Corresponding Author:
Yanti Agustina
Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia; yantiagustina@unprimdn.ac.id
1. PENDAHULUAN
Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan
media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh
tanpa harus bertatap muka atau bertemu (Tindangen, 2017). Media sosial bagi para pelajar
merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang
menarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup (Yenny, Yuliastini, & Setiawati,
2020). Banyak pelajar yang tidak ingin di anggap jadul karena tidak memiliki akun media
sosial. Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk mengekspresikan diri,
berbagi segala tentang dirinya kepada banyak orang tanpa memperhatikan aturan-aturan
mengenai penggunaan media sosial dan internet yang baik dan benar (Aulia, 2021).
Bebasnya penggunaan internet dan media sosial membuat generasi muda khususnya
remaja kerap menyalahgunakan media internet untuk hal-hal yang tidak baik seperti
mengakses video-video yang seharusnya tidak boleh ditonton oleh remaja, menggunakan
penggunaan media sosial facebook, twitter, whatsapp dan berbagai platfon sosial lainnya
untuk menghina orang lain, mencemarkan nama baik orang lain, penyebaran kebencian
berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan atau bahkan dengan sengaja
memperlihatkan foto-foto diri yang tidak pantas untuk diperlihatkan kepada orang banyak,
yang mana perbuatan tersebut merupakan suatu pelanggaran terhadap undang-undang
memiliki resiko hukum (Nurgiansah, Widyastuti, & Khoerudin, 2019).
Hal tersebut tidak terpikirkan oleh generasi muda saat ini khususnya para remaja karena
kurangnya pengetahuan mengenai perihal Undang-Undang ITE dan Etika Bermedia Sosial.
Sehingga dengan mengetahui adanya UU ITE maka generasi muda khususnya remaja
diharapakan lebih memahami hal apa saja yang tidak boleh ditulis dan dibagikan (share)
melalui media sosial dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial dengan berpikir ulang
atas informasi apa yang ingin dibagikan ke orang lain (Zulfani & Warsono, 2022). Sehingga
dapat menciptakan generasi muda yang sadar hukum, sebab generasi muda bangsa Indonesia
merupakan penerus bangsa di masa depan, yang sangat diharapkan memiliki kualitas yang
baik sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa di waktu mendatang (Timoera,
Casmanaa, Syafrudin, Pradana, & Pratama, 2022).
Maka dari itu pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan
dan sosialisasi secara langsung kepada siswa-siswi SMP Swasta Istana Hati, Jalan Arif
Rahman Hakim No.66 –D Kel. Nangka Kec. Binjai Utara, Kota Binjai. Penyuluhan ini
dilakukan dengan mengenalkan dan menjelaskan kepada Siswa-Siswi SMP Swasta Istana
Hati mengenai Undang-Undang ITE , Etika Bermedia Sosial dan Penggunaan Internet yang
Baik dan Benar (Santoso, Karim, & Maftuh, 2023).
2. METODE
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Kegiatan meliputi :
1. Tahap Persiapan : Pengurusan Administrasi, Penyuluhan kegiatan
2. Mempersiapkan tempat pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap Pelaksanaan : Pengarahan dan penyampain materi
SAMBARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,Vol.xx, No x (Bulani, Tahun) | 64
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, Tanggal 27 Juli 2023, Pukul 08 s/d 10.00 WIB.
Kemajuan media informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat, baik dari segi positif maupun negatif dari penggunaanya. Hal ini dikarenakan
pengaksesan media informasi dan teknologi tergolong sangat mudah dan terjangkau untuk
berbagai kalangan, baik untuk para generasi muda maupun tua dan kalangan kaya maupun
kalangan menengah ke bawah (Miranda-Ackerman et al., 2019). Bahkan pada umumnya,
saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun yang menjadi pengguna paling banyak dalam
memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini (Herlina, 2017).
Berkembangnya teknologi memberikan dampak terhadap gaya hidup khususnya bagi
kaum remaja saat ini. Adapun dampak positifnya yaitu remaja lebih mudah dalam
memperoleh informasi tentang pelajaran dari internet sedangkan dampak negatifnya remaja
lebih rentan terpengaruh oleh gaya hidup dunia barat apabila tidak hati-hati dalam
penggunaannya dan dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif antara lain adalah dalam
bermedia sosial, seakan mengabaikan garis-garis kesopanan, dan melebihi batas wajar
dalam menggunakan media sosial (Rais, Dien, & Dien, 2018).
Bebasnya penggunaan internet dan media sosial juga kerap membuat banyak remaja
mengakses suatu hal yang tidak sewajarnya, memanfaatkan dengan menyalahgunakan
kecanggihan teknologi dengan mengakses galeri-galeri yang bernuansa pornografi, yang
semuanya itu sangat tidak wajar bagi para pengguna khususnya para remaja, penggunaan
media sosial facebook, twitter, whatsapp dan berbagai platfon sosial lainnya untuk
menghina orang lain, mencemarkan nama baik orang lain, penyebaran kebencian
berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan atau bahkan dengan sengaja
memperlihatkan foto-foto diri yang tidak pantas untuk diperlihatkan kepada orang banyak,
yang mana hal ini dapat membahayakan seorang remaja (Liwun, 2021).
Generasi muda pada umumnya kurang menyadari dampak positif dan negatif
pemanfaatan teknologi yang sebenarnya dan etika bermedia sosial, mereka cenderung
hanya memikirkan kepuasan pribadi dan cenderung memanfaatkan teknologi sesuka hati
tanpa memikirkan resiko atas perbuatannya (Marufah, Rahmat, & Widana, 2020).
Hal itu dipicu karena kurangnya pembelajaran sejak dini mengenai kesadaran hukum
dan pengetahuan tentang adanya aturan-aturan yang mengatur tentang penggunaan
internet dan media sosial. Yang mana generasi muda saat ini pada umumnya tidak
mengetahui apakah perbuatan mereka didunia internet dan media sosial melanggar aturan
undang-undang atau tidak (Ferianto Bili, 2019).
SAMBARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,Vol.xx, No x (Bulani, Tahun) | 65
Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui generasi muda dalam penggunaan
teknologi media sosial dan internet antara lain:
1. Jangan membuat, membagikan atau memberikan akses konten bermuatan kesusilaan.
Sebab setiap orang yang dengan sengaja mendistribusikan, mentransmisikan, dan atau
membuat konten yang memiliki muatan melanggar kesusilaan yang dapat diakses
secara elektronik bisa dijerat dengan Undang-Undang ITE.
2. Jangan sembarangan mengancam, memeras dan memcemarkan nama baik seseorang.
3. Jangan membuat konten yang memiliki muatan perjudian.
4. Jangan membuat pencemaran nama baik.
5. Jangan menyebarkan berita hoax yang dapat menyesatkan dan merugikan orang lain.
6. Jangan membuka situs-situs yang mengandung pornografi.
7. Jangan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Adapun upaya yang dapat dilakukan guna membangun generasi muda yang sadar
hukum adalah dengan memberikan pembelajaran dan pengetahuan sejak dini kepada
generasi muda khususnya anak-anak muda atau remaja melalui pendidikan disekolah
maupun penyuluhan-penyuluhan hukum mengenai pemanfaatan teknologi yang baik dan
benar yakni menggunakan internet untuk mencari ide-ide kreatif yang dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang bersifat positif (Azzaria, 2021).
Selain itu orang tua juga memiliki peran penting dalam menjaga anak-anak mereka
dari dampak negatif situs jejaring sosial, diantaranya adalah berupaya belajar tentang
internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut (Hajar Abra, 2020). Hal ini
perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang
ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet, sehingga dapat
memberitahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial
(Setiadi, 2018). Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan
jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. Upaya lainnya yang juga dapat
dilakukan orang tua dengan tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses
internet pada anak yang belum cukup umur (Siwi & Supriyono, 2023).
4. KESIMPULAN
Terimakasih kami sampaikan kepada Kepala Sekolah beserta para guru SMP Swasta
Istana Hati, Jalan Arif Rahman Hakim No.66–D Kel. Nangka Kec. Binjai Utara, Kota Binjai,
yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada kami Tim Pengabdian Masyarakat
Dosen Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia sehingga Penyuluhan ini terlaksana
dengan baik dan lancar.
REFERENSI
As, Y., Saragih, H., & Siswadi, S. (2020). Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Di Kota Singkawang. Jurnal Hukum Media Bhakti, 2(1).
Https://Doi.Org/10.32501/Jhmb.V2i1.20
Aulia, R. (2021). Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19
Melalui Peran Keluarga. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 12(2), 225–
240.
Azzaria, S. (2021). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Meningkatkan Kesadaran Bela
Negara Pada Generasi Milenial. Diktum: Jurnal Syariah Dan Hukum, 19(1), 57–74.
Https://Doi.Org/10.35905/Diktum.V19i1.1925
Belladonna, A. P., & Anggraena, S. N. (2019). Penguatan Pengetahuan Kewarganegaraan
(Civic Knowledge) Dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), 196. Https://Doi.Org/10.31571/Pkn.V3i2.1442
Bilecen, B. (2020). Commentary: Covid-19 Pandemic And Higher Education: International
Mobility And Students’ Social Protection. International Migration, 58(4), 263–266.
Ferianto Bili, B. (2019). Money Politic (Vote Buying) Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus
Deskriptif-Kualitatif Pemilihan Kepala Desa Tahun 2011 Di Desa Dannga Mangu, Kecamatan
Wewewa Timur, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur). Retrieved From
Http://Repo.Apmd.Ac.Id/Id/Eprint/335
Hajar Abra, E. (2020). Ius Contituendum Penegakan Hukum Politik Uang Pemilihan Kepala
Daerah Di Indonesia. Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, 2(1), 1–17.
Https://Doi.Org/10.55108/Jbk.V2i1.229
Herlina, N. (2017). Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Penegakan Hukum Lingkungan
Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 3(2), 162. Https://Doi.Org/10.25157/Jigj.V3i2.93
Liwun, A. F. (2021). Analisis Hukum Penerapan Asas Kesamaan Dan Kepastian Pelanggaran
Politik Uang Dalam Pemilihan Umum Dan Pemilihan Kepala Daerah Menurut Undang-
Undang Pemilihan Umum Dan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. Retrieved From Http://E-Journal.Uajy.Ac.Id/Id/Eprint/24614
Mahfiana, L. (2017). Kesadaran Hukum Mahasiswa Terhadap Teknologi Dan
Perkembangannya. Prosiding, 1(8), 1–13.
Marufah, N., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K. K. (2020). Degradasi Moral Sebagai Dampak
Kejahatan Siber Pada Generasi Millenial Di Indonesia. Nusantara: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 7(1), 191–201.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.31604/Jips.V7i1.2020.191-201
Miranda-Ackerman, R. C., Barbosa-Camacho, F. J., Sander-Möller, M. J., Buenrostro-Jiménez,
SAMBARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,Vol.xx, No x (Bulani, Tahun) | 67