Anda di halaman 1dari 35

JAKARTA

16 Maret 2022

RAPAT
KOORDINASI AWAL
Feasibility Study For
Multi Hazard Early Warning System IDRIP
JAKARTA
16 Maret 2022
TOPIK PEMBAHASAN
1. Maksud dan Tujuan Rakor
2. Kerangka Pikir
3. Konsep MHEWS
4. Regulasi Dan Kebijakan
5. Arsitektur MHEWS
6. Analisis Gap
7. Skenario
Pengembangan/Pembangunan
MHEWS
8. Poin-poin Diskusi
RAPAT KOORDINASI 1
LATAR BELAKANG MAKSUD
• Visi “Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana untuk
• Melaksanakan Diskusi untuk pembangunan/
Pembangunan Berkelanjutan“.
pengembangan MHEWS di Indonesia.
• Peningkatan ketangguhan bencana perlu mengikuti
perkembangan teknologi yang ada.

• Pemaduan birokrasi, informasi, teknologi dan kepakaran perlu


TUJUAN
diwadahi dalam suatu kolaborasi BigData agar dapat mendorong • Menyampaikan Alternatif Skenario pengembangan
terciptanya teknologi keselamatan bencana dan sistem MHEWS
pendukung pengambilan keputusan yang cepat akurat dan • Mensosialisasikan konsep MHEWS yang diacu bersama.
handal.

• Sistem peringatan dini merupakan salah satu faktor utama dalam


pengurangan risiko bencana.
SASARAN
• Masukan dari K/L Pemangku Kepentingan terhadap
• Multi Hazards Early Warning System (MHEWS) yang aplikatif,
pembangunan/ pengembangan MHEWS di Indonesia.
perlu menyesuaikan dengan kebijakan dan kondisi terkini, serta
terintegrasi dengan sistem peringatan dini multi-bencana yang
dihasilkan dan dijalankan oleh berbagai Kementerian, Lembaga LINGKUP BENCANA
dan Badan di Indonesia.
• Gempa Bumi dan Tsunami • Gerakan Tanah
• Sebagai bagian dari pelaksanaan Studi Kelayakan (Feasibility • Letusan Gunung Api • Banjir
Study) Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Bencana.
KERANGKA PIKIR FS MHEWS
DOKUMEN FS MHEWS

ANALISIS REGULASI Rekomendasi Regulasi

KAJIAN PUSTAKA ANALISIS Rekomendasi dari tinjauan


ALTERNATIF pertaturan perundang-undangan
SKENARIO
TINJAUAN REGULASI
PLATFORM
MHEWS
Rekomendasi Teknis
FGD DAN RAKOR
KAJIAN PEMANGKU Spesifikasi Kebutuhan Perangkat
KEPENTINGAN Lunak, Standarisasi Data &
▪ Masukan Kebutuhan KONSEP Protokol Pertukaran Data
KAJIAN PELIBATAN ASPEK MHEWS (Data, Jenis AKHIR
KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA Data, Format Data, Standar Persyaratan
Alur Aliran Data)
ASITEKTUR Pembangunan MHEWS
KONSEP MHEWS END TO END
▪ Identifikasi Kendala EVALUASI MHEWS
Implementasi KONSEP AWAL
BERBASIS MASYARAKAT Rekomendasi Operasional
MHEWS ASITEKTUR
(4 KUADRAN) SKENARIO
▪ Masukan terhadap MHEWS
pemilihan Skenario Rekomendasi kapasitas staf teknis
PRAKTIK BAIK TERPILIH pelaksana sistem MHEWS
Terbaik (FGD Pakar)
▪ Masukan terkait PLATFORM
Analisis dan MHEWS Rekomendasi implementasi Sistem
IDENTIFIKASI MODEL Peringatan Dini Multi Bahaya
Integrasi Data
KOMUNIKASI RESIKO Bencana

IDENTIFIKASI PRODUK DAN Konsep Operasi Sistem


ANALISIS KELAYAKAN
JENIS LAYANAN Peringatan Dini Multi Bahaya
TEKNIS
KONSEP AWAL Bencana - sistem arsitektur
KAJIAN BASELINE STUDI ASITEKTUR
MHEWS
Rumusan implementasi value
RENCANA INDUK MHEWS chain proses bisnis BNPB
ANALISIS KELAYAKAN
REVIEW EWS EKSISTING DI OPERASIONAL
INDONESIA Rekomendasi Finansial
MODEL PROGRAM
PENGEMBANGAN
KAPASITAS NASIONAL Solusi atas kebutuhan finansial,
UNTUK PEMANGKU kendala atau dan permasalahan
ANALISIS FINANSIAL dalam proses implementasi Sistem
KEPENTINGAN HULU-HILIR
DAN MANAJEMEN Peringatan Dini
KEDARURATAN

DOKUMEN PEDOMAN
PEMBANGUNAN MHEWS
UNTUK K/L

INPUT PROSES OUTPUT


KONSEP MHEWS

“Multi Bahaya“ “End-To-End”


Istilah "multi-bahaya" didefinisikan sebagai “ Sistem komunikasi pesan yang dikirim antara dua
(1) pemilihan beberapa bahaya utama yang dihadapi pihak, ujung ke ujung, mulai dari pemangku
negara, dan kepentingan di hulu hingga di hilir.
(2) konteks spesifik di mana peristiwa berbahaya
dapat terjadi secara bersamaan, bertingkat atau
kumulatif dari waktu ke waktu, dan dengan
mempertimbangkan potensi efek yang saling “Berpusat pada
(WMO)
terkait.
Masyarakat”
Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya adalah : Sebuah
Berfokus pada manusia (masyarakat), meliputi
sistem terintegrasi dari pemantauan bahaya, prakiraan dan
pengetahuan dan kesiapan mereka mengenai risiko
prediksi, penilaian risiko bencana, komunikasi dan sistem
bencana serta kemampuan mereka dalam upaya
kegiatan kesiapsiagaan dan proses yang memungkinkan
tanggap bencana.
individu, masyarakat, pemerintah, bisnis dan lain-lain untuk
mengambil tindakan tepat waktu untuk mengurangi risiko
bencana sebelum kejadian berbahaya.” (OIEWG 2016)
KONSEP MHEWS
Merupakan Hasil Grand Design,
terdapat 9 Layer yang direncanakan
pada MHEWS, yaitu :
1. Informasi Bahaya
2. Peringatan
3. Diseminasi & Komunikasi
4. Aplikasi Strategic
5. Aplikasi Decision Support System
6. Disaster Knowledge System
7. Multi-hazard Crowdsourcing
8. Sektor Publik
9. Sistem-sistem Lainnya

Sumber : WMO, 2018 Sumber : Rencana Induk Sistem Perinatan Dini Multi Bencana, 2019
KONSEP MHEWS

Sumber : Baseline Study


REGULASI DAN
KEBIJAKAN
Renstra BNPB: Meningkatkan ketahan Bencana melalui Renstra KESDM; Walidata dalam
KEBIJAKAN
Pengurangan Risiko Bencana. Kebijakan Satu Peta (KSP) untuk
Penguatan sistem mitigasi multi ancaman bencana terpadu, peta KRB Geologi . Meningkatkan
K/L
terutama melalui penguatan sistem peringatan dini INATEWS pelayanan mitigasi bencana geologi
dan MHEWS. (gunung api, gerakan tanah, gempa
Renstra BIG: Proyek Prioritas bumi, tsunami dan likuifaksi)
Strategis (Major Project) ke-
BNPB
39, yakni Penguatan Sistem BADAN
Peringatan Dini Bencana:
highlight proyek adalah GEOLOGI
(Pembangunan) Stasiun BIG
Pasang Surut Permanen

RPJMN
BMKG 2020-2024
Renstra BPPT: Riset dan
Inovasi ilmu
pengetahuan dan Renstra BMKG: DSDA-
teknologi untuk Peningkatan Sistem
pengembangan InaTEWS. Peringatan Dini Bencana KPUPR
gempabumi, tsunami
Renstra Pusfatja LAPAN:
dan cuaca ekstrem
Teknollgi Penginderaan
jauh untuk mitigasi Rentra DSDA-KPUPR: Peningkatan
bencana perlindungan banjir di WS
Renstra Kemkominfo: KKOMINFO kewenangan Pusat melalui penurunan
Pengembangan Sistem
luas kawasan terkena dampak banjir,
Penyebaran Informasi
serta pengembangan infrastruktur
Bencana
tangguh bencana
VISI MISI MHEWS (RENSTRA BNPB)
REGULASI
MULTI HAZARD EARLY WARNING SYSTEM
KUADRAN I KUADRAN II KUADRAN III KUADRAN IV
Jenis Bencana Pengetahuan Risiko Pemantauan Peringatan Diseminasi Komunikasi Kemampuan merespon
GEMPA BUMI DAN UU No. 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana
TSUNAMI UU No.31/2009 Tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
LETUSAN GUNUNG API UU No.4/2011 Tentang Informasi Geospasial
GERAKAN TANAH UU No.36/1999 Tentang Telekomunikasi
BANJIR UU No.8/2016 tentang Penyandang Disabilitas
UU No.26/2007 Tentang Penataan
Ruang
UU No.32/2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP No.21/2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
PP No. 11/2016 tentang Pelayanan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
PP No. 46/2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
PP No.22/1982 Tentang Tata Pengaturan Air
PP No.46/2021 Tentang Pos,
Telekomunikasi, dan Penyiaran
Perpres No.18/2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024
Perpres 93/2019 ttg Penguatan dan Pengembangan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami
Inpres No. 4/2012 Tentang Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor
DAFTAR PARA PENGAMPU SISTEM PERINGATAN DINI
JENIS
PERINGATAN PENGAMPU REGULASI TERKAIT
DINI
Peringatan Dini BMKG Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa bumi dan
Tsunami Peringatan Dini Tsunami
• Pasal 6 : Penyediaan dan penyebaran informasi gempa bumi tektonik dan peringatan dini tsunami. Kegiatan ini dilakukan oleh
lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika
Peringatan Dini BMKG Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa bumi dan
Gempa Bumi Peringatan Dini Tsunami
• Pasal 6: Penyediaan dan penyebaran informasi gempa bumi tektonik dan peringatan dini tsunami. Kegiatan ini dilakukan oleh
lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika
Peringatan Dini Kemen- Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempa
Gunung APi ESDM Bumi dan Tsunami
• LAMPIRAN I: Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi
Peringatan Dini Bencana Gunungapi adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
melalui pemerintah daerah tentang kemungkinan terjadinya bencana gunungapi pada suatu tempat oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
Peringatan Dini Kemen- Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempa
Gerakan tanah ESDM Bumi dan Tsunami
• LAMPIRAN II: Pedoman Mitigasi Bencana Gerakan Tanah
Peringatan Dini Gerakan Tanah adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
melalui pemerintah daerah tentang kemungkinan terjadinya bencana gerakan tanah pada suatu tempat oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral
Peringatan Dini Kemen- Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai Pasal 45
Banjir PUPR Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Pasal 87
DAFTAR PARA PEMANGKU KEPENTINGAN POTENSIAL DI TINGKAT HULU DAN HILIR
PEMANGKU KEBIJAKAN HILIR
PEMANGKU KEBIJAKAN HULU
MENENGAH PENGGUNA AKHIR
• BNPB • Kantor Sekretariat Presiden • Masyarakat/Desa, serta komunitas
• BMKG • BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota ketahanan:
• Kementerian ESDM • Operator untuk bangunan/objek vital 1. DESTANA (Desa Tangguh Bencana)
• Kementerian Pekerjaan Umum dan 2. KSB (Kampung Siaga Bencana)
Perumahan Rakyat Kementerian terkait dengan fungsi respon : 3. Kawasan Siaga Bencana
• Kementerian Komunikasi dan Informatika 4. TAGANA (Taruna Siaga Bencana)
LEMBAGA PENDUKUNG • Kementerian Kesehatan 5. Juru Bencana
• BIG • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan • Perguruan Tinggi
• BRIN (BPPT, LAPAN) • Kementerian Perdagangan • Sekolah
• Kementerian Perindustrian • LSM, OMS
• Kementerian Pariwisata • Individu
• Kelompok obyek vital
• Otoritas keamanan publik
• Media

Layanan Pemantauan dan Peringatan Diseminasi dan Kemampuan Respon Diseminasi dan Kemampuan Respon
Kuadran II Kuadran III & IV Kuadran III & IV

Sumber : Kajian Baseline (disesuaikan dengan Ruang Lingkup KAK FS MHEWS)


WALI DATA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
LAMPIRAN BAGIAN D PERWUJUDAN IGT
PERPRES NO.23 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:5O.OOO
K/L LAIN YANG MENYEDIAKAN
NO. KEMENTERIAN/LEMBAGA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
DATA/INFORMASI SEJENIS
1 Kementerian Lingkungan 1. Peta Lahan Kritis skala 1:50.000 -
Hidup dan Kehutanan 2. Peta Rawan Limpasan skala 1:50.000
2 Kementerian Energi dan 1. Peta Cekungan Air Tanah minimal skala 1:250.000 • Peta Kerentanan Likuefaksi juga tersedia di
Sumber Daya Mineral 2. Peta Kerentanan Likuefaksi skala 1:100.000 BMKG pada platform simora.bmkg.go.id
3. Peta Patahan Aktif Indonesia skala 1:1.000.000 untuk lima pulau besar seluruh Indonesia, dan skala • Peta Patahan Aktif Indonesia juga tersedia
1:100.000 untuk kota besar di BNPB pada platform inarisk.bnpb.go.id
4. Peta lnfrastruktur Pipa Gas Bumi skala 1:50.000 dan di BMKG pada paltform
5. Peta Jaringan Listrik skala 1:50.000 mhews.bmkg.go.id
6. Peta Sebaran Gardu Listrik skala 1:50.000 • Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api
7. Peta Sebaran Pembangkit Listrik skala 1:50.000 juga tersedia di BNPB pada platform
8. Peta Lokasi Pembangkit Listrik skala 1:50.000 inarisk.bnpb.go.id
9. Peta Geologi skala 1:100.000 • Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa
10. Peta Hidrogeologi skala 1:100 .000 Bumi juga tersedia di BNPB pada platform
11. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api skala 1:50.000 inarisk.bnpb.go.id
12. Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi skala 1:50.000 • Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah juga
13. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah skala 1:50.000 tersedia di BNPB pada platform
14. Peta Kawasan Rawan Bencana Tsunami skala 1:50.000 inarisk.bnpb.go.id (Tanah Longsor)
15. Peta Mikrozonasi Kelas Tanah skala 1:50.000 dan skala 1:100.000; • Peta Kawasan Rawan Bencana Tsunami
16. Peta Geologi Gunung Api skala 1:50.000; juga tersedia di BNPB pada platform
17. Peta Kerentanan Penurunan Muka Tanah skala 1:50.000 dan skala 1:100 .000. inarisk.bnpb.go.id dan gitews.org dan
BMKG
• Peta Mikrozonasi Kelas Tanah juga tersedia
di BMKG
3 Kementerian Pekerjaan Umum 1. Peta Sebaran Lokasi Rumah Khusus skala 1:50.000 -
dan Perumahan Rakyat 2. Peta Sebaran Lokasi Prasarana Sarana dan Utilitas Rumah Umum skala 1:50.000
3. Peta Sebaran Lokasi Pengendali Banjir skala 1 :50.000
WALI DATA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
LAMPIRAN BAGIAN D PERWUJUDAN IGT
PERPRES NO.23 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:5O.OOO
K/L LAIN YANG MENYEDIAKAN
NO. KEMENTERIAN/LEMBAGA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
DATA/INFORMASI SEJENIS
4 Kementerian Agraria dan Tata 1. Peta Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan skala 1:500.000 -
Ruang 2. Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) skala 1:5.000
3. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN ) skala 1:1.00 0.000
4. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi skala 1:250.000;
5. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten skala 1:50.000 dan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kata skala 1:25.000
6. Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) skala 1:250.000 - 1:5.000
7. Peta Perwujudan Perda Rencana Detail Tata Ruang skala 1:50.000

5 Kementerian Kelautan dan 1. Peta lzin Lokasi Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Peta Kesesuaian Kegiatan -
Perikanan Pemanfaatan Ruang Laut skala 1:50.000
2. Peta lzin Lokasi di Laut dan Peta Perizinan Berusaha terkait Kegiatan Pemanfaatan di Laut skala 1:50.000
3. Peta Wilayah Kelola Masyarakat Hukum Adat skala 1 :50.000
4. Peta Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah skala 1:50.000
5. Peta Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu skala 1:5.000 -1:500.000
6. Peta Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional skala 1:5.000 - 1:500.000
7. Peta Kerentanan Pesisir skala 1:50.000
8. Peta Rencana Tata Ruang Laut skala 1:1.000.000
9. Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi skala 1:250.000
10. Peta Bagian Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) skala 1:50.000
11. Peta Pulau-Pulau Kecil Terluar skala 1:5.000 - 1:250.000
12. Peta Rehabilitasi, Mitigasi dan Adaptasi Perubahan lklim di Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil skala
1:5.000 - 1:250.000
6 Kementerian Dalam Negeri 1. Peta Batas Wilayah Administrasi Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Laut Provinsi skala 1:250.000 - -
1:25.000
2. Peta Batas Administrasi Provinsi, Peta Batas Administrasi Kabupaten /Kota skala 1:50.000
3. Peta Batas Administrasi Desa/Desa Adat dan Peta Batas Administrasi Kelurahan minimal skala 1:10.000
7 Kementerian Perindustrian 1. Peta Sebaran Kegiatan lndustri skala 1:50.000
WALI DATA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
LAMPIRAN BAGIAN D PERWUJUDAN IGT
PERPRES NO.23 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:5O.OOO
K/L LAIN YANG MENYEDIAKAN
NO. KEMENTERIAN/LEMBAGA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
DATA/INFORMASI SEJENIS
7 Kementerian Perindustrian 1. Peta Sebaran Kegiatan lndustri skala 1:50.000 -

8 Kementerian Luar Negeri 1. Peta Batas Darat Negara skala 1:25.000 -


2. Peta Batas Laut Negara skala 1:1.000.000
9 Kementerian Pertahanan 1. Peta Wilayah Pertahanan Negara skala 1:1.000.000 -
2. Peta Rinci Wilayah Pertahanan Negara skala 1:50.000
10 Kementerian Pendidikan , 1. Peta Kawasan Cagar Budaya skala 1:50.000 -
Kebudayaan, Riset, dan 2. Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya skala 1:50.000
Teknologi 3. Peta Sebaran Lokasi SD, SMP SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi skala 1:5.000--1 :50.000
4. Peta Sebaran Lokasi Perguruan Tinggi skala 1:1.000.000
11 Kementerian Perdagangan 1. Peta Sebaran Gudang Non-SAG (Sistem Resi Gudang) skala 1:50.000 -
2. Peta Sebaran Pasar Rakyat skala 1:50.000- 1:5.000
12 Kementerian Keuangan 1. Peta Aset Tanah, Gedung dan Bangunan Milik Negara (BMN) minimal skala 1:50.000 -

13 Kementerian BUMN 1. Peta Aset Tanah, Gedung, dan Bangunan Milik BUMN minimal skala 1:50.000 -
2. Peta Kawasan Gudang BUMN skala 1:50 .000
14 Kepolisian Negara Republik 1. Peta Sebaran Objek Vital Nasional Skala 1:50.000 -
Indonesia
15 Badan Meteorologi, 1. Peta Seismisitas Gempa Bumi skala 1:50.000 - 1:25.000 • Peta Seismisitas Gempa Bumi tersedia di
Klimatologi, dan Geofisika 2. Peta Curah Hujan dan Hari Hujan skala 1:50.0 00 BMKG pada platform simora.bmkg.go.id
3. Peta Episenter Gempa Bumi • Peta Percepatan Tanah Maksimum
4. Peta Percepatan Tanah Maksimum Permukaan Permukaan juga tersedia di Kementerian
5. Peta Peringatan Dini Tsunami PUPR pada platform
6. Peta Rata-Rata Curah Hujan Indonesia skala 1:50.000 rsa.ciptakarya.pu.go.id (pada bedrock)
16 Badan Pusat Statistik 1. Peta Potensi Desa (Sosial-Ekonomi), minimal pada skala 1:50.000
2. Statistik Indonesia skala 1:100.000
3. Peta Sebaran Titik lnfrastruktur Desa skala minimal pada skala 1:10.000
WALI DATA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
LAMPIRAN BAGIAN D PERWUJUDAN IGT
PERPRES NO.23 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:5O.OOO
K/L LAIN YANG MENYEDIAKAN DATA/INFORMASI
NO. KEMENTERIAN/LEMBAGA INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
SEJENIS
16 Badan Pusat Statistik 1. Peta Potensi Desa (Sosial-Ekonomi), minimal pada skala 1:50.000 -
2. Statistik Indonesia skala 1:100.000
3. Peta Sebaran Titik lnfrastruktur Desa skala minimal pada skala 1:10.000
17 Badan lnformasi Geospasial 1. Peta Rawan Banjir skala 1:50.000 • Peta Rawan Banjir juga tersedia di BNPB pada
2. Peta Sistem Lahan (Morfologi) dan Peta Morfometri Bentang Lahan skala 1:50.000 platform inarisk.bnpb.go.id
3. Peta Multi Rawan Bencana skala 1:50.000 • Peta Multi Rawan Bencana tersedia di BNPB
pada platform inarisk.bnpb.go.id
18 Kementerian Kesehatan 1. Peta Sebaran Lokasi Puskesmas, Rumah Sakit, dan Apotek -

19 Kementerian Pariwisata 1. Peta Wisata Bahari -


2. Peta Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)
3. Peta Sebaran Daerah Pariwisata
20 Badan Nasional Penanggulangan 1. Peta Risiko Bencana Banjir skala 1:250.000 • Tersedia di BNPB pada platform
Bencana 2. Peta Risiko Bencana Tsunami skala 1:250.000 inarisk.bnpb.go.id
3. Peta Risiko Bencana Tanah Longsor skala 1:250 .000
4. Peta Risiko Bencana Letusan Gunung Api skala 1:250.000
5. Peta Risiko Bencana Gempa Bumi skala 1:250 .000;
6. Peta Risiko Bencana Banjir Bandang skala 1:250.000
21 Badan Nasional Pencarian dan 1. Peta Sebaran Kondisi yang Membahayakan Jiwa Manusia -
Pertolongan

Peta/Data yang dibutuhkan untuk MHEWS yang belum ada Informasi Wali Data, sebagai berikut :
1. Peta Sebaran Titik Evakuasi (Shelter)
2. Peta Jalur Evakuasi
3. Peta Sebaran Sirine Tsunami
4. Peta Sebaran DESTANA dan TAGANA
5. Peta Sebaran Pemantauan Longsor
6. Peta Sebaran Pemantauan Titik Muka Air
ARSITEKTUR MHEWS
• Dasar Penyusuan Arsitektur
• Konsep Awal arsitektu
• Fitur Dalam MHEWS
KONSEP AWAL ARSITEKTUR MHEWS

Sumber: Analisis, 2022


KEBUTUHAN PLATFORM PEMILIHAN MAP SERVER
1. MapServer : platform aplikasi yang menggunakan Map Service ESRI QGIS
web-base dalam penanganan data spasial (peta) Jenis Berbayar Open-Source
2. Web Platform untuk sektor publik Fitur Lebih lengkap Kurang lengkap
• Untuk kepentingan pengambil keputusan (mengembangkan
• Kesadaran dan pendidikan publik sendiri)

3. Mobile Application untuk personal Penambahan Lebih mudah Lebih sulit


layer data
• Push and Pull Data
Pemakaian Lebih mudah Lebih sulit
• Personal Notification
• Informasi yang cepat diterima Pemeliharaan Lebih mudah Lebih sulit
• Mobile Application Modifikasi Lebih sulit Lebih mudah
• User Live Location Pengembangan Lebih mudah Lebih sulit
• Diseminasi via handphone Mobile App
Kebutuhan Relatif mudah Lebih sulit dan butuh
Sumberdaya IT lebih banyak
REKOMENDASI FITUR YANG HARUS TERSEDIA DALAM MHEWS

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI BANJIR LETUSAN GUNUNG API


• Informasi Gempa Bumi • Peringatan Dini Banjir Sungai • Pemantauan Aktivitas Gunung Api
• Peringatan Dini Tsunami • Peringatan Dini Banjir Rob • Peringatan Dini Gunung Api
• Data Historis Gempa Bumi • Peringatan Dini Banjir Lahar • Peta Bahaya Letusan Gunung Api
• Peta Bahaya Gempa Bumi • Peringatan Dini Banjir Jakarta • Peta Kerentanan Letusan Gunung Api
• Peta Bahaya Tsunami • Peta Bahaya Banjir • Lokasi Titik Aman Letusan Gunung Api
• Peta Kerentanan Gempa Bumi • Peta Bahaya Banjir Jakarta • Peta Jalur Evakuasi Letusan Gunung Api
• Peta Kerentanan Tsunami • Peta Kerentanan Banjir • Laporan Dampak Kejadian Letusan Gunung
• Lokasi Shelter Tsunami • Laporan Dampak Banjir Api
• Peta Jalur Evakuasi Tsunami
• Laporan Dampak Gempa Bumi dan Tsunami

GERAKAN TANAH FITUR LAIN


• Peringatan Dini Gerakan Tanah • Big Data Analityc • Pilihan Bahasa • Download Data
• Laporan Kejadian Gerakan Tanah ✓ Bahasa • Publikasi
• Pemilihan Basemap
• Peta Bahaya Gerakan Tanah Indonesia Mitigasi/Kesiapsiagaan
• Peta Kerentanan Gerakan Tanah ✓ Peta Rupabumi
Indonesia ✓ English • Berita
• Laporan Dampak Kejadian Gerakan Tanah
✓ Open Street Map • Pencarian Lokasi
✓ Google Map
• Laporan / Respon
✓ ESRI Masyarakat
ANALISIS GAP
1. Teknis
2. Regulasi
3. Operasional
ANALISIS GAP TEKNIS
• Untuk mengintegrasikan data-data yang tersebar di
berbagai platform kementerian dan lembaga dengan
system MHEWS, harus dilakukan pertukaran data yang
berkelanjutan melalui Application Programming Interface
(API) yang dilandasi dengan Perjanjian Kerja sama atau
MoU pertukaran data antara BNPB dengan walidata.
• Untuk bisa dilakukan integrasi data, data-data yang ada di
platform kementerian atau lembaga harus berupa data
spasial yang berformat geoJSON. Data yang masih
berbentuk non-spasial data yang berformat .JPEG maka
instansi asal sebaiknya dapat menyediakan dalam format
spasial.
• Kementerian dan Lembaga juga sebaiknya dapat
menyediakan data yang akurat dari segi waktu pembuatan
dan tingkat kedetailan/skala data.
Ketersedian Data Bencana Gempa Bumi ANALISIS GAP TEKNIS
STANDAR DATA YANG
PILIHAN SUMBER DATA DARI KONDISI EKSISTING PLATFORM ANALSIS GAP
DIBUTUHKAN
a. Tipe Data : Spasial 1. vsi.esdm.go.id (statis) 1. vsi.esdm.go.id (statis)
b. Extension : shapefile/raster a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Rawan b. Extension : JPEG b. Extension : terdapat gap, dibutuhkan proses lanjutan
atau Nilai Magnitude c. Attribute Data : Kelas Rawan dan Nilai Magnitude PGA c. Attribute Data : tidak terdapat gap
d. Skala peta : 1 : 5.000 d. Skala peta : Provinsi (di atas 1:250.000) d. Skala peta : terdapat gap, perlu didetailkan
e. Tahun Publish : mutakhir e. Tahun terakhir 2016 e. Tahun Publish : Tidak terdapat gap, masih bias digunakan
f. Status : terintegrasi pada f. Status : belum terintegrasi f. Status : harus diintegrasikan pada platform
system g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi
g. Status API : tersedia 2. BMKG Pada Platform mhews.bmkg.go.id (Realtime) 2. BMKG Pada Platform mhews.bmkg.go.id (Realtime)
a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
b. Extension : belum teridentfikasi b. Extension : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Nilai Magnitude MMI c. Attribute Data : tidak terdapat gap
d. Skala peta : menyesuaikan kejadian d. Skala peta : tidak terdapat gap
e. Mutakhir e. Tahun Publish : tidak terdapat gap, masih bisa digunakan
f. Status : sudah terintegrasi f. Status : tidak terdapat gap
g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi

Ketersedian Data Bencana Tsunami


STANDAR DATA YANG
PILIHAN SUMBER DATA DARI KONDISI EKSISTING PLATFORM ANALSIS GAP
DIBUTUHKAN
a. Tipe Data : Spasial 1. vsi.esdm.go.id (statis) 1. vsi.esdm.go.id (statis)
b. Extension : shapefile/raster a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Ancaman b. Extension : JPEG b. Extension : terdapat gap, dibutuhkan proses lanjutan
d. Skala peta : 1 : 5.000 c. Attribute Data : Kelas Rawan Tsunami c. Attribute Data : tidak terdapat gap
e. Tahun Publish : mutakhir d. Skala peta : Provinsi (di atas 1:250.000) d. Skala peta : terdapat gap, perlu didetailkan
f. Status : terintegrasi pada e. Tahun terakhir 2016 e. Tahun Publish : Tidak terdapat gap, masih bias digunakan
system f. Status : belum terintegrasi f. Status : harus diintegrasikan pada platform
g. Status API : tersedia g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi
2. BMKG Pada Platform mhews.bmkg.go.id & inatews.bmkg.go.id (realtime) 2. BMKG Pada Platform mhews.bmkg.go.id & inatews.bmkg.go.id (realtime)
a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
b. Extension : belum teridentfikasi b. Extension : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Rawan Tsunami/Tinggi Genangan c. Attribute Data : tidak terdapat gap
d. Skala peta : menyesuaikan kejadian d. Skala peta : tidak terdapat gap
e. Mutakhir e. Tahun Publish : tidak terdapat gap, masih bisa digunakan
f. Status : sudah terintegrasi f. Status : tidak terdapat gap
g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi
ANALISIS GAP TEKNIS
Ketersedian Data Bencana Gunung Api
STANDAR DATA YANG
PILIHAN SUMBER DATA DARI KONDISI EKSISTING PLATFORM ANALSIS GAP
DIBUTUHKAN
a. Tipe Data : Spasial magma.esdm.go.id (pemantauan real time) magma.esdm.go.id (pemantauan real time)
b. Extension : shapefile/raster a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Ancaman b. Extension : JPEG b. Extension : terdapat gap, dibutuhkan proses lanjutan
d. Skala peta : 1 : 5.000 c. Attribute Data : Kelas Rawan c. Attribute Data : tidak terdapat gap
e. Tahun Publish : mutakhir d. Skala peta : Provinsi (di atas 1:250.000) d. Skala peta : terdapat gap, perlu didetailkan
f. Status : terintegrasi pada e. Tahun terakhir 2016 e. Tahun Publish : Tidak terdapat gap, masih bias digunakan
system f. Status : belum terintegrasi f. Status : harus diintegrasikan pada platform
g. Status API : tersedia g. Status API : tersedia g. Status API : tersedia

Ketersedian Data Bencana Gerakan Tanah


STANDAR DATA YANG
PILIHAN SUMBER DATA DARI KONDISI EKSISTING PLATFORM ANALSIS GAP
DIBUTUHKAN
a. Tipe Data : Spasial vsi.esdm.go.id (prediksi) vsi.esdm.go.id (prediksi)
b. Extension : shapefile/raster a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Ancaman b. Extension : JPEG b. Extension : terdapat gap, dibutuhkan proses lanjutan
atau Nilai Magnitude c. Attribute Data : Kelas Rawan c. Attribute Data : tidak terdapat gap
d. Skala peta : 1 : 5.000 d. Skala peta : Provinsi (di atas 1:250.000) d. Skala peta : terdapat gap, perlu didetailkan
e. Tahun Publish : mutakhir e. Tahun terakhir 2016 e. Tahun Publish : Tidak terdapat gap, masih bias digunakan
f. Status : terintegrasi pada f. Status : belum terintegrasi f. Status : harus diintegrasikan pada platform
system g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi
g. Status API : tersedia

Ketersedian Data Bencana Banjir


STANDAR DATA YANG
PILIHAN SUMBER DATA DARI KONDISI EKSISTING PLATFORM ANALSIS GAP
DIBUTUHKAN
a. Tipe Data : Spasial BIG https://tanahair.indonesia.go.id/ (statis) BIG https://tanahair.indonesia.go.id/ (statis)
b. Extension : shapefile/raster a. Tipe Data : spasial a. Tipe Data : tidak terdapat gap
c. Attribute Data : Kelas Rawan b. Extension : JPEG b. Extension : terdapat gap, dibutuhkan proses lanjutan
atau Nilai Magnitude c. Attribute Data : Kelas Rawan c. Attribute Data : tidak terdapat gap
d. Skala peta : 1 : 5.000 d. Skala peta : Kabpaten/Kota (1:50.000-1:100.000) d. Skala peta : terdapat gap, perlu didetailkan
e. Tahun Publish : mutakhir e. Tahun terakhir 2017 e. Tahun Publish : Tidak terdapat gap, masih bias digunakan
f. Status : terintegrasi pada f. Status : belum terintegrasi f. Status : harus diintegrasikan pada platform
system g. Status API : perlu konfirmasi g. Status API : perlu konfirmasi
g. Status API : tersedia
ANALISIS GAP REGULASI

Pada saat ini belum ada regulasi yang memayungi pembangunan MHEWS

ANALISIS GAP OPERASIONAL


• Dibutuhkan lembaga koordinator yang berperan dalam mengkoordinir berbagai informasi ews
dari K/L.
• Kebutuhan dan ketersediaan SDM yang akan bertanggung jawab terhadap untuk operasional
MHEWS.
• Informasi peringatan harus bisa menjangkau kelompok rentan dan memuat nilai-nilai kearifan
lokal.
• Kemampuan merespon masyarakat masih belum seperti yang diharapkan, jadi perlu
peningkatan terutama dari kemampuan sadar bencana.
SKENARIO
PEMBANGUNAN/
PENGEMBANGAN MHEWS
ALTERNATIF SKENARIO PEMBANGUNAN MHEWS DI BNPB
SKENARIO 1:
MHEWS akan dibangun melalui optimalisasi platform bencana
yang sudah tersedia di BNPB
Penjelasan: MHEWS akan dibangun melalui optimalisasi platform bencana yang
sudah tersedia di BNPB. Akan dilakukan modifikasi dan peningkatan software dan
hardware yang sudah ada, tanpa membuat program dan algoritma platform dari Berdasarkan penilaian platform yang ada di BNPB, Inarisk adalah
awalan. Platform yang dapat dan mudah dikembangkan menjadi MHEWS

SKENARIO 2:
Akan dibangun dari awal, menggunakan sistem komputasi dan
algoritma yang secara khusus dirancang sesuai kebutuhan
Penjelasan: MHEWS akan di bangun dari awal dengan mengambil data dari masing-
masing pengampu.
Yang dimaksud membangun dari awal adalah membangun algoritma integrasi data
dan analisis tambahan yang diperlukan, bukan membangun algorttma menyeluruh
dari proses pemantauan dan prakiraan
Platform yang akan dibangun akan menjadi payung dari platform EWS lain nya.

SKENARIO 3:
MHEWS akan dibangun berdasarkan rancangan database dan platform
dari penyedia yang sudah tersedia di pasar global, dengan penyesuaian.
Penjelasan: MHEWS akan dibangun dengan cara membeli platform yang sudah jadi
di pasaran, dan merubah sesuai dengan kebutuhan MHEWS di indonesia
Platform yang akan dibangun akan menjadi payung dari platform EWS lain nya.
PENILAIAN PLATFORM INFORMASI BENCANA YANG ADA DI BNPB
MHEWS
NILAI NILAI Ina Ina Ina
NO PARAMETER BNPB
MIN MAKS RISK WARE SAFE

A Teknis
A.1 Platform saat ini dalam kondisi aktif * 0 1 1 1 1 0
A.2 Platform sudah terintegrasi lebih dari 1 bencana * 0 1 0 0 0 1

A.3 Platform memiliki system yang realtime * 0 1 0 0 0 1

A.4 Dapat dikembangkan untuk menganalisis multi hazard * 1 1 1 1 1 1

A.5 Platform telah mengaplikasikan element ent to end **

a. Pengetahuan risiko 0 3 3 1 1 1
b. pemantauan dan layanan peringatan 0 2 0 0 0 0
c. Penyebarluasan dan komunikasi 0 1 0 0 0 0
d. Adanya Kemampuan respon 0 1 0 1 1 0
A.6 Sudah ada applikasi mobil *** 0 1 0 0 0 0
A.7 sudah Komunikasi data Publik (API)* 0 1 1 0 0 0
A.8 Menggunakan CAP (Common Alert Protokol)* 0 1 1 0 0 0
B Aksesibilitas
B.1 Kemudahan Aksesibilitas Sistem Oleh BNPB*** 0 1 1 1 0 1
TOTAL 8 4 3 4
Sumber: Kajian berbagai sumber (* Baseline ; ** WMO ; *** Hasil Analisis ) b. Nilai 1-2 : memiliki 1 diantara pemantauan dan atau layanan peringatan (1) memiliki 1 diantara
KETERANGAN NILAI: pemantauan dan atau layanan peringatan (2)
A.1 NILAI 0-1 : tidak aktif (0), aktif (1) c. NILAI 0-1 : Tidak memiliki (0) memiliki (1)
A.2 NILAI 0-1 : Tidak lebih dari 1 bencana (0), Lebih dari (1) d. NILAI 0-1 : Tidak memiliki (0) memiliki (1)
A.3 NILAI 0-1 : Tidak Realtime (0), realtime (1) A. 6. NILAI 0-1 : Tidak memiliki (0) memiliki (1)
A.4 NILAI 0-1 : Tidak dapat di kembangkan (0), dapat di kembangkan (1) A. 7. NILAI 0-1 : Tidak memiliki (0) memiliki (1)
A.5 a. Nilai 1-3 : memiliki 1 diantara pengetahuan bahaya, kerentanan dan risiko (1) memiliki 2 diantara A.8 8. NILAI 0-1 : Tidak memiliki (0) memiliki (1)
pengetahuan bahaya, kerentanan dan atau risiko (2) , Memiliki 3 diantara pengetahuan bahaya, B.1 NILAI 0-1 : Sulit (0) , mudh (1)
kerentanan dan atau risiko
PERBANDINGAN SKENARIO

SKENARIO I SKENARIO II SKENARIO III


(Pengembangan inaRISK) (Pembangunan MHEWS baru) (Pembelian Plaform dari Pasar
Global)
Pembangunan Platform Pembangunan Platform Pembangunan Platform
Dissemination Diseminasi via API Diseminasi via API Diseminasi via API

Penyesuaian User Interface Pembangunan User Interface Penyesuaian User Interface


User Interface inaRISK MHEWS Eksternal

Penambahan Fitur Big Data Pembangunan Big Data Pembelian / Penggunaan Big
Big Data Analytic
Analytic Analytic MHEWS Data Analytic Eksternal

Perluasan platform inaRISK Pembangunan Database Pembelian / Penggunaan


Database
MHEWS Sistem Database Eksternal

Map Server Existing Map Server di BNPB Existing Map Server di BNPB Existing Map Server di BNPB

Sumber : Analisis, 2022


IDENTIFIKASI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SKENARIO
NO. PARAMETER SKENARIO I SKENARIO II SKENARIO III
1 Database (--) Memperluas database yang sudah (++)Pembangunan baru sistem database (++) Desain database sudah terbukti
ada yang mungkin memiliki dapat disesuaikan dengan kebutuhan saat berjalan dengan baik pada sistem
keterbatasan untuk pengembangkan ini sehingga lebih mudah dilakukan eksternal yang prominen
selanjutnya
(+) Database sudah terbukti dapat (-)Desain datanase belum teruji di sistem (--) Struktur database eksternal belum
berjalan pada sistem InaRISK nyata tentu sesuai dengan kebutuhan dan
ketersediaan data yang ada.
2 Big data (+) Penambahan fitur Big Data analytic (++) Pembangunan Big Data Analytic (++) Desain analytic sudah terbukti
analytic dari data inaRISK selain menggunakan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan berjalan dengan baik pada sistem
analisis lanjutan yang sudah ada dan ketersediaan data. Selain itu dapat eksternal yang prominen
mengakomodasi konsep Multihazard EWS
secara menyeluruh
(-) Anallytic legacy yang sudah tidak (-) Desain analytic belum teruji di sistem (--) Desain analytic eksternal belum
relevan akan sulit dimodifikasi. nyata tentu sesuai dengan kebutuhan dan
ketersediaan data yang ada.
3 User (-) Desain User Interface menjadi (++) Pembangunan User Interface sesuai (++) Desain user interface seksternal
interface kurang fleksibel karena harus dengan kuadran end to end MHEWS dan udah teruji dengan adanya pengguna
menyesuaikan menyesuaikan dengan mengambil best practice yang ada yang aktif
inaRISK
(+) Existing user sudah terbiasa dengan (-) Desain user interface yang baru masih (--) Desain user interface eksternal
deesain platform dari inaRISK belum teruji tergantung kelengkapan data pada
database dan hasil analisis

Sumber : Analisis, 2022


BAHAN DISKUSI
TANGGAPAN DAN MASUKAN

1. Tanggapan dan masukan Terhadap Arsitektur Awal MHEWS


2. Tanggapan dan masukan Terhadap Skenario Pembangunan MHEWS
3. Tanggapan dan masukan Terhadap Kebutuhan dan Ketersediaan Data
KENDALA DAN TANTANGAN

1. Ketersediaan data sesuai format yang di harapkan (format geojson dan shapefile)

2. Aksesbilitas data (apakah dapat dilakukan penarikan data melalui API)

3. Pelaksanaan MoU atau Kerjasama pertukaran data pada platform yang ada dengan
MHEWS
SCAN FOR DOWNLOAD

TERIMA KASIH

fsmhews@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai