Fistum 8
Fistum 8
Oleh
Berti Krisnawati Yusuf
2017021001
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
A. Hasil dan Pembahasan
1.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
1.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, setelah ditetesi dengan
menggunakan betadine, masing-masing larutan umbi yang digunakan
mengalami perubahan warna. Pada sampel berupa talas, wortel, ubi jalar,
singkong, bengkuang, dan kentang mengalami perubahan warna menjadi biru
kehitaman. Pada sampel lobak mengalami perubahan warna menjadi sedikit
kebiruan. Pada sampel bawang bombai mengalami perubahan warna menjadi
sedikit kebiruan atau kehijauan. Pada sampel bawang putih dan bawang merah
mengalami perubahan menjadi sedikit keruh. Perbedaan warna yang terjadi
pada masing-masing sampel yang digunakan dapat disebabkan karena adanya
perbedaan kandungan amilum pada masing-masing sampel yang digunakan.
Pada uji iodin yang dilakukan perubahan warna biru kehitaman menunjukkan
adanya amilum (pati) pada sampel. Larutan pati memiliki unit-unit glukosa
yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada
tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum bewarna biru
kehitaman (Fitri dan Fitriana, 2020). Semakin tinggi suatu sampel mengandung
amilum, maka setelah sampel ditetesi dengan menggunakan betadine sampel
akan berubah menjadi biru kehitaman. Begitupun sebaliknya semakin sedikit
kandungan amilum yang terdapat pada sampel, maka setelah ditetesi dengan
menggunakan betadine sampel tersebut akan berubah menjadi warna lain yang
tidak terlalu pekat atau menjadi keruh.
Adapun uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui amilase adalah melalui uji
hidrolisis pati. Melalui uji ini dapat diketahui mengenai pengaruh dari enzim
amilase dalam memecah molekul pati atau amilum menjadi komponan yang
lebih sederhana (Rahmawati dan Sutrisno, 2015). Selain itu, pengujian amilase
dapat dilakukan dengan menggunakan metode DNS. Metode DNS merupakan
suatu uji yang digunakan dalam menentukan gula pereduksi seperti glukosa,
galaktosa, laktosa, dan maltose. Prinsip dari metode ini adalah gula pereduksi
akan bereaksi dengan reagen DNS membentuk senyawa asam 3-amino-5-
nitrosilat yang bewarna kuning kecoklatan. Metode ini dapat digunakan untuk
mengukur aktivitas enzim amilase (Pratiwi dkk, 2018).
Perebusan pada uji amilum bertujuan untuk memecah amiloplas yang ada
sehingga amilum yang terdapat pada umbi dapat tersebar secara bebas. Selain
itu pemanasan ini juga dapat berfungsi dalam mengaktivasi enzim 𝛼-amilase
yang terdapat pada tumbuhan.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Pada masing-masing sampel umbu yang digunakan, setelah ditetesi dengan
betadine mengalami perubahan baik dalam bentuk perubahan warna
maupun perubahan kondisi menjadi keruh yang menunjukkan bahwa
sampel yang digunakan mengandung amilum.
2. Perbedaan warna yang terjadi pada masing-masing sampel yang digunakan
dapat disebabkan karena adanya perbedaan kandungan amilum pada
masing-masing sampel yang digunakan. Semakin tinggi suatu sampel
mengandung amilum, maka setelah sampel ditetesi dengan menggunakan
betadine sampel akan berubah menjadi biru kehitaman. Begitupun
sebaliknya semakin sedikit kandungan amilum yang terdapat pada sampel,
maka setelah ditetesi dengan menggunakan betadine sampel tersebut akan
berubah menjadi warna lain yang tidak terlalu pekat atau menjadi keruh.
3. Umbi merupakan bagian tanaman yang mengalami perubahan bentuk
berupa pembengkakan pada bagian akar atau batang sebagai tempat
penimbunan makanan.
4. Berdasarkan asal kejadiannya, umbi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis diantaranya berupa umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis.
5. Amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan untuk menyimpan
kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis dalam jangka waktu yang
panjang. Amilum tersusun atas amilosa dan amilopektin. Amilum
merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut di dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar, dan tidak berbau.
6. Tumbuhan akan menyimpan karbohidrat dalam bentuk pati yang
kebanyakan terakumulasi pada daun dan disintesis pada kloroplas. Pada
organ penyimpanan seperti buah dan umbi, pati akan ditimbun di dalam
amiloplas.
7. Adapun uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui amilase adalah melalui
uji hidrolisis pati dan uji DNS.
8. Perebusan pada uji amilum bertujuan untuk memecah amiloplas yang ada
sehingga amilum yang terdapat pada umbi dapat tersebar secara bebas serta
untuk mengaktivasi enzim 𝛼 amilase yang terdapat pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, A. K. dkk. 2017. Keragaman Struktur Butir Amilum, Kadar Tepung, dan
Clustering Delapan Taksa Tanaman Berumbi di Desa Simo Kecamatan
Kendal Kabupaten Ngawi. Jurnal Biotropika. 5(1): 14-21.