di
Jakarta
1. Rujukan:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
b. Surat Pengurus Wilayah Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia Provinsi
Jawa Barat Nomor: 01/PW.HIPPII/JABAR/SP/K/VII/2023 tanggal 3 Juli 2023 tentang Surat
Penawaran IHT PPI.
c. Surat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Nomor: B/9717/VII/KES./2023/Biddokkes tanggal 11 Juli
2023 tentang undangan kegiatan In House Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar.
2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini disampaikan kepada Jenderal,
laporan pelaksanaan giat Katpuan In House Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP /
Klinik Biddokkes dan jajaran Polda Metro Jaya yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli Tahun
2023, sebagaimana laporan terlampir.
Paraf :
Jakarta,Juli 2023
POLRI DAERAH METRO JAYA
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
I. PENDAHULUAN
A. Umum
Program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sangat penting untuk diterapkan di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, karena sebagai tempat pelayanan
kesehatan disamping sebagai tolak ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas,
pengunjung dan keluarga dari risiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke
suatu rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan. (Depkes 2015).
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (Community
acquired infection) atau berasal dari lingkungan rumah sakit (Hospital acquired infection) yang
sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Dengan berkembangnya system pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang perawatan pasien, yang tidak hanya di dilakukan di rumah
sakit saja, melainkan juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, bahkan perawatan di rumah
(home care) dan tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk
tujuan perawatan atau penyembuhan pasien, bila dilakukan tidak sesuai prosedur berisiko untuk
menularkan penyakit infeksi (Depkes 2008).
Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi, maka sekarang istilah
infeksi nosokomial (Hospital acquired infection) diganti dengan istilah baru yaitu “Healthcare-
associated infections” (HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi
juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Juga tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi
juga infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan perawatan
pasien. Khusus untuk infeksi yang terjadi atau didapat di rumah sakit, selanjutnya disebut sebagai
infeksi rumah sakit (Hospital infection). (Depkes 2013).
1. Maksud
2. Tujuan
II. PELAKSANAAN
Hari : Selasa
Tanggal : 18 Juli 2023
Pukul : 08.00 wib s/d selesai
Tempat : ruang kerja masing-masing
B. Sasaran Kegiatan
III. PENUTUP
Kesimpulan:
1. Pelaksanaan giat Katpuan In House Training Pencegahan dan pengendalian infeksi Medis
berjalan lancar aman dan kondusif sesuai rencana;
2. Tingginya kesadaran dan adanya wawasan lebih mengenai Katpuan Pencegahan dan
Pengendalian infeksi menjadi prioritas utama pada sasaran katpuan yang dicapai yang
diselenggarakan.
Saran:
1. Semoga Katpuan bermanfaat bagi FKTP dalam Upaya meningkatkan pelayanan Kesehatan
untuk PNPP menuju Pelayanan Kesehatan Paripurna;
2. Perlunya latihan praktik lapangan agar peserta lebih memahami dan bisa mengaplikasikan
dalam pelayanan di FKTP.
Demikian laporan Katpuan In House Training Pencegahan dan pengendalian infeksi bagi perwakilan
FKTP yang merupakan pertanggung jawaban sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan
selanjutnya.
Paraf :
Jakarta, Juli 2023
1.Konseptor / Kaur Yankes: ……… KABIDDOKKES POLDA METRO JAYA
2.Kasubbid Kespol : ………
3.Kaurmin :………
4.Kasubag Renmin :……….