Anda di halaman 1dari 4

TEMA 2 :

MERAIH BERKAH MELALUI PRODUK


HALAL
SYARHIL PUTRA
Assalamua’alaikum Wr. Wb.
Semangat belajar tak dapat digugat
Pelajarnya dipesantren kaligrafi
Jawab salamnya kurang semangat
Mari kita ulangi sekali lagi
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Alhamdulillah, washolatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa’ala alihi wa ashhabihi


wamawwalah. Rabbisyrah lii shadrii, wayassir lii amri, wahlul ‘uqdatan millisani,
yafqahu qauli. Amma ba’du.

Dewan hakim yang kami muliakan hadirin sekalian yang kami banggakan,

Tidak dapat disangka bahwa makanan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia, serta jiwa manusia. Di era yang serba bebas,
cenderung hedonis-materialistis ini seakan pembicaraan mengenai pentingnya memilih
makanan yang jelas halal dan amal soleh menjadi absurd yang terasa absurd karena bukan
idealisme melaksanakan dan menegakkan hukum Allah dan Sunnah Nabi whenever and
wherever tetapi cenderung menyerah kepada keadaan.

Terutama tinggal di luar negeri di tempat dimana orang Islam adalah minoritas dan yang
tersedia di hotel, di pesawat, di rumah makan tidak ada kejelasan apakah makanan tersebut
terutama yang berdaging telah disembelih secara Islam atau tidak. jika perlu "membutakan
diri" ; "kalo hidup di luar negeri jangan tanya-tanya ini dan itu/kejelasan "kehalalan", nanti
ngga bisa makan apa-apa".

Oleh karena itu, untuk membahas lebih lajut pada kesempatan kali ini izinkanlah kami
menyampaikan syarahan yang terangkai dalam sebuah judul : "MERAIH BERKAH
MELALUI PRODUK HALAL" yang berlandaskan firman Allah dalam Q.S. al-mu'minun 51,
sebagai berikut :

“Wahai sekalian UtusanKu. makanlah dari yang halal dan beramallah yang shalih.
Sesungguhnya Aku sangat mengetahui apa jua pun yang kamu kerjakan (amalkan)”
Hadirin Rahimakumullah,

Ayat di atas adalah pelajaran penting bahwa Rasul dan tentunya orang beriman yang menjadi
ummatnya diharuskan memakan makanan yang halal dan beramal shalih. lho apa
hubungannya antara "makanan halal" dan " beramal shalih"? satu konkrit, nyata, yang
satunya "abstract,invisible".

Untuk menjawab ini ada satu hadits ke – 10 yang rasanya sangat pas menjelaskan ayat
tersebut dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan
para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik
dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang
melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram,
maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).

Sangat miris rasanya membaca hadits di atas. bahwa seorang yang berbaju kumal dan
berdebu ; dia memanjatkan doa dengan sungguh-sungguh: Yaa robbku, Ya Robbku...tetapi
makanan, minuman, pakaian haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram,
bagaimana akan dikabulkan do'anya? makanya jika tinggal di luar negeri perlu kontak sodara
muslim setempat untuk mendapatkan daging yang jelas kehalalan-nya atau seperti di Inggris
yang ada rumah penyembelihan meski milik non-muslim tapi semua pekerjanya muslim dan
the butcher-nya jelas muslim. Tetapi jika disebut di atas tidak ada sudah jadi "vegetarian
kepepet" saja. Makan roti, buah dan sayur malah lebih sehat gaya dan pola hidupnya.

Hadirin,

Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 168, mari kita simak :

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata
bagimu.”

Hadirin Rahimakumullah

Kesimpulan dari syarahan kami adalah Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang
diperbolehkan oleh syari'at untuk dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW. Agama Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memakan makanan
yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang
diridhai Allah. Makanan dan minuman harus memenuhi kriteria halal dan thoyyib yang dapat
diringkas dengan istilah SPA yaitu Sehat, Proporsional, dan Aman. Sehingga dapat
memberikan dampak positif bagi jasmani dan rohani kita agar dapat beribadah dengan benar,
hidup wajar, selalu sadar dan sabar, dalam menghadapi kehidupan yang sudah terkontaminasi
dengan dalih modernisasi, padahal westernisasi, yang membawa tekadtensi yang harus kita
eksekusi jangan ditoleransi.

Demikianlah syarahan ini dapat kami sampaikan, kurangnya mohon dimaafkan.

Jikalau ada jarum yang patah, jangan simpan didalam laci

Jikalau ada kata yang salah, jangan simpan didalam hati

Wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai