Anda di halaman 1dari 24

PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK


KABUPATEN LAMONGAN

PAKET MODUL 1
Paradigma dan Visi Guru Penggerak
MODUL 1.1
Refleksi Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Agenda
Pembukaan

Materi

Diskusi/Kerja Kelompok

Penutup
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Tujuan Pembelajaran
• Peserta pengimbasan mampu memberikan
perspektif reflektif kritis tentang
pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar
Dewantara dalam forum diskusi.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Kesepakatan Belajar
• Saling menghargai
• Semua memiliki kesempatan untuk
berpendapat
• Tertib
• Aktif dan berpartisipasi penuh
• Mengikuti sesi dengan penuh gembira dan
bahagia
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Ice Breaking

Click Here
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Aktivitas Sesi I
Potret Pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial
hingga saat ini
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Menyimak Video
Pendidikan Zaman Kolonial
Click Here
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

PERTANYAAN
• Apa bagian yang paling menarik bagi anda? Mengapa?

• Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?

• Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman


Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

❖ Tulis jawaban pada kertas post it dan ditempel di kertas


plano yang sesuai dengan pertanyaan diatas.
❖ Perwakilan peserta pengimbasan membacakan hasil
jawaban
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Aktivitas Sesi II
a. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
b. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
c. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman-Konsep
TRIKON-Budi Pekerti
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran menurut Ki Hadjar
Dewantara (KHD) sesuai dengan arti dan tujuan sebuah
pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian
dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam
memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak
secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding)
memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki
anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi- tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun


Menurut KHD bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala
kodrat yang dimiliki pada anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Dalam relevansi pembelajaran di kelas dan di sekolah berkolaborasi
dengan siswa serta memberikan kesempatan pada anak untuk
berfikir kritis, melakukan reflektif dengan komunikasi yang kreatif
dan inovasif.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman-Konsep TRIKON-Budi Pekerti


KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan
kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana
anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”.
KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut
“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala
kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup
kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang
berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu,
segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya
seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas
hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat
kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Ada tiga prinsip dalam melakukan sebuah perubahan yang dikenal dengan asas TRIKON.
1. Kontinuitas menurut KHD dalam melakukan perubahan kita harus melakukan dialog kritis
tentang sejarah, kita harus menjaga nilai utama dari masyarakat kita, harus berakar pada
identitas utama dari sebuah masyarakat, jadi perubahan itu mejawab kodrat zaman, tetapi nilai
esensi budaya masyarakat harus tetap dipegang, dan harus melakukan dialog kritis sehingga
bisa terus berubah, jadi kontinuitas bisa terjaga dengan baik.
2. Konvergensi maksudnya perubahan-perubahan yang kita lakukan itu harus menuju titik yang
memperkuat nilai kemanusian kita dalam konteks konvergensi Pendidikan itu harus
memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan.
3. Konsentris maksudnya Pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan
pembelajar karena setiap orang berputar dan beredar sesuai orbitnya, karena itu Pendidikan itu
harus menghargai keunikan anak.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Menurut KHD

Budi pekerti, atau watak atau karakter Budi Pekerti merupakan keselarasan
merupakan perpaduan antara gerak pikiran, (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa
perasaan dan kehendak atau kemauan dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih
sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti melalui pemahaman kesadaran diri yang baik
juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara tentang kekuatan dirinya, dilatih untuk
Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga mengelola diri agar mampu memiliki
menciptakan Karya (psikomotor), keluarga kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri
merupakan tempat utama untuk melatih dalam relasi sosialnya sehingga ketika
pendidikan sosial dan karakter baik bagi membuat sebuah keputusan yang
seorang anak, keluarga merupakan sebuah bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya
ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup dan kemerdekaan orang lain.
anak dalam bermasyarakat dibanding dengan
institusi pendidikan lainnya.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Aktivitas Sesi III


Menyimak video Pemikiran ki Hajar Dewantara
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Video Interpretasi
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Click Here
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Hubungan dengan umur - Metode Montessori, Frobel, dan Taman Siswa


Untuk keperluan Pendidikan, umur anak didik dibagi menjadi 3 masa, masing-
masing dari 7 atau 8 tahun (1 windu):
a) waktu pertama (1-7 tahun) dinamakan masa kanak-kanak (kinderperiode);
b) Waktu kedua (7-14 tahun), yakni masa pertumbuhan jiwa pikiran
(intillectueele periode); dan
c) Masa ketiga (14-21 tahun) dinamakan masa terbentuknya budi pekerti
(sociale periode).
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Dalam proses pembelajarannya, ternyata tidak hanya mengonsentrasikan pada pelajaran


(latihan) panca indra saja, tetapi permainan anak juga dimasukkan pada pembelajaran di
sekolah sebagai kultur. Kita tidak dapat membandingkan metode Frobel, Montessori dan Taman
Siswa tentang pengaruh tenaga lahir pada batin seperti berikut:
• Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun dihidupkan rasanya,
menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra dan semua itu bersifat pelajaran.
Anak diberi kemerdekaan dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan.
• Frobel juga menjadikan panca indra sebagai konsentrasi pembelajarannya, tetapi yang
diutamakan adalah permainan anak-anak, kegembiraan anak, sehingga pelajaran panca indra
juga diwujudkan menjadi barang-barang yang menyenangkan anak. Namun, dalam proses
pembelajarannya masih diperintah.
• Taman Siswa bisa dikatakan memakai kedua metode tersebut, akan tetapi pelajaran panca
indra dan permainan akal itu tidak dipisah, yaitu dianggap satu. Sebab, dalam Taman Siswa
terdapat kepercayaan bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak
tersebut sudah diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala alat-alat yang bersifat
mendidik si anak.
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Aktivitas Sesi IV
a. Forum Diskusi
b. Tugas Individu (ON)
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Pertanyaan pemantik
• Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi anda?
• Bagaimana kata “menuntun” bapak dan ibu maknai dalam konteks sosial budaya (nilai-
nilai luhur budaya) di daerah saya? Apa dapat saya lakukan untuk mewujudkan
pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?
• Mengapa pendidikan murid (anak) perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat
zaman?
• Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang berhamba pada anak” dengan peran
saya sebagai pendidik?
• Peserta Pengimbasan bersama kelompoknya menjelaskan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal (satu budaya asli) yang relevan menjadi penguatan karakter murid
sebagai individu sekaligus sebagai manusia dan anggota masyarakat dalam upaya
menebalkan konteks diri (kekuatan kodrat)
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Forum Diskusi
Diskusikan tentang “Perspektif reflektif kritis pemikiran (filosofi pendidikan) Ki
Hadjar Dewantara”

1. Peserta pengimbasan membentuk kelompok


2. Tiap kelompok menulis jawaban di kertas plano
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4. Refleksi dari peserta pengimbasan
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Tugas Individu (On)


Buatlah Video/Flyer/PPT tentang “Pengalaman atau proses pembelajaran yang
merefleksikan (mencerminkan) pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)”
PENINGKATAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENGIMBASAN GURU PENGGERAK
KABUPATEN LAMONGAN

Penutup
• Berdo’a
• Salam
• Foto bersama

Anda mungkin juga menyukai