Anda di halaman 1dari 10

UJI AMILASE PADA UMBI

(Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)

Oleh
Berti Krisnawati Yusuf
2017021001

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
A. Hasil dan Pembahasan
1.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan

No. Umbi Keterangan Gambar


1 Lobak Terdapat perubahan
warna menjadi sedikit
kebiruan setelah ditetesi
dengan betadine.

2 Ubi Talas Terdapat perubahan


warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.

3 Wortel Terdapat perubahan


warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.

4 Ubi Jalar Terdapat perubahan


warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.
5 Singkong Terdapat perubahan
warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.

6 Bengkuang Terdapat perubahan


warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.

7 Kentang Terdapat perubahan


warna menjadi biru
kehitaman setelah
ditetesi dengan
betadine.

8 Bawang Terdapat perubahan


Bombai warna menjadi sedikit
kehijauan setelah
ditetesi dengan
betadine.

9 Bawang Terdapat perubahan


Putih pada larutan menjadi
sedikit keruh.
10 Bawang Terdapat perubahan
Merah pada larutan menjadi
sedikit keruh.

1.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, setelah ditetesi dengan
menggunakan betadine, masing-masing larutan umbi yang digunakan
mengalami perubahan warna. Pada sampel berupa talas, wortel, ubi jalar,
singkong, bengkuang, dan kentang mengalami perubahan warna menjadi biru
kehitaman. Pada sampel lobak mengalami perubahan warna menjadi sedikit
kebiruan. Pada sampel bawang bombai mengalami perubahan warna menjadi
sedikit kebiruan atau kehijauan. Pada sampel bawang putih dan bawang merah
mengalami perubahan menjadi sedikit keruh. Perbedaan warna yang terjadi
pada masing-masing sampel yang digunakan dapat disebabkan karena adanya
perbedaan kandungan amilum pada masing-masing sampel yang digunakan.
Pada uji iodin yang dilakukan perubahan warna biru kehitaman menunjukkan
adanya amilum (pati) pada sampel. Larutan pati memiliki unit-unit glukosa
yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada
tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum bewarna biru
kehitaman (Fitri dan Fitriana, 2020). Semakin tinggi suatu sampel mengandung
amilum, maka setelah sampel ditetesi dengan menggunakan betadine sampel
akan berubah menjadi biru kehitaman. Begitupun sebaliknya semakin sedikit
kandungan amilum yang terdapat pada sampel, maka setelah ditetesi dengan
menggunakan betadine sampel tersebut akan berubah menjadi warna lain yang
tidak terlalu pekat atau menjadi keruh.

Bagian tanaman yang mengalami perubahan bentuk berupa pembengkakan


pada bagian akar atau batang sebagai tempat penimbunan makanan dinamakan
dengan umbi (Hasanah dkk, 2014). Berdasarkan asal kejadiannya, umbi dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya berupa umbi batang, umbi akar,
dan umbi lapis. Adapun beberapa contoh dari umbi akar yaitu tanaman ketela
pohon atau singkong, wortel, uwi, dan ubi jalar. Tanaman yang termasuk ke
dalam jenis umbi batang diantaranya seperti talas, suweg, dan kentang.
Sedangkan contoh dari umbi lapis adalah kelompok bawang-bawangan seperti
bawang merah dan bawang bombai (Syawaldi, 2017).

Dalam komposisi yang berbeda amilosa dan amilopektin merupakan dua


macam karbohidrat yang menyusun amilum. Amilosa akan memberikan sifat
keras, sedangkan amilopektin akan menyebabkan sifat lengket pada amilum.
Amilosa memberikan warna ungu pekat ketika dilakukan tes iodin, sedangkan
amilopektin tidak akan bereaksi. Amilum merupakan karbohidrat kompleks
yang tidak larut di dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau.
Pada tumbuhan, pati atau amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan
untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis dalam jangka
waktu yang panjang (Rosmawati, 2013). Tumbuhan akan menyimpan
karbohidrat dalam bentuk pati yang kebanyakan terakumulasi pada daun dan
disintesis pada kloroplas. Pada organ penyimpanan seperti buah dan umbi, pati
akan ditimbun di dalam amiloplas. Bahan baku yang digunakan dalam
mensintesis pati yang terdapat pada amiloplas adalah sukrosa atau bentuk
karbohidrat lainnya yang dikirim dari daun, maka pada dasarnya pati selalu
berada di dalam plastida. Pada waktu siang hari pati akan terakumulasi pada
daun apabila laju respirasi dan translokasi fotosintat keluar dari daun. Pati yang
sudah terakumulasi akan diurai kembali melalui respirasi dan diangkut keluar
dari daun ketika malam hari (Sari dkk, 2017).

Adapun uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui amilase adalah melalui uji
hidrolisis pati. Melalui uji ini dapat diketahui mengenai pengaruh dari enzim
amilase dalam memecah molekul pati atau amilum menjadi komponan yang
lebih sederhana (Rahmawati dan Sutrisno, 2015). Selain itu, pengujian amilase
dapat dilakukan dengan menggunakan metode DNS. Metode DNS merupakan
suatu uji yang digunakan dalam menentukan gula pereduksi seperti glukosa,
galaktosa, laktosa, dan maltose. Prinsip dari metode ini adalah gula pereduksi
akan bereaksi dengan reagen DNS membentuk senyawa asam 3-amino-5-
nitrosilat yang bewarna kuning kecoklatan. Metode ini dapat digunakan untuk
mengukur aktivitas enzim amilase (Pratiwi dkk, 2018).

Perebusan pada uji amilum bertujuan untuk memecah amiloplas yang ada
sehingga amilum yang terdapat pada umbi dapat tersebar secara bebas. Selain
itu pemanasan ini juga dapat berfungsi dalam mengaktivasi enzim 𝛼-amilase
yang terdapat pada tumbuhan.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Pada masing-masing sampel umbu yang digunakan, setelah ditetesi dengan
betadine mengalami perubahan baik dalam bentuk perubahan warna
maupun perubahan kondisi menjadi keruh yang menunjukkan bahwa
sampel yang digunakan mengandung amilum.
2. Perbedaan warna yang terjadi pada masing-masing sampel yang digunakan
dapat disebabkan karena adanya perbedaan kandungan amilum pada
masing-masing sampel yang digunakan. Semakin tinggi suatu sampel
mengandung amilum, maka setelah sampel ditetesi dengan menggunakan
betadine sampel akan berubah menjadi biru kehitaman. Begitupun
sebaliknya semakin sedikit kandungan amilum yang terdapat pada sampel,
maka setelah ditetesi dengan menggunakan betadine sampel tersebut akan
berubah menjadi warna lain yang tidak terlalu pekat atau menjadi keruh.
3. Umbi merupakan bagian tanaman yang mengalami perubahan bentuk
berupa pembengkakan pada bagian akar atau batang sebagai tempat
penimbunan makanan.
4. Berdasarkan asal kejadiannya, umbi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis diantaranya berupa umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis.
5. Amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan untuk menyimpan
kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis dalam jangka waktu yang
panjang. Amilum tersusun atas amilosa dan amilopektin. Amilum
merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut di dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar, dan tidak berbau.
6. Tumbuhan akan menyimpan karbohidrat dalam bentuk pati yang
kebanyakan terakumulasi pada daun dan disintesis pada kloroplas. Pada
organ penyimpanan seperti buah dan umbi, pati akan ditimbun di dalam
amiloplas.
7. Adapun uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui amilase adalah melalui
uji hidrolisis pati dan uji DNS.
8. Perebusan pada uji amilum bertujuan untuk memecah amiloplas yang ada
sehingga amilum yang terdapat pada umbi dapat tersebar secara bebas serta
untuk mengaktivasi enzim 𝛼 amilase yang terdapat pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, A. S. dan Fitriana, Y. A. N. 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat.


Sainteks. 17(1): 45-42.

Hasanah, U., Hadi, E. P. dan Hidayah, H. A. 2014. Keanekaragaman dan


Pemanfaatan Ubi-Ubian sebagai Alternatif Tanaman Pangan di Kecamatan
Bantarkawung Kabupaten Brebes. Biosfera. 31(2): 61-70.

Pratiwi, Y. H., Ratnayani, O. dan Wirajana, I. N. 2018. Perbandingan Metode Uji


Gula Pereduksi dalam Penentuan Aktivitas 𝛼-L-Arabinofuranisidase dengan
Substrat Janur Kelapa (Cocos nucifera). Jurnal Kimia. 12(2): 134-139.

Rahmawari, A. Y. dan Sutrisno, A. 2015. Hidrolisis Ttepung Ubi Jalar Ungu


(Ipomea batatas L.) secara Enzimatis Menjadi Sirup Glukosa Fungsional:
Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(3): 1152-1159.

Rosmawati, T. 2013. Isolasi Kapang Pendegradasi Amilum pada Ampas Sagu


(Metroxylon sagoo) secara In Vitro. Jurnal Biology Science & Education.
2(1): 20-28.

Sari, A. K. dkk. 2017. Keragaman Struktur Butir Amilum, Kadar Tepung, dan
Clustering Delapan Taksa Tanaman Berumbi di Desa Simo Kecamatan
Kendal Kabupaten Ngawi. Jurnal Biotropika. 5(1): 14-21.

Syawaldi. 2017. Perencanaan dan Perancangan Mekanisme Mesin sebagai Alat


Pemotong Umbi-Umbian (Ubi Kayu / Singkong) untuk Meningkatkan Usaha
Industri Kecil Menengah (IKM). Jurnal Aptek. 9(2): 137-141.
LAMPIRAN

Gambar 1. Larutan Umbi sebelum Ditetesi dengan Betadine

Gambar 2. Larutan Umbi setelah Ditetesi dengan Betadine

Anda mungkin juga menyukai