Anda di halaman 1dari 5

-505-

Peralatan dan Bahan Medis Habis Pakai

l
tm
a. Lampu kepala

g.h
b. Spekulum hidung
c. Skalpel atau jarum suntik ukuran sedang (untuk insisi)

tan
d. Kassa steril

n
-te
e. Klem

22
f. Pinset Bayonet

20
g. Larutan Povidon Iodin 7,5%

86
s11
Referensi
a. Adam, G.L. Boies L.R. Higler.Boies.Buku Ajar Penyakit THT. Ed.

ke
ke-6. Jakarta: EGC. 1997.

en
7m
b. Wardani, R.S. Mangunkusumo, E.Infeksi Hidung dalam Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher.
10
Ed. ke-6. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
k0

2007.
r-h
mo

15. Rinitis Akut


-no

No. ICPC-2 : R74. Upper respiratory infection acute


mk

No. ICD-10 : J00. Acute nasopharyngitis (common cold)


Tingkat Kemampuan: 4A
6/k
2/0

Masalah Kesehatan
02

Rinitis akut adalah peradangan pada mukosa hidung yang


z/2

berlangsung akut (<12 minggu). Hal ini dapat disebabkan oleh


.xy

infeksi virus, bakteri, ataupun iritan. Radang sering ditemukan


na

karena manifestasi dari rinitis simpleks (common cold), influenza,


lya

penyakit eksantem (seperti morbili, variola, varisela, pertusis),


penyakit spesifik, serta sekunder dari iritasi lokal atau trauma.
mu
na

Hasil Anamnesis (Subjective)


.ai

Keluhan
ww

a. Keluar ingus dari hidung (rinorea)


//w

b. Hidung tersumbat
ps:

c. Dapat disertai rasa panas atau gatal pada hidung


d. Bersin-bersin
htt

e. Dapat disertai batuk

jdih.kemkes.go.id
-506-

Faktor Risiko

l
tm
a. Penurunan daya tahan tubuh.

g.h
b. Paparan debu, asap, atau gas yang bersifat iritatif.
c. Paparan dengan penderita infeksi saluran napas.

ntan
-te
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

22
Pemeriksaan Fisik

20
a. Suhu dapat meningkat

86
b. Rinoskopi anterior:

s11
1) Tampak kavum nasi sempit, terdapat sekret serous atau
mukopurulen, mukosa konka udem dan hiperemis.

ke
2) Pada rinitis difteri tampak sekret yang bercampur darah.

en
7m
Membran keabu-abuan tampak menutup konka inferior
dan kavum nasi bagian bawah, membrannya lengket dan
10
bila diangkat mudah berdarah.
k0

Pemeriksaan Penunjang: Tidak diperlukan


r-h
mo

Penegakan Diagnostik (Assessment)


-no

Diagnosis Klinis
mk

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.


Klasifikasi berdasarkan etiologi:
6/k

a. Rinitis Virus
2/0

1) Rinitis simplek (pilek, selesma, common cold, coryza)


02

Rinitis simplek disebabkan oleh virus. Infeksi biasanya


z/2

terjadi melalui droplet di udara. Beberapa jenis virus yang


.xy

berperan antara lain, adenovirus, picovirus, dan


na

subgrupnya seperti rhinovirus, dan coxsackievirus. Masa


lya

inkubasinya 1-4 hari dan berakhir dalam 2-3 minggu.


2) Rinitis influenza
mu

Virus influenza A, Batau C berperan dalam penyakit ini.


na

Tanda dan gejalanya mirip dengan common cold.


.ai

Komplikasi berhubungan dengan infeksi bakteri sering


ww

terjadi.
//w

3) Rinitis eksantematous
ps:

Morbili, varisela, variola, dan pertusis, sering berhubungan


dengan rinitis, dimana didahului dengan eksantema sekitar
htt

jdih.kemkes.go.id
-507-

2-3 hari. Infeksi sekunder dan komplikasi lebih sering

l
tm
dijumpai dan lebih berat.

g.h
b. Rinitis Bakteri
1) Infeksi non spesifik

tan
a) Rinitis bakteri primer. Infeksi ini tampak pada anak

n
-te
dan biasanya akibat dari infeksi pneumococcus,

22
streptococcus atau staphylococcus. Membran putih

20
keabu-abuan yang lengket dapat terbentuk di rongga

86
hidung, dan apabila diangkat dapat menyebabkan

s11
pendarahan / epistaksis.
b) Rinitis bakteri sekunder merupakan akibat dari infeksi

ke
bakteri pada rinitis viral akut.

en
7m
2) Rinitis Difteri
Disebabkan oleh Corynebacterium
10 diphteriae, dapat
berbentuk akut atau kronik dan bersifat primer pada
k0

hidung atau sekunder pada tenggorokan. Harus dipikirkan


r-h

pada penderita dengan riwayat imunisasi yang tidak


mo

lengkap. Penyakit ini semakin jarang ditemukan karena


-no

cakupan program imunisasi yang semakin meningkat.


mk

c. Rinitis Iritan
Disebabkan oleh paparan debu, asap atau gas yang bersifat
6/k

iritatif seperti ammonia, formalin, gas asam dan lain-lain. Dapat


2/0

juga disebabkan oleh trauma yang mengenai mukosa hidung


02

selama masa manipulasi intranasal, contohnya pada


z/2

pengangkatan corpus alienum. Pada rinitis iritan terdapat reaksi


.xy

yang terjadi segera yang disebut dengan “immediate


na

catarrhalreaction” bersamaan dengan bersin, rinore, dan hidung


lya

tersumbat. Gejalanya dapat sembuh cepat dengan


menghilangkan faktor penyebab atau dapat menetap selama
mu

beberapa hari jika epitel hidung telah rusak. Pemulihan akan


na

bergantung pada kerusakan epitel dan infeksi yang terjadi.


.ai
ww

Diagnosis Banding
//w

Rinitis alergi pada serangan akut, Rinitis vasomotor pada serangan


ps:

akut
Komplikasi
htt

a. Rinosinusitis

jdih.kemkes.go.id
-508-

b. Otitis media akut.

l
tm
c. Otitis media efusi

g.h
d. Infeksi traktus respiratorius bagian bawah seperti laringitis,
trakeobronkitis, pneumonia.

ntan
-te
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

22
Penatalaksanaan

20
a. Non medikamentosa

86
1) Istirahat yang cukup

s11
2) Menjaga asupan yang bergizi dan sehat
b. Medikamentosa

ke
1) Simtomatik: analgetik dan antipiretik (Paracetamol),

en
7m
dekongestan topikal, dekongestan oral (Pseudoefedrin,
Fenilpropanolamin, Fenilefrin). 10
2) Antibiotik: bila terdapat komplikasi seperti infeksi sekunder
k0

bakteri, Amoksisilin, Eritromisin, Sefadroksil.


r-h

3) Untuk rinitis difteri: Penisilin sistemik dan anti-toksin


mo

difteri.
-no
mk

Rencana Tindak Lanjut


Jika terdapat kasus rinitis difteri dilakukan pelaporan ke dinas
6/k

kesehatan setempat.
2/0

Konseling dan Edukasi


02

Memberitahu individu dan keluarga untuk:


z/2

a. Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat.


.xy

b. Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh


na

wajah.
lya

c. Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi.


d. Menutup mulut ketika batuk dan bersin.
mu

e. Mengikuti program imunisasi lengkap, sepertivaksinasi


na

influenza, vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya rinitis


.ai

eksantematosa.
ww

f. Menghindari pajanan alergen bila terdapat faktor alergi sebagai


//w

pemicu.
ps:

g. Melakukan bilas hidung secara rutin.


htt

jdih.kemkes.go.id
-509-

Peralatan

l
tm
a. Lampu kepala

g.h
b. Spekulum hidung
c. Suction

tan
n
-te
Prognosis

22
a. Ad vitam : Bonam

20
b. Ad functionam : Bonam

86
c. Ad sanationam : Bonam

s11
Referensi

ke
a. Adam, G.L. Boies, L.R. Higler.Boies.Buku Ajar Penyakit THT. Ed.

en
7m
ke-6. Jakarta: EGC. 1997.
b. Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Ed. Ke-
10
8. McGraw-Hill. 2003.
k0

c. Wardani, R.S. Mangunkusumo, E.Infeksi Hidung dalam Buku


r-h

Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan


mo

Leher. Ed. ke-6.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas


-no

Indonesia. 2007.
mk

16. Rinitis Vasomotor


6/k

No. ICPC-2 : R97 Allergic rhinitis


2/0

No. ICD-10 : J30.0 Vasomotor rhinitis


02

Tingkat Kemampuan 4A
z/2
.xy

Masalah Kesehatan
na

Rinitis vasomotor adalah salah satu bentuk rinitis kronik yang tidak
lya

diketahui penyebabnya (idiopatik), tanpa adanya infeksi, alergi,


eosinofilia, perubahan hormonal, dan pajanan obat (kontrasepsi oral,
mu

antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin, dan obat topikal


na

hidung dekongestan). Rinitis non alergi dan mixed rhinitis lebih


.ai

sering dijumpai pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, lebih


ww

sering dijumpai pada wanita dan cenderung bersifat menetap.


//w
ps:

Hasil Anamnesis(Subjective)
Keluhan
htt

jdih.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai