Anda di halaman 1dari 12

BIODATA

Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Cita-cita :
Hobby :
Nama Orang Tua
- Ayah :
- Ibu :
- Pekerjaan Orang Tua
- Ayah :
- Ibu :
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah : Jln. Medan- Banda Aceh Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Bireuen-Aceh
Buku yang pernah dibaca :
1.
2.
3.
4.

Prestasi :

Hormat Saya
Matangglumpangdua, 06 Juli 2018
Kepala SDN 28 Peusangan

ALFIAN, M.Pd.
Nip. 19830320 200904 1 003
BIODATA PENDAMPING LOMBA BERCERITA
BAGI SISWA/I SD/MI TINGKAT PROVINSI
SE-ACEH TAHUN 2019

Nama : ROSMAINI , S.Pd.


Tempat/ Tanggal Lahir : Takengon/ 13 Juli 1985
Alamat : Bireuen
HP : 085260416779
Nama Sekolah : MIN 21 BIREUEN
Alamat Sekolah : Jln. Medan- Banda Aceh Desa Teupok Tunong
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen – Aceh

Bireuen, 0 Juli 2019


Kepala MIN 21 Bireuen

MUNTADHAR ,S.Pd,I, M.Pd.I


Nip. 19790505 200501 1 009
Cerita Rakyat Nusantara

LEGENDA RHANG MANYANG

SUMBER:Dinas Perpustakaan dan Arsip Bireuen

PERPUSTAKAAN DAN ARSIP


KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2023
LEGENDA RHANG MANYANG

Dengan bapak jangan durhaka supaya Allah tidak akan murka, dengan ibu hendaknyalah
hormat supaya badan dapat Rahmat, Teman- teman itu tadi gurindam ke 12 pasal 10 gubahan
Raja Ali Haji.
Bapak Ibu , dewan juri yang saya hormati dan teman- teman yang saya cintai.

Pergi kelaut memancing ikan dapat seekor, bawa kepasar. Perkenalkan nama saya
Annisya Zahira Sambo dari MIN 21 Bireuen Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kali ini Zahira, akan menceritakan cerita Rakyat dari Kabupaten Bireuen tepatnya
didaerah Peusangan.Sungguh sedab si buah Rambai ambil serumpun makan bersama.Zahira
akan mencerita asal usul Glee kapal.

Begini ceritanya.....
Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda bersama anaknya bernama Ahmad
Rahmayang, mereka tinggal di sebuah gubuk yang sangat kecil dengan perlengkapan
seadanyadan pekerjaan dari ibu tersebut sebagai buruh tani, sedangkan Amat bekerja sama
seperti ibunya, sebagai buruh tani dan mencari kayu bakar dihutan.

Tersebutlah sebuah desa yang berada disekitar sungai Peusangan, desa yang menyimpan
ribuan misteri dan cerita yang menjadi tauladan dalam hidup. Cerita yang akan terus
dikenamg oleh masyarakat lainnya juga.
Ada yang sejejer rumah – rumah gubuk disepanjang jalan dalam desa ini terkenal dengan
seorang pemuda yang tampan, bijak, pandai, rajin dan berbakti kepada orang tua.
Amat (Ahmad) Rhang manyang, itulah nama pemuda yang mulai menginjak usia remaja
ini. Remaja yang biasa disapa Ahmad ini menyibukkan diri dalam kesehariannya sebagai
buruh tani di desa, hanya menamatkan pendidikan dasar di dayah desa seberang, dia
menggali ilmu- ilmu yang terpendam dilingkungannya, belajar pada alam dan bertanya pada
Tuhan. Tak ada keputusaan dalam menjalani dan doa.
Waktu yang terus berputar telah membawa Ahmad sebagai pemuda yang disanjung di
desa, pergaulan yang telah luas mengajari Amat untuk hidup lebih mandiri lagi. Apabila
sekarang dia hanya tinggal disebuah gubuk bambu dengan ibunya yang telah renta.
Penghasilan dari buruh tani mulai terasa kurang dan ini harus diatasi oleh Ahmad.
“mak, bukan Ahmad tidak lagi bisa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Allah,
tetapi alangkah baiknya Ahmad mencari kerja keluar desa, kata Ahmad.
Pada suatu sore ke mamaknya sambil menikmati ubi rebus dengan duduk beralaskan
tikar tua.
” tapi kita masih bisa mencari rezeki disini nyak,” jawab mamak.
“ betul mak, bukan pula aku bosan bekerja seperti ini di desa, tetapi bukankah berusaha
itu jawab? Bukankah bekerja itu juga ibadah? Jadi apa salahnya jika Ahmad pergi
merantau ?, Ahmad berbicara datar sambil menyandarkan kepalanya ke lutut mamaknya yang
melukiskan dekatnya dua insan ini dalam kemanjaan ibu dan anak.
Sambil membelai lembut rambut ikal dikepala Ahmad dan memandang dalam –dalam
anaknya, mak minah berujar “ haruskah ananda merantau meninggalkan emakmu disini
sendiri, dalam kesepian dan dalam kepapaan?”
Ahmad tersentak dengan kata- kata yang keluar dari bibir perempuan yang sedang
mengusap lengan legamnya itu. “mak , bukan begitu maksud Ahmad, anak mana yang tega
meninggalkan ibunya jika kepergiannya itu tidak mendesak dan untuk kepentingan emak
juga?, mak, Ahmad merantau untuk membahagiakan emak, untuk hidup seperti orang lain.
Bahagia dunia dan akhirat” seakan hendak bersimpuh dengan meneteskan air mata ketulusan
Ahmad berujar dengan terbata- bata takut emaknya sedih.
Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya mak minah tak bisa menahan lagi
keinginannya, anak satu- satunya dan penyangga hidupnya selama ini. Tempatnya dia
bercerita dan menyunggingkan senyum.
Hari terus berlalu hingga tibalah saatnya Ahmad berangkat dengan perlenkapan akan
dilalui dengan kapal air dari krung peusangan”nyak, rajinlah beribadah disana, rajinlah
berdoa dan tegarlah dalam berusaha, hidup dinegeri orang harus membawa bekal ilmu dan
akhlak asalmu, janganlah mereka mengubahmu tapi tukarkanlah kebaikan kepada mereka”
ujar mak.
“ mak, akan Ahmad ingat pesan mak sebagai pendamping dalam bekerja, Ahmad hanya
akan pergi beberapa tahun dan akan kembali untuk bersama Emak jaga diri mak baik-
baiknya.
Mereka saling melempar kata- kata perpisahaan sehingga suara seorang kapal mulai
terdengar, memegang tangan mak minah, memeluk dan mencium kening penuh rona tua dan
akhirnya berlutut dan mencium kaki emaknya, Ahmad pamitan dan berangkat merantau.
Mak minah masih berdiri di dermaga menatap hilangnyakapal yang ditelan berlikunya
krueng peusangan. Air mata bercucuran seolah hidup belasan tahun bersama- sama. Ketika
hari beranjak senja, mak minah pun melangkahkan kaki gontainya menuju gubuk tua.
Kapal terus berlayar menyusuri sungai yang jernih dengan lompatan ikan- ikan
didalamnya. Amad terpesona dengan keindahan panorama, hijau dan anggun. Kini kapal
telah membelah laut menuju Negeri seberang, Negeri idaman Ahmad , Negeri yang akan
menwujudkan cita- citanya.
Seingat cerita akhirnya Ahmad tiba seberang dan bekerja pada saudagar kaya. Dia
diterima sebagai tukang pikul barang- barang didermaga. Ahmad bekerja dengan tekun,
berdoa dengan ikhlas dan mendoakan kedua orangtuanya.
Hari berganti hari bulan berganti bulan dan tak terasa lebih sepuluh tahun Ahmad telah
hidup dirantau orang, negeri yang kini telah ditaklukkan dengan ilmu dan nasehat yang
pernah diajarkan mak minah, Ahmad telah menjadi orang terpandang disana dan kini juga
telah menjadi bangsawan setelah mempersunting anak saudagar tempatnya bekerja. Tuan
Ahmad kini harus mengurus usaha mertuanya dan kini sanagt menyita waktu tak ada lagi
beribadah dan tak dibutuhkan lagi berdoa, semua terkikis , tergores batu kemewahan dan
kenikmatan dunia.
“Kanda, dinda rindu akan kampung halaman kanda!”. Istri Ahmad berkata dengan
kejujuran ketika mereka berjalan di taman yang mewah.
“ Tapi kanda sibuk sayang, tak ada waktu untuk bisa meninggalkan semua” Ahmad
berkilah “ bukanlah kanda pernah berjanji akan membawa dinda berkunjung kenegeri kanda
dan bertemu ibunda disana? Bukankah janji harus ditepati?” istri Ahmad mulai merayu
dengan kata- kata manis sehingga luluhlah hati Ahmad
Dalam kesendirian Ahmad juga merindukan kampung halamannya, kreung peusangan,
emaknya, dan sahabat – sahabatnya. Setelah semua dipersiapkan, berangkatlah sebuah kapal
mereka untuk mengarungi lautan menuju ke tanah rencong, tanah kelahiran Ahmad Rah
Manyang, perlengkapan yang berkecukupan dan pengawal yang gagah berani turut menyertai
pelayaran ini.
“kanda, inikah tanah yang pernah kanda ceritakan? Inikah hutan dan sungai yang indah
itu?
Ujar istri Ahmad dengan takjubnya, ya dinda dan sebentar lagi kita akan sampai di istana
kakanda.” Ahmad menceritakan kisah bahwa dia adalah anak saudagar dari bandar
peusangan. Setibanya didermaga kreung peusangan semua kru dan pengawal turun dan
melihat keindahan alam peusangan.
Mak minah yang mendengar kepulangan Ahmad bergegas menuju dermaga, tak lupa
juga dia membungkuskan makanan kesukaan anaknya, hatinya berbunga- bunga dan rasa
sakit yang selama ini di dermaga seakan tumbuh total.
“ Alhamdulillah Ya Allah , engkau telah di kabulkan doa hamba ini !” bisik lirih hati
mak minah sambil melangkah lamban kedermaga. Ahmad sedang bercanda dengan sahabat-
sahabatnya dengan penduduk yang mengenalnya dan suara wibawanya ketika mak minah
juga tiba disana.
“Ahmad , Ahmad, Ahmad anakku,” panggil mak minah sambil menyeruak dalam
kerumuman manusia yang sedang menerima bingkisan dari ahmad, “ Ahmad, lihatlah
emakmu ini nyak, Ahmad...!!” mak minah terus berteriak tapi Ahmad seakan tak mendengar
sehingga istrinya berbisik “kanda, ada ibu tua yang memanggil kanda, dia memanggil “emak”
kepada kanda, siapakah dia?” bisik istrinya. “kanda tak kenal dinda, mungkin penduduk baru
disini..! kata Ahmad dengan suara yang terdengar oleh emaknya. “Ahmad, ini emakmu
nyak !” kata mak minah lagi ketika mereka sudah berhadapan. “ emak..., aku tak punya emak
seperti kamu, orang tua saudagar bukan fakir sepertimu, “ Ahmad berontak dalam dirinya dan
demi menjaga wibawa dihadapan istrinya dan pengawalnya dia rela tak mengakui emaknya,
“Ahmad...., ini emakmu, lupakah kamu kepada emak...?” tanya mak minah sambil menangis.
“ aku tak lupa, tapi karena kau bukan emakku maka aku tak kenal, pengawal..., tangkap
perempuan ini dan seret dia jauh dari hadapanku,” perintah Ahmad kepada pengawalnya.
Lalu beberapa pengawal menyeret mak minah, dengan muka basah airmata mak minah
berdiri, melemparkan tingkat dan berujar “ Ya Allah, jika saudagar yang berdiri didepan ku
ini adalah Ahmad maka kutuklah dia bersama pengawal dan harta bendanya menjadi bukit...!
doa mak minah terhenti ketika petir mulai menyambar, Ahmad tersentak tapi semua sudah
terlambat.... Doa ibu renta begitu cepat terkabulkan terhadap anaknya yang durhaka tak
mengakui emaknya. Dalam sekejab Ahmad, istrinya, pengawalnya dan seluruh harta
bendanya termasuk kapalnya berubah dan menyatu menjadi sebuah bukit.
Sampai sekarang di desa tersebut masih terlihat sebuah bukit berbentuk kapal yang
dinamai “Glee Kapai” atau bukit kapal.

Pesan moral
1. Jangan pernah durhaka pada orang tua
2. Cintai dan kasihi mereka hingga akhir hayatmu
3. Janganlah kamu bersikap sombong
Sambal dikasih terasi belacan namanya
Salam literasi mari budayakan membaca
Bireuen terkenal dengan kota santri
Mari kita amalkan akhlak mulia
Cukup sampai disini
Akhiri dengan Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

.
Cerita Rakyat Nusantara

LEGENDA RHANG MANYANG

MIN 21 BIREUEN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai