Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI

Kasus 1 :

Selasa, 12 Oktober 2021, seorang siswa datang ke sekolah dengan mengenakan


pakaian atasan kemeja putih, seragam sekolah, dengan celana jeans warna biru,
jenis pakaian yang dilarang digunakan untuk ke sekolah. Sebelum Pembelajaran
Tatap Muka Terbatas (PTMT sudah ada sosialisasi ke orang tua maupun ke siswa
tentang ketentuan pakaian ketika mengikuti pembelajaran selama PTMT. Di kelas
juga sudah ada ketentuan kesepakatan kelas yang disusun bersama guru dan siswa
secara daring.

Pada saat masuk gerbang sekolah, sudah ada guru yang menegur siswa tersebut.
Siswa diminta menemui wali kelas. Saat pembelajaran siswa mengikuti
pembelajaran dengan seizin teman seluruh kelas. selesai pembelajaran dilakukan
restitusi bersama guru.

Sekenario Penyelesaian kasus dengan tiga tahap pada Segitiga Restitusi

Langkah Pertanyaan

1 Menstabilkan Identitas/Stabilize Bagaimana perasaan Pasha ketika mau


the Identity masuk ke kelas ditegur guru karena
memakai celana jeans?

Setiap manusia pasti pernah melakukan


kesalahan, Bu guru pun pernah melakukan
kesalahan. Guru memberikan
pengalamannya

2 Validasi Tindakan yang Sebenarnya apa yang terjadi sehingga Pasha


Salah/Validate the Misbehaviour ke sekolah dengan mengenakan celana
jeans?

Mengapa memilih memakai celana jeans?


Masih bagus, kamu tetap ke sekolah
walapun celanamu tidak sesuai aturan di
sekolah, sebenarnya kamu bisa saja tidak
berangkat sekolah.

3 Menanyakan Keyakinan/Seek the Guru mengajak Pasha untuk mengingat


Belief kesepakatan kelas yang ada.

Apa pendapat Pasha sendiri tentang pakaian


jeans itu? Terkait dengan penggunaannya di
kelas?

Apa yang kamu inginkan tentang suasana


kelas yang kamu impikan?

Apa keinginan Pasha setelah kejadian ini,


terkait dengan pemakaian celana jeans di
sekolah?

Hasil penyelesaian kasus tersebut dengan segitiga restitusi adalah sebagai


berikut:

1. Siswa sangat malu ketika ditegur guru di halaman sekolah secara langsung di
hadapan beberapa guru dan siswa lain.
2. Siswa memakai celana jeans karena seragamnya sudah kekecilan dan merasa
dengan memakai jeasn lebih ‘keren’, bebas dan nyaman.
3. Siswa menyadari bahwa sebenarnya celana jeans itu tidak sepantasnya
dipakai ke sekolah, kurang sopan, lebih tepat untuk santai atau bermain.
4. Siswa menyadari bahwa telah menyepakati kesepakatan kelas bahwa datang
ke sekolah dengan pakaian yang rapi dan sopan.
5. Siswa memimpikan suasana kelas yang tidak terlalu tegang, ada kebebasan
namun bukan bebas yang sebebas-bebasnya, tetap mengikuti kesepakatan
kelas, saling menghargai antara guru dan teman, dan suasana yang nyaman
dan aman belajar.
6. Siswa menyadari bahwa jeans bukan pakaian yang pantas untuk ke sekolah
dan berjanji tidak akan mengenakan jeans lagi saat ke sekolah.

Tanggapan/pendapat siswa dengan penyelesaian kasus menggunakan model


segitiga restitusi adalah :

1. Siswa merasa lebih dihargai dan didengar pendapatnya


2. Siswa merasa bebas dan tidak tertekan, dengan model penyelesaian masalah
yang lama siswa merasa trauma, dan tertekan.
3. Merasa lebih percaya diri, lebih bebas dalam artian bebas yang tetap
mengikuti aturan/kesepakatan kelas untuk saling menghargai

Kasus 2 :
Rabu, 6 Oktober 2021, pada saat pebelajaran secara daring ada seorang siswa
yang sampai lebih dari 15 menit belum presensi dan bergabung di google
classroom. Sebelumnya siswa tersebut sudah teramat sering terlambat mengikuti
pembelajaran daring dan jarang mengumpulkan tugas tepat waktu. Banyak guru
yang menginformasikan bahwa siswa tersebut selalu menolak panggilan telepon
dari gurunya.

Sekenario Penyelesaian kasus dengan tiga tahap pada Segitiga Restitusi

Langkah Pertanyaan

1 Menstabilkan Identitas/Stabilize Siswa diajak komunikasi di whatshap


the Identity dengan menyapa/salam, menanyakan
kondisi siswa apakah sehat.

Siswa ditelepon dengan whatshap, dan


bersedia berkomunikasi dengan guru secara
santun.
Guru menyampaikan cerita bahwa kadang
guru juga lupa membagikan link untuk
materi, bahkan pernah terlambat memulai
pelajaran karena salah melihat jadwal.

Siswa pun bercerita bahwa terkadang dia


bangun kesiangan sehingga lupa/terlambat
mengikuti pembelajaran daring.

2 Validasi Tindakan yang Siswa diminta bercerita tentang masalah


Salah/Validate the Misbehaviour yang dia alami sehingga sering bangun
kesiangan.

Siswa memberi informasi bahwa selama


pembelajaran daring dia tinggal di rumah
neneknya, yang signalnya lebih kuat.
Kebetulan kakek neneknya juga di rumah,
sementara kedua orang tuanya jarang di
rumah karena bekerja. Dia merasa nyaman
karena di rumah neneknya selalu ada yang
menemani di rumah.

Guru pun menghubungi kedua orang tua


siswa, namun tidak pernah bisa. Akhirnya,
menemui kakek dan nenek siswa tersebut.
Ternyata setahu kakek ketika anak itu di
kamar anak tersebut telah mengikuti
pembelajaran daring karena hamper setiap
kakek neneknya menengok siswa tersebut di
kamar, anak tersebut memegang hp.
3 Menanyakan Keyakinan/Seek the Saat pembelajaran tatap muka dimulai, hari
Belief Senin, 11 Oktober 2021, guru mengajak
siswa tersebut untuk melakukan restitusi.

Siswa tersebut meyakini bahwa rajin, tidak


pernah terlambat mengikuti pembelajaran
adalah hal baik/positif untuk
keberhasilannya di masa depan.

Siswa menginginkan kelas yang nyaman


untuk belajar, saling menghargai, tidak ada
bullying, dan tertib di kelas.

Siswa menyakini bahwa ketika terlambat


mengikuti pembelajaran siswa merasa
melanggar kesepakatan dan merugikan diri
sendiri. Siswa berjanji untuk tidak terlambat
mengikuti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai