Laporan Tugas Akhir Baterai Lithium Fajar
Laporan Tugas Akhir Baterai Lithium Fajar
Oleh :
FAJAR ANGGARA SAPUTRA
NIM. B020319033
OLEH :
FAJAR ANGGARA SAPUTRA
NIM. B020319033
Mengetahui
Ketua Jurusan
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Dengan ini menyatakan bahwa laporan tugas akhir yang berjudul :
Penguji I,
Penguji II,
H.Saberani, ST., MT
NIP. 19591125 198903 1 002
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga laporan tugas akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan
apapun.
v
ABSTRAKSI
vi
DAFTAR ISI
Lembar asistensi……………………………………………………………..iv
Kata penghantar..................................................................................... v
Abstraksi................................................................................................. vi
2.1 Baterai..................................................................................... 4
vii
2.5.2 Cara kerja BMS pada baterai .............................................. 26
viii
BAB V PENUTUP .................................................................................... 62
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.10 Skema dasar seri-pararel susunan cell .............................. 50
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Baterai lithium ion pertama kali dipasarkan oleh Sony pada awal
tahun 1990. Baterai lithium ion memiliki keunggulan diantaranya
performa yang baik, ringan. Sama dengan baterai pada umumnya,
lithium Ion menggunakan katoda, anoda, dan elektrolit. Pada saat
pengosongan, electron mengalir dari anoda ke beban kemudian
berakhir di katoda.
Saya dan rekan-rekan tim membahas komponen vital yang
dimana fokus kami untuk rangkaian baterai (48V 12 Ah) pada sepeda
listrik.
1.2.Rumusan Masalah
Masalah yang akan dihadapi adalah
1. Bagaimana merakit baterai lithium 48V 12 Ah untuk sepeda
listrik ?
2. Bagaimana cara kerja baterai lithium pada sepeda listrik ?
1.3.Batasan Masalah
1.4.Tujuan penelitian
1.5.Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
LANDASAN TEORI
2.1 Baterai
Konstruksi baterai
1.Elektroda
Elektroda adalah sebuah plat berbahan material aktif yang akan
bereaksi dengan larutan elektrolit saat proses pengisian maupun
pengosongan muatan, pada baterai pada umumnya berbahan grafit
elektroda pada baterai terbagi menjadi 2 bagian yaitu elektroda(+)dan
elektroda(-).
4
5
2.Elektrolit
Elektrolit merupakan sebuah larutan yang terdiri dari senyawa kimia
pada baterai yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dan
menyimpan listrik pada baterai, senyawa kimia yang terkandung pada
elektrolit dapat menghasilkan ion positif maupun negatif, banyaknya
ion yang dihasilkan dari proses pengisian maupun pengosongan
muatan yang mempengaruhi daya hantar listrik pada sebuah baterai.
3.Separator
Separator atau penyekat berfungsi untuk memisahkan antara sel
positif dengan sel negative, separator berada diantara elektroda (+)
dan elektroda(-) dan memiliki struktur berongga sehingga larutan
elektrolit pada baterai dapat melewatinya.
- Lithium-Ion (Li-On)
- Ultracapacitor
(dapat diisi ulang dari sumber luar sistem mobil). Pengisian ulang
jenis baterai mobil listrik hibrid tergantung putaran mesin, roda dan
pengereman regeneratif.
Baterai NiMH memiliki siklus hidup yang lebih lama daripada
baterai lithium-ion ataupun baterai SLA. Baterai NiMH aman dan
toleran terhadap ketidak-tepatan penggunaan. Kekurangan terbesar
baterai NiMH antara lain:
- Harganya relatif lebih mahal
4. Baterai Ultracapacitor
5. Baterai ZEBRA
- Sel daya tinggi sehingga sesuai sebagai tipe baterai mobil listrik
- Toleransi korsleting
P=VxI
Dengan:
Diketahui
P=VxI
E=Pxt
I = P/V = E / (t x V)
Kapasitas Baterai
Baterai ini tidak dapat diisi ulang, karena logam litium logam
reaktif yang dapat meledak suh yang relatif tinggi. Baterai ini
menggunakan logam litium sebagai anoda dan MnO2 sebagai
katoda, dengan garam lithium (misalnya LiClO4) sebagai elektrolit
dalam pelarut bebas air.
Cara kerja : Pada anode Lithium menerima elektron dari katode, dan
menghasilkan potensial reduksi sebesar -3,05 volt. Oleh karena
kenegatifannya inilah lithium dimanfaatkan sebagai anode. Kemudian
direaksikan dengan Mangan Oksida yang berpotensial reduksi +0,35
volt. Agar reaksi terjadi secara spontan, mangan oksida ditempatkan
sebagai katode. Terjadilah proses antara anoda dan katoda akan
mengalir arus, yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif
(katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari katoda menuju
anoda. Proses ini adalah proses yang terjadi pada sel volta, dimana
reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik.
Berikut adalah reaksinya
Ini adalah jenis baterai isi ulang dimana ion litium bergerak
24
antara anoda dan katoda. Pada sel sekunder, anode dan katode
bereaksi secara kimia. Namun sel dapat diisi ulang dengan proses
elektrolisis untuk mengembalikan anode dan kaode ke kondisi awal.
Ion litium sebagai anoda, bukan logam litium, maka reaksi cell
didalamnya bukanlah reaksi redoks. Melainkan hanya pergerakan ion
litium melalui elektrolit dari satu elektrode ke elektrode lainnya. Jenis
baterai ini umum digunakan dalam perlatan elektronik portabel,
karena tidak memiliki efek memori, dan daya hilang yang lambat
sehingga tidak butuh perlakuan apapun jika tidak digunakan dan
dapat menyimpan cadangan energi yang relatif besar dalam waktu
yang relatif lama. Terbagi atas dua tipe, yaitu mangan (Mn) dan kobalt
(Co).
Cara Kerja : Pada saat digunakan berkerja sebagai sel volta: Lithium
akan mengantarkan elektron dari anoda menuju alat yang
membutuhkan elektron seperti kapasitor dan processor di handphone
atau laptop kemudian berakhir di katoda. Sedangkan protondari
katoda masuk menembus separator diantara anoda dan katoda
(proses interkalasi). Proses ini berlangsung terus menerus hingga
kapasitas penggunaan baterai habis (ditunjukkan dengan garis atau
persentase kapasitas baterai di layar handphone atau laptop). Pada
saat di-charge dia bekerja sebagai elektrolisis. Sedangkan bila
baterai diisi ulang atau recharge maka elektron akan kembali dari
katoda ke anoda melalui alat pengisi ulang (charge) dan dengan
dibantu arus yang masuk dari charger, proton akan kembali menuju
katoda. Sehingga kondisi kembali menjadi seperti semula.
menghasilkan 12V. Agar voltase dan arus susunan baterai ini bisa
balance maka diperlukan sistem yang bisa mengaturnya yang disebut
BMS.
Battery management system (BMS) adalah perangkat yang
digunakan untuk penyeimbang, pemantauan dan proteksi pada
baterai yang disusun secara seri atau baterai susun. BMS dilengkapi
dengan passive cell balancing, sensor tegangan setiap baterai,
sensor arus, sensor suhu, rangkaian proteksi untuk memutus arus.
2. Motor DC Brushless
3. Motor DC Servo
4 buah baterai yang masing- masing bertegangan 1,5 Volt dan 1.000
miliampere per jam (mAh) akan menghasilkan 6 Volt tegangan tetapi
kappasitas arus listriknya (Current) akan tetap yaitu 1.000 miliampere
per jam (mAh).
dihasilkan adalah 4.000 mAH (miliampere per Jam) yaitu total dari
semua kapasitas arus listrik pada baterai.
Sel litium fosfat tidak mudah terbakar, yang merupakan fitur penting jika
terjadi kesalahan penanganan selama pengisian atau pemakaian. Mereka
juga dapat bertahan dalam kondisi yang keras, baik itu dingin yang
membekukan, panas terik, atau medan yang kasar.
3. Efesiensi ruang
Yang juga patut disebutkan adalah karakteristik hemat-ruang
LiFePO4. Dengan sepertiga dari berat kebanyakan baterai timbal-asam
(lead acid) dan hampir setengah dari berat oksida mangan yang populer,
LiFePO4 menyediakan cara yang efektif untuk memanfaatkan ruang dan
berat. Membuat produk lebih efisien secara keseluruhan.
32
4. Dampak lingkungan
Baterai LiFePO4 tidak beracun, tidak mencemari, dan tidak
mengandung logam tanah jarang (rare earth), menjadikannya pilihan yang
ramah lingkungan. Baterai lithium timbal-asam dan nikel oksida membawa
risiko lingkungan yang signifikan (terutama asam timbal, karena bahan
kimia internal merusak struktur tim dan akhirnya menyebabkan kebocoran).
a. Tegangan
Sebuah baterai akan mengalirkan arus litrik apabila di plat positif (+)
dan negatif (-) terjadi beda potensial saat proses charging atau
discharging berlangsung.
b. Kapasitas baterai
Dimana:
C= Kapastias Baterai
I = Arus(Ampere)
t = Waktu (Jam)
c. Efisiensi Baterai
d. Temperatur baterai
Pada operasi normal, suhu baterai yang ideal adalah 25°C, pada
kondisi suhu <25°C kemampuan baterai untuk menyimpan energi
meningkat, tetapi akan mengakibatkan umur baterai menurun.
e. Muatan energi
𝐸 = ∫ 𝑉(𝑡). 𝐼. (𝑡). 𝑑𝑡 𝑡 0 𝑊ℎ
Dimana:
V: Voltase/Tegangan (Volt)
f. Self Discharge
Siklus hidup atau Life Cycle adalah jumlah terjadinya proses pengisian
dan pengosongan pada baterai sampai baterai tersebut tidak mampu
menyimpan energi listrik. Life Cycle dari sebuah baterai dinyatakan
habis jika sebuah baterai tidak mampu menyimpan ¼ kapasitas baterai
pada name plate.
𝐶𝑑
𝜂 = x 100%
𝐶𝑐
Dimana :
𝜂 = Efisiensi Energi (%)
Cd = Kapasitas Discharge
Cc = Kapasitas Charging
2.8 Perbedaan antara baterai lithium ion dengan baterai Lithium iron
phosphate
1 Komponen
2 Kepadatan Energi
Kedua baterai lithium ion dan baterai lithium iron phosphate memiliki
kepadatan energi yang sangat tinggi. Meskipun demikian, yang pertama
lebih unggul dalam faktor ini. Dalam kebanyakan kasus, kerapatan energi
baterai lithium-ion berkisar antara 150 Wh/kg hingga 200 Wh/kg. Biasanya
sekitar 90 Wh/kg hingga 120 Wh/kg untuk baterai lithium iron phosphate.
Oleh karena itu, baterai lithium-ion berfungsi sebagai pilihan yang lebih
baik untuk aplikasi yang haus daya yang menguras kapasitas baterai.
Mereka juga dapat mengisi daya dengan kecepatan yang lebih cepat.
3 keselamatan
37
Baterai lithium iron phosphate memiliki stabilitas kimia dan termal yang
unggul dan lebih signifikan serta dilengkapi dengan fitur keselamatan lain
yang sesuai dan sangat baik. Mereka tidak mudah terbakar bahkan ketika
mereka mengalami penggunaan yang ekstensif, penyalahgunaan, dan
penanganan yang salah selama pelepasan dan pengisian ulang. Baterai ini
memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap fluktuasi suhu dan pelarian
termal. Mereka dapat menahan panas dalam jumlah besar tanpa meleleh
atau membusuk. Selain itu, baterai lithium iron phosphate tidak
mengandung zat beracun. Dengan demikian, mereka sepenuhnya aman
untuk digunakan dan aplikasi.
5 Siklus hidup
Baterai lithium besi fosfat datang dengan dan menawarkan sekitar 1000
hingga 10,000 siklus hidup. Ini menyiratkan bahwa mereka memiliki umur
panjang dan dapat digunakan untuk waktu yang lama. Mereka dapat
bekerja dengan sempurna dan memiliki perbedaan waktu yang signifikan
antara waktu pengisian daya mereka. Ini berarti mereka tidak perlu sering-
sering mengisi daya.
38
6 Penyimpanan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode survey(Observasi)
2. Metode Analisa
3. Metode interview
Dengan metode ini penulis menggali dan mempelajari buku buku yang
ada hubungannya dengan topik pembahasan sebagai acuan dalam
pelaksanaan.
39
40
BAB I Pendahuluan
BAB V Penutup
MULAI
Mencari referensi
Identifikasi masalah
Pelaksanaan
Pengujian
iya
Analisa
Selesai
42
1. Mencari referensi
2. Identifikasi masalah
3. Pelaksanaan
4. Pengujian
5. Analisa
43
44
c. Charger baterai
e. Pure nickel
a) Waktu Penelitian
b) Tempat penelitian
4.3 Pelaksanaan
1. Menyiapkan cell
Apabila menggunakan cell baru pastikan cell dalam kondisi seragam
semua baik Ah yang sama, C rate yang sama, dan Ampere peak yang
sama. Supaya cell lebih mudah balance dan awet lama dalam pemakaian.
W=VxI
48 x 12 Ah = 576 Watt
Keterangan :
W = Watt
V = Volt
I = Arus listrik
t=W:W
576 : 350 = 1,64 t
1,64 t x 60 menit = 98,4 menit
Keterangan :
E : Energi (Joule)
P : Daya ergi (Watt)
t : Waktu
E (joule) = (7.99x 1.23) x 300 (detik)
57
= 2948 Joule
Dari energi yang telah diketahui maka dapat mencari energi
Jadi cara kerja sepeda listrik dimulai dari pengguna yang memiliki
kendali penuh pada throttle. Pengguna dapat mengatur kapan aliran daya
pada baterai mulai memutar motor listrik. Setelah motor listrik berputar,
dengan bantuan dari komponen mekanik secara tidak langsung dapat
memutar roda. Pada beberapa kasus, kita dapat mengaktifkan maupun
menonaktifkan torsi dari e-bike motor saat dibutuhkan saja.
60
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
3,7 V
61
5.2 Saran
1. Diharapkan baik penulis maupun pembaca dapat memetik ilmu yang
bisa diterapkan ke kehidupan sehari hari
62
DAFTAR PUSTAKA