Anda di halaman 1dari 2

KASUS PERTAMA

Dira tidak terima tugas-tugas matematikanya selalu dicontek oleh temannya, ia marah dan kesal
sehingga ia tidak bisa menahan emosinya tehadap temannya itu.

Berikut adalah skenario penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi:


Bapak : Dira, tadi Bapak dengar dari ketua kelas, katanya kamu habis bertengkar ya dengan
Ramza?
Murid : Iya Pak, habis saya kesal kali pak.
Bapak : Kenapa kesal?
Murid : Soalnya Ramza selalu mencontek tugas saya, selain tugas, PR juga lo pak.
Bapak : Oh begitu, ya wajarlah jika kamu kesal. Jika Bapak diposisi kamu, mungkin bapak juga
akan melakukan hal yang sama seperti yang Dira lakukan.
Murid : Iya Pak
Bapak : Lalu apa yang kamu lakukan terhadap Ramza sampai kamu bertengkar?
Murid : Saya marah-marahi, saya maki-maki dia pak sambil memukul mejanya.
Bapak : Ooooh begitu, Bapak yakin kamu berbuat seperti itu pasti ada alasannya bukan?
Murid : Iyalah pak, saya sudah capek-capek ngerjai tugas, dia malah enak-enak tinggal
nyontek dan gak mau usaha sedikitpun
Bapak : Ya wajarlah kalau kamu merasa marah karena tidak rela pekerjaanmu dicontek begitu
saja. Bapak sangat menghargai tindakan kamu yang tidak berbuat lebih buruk dari
pada itu.
Murid : Iya Pak
Bapak : Sekarang Coba kita pikirkan tindakan kamu marah sampai memukul meja. Apakah
sudah sesuai dengan keyakinan kelas?
Murid : Tidak Pak
Bapak : menurut kamu keyakinan kelas apa yang sudah dilanggar?
Murid : Saling menghargai dan menghormati sesama teman pak
Bapak : Ya betul, menurut kamu saling menghargai dan menghormati antar teman itu penting
tidak untuk kamu?
Murid : Penting Pak
Bapak : Nah, kalau menurut kamu itu penting, jadi keyakinan apa yang harus kamu lakukan
ketika kamu sedang marah?
Murid : Harus lebih bersabar dalam menahan amarah Pak.
Bapak : kamu bersedia memperbaiki masalah ini?
Murid : Bersedia Pak
Bapak : apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini?
Murid : Saya harus lebih sabar dalam menahan rasa marah, jika ada teman yang menyontek
saya akan mengadukannya ke guru mata pelajaran atau wali kelas.
Bapak : Waaahhh, tepat sekali tindakan yang kamu ambil Dira. Tetap semangat ya nak.
Nah, sekarang kamu sudah boleh kembali ke kelas
Murid : Terimakasih banyak ya pak.
Bapak : Iya Dira, sama-sama
KASUS KEDUA
Dira sering datang terlambat ke sekolah, sehingga banyak materi pelajaran yang tertinggal.

Berikut adalah skenario penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi:


Bapak : katanya kamu sering datang terlambat ya Dira?
Murid : Iya pak
Bapak : Seiingat kamu sudah berapa kali kamu terlambat dalam semester ini?
Murid : Sekitar 7 kali pak
Bapak : Menurut kamu, itu suatu kesalahan bukan?.
Murid : Iya pak
Bapak : Baik Dira, berbuat kesalahan itu adalah manusiawi. Setiap orang pasti pernah berbuat
kesalahan yang terpenting kita bisa belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha untuk
memperbaikinya. Setuju?
Murid : Setuju pak
Bapak : Dira, hari ini kita cari solusinya bersama ya?
Murid : Iya pak.
Bapak : Bapak yakin, Dira sering datang terlambat pasti punya Alasan. Apa yang membuat Dira
sering terlambat?
Murid : Saya main game sampai larut malam, jadi kurang tidur pak.
Bapak : Kamu tahu keyakinan kelas yang sudah kita sepakati bersama, ?
Murid : Tahu Pak
Bapak : Kalau terlambat kesekolah, apakah sesuai dengan keyakinan kelas kita tidak?
Murid : Tidak Pak
Bapak : menurut kamu keyakinan kelas apa yang sudah dilanggar?
Murid : Disiplin Pak
Bapak : Menurut kamu disiplin itu penting tidak untuk kamu?
Murid : Penting Pak, karena dapat membuat saya taat pada aturan sekolah, seperti datang tepat
waktu dan bisa menghargai waktu.
Bapak : Ya betul, menghargai waktu sangat penting karena bermanfaat untuk kita. Melatih diri kita
menjadi disiplin, pekerjaan menjadi tidak menumpuk dan menjadi pribadi yang bertanggung
jawab.
Murid : Iya pak, saya menyesal dan memohon maaf karena sudah sering terlambat.
Bapak : Iya Dira, sikap yang sangat baik sudah kamu lakukan dengan cara meminta maaf. Menurut
kamu apa yang akan kamu lakukan agar kedepannya kamu tidak terlambat lagi ke sekolah?
Murid : saya akan tidur lebih cepat dan tidak bergadang lagi agar tidak terlambat ke sekolah.
Bapak : Baik Dira, kamu sudah menemukan solusinya Dan Bapak akan bekerja sama dengan
orang tua kamu agar kamu tidak datang terlambat lagi ke sekolah. sekarang silahkan
kembali ke kelas ya.
Murid : Terimakasih ya pak.
Bapak : Iya Dira, sama-sama

Anda mungkin juga menyukai