KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )

OLEH

NAMA : Putra Melando Sabuin

NIS : 22.1.001.5.19.017

KOMPETENSI KEAHLIAN : Kesehatan Hewan

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN
( SMK-PP ) NEGERI KUPANG
2021

i
LEMBARAN PENGESAHAN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI


DI DESA TOOBAUN KECAMATAN AMARASI BARAT
KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )

Nama : Putra Melando Sabuin

Nis : 22.1.001.5.19.017

Program studi : Kesehatan Hewan

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pembimbing Internal

Pembimbing I Pembimbing II

Ridvel S. Sembong, S.Pt Yusmina K. Maramis, S. Pt


NIP. 19780408 200910 1 003 NIP. 19771202 200812 2 002

Mengetahui

Kepala Sekolah

Ir. Stepanus Bulu, MP


NIP. 19631231 199803 1 056

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dan juga telah menyelesaikan laporan dengan judul “ Pemeliharaan
Ternak Sapi Bali di Desa Toobaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang
Nusa Tenggara Timur”.

Penulisan laporan ini selain bertujuan untuk memahai lebih dalam tentang
pemeliharaan ternak sapi bali juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan, bimbingan,
serta do’a yang telah diberikan selama pelaksanaan kegiatan ini kepada :

1. Bapak Ir. Stepanus Bulu, MP, selaku Kepala Sekolah dan penanggung jawab
pelaksana praktek kerja lapangan ( PKL)
2. Ibu Yuseffa Amelia,SP Selaku Ketua Panitia PKL tahun 2021
3. Ibu Yusmina K. Maramis, S.Pt Selaku Pembimbing II, dan Pak Ridvel S.
Sembong, S.Pt selaku pembimbing I
4. Kedua orang tua yang membiayai dan memberikan dorongan baik moral dan
material, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan
(PKL)

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif guna penyempurnaan laporan ini kedepannya. Penulis
juga berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca.

Kupang, Agustus 2021


Penulis,

Putra Melando Sabuin

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ........................i

KATA PENGANTAR................................................................................... ........................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................i

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................ ........................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3. Tujuan..................................................................................................... ........................2

1.4.Manfaat.................................................................................................... ........................2

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................. ........................3

2.1. Pengertian............................................................................................... ........................3

2.2. Peralatan perlengkapan kandang sapi .................................................... ........................4

2.3. Cara pemberian pakan ....................................................................................................5

2.4. Penyakit ternak sapi serta penanganannya .....................................................................5

BAB III. PENUTUP...................................................................................... ........................8

3.1. Kesimpulan ........................................................................................... ........................8

3.2. Saran ...................................................................................................... ........................8

DAFTAR PUSTAKAN................................................................................. ........................9

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sapi Bali merupakan sapi lokal dengan penampilan produksi yang cukup
tinggi. Penyebaran telah meluas di seluruh Indonesia, meskipun masih tetap
berkonsenterasi di Pulau Bali. Sampai saat ini kemurnian genetis sapi bali masih
terjaga karena ada undang-undang yang mengatur pembatasan masuknya sapi
jenis lain kepulau Bali.
Asal usul Sapi Bali ini adalah Banteng ( Bos sondaicus) yang telah mengalami
penjinakan atau domestikasi selama bertahun-tahun . Proses domestikasi yang
cukup lama diduga sebagai penyebab sapi bali lebih kecil dibandingkan dengan
banteng. Sapi Bali mempunyai ciri-ciri fisik yang seragam, dan hanya mengalami
perubahan kecil dibandingkan dengan leluhur liarnya (Banteng). Ciri-ciri Sapi
Bali Pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Sapi Bali jantan dan Sapi Bali betina dilahirkan dengan warna bulu merah
bata dengan garis hitam di sepanjang punggung yang disebut garis belut.
Warna sapi jantan berubah menjadi gelap pada umur 12-18 bulan sampai
mendekati hitam pada saat dewasa, kecuali sapi jantan yang dikastrasi akan
tetap berwarna coklat.sedangkan warna sapi betina relatiftetap.
2. Sapi Bali tidak berpunuk.
3. Sapi Bali pada umumnya terdapat warna putih pada bagian pantatnya, bagian
bawah (perut), keempat kaki bawah (white stocking) sampai di atas kuku,
bagian dalam telinga, dan pada pinggiran bibir atas. (Hardjosubroto dan
Astuti,1993).

Sapi Bali memiliki beberapa keunggulan antara lain:


1. Kemampuan reproduksi Sapi Bali merupakan yang terbaik diantara sapi- sapi
lokal, hal ini disebabkan Sapi Bali bisa beranak setiaptahun.
2. Pertambahanberatbadanhariannyamencapai0,7kg/haridengan
manajemen pemeliharaan yang baik.

1
3. Keunggulan lainnya adalah Sapi Bali mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru, sehingga sering disebut ternakperintis.
4. Memiliki daya adaptasi sangat tinggi terhadap lingkungan yang kurang baik
seperti dapat memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah , mempunyai
fertilitas yang sangat baik, dan persentase karkas yang tinggi yaitu52-57,7%

Para ahli banyak mengemukakan mengenai kemampuan produksi Sapi Bali.


Kemampuan produksi Sapi Bali dapat dilihat dari beberapa indikator sifat- sifat
produksi seperti bobot lahir, bobot sapih, bobot dewasa, laju pertambahan bobot
badan, sifat-sifat karkas (persentase karkas dan kualitas karkas) maupun sifat
reproduksi seperti dewasa kelamin, umur pubertas, jarak beranak (calving
interval) dan persentase beranak. beberapasifat produksi dan reproduksi
merupakan sifat penting/ekonomis yang dapat dipergunakan sebagai indikator
seleksi.

1.2 Rumusan masalah


A. Bagaimana kriteria kandang ternak sapi bali yang baik ?
B. Bagaimana ciri ciri ternak sapi bali yang baik untuk di pelihara
C. Bagaimana cara memilih jenis pakan ternak sapi bali yang berkualitas
D. Bagaimana cara melakukan penanganan kesehatan ternak sapi bali

1.3 Tujuan
A. Mengetahui kriteria kandang ternak sapi bali yang baik.
B. Mengetahui ciri ciri ternak sapi bali yang baik untuk di pelihara
C. Mengetahui cara memilih jenis pakan ternak sapi bali yang berkualitas
D. Mengetahui cara melakukan penanganan kesehatan ternak sapi bali

1.4 Manfaat
A. Mampu memilih dan membuat kandang ternak sapi bali yang baik.
B. Mampu memilih jenis dan ciri ciri ternak sapi bali yang baik untuk di pelihara
C. Mampu memilih jenis pakan ternak sapi bali yang berkualitas
D. Mampu melakukan penanganan kesehatan ternak sapi bali

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
a. Pengertian kendang
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggalnya ternak yang bertujuan untuk
melindungi dari berbagai gangguan (Mohammad 2008. Disamping melindungi dari
gangguan, yang datang dari luar dan tentu saja merugikan seperti : hujan, angin, terik
matahari, binatang buas dan lain-lain, kandang juga dibutuhkan untuk memudahkan
peternak dalam melakukan pengelolaan ternaknya.
Kandang yang baik harus memberikan kenyamanan pada ternaknya. Dengan
kenyamanan, akan membuat ternak dapat mencapai produksi yang optimal. Kandang sapi
perah rakyat di perdesaan umumnya menggunakan bangunan yang sudah ada. Misalnya
bekas dapur atau bangunan lain yang sudah tidak lagi digunakan. Hal ini tentu saja dengan
kondisi seadanya sehingga baik lokasi, arah maupun kebersihan kandang tidak memenuhi
persyaratan.Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari
jumlah sapi yang dimiliki.
Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran. Sedangkan kandang yang bertipe ganda, penempatannya dilakukan pada dua
jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran
tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

b. Fungsi kandang
Fungsi kandang menurut Chamdi AN. 2010 menyatakan bahwa fungsi kandang antara
lain
1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan
angin).
2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan,
minum, pengelolaaan kotoran/limbah dan perkawinan.

3
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

c. Perlengkapan kandang
Kandang yang baik harus memenuhi persyaratan(Ainur Rasyid dan Hartati, 2007) sebagai
berikut :
1. Terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh minimal 10 m
2. Mendapat cahaya sinar matahari pagi
3. Memberi kenyamanan bagi sapi dan yang memelihara serta memenuhi persyaratan
kesehatan ternak
4. Lantai sebaiknya semen/tanah yang dipadatkan, lantai harus dibuat lebih tinggi dari pada
tanah sekitarnya dan mudah dibersihkan
5. Ventiasi udara dalam kandang harus baik; 6) memberi kemudahan bagi ternak dan
pemeliharanya dalam melaksanakan pekerjaannya; 7) tidak menyalahi tata ruang yang
sudah ditetapkan oleh Daerah dan jauh dari pemukiman; 8) sistem drainase harus baik
dan dilengkapi tempat makan dan minum sapi serta bak desinfektan.

Perlengkapan kandang ternak sapi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1). Tempat makan menggunakan ember plastik agar tidak tercecer atau tumpah ke tanah.
2). Gudang makanan bertujuan untuk menyimpan makanan yang belum siap diberikan
Pada ternak namun kenyataannya hijauan yang disiapkan langsung diberikan pada
ternak tanpa tersisa.

d. Manajemen Pakan sapi bali


Pakan mempunyai peranan yang penting, diperlukan ternak untuk mempertahankan
hidupnya dan menghasilkan suatu produk serta tenaga, bagi ternak pakan juga berfungsi
untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Pakan yang diberikan pada seekor
ternak harus sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa pakan yang diberikan
pada ternak tersebut harus mengandung semua nutrien yang diperlukan oleh tubuh dengan
kualitas yang baik (Sugeng, 2005).

4
Kenyataannya pakan ternak yang sering diberikan adalah
1. Pakan hijauan berupa rumput kinggrass, lamtoro dan kapuk.
2. Pakan konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti tongkol jagung,
bungkil kelapa, dan garam dan setelah itu diberikan air minum.

2.2 Perlengkapan peralatan kandang sapi bali menurut Nani, 2009 :


1. Ember plastik berfungsi untuk memberikan pakan konsentrat agar tidak tumpah dan
sekaligus sebagai tempat minum bagi ternak sapi bali
2. Parang / sabit berfungsi sebagai alat pemotong hijauan di kebun.
3. Tali berfungsi sebagai alat pengikat hijauan yang telah kumpulkan.
4. Sarung parang / sarung sabit berfungsi untuk membungkus parang /sabit agar di
jauhkan dari kecelakaan/bahaya yang tidak diinginkan.

Kelengkapan kandang yang ada di tempat praktek yakni :


1. Emper plastik
2. Parang
3. Sarung tangan
4. Tali

2.3 Cara pemberian pakan


Pemberian pakan pada ternak sapi bali menurut Dicky P, 2011 menyatakan bahwa
Pada dasarnya, sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan
konsentrat.
Kenyataan yang ditemukan di lokasi praktek, ternak diberikan kinggrass dan lamtoro
pada pagi hari dan selanjutnya pada siang hari ternak diberikan pakan berupa jerami
fermentasi, tongkol jagung, bungkil kelapa yang telah di mol dan di campur garam lalu di
gabungkan menjadi satu setelah itu dilanjutkan dengan pemberian air minum. Pada waktu
sore hari ternak kembali diberikan pakan yang sama.

5
2.4. Macam macam penyakit pada ternak sapi bali serta cara penanganannya
Heryanto K 2016 menuliskan bahwa jenis-jenis penyakit ternak sapi bali yaitu :
1. Pengakit Jembrana / keringat darah
Pengakit keringat darah (penyakit jembrana) ini di sebabkan oleh virus jembrana
( retrovirus ) dan bersifat ganas pada sapi bali. Penularan penyakit jembrana dari sapi ke
sapi lainnya di perkirakan oleh serangga penghisap darah seprti lalat ( lalat tapis ) caplak
dannyamuk. Berikut gejala atau ciri ciri ditimbulkan jika ternak sapi terserangpenyakit
jembrana

 Ternak sapi mengalami demam tinggi, suhu badan ternak sapi tinggi antara 38c
hingga42c.
 Ternak sapi mengalami pembengkakan hebat pada kelenjer limfa.
 Terjadi luka luka ( erosi ) pada selaput lendir mulut ternak sapi.
 Diare yang sering bercampur darah.
 Ternak yang terjangkit sering kali mengalami pendarahan kulit ( keringat berdarah
Mengalami penurunan nafsu makan sehingga kenaikan berat badan sapi terlambat.
 Jika tidak cepat di tanyani sapi akan mengalami kematian

Cara penanggulangan penyakit pada ternak sapi bali .


 Karantina
 Isolasi atau mengandangkan sapi yang terjangkit secara tersendiri.
 Sanitasi atau pembersihan kandang.
 Penyemprotan anti serangga.
 Memelihara sapi dengan baik dan benar.
 Vaksinasi.
 Penyemprotan desinfektan.
 Pembersihan obat

6
2. Penyakit Bali ( BALI ZIETE )
Penyakit bali ziete yaitu kondisi gangguan kesehatan ternak sapi akibat keracunan zat
yang terdapat pada tanaman tempeleken / saliara ( lantana camara ) atau
kerasi. Gejala penyakitbali ziete antara lain sebagai berikut :
 Ternak sapi mengalami penurunan nafsu makan.
 Suhu tubuh ternak sapi tinggi.
 Gatal gatal dan ternak sapi tidak tenang.
 Kulit sapi di bagian tubuh yang menonjol dan ujung telinga mengering dan
mengelupas

Pencegahan dan penanganan penyakit sapi bali ziete :


 Usahakan ternak tidak memakan tanaman lantana camara.
 Ternak yang mengalami keracunan di tempatkan pada tempat yang teduh dan
terhindar dari panas matahari.
 Ternak di beri air minum ( air kelapa lebih baik ) dan pakan yang cukup.
 Luka yang timbul di obati agar tidak terjadi infeksi.

2. Penyakit cacingan pada ternak sapi bali


Cacingan merupakan penyakit yang sering dialami oleh ternak sapi. Meskipun
tergolong penyakit yang mudah di tangani namun penanganan dilakukan secara segera
untuk menghindari kerugian akibat penyakit ini. Cacing yang menyerang ternak sapi
sanyat banyakjenisnya tetapi yang paling sering menyerang adalah oleh kondisi pakan
yang tidak bersih rumput hijauwan yang mengandung larva cacingan.
Pengobatan dan pencegahan cacingan pada ternak sapi :

 Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kendang.


 Memberikan pakan yang bersih.
 Segera membuang sisa sisa pakan yang ada di kandang
 Memberi obat cacingan secara rutin ( setiap dua bulan sekali)
 Konsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan obat untuk
memperolehjenis dan dosis obat yang tepat.

7
Penyakit ternak sapi bali yang sering ditemukan ditempat praktek adalah penyakit
jembrana atau yang biasa dikenal dengan penyakit keringat darah,

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari PKL ini adalah
1. Pemilihan Kandang yang baik memberikan kenyamanan pada ternak sapi bali. Dengan
kenyamanan, akan membuat ternak dapat mencapai produksi yang optimal.
2. Manajemen pemeliharaan ternak sapi bali yang baik harus memperhatikan beberapa
faktor penting, yakni :
a. Perkandangan
b. Pemilihan bibit yang baik
c. Pemberian pakan yang baik dan benar
d. Penanganan penyakit yang baik

3.2 SARAN
 Untuk meningkatkan pendapatan dari pemeliharaan ternak Sapi Bali, maka setiap petani
perlu mengembangkan usaha ternak dengan menambah jumlah ternak, khususnya induk
sapi.
 Pemerintah perlu mengakomodir ketersediaan segala hal terkait dengan pencegahan
penyakit ternak sapi bali

9
DAFTAR PUSTAKAN

Arikunto, Syharsini. 1993. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Paraktik Yogyakarta : Rineka
Cipta

Asrori, Mohammad 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima Brata, Nugroho
Trisnu. 2007 Antropologi untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : Erlangga ( Esis )

Brown, Gillian and George Yule. 1983. Discourse Analysis. New York : Cambridgee University
press.

Depag RI.2006. AL Qur’an dan terjemahan. Jakarta: CV Naladana

Depdikbud, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai