Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cyntia Alia

Kelas : X.7
Tujuan TIK : Mengetahui informasi
Guru pembimbing : Hasja Tami

Legenda Bukit Perak

Legenda Bukit Perak mengisahkan penghulu desa di pedalaman Muarojambi. Penduduk


setempat sangat menghormati penghulu yang kerap dipanggil Datuk Sengalo. Di bawah
pimpinan Datuk Sengalo, masyarakat hidup rukun, aman, dan sejahtera.

Selama Datuk Sengalo masih menjaga desa, selama itu pula desa senantiasa aman sentosa
dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terutama Belanda yang suka meminta upeti. Hal
inilah yang membuat Datuk Sengalo begitu dikenal di berbagai penjuru negeri, Datuk Sengalo
memiliki seorang putri. Ia menceritakan rahasia kepada putrinya, bahwa desanya aman karena
ketika Datuk Sengalo bertapa, ia mendapatkan keris perak dan disuruh untuk menanamnya di
bawah pohon rambe, di perbatasan desa. Datuk Sengalo juga mendapatkan seekor harimau putih
yang saat ini menjadi teman sang putri.

Di sebelah desa yang dipimpin Datuk Sengalo, terdapat Desa Dano Lamo yang selalu
dimintai upeti oleh Belanda. Datuk yang memimpin desa tersebut pun merasa iri terhadap Datuk
Sengalo. Ia merasa dirinya kurang dihormati oleh masyarakat sekitar. Datuk yang iri hati itu pun
bersiasat, ia menyuruh anak laki-lakinya untuk meminang putri Datuk Sengalo. Suatu ketika,
putri Datuk Sengalo pergi bermain di dekat pohon rambe ditemani harimau putih. Sang putri
kemudian memanjat pohon rambe itu dan memakan buahnya sampai kenyang. Tanpa sengaja,
sang putri menelan biji buah rambe. Ia pun tersedak hingga pingsan. 

Hari sudah mulai larut. Datuk Sengalo mencari sang putri, namun tak kunjung ketemu.
Harimau putih kemudian datang menghampiri datuk, menyuruhnya untuk mengikuti ke tempat
putri pingsan. Bersamaan dengan itu, sang putri telah dibawa oleh seorang pemuda yang ternyata
merupakan anak dari Datuk Dano Lamo. Pemuda itu membawa sang putri ke sebuah rumah kayu
yang jauh dari pemukiman warga. Ia memberinya ramuan obat dan merawatnya sampai sembuh.
Singkat cerita, dengan muslihat jahatnya, pemuda itu kemudian mempersunting sang putri. Dari
sinilah, Datuk Dano Lamo mengetahui rahasia Datuk Sengalo yang mempunyai keris perak sakti
untuk melindungi desa. Datuk Dano Lamo pun berhasil mengambil keris tersebut. 

Pada suatu malam, Datuk Sengalo memiliki firasat buruk. Ia pergi ke pohon rambe dan
mendapati kerisnya telah hilang. Untuk melindungi warga desa, Datuk Sengalo membuat sebuah
bukit dan menyuruh seluruh warga untuk bersembunyi di dalamnya. Datuk Dano Lamo berteriak
mengancan Datuk Sengalo untuk keluar dari persembunyiannya. Hingga akhirnya, ia menyuruh
pasukannya untuk menggali bukit itu. Betapa kagetnya Datuk Dano Lamo saat melihat sebuah
moncong meriam sudah mengarah ke arah mereka.  
Datuk Dano Lamo bersama putra dan pasukannya pun tewas terkena ledakan meriam
Datuk Sengalo. Semua porak poranda. Saat itu pun, keris yang dibawa Datuk Dano Lamo
terpental, dan masuk ke dalam lubang galian bukit. Bukit itu pun seketika menutup kembali.
Datuk Sengalo dan warganya pun ikut menghilang bersamaan dengan keris perak tersebut. Satu-
satunya yang tersisa adalah sebuah bukit yang menjulang tinggi. Bukit inilah yang dinamakan
masyarakat sekitar sebagai Bukit Sengalo atau Bukit Perak.  

Anda mungkin juga menyukai