Dira tidak terima tugas-tugas matematikanya selalu dicontek oleh temannya, ia marah dan kesal sehingga ia tidak bisa menahan emosinya tehadap temannya itu.
Berikut adalah skenario penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi:
Bapak : Dira, tadi Bapak dengar dari ketua kelas, katanya kamu habis bertengkar ya dengan Ramza? Murid : Iya Pak, habis saya kesal kali pak. Bapak : Kenapa kesal? Murid : Soalnya Ramza selalu mencontek tugas saya, selain tugas, PR juga lo pak. Bapak : Oh begitu, ya wajarlah jika kamu kesal. Jika Bapak diposisi kamu, mungkin bapak juga akan melakukan hal yang sama seperti yang Dira lakukan. Murid : Iya Pak Bapak : Lalu apa yang kamu lakukan terhadap Ramza sampai kamu bertengkar? Murid : Saya marah-marahi, saya maki-maki dia pak sambil memukul mejanya. Bapak : Ooooh begitu, Bapak yakin kamu berbuat seperti itu pasti ada alasannya bukan? Murid : Iyalah pak, saya sudah capek-capek ngerjai tugas, dia malah enak-enak tinggal nyontek dan gak mau usaha sedikitpun Bapak : Ya wajarlah kalau kamu merasa marah karena tidak rela pekerjaanmu dicontek begitu saja. Bapak sangat menghargai tindakan kamu yang tidak berbuat lebih buruk dari pada itu. Murid : Iya Pak Bapak : Sekarang Coba kita pikirkan tindakan kamu marah sampai memukul meja. Apakah sudah sesuai dengan keyakinan kelas? Murid : Tidak Pak Bapak : menurut kamu keyakinan kelas apa yang sudah dilanggar? Murid : Saling menghargai dan menghormati sesama teman pak Bapak : Ya betul, menurut kamu saling menghargai dan menghormati antar teman itu penting tidak untuk kamu? Murid : Penting Pak Bapak : Nah, kalau menurut kamu itu penting, jadi keyakinan apa yang harus kamu lakukan ketika kamu sedang marah? Murid : Harus lebih bersabar dalam menahan amarah Pak. Bapak : kamu bersedia memperbaiki masalah ini? Murid : Bersedia Pak Bapak : apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini? Murid : Saya harus lebih sabar dalam menahan rasa marah, jika ada teman yang menyontek saya akan mengadukannya ke guru mata pelajaran atau wali kelas. Bapak : Waaahhh, tepat sekali tindakan yang kamu ambil Dira. Tetap semangat ya nak. Nah, sekarang kamu sudah boleh kembali ke kelas Murid : Terimakasih banyak ya pak. Bapak : Iya Dira, sama-sama KASUS KEDUA Dira sering datang terlambat ke sekolah, sehingga banyak materi pelajaran yang tertinggal.
Berikut adalah skenario penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi:
Bapak : katanya kamu sering datang terlambat ya Dira? Murid : Iya pak Bapak : Seiingat kamu sudah berapa kali kamu terlambat dalam semester ini? Murid : Sekitar 7 kali pak Bapak : Menurut kamu, itu suatu kesalahan bukan?. Murid : Iya pak Bapak : Baik Dira, berbuat kesalahan itu adalah manusiawi. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan yang terpenting kita bisa belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha untuk memperbaikinya. Setuju? Murid : Setuju pak Bapak : Dira, hari ini kita cari solusinya bersama ya? Murid : Iya pak. Bapak : Bapak yakin, Dira sering datang terlambat pasti punya Alasan. Apa yang membuat Dira sering terlambat? Murid : Saya main game sampai larut malam, jadi kurang tidur pak. Bapak : Kamu tahu keyakinan kelas yang sudah kita sepakati bersama, ? Murid : Tahu Pak Bapak : Kalau terlambat kesekolah, apakah sesuai dengan keyakinan kelas kita tidak? Murid : Tidak Pak Bapak : menurut kamu keyakinan kelas apa yang sudah dilanggar? Murid : Disiplin Pak Bapak : Menurut kamu disiplin itu penting tidak untuk kamu? Murid : Penting Pak, karena dapat membuat saya taat pada aturan sekolah, seperti datang tepat waktu dan bisa menghargai waktu. Bapak : Ya betul, menghargai waktu sangat penting karena bermanfaat untuk kita. Melatih diri kita menjadi disiplin, pekerjaan menjadi tidak menumpuk dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Murid : Iya pak, saya menyesal dan memohon maaf karena sudah sering terlambat. Bapak : Iya Dira, sikap yang sangat baik sudah kamu lakukan dengan cara meminta maaf. Menurut kamu apa yang akan kamu lakukan agar kedepannya kamu tidak terlambat lagi ke sekolah? Murid : saya akan tidur lebih cepat dan tidak bergadang lagi agar tidak terlambat ke sekolah. Bapak : Baik Dira, kamu sudah menemukan solusinya Dan Bapak akan bekerja sama dengan orang tua kamu agar kamu tidak datang terlambat lagi ke sekolah. sekarang silahkan kembali ke kelas ya. Murid : Terimakasih ya pak. Bapak : Iya Dira, sama-sama