Risiko Reputasi adalah risiko yang terjadi akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder (pemangku kepentingan) yang bersumber dari persepsi negative
terhadap bank.
(Institut Bankir Indonesia, PT Gremedia Jakarta , 2016).
Beberapa pelanggaran etika bisnis yang dapat berpengaruh terhadap Risiko Reputasi
adalah :
• Transparansi informasi bisnis keuangan dan kerjasama bisnis dengan stakeholder
lainnya.
• Kompleksitas Produk dan kerjasama bisnis bank, jumlah dan tingkat penggunaan
nasabah atas produk atas produk bank dengan katagori kompleks.
• Frekuensi, materialitas, dan eksposur pemberitaan negative bank, serta jenis
media dan ruang lingkup pemberitaan.
• Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.
Contoh pelanggaran Etika Bisnis Bank
1. Bidang operasional
Fraud (penipuan) yang dilakukan oleh karyawan bank pada bidang
operasional perbankan seperti pada 2011 lalu.
Malinda melakukan 117 transaksi pemindahan dana tanpa izin dan
sepengetahuan pemilik rekening mencapai Rp 46,1 miliar lebih.
Selain itu juga terjadi pembobolan tabungan Atlet eSport Winda
Lunardi dan ibunya, Floleta sebesar Rp 20 miliar dan berbagai kasus
lainnya yang dilakukan oleh pegawai bank
2. Bidang perkreditan
Fraud (penipuan) dilakukan dengan merealisasi rekening kredit menggunakan
dokumen dan jaminan fiktif dengan contoh kasus terjadi pada Bank
Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer
BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar .
3. Bidang teknologi dan informasi
Pencurian data nasabah dengan menggunakan teknologi, penyalahgunaan debit
maupun credit card nasabah seperti pada kasus pembobolan kartu kredit senilai
Rp 80 miliar lebih.
Pada bulan September 2011 yang dilakukan oleh mantan pegawai bank swasta
Tindakan fraud yang dilakukan oleh pegawai bank tersebut membuat bank
kehilangan kepercayaan dari nasabahnya dan masyarakat.
Kasus Bank Syariah Indonesia (BSI)
Senin, 8 Mei 2023 nasabah BSI mengeluhkan sejumlah layanan yang tidak dapat
berfungsi dan tidak dapat digunakan yang antara lain BSI mobile dan ATM,
sehingga nasabah melakukan transaksi melalui Teller.
Sabtu, 13 Mei 2023 jagat media sosial dihebohkan dengan tweet dari akun
@darktracer_int yang menyebutkan adanya kelompok peretas spesialis
ransomware LockBit 3.0 yang mengaku sebagai pihak yang telah melakukan
serangan ke sistem layanan perbankan BSI.
LoctBit juga memberikan ancaman kepada BSI agar segera menghubunginya
untuk melakukan negosiasi terkait 1,5 TB data nasabah yang terancam akan
disebarluaskan jika tidak memenuhi permintaannya hingga batas waktu yang
diberikan yakni Selasa 16 Mei pukul 4 pagi.
Karena ancamannya tidak digubris, media sosial kembali dihebohkan terkait
postingan LockBit yang memperlihatkan daftar link yang terhubung dengan
data-data perbankan.
Tweet @RochmatPurwanto yang
mengaku sebagai nasabah BSI dan
telah kehilangan uangnya dari
rekening sebesar Rp 378,25 juta dan
setelah dilakukannya cek mutasi
ternyata uang tersebut telah
berpindah ke 3 rekening asing.
Selama periode penilaian tidak terdapat pengaruh reputasi negative dari pemilik
bank dan perusahaan terkait.
Potensi pelanggaran etika bisnis bank dinilai minim.
Produk bank relative sederhana dan mudah difahami oleh nasabah sehingga kecil
kemungkinan menimbulkan risiko reputasi.
Kerjasama dengan mitra bisnis tidak banyak sehingga kecil kemungkinan terjadi
dispute.
Frekuensi pemberitaan negative jumlahnya sedikit dan tidak materiil.