Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 9

INTAN TRIANA : 2001021010

SITI NURAINI : 2001021018

DOSEN PENGAMPU : NINGSIH SAPUTRI,S,Tr,Keb,M.KM

MATA KULIAH : PSIKOLOGI

TEMA : DEPRESI POSTPARTUM


A. Masa Nifas

1. Pengertian
a. Masa nifas

Masa nifas (puepurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu
6-8 minggu. Jadi masa nifas (puepurium) adalah setelah keluarnya plasenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 samapai 40 hari. Akan tetapi, seluruh otot genetalia baru
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan

b. Depresi Postpartum

Depresi postpartum adalah keadaan ketika seorang ibu merasakan rasa sedih,
bersalah, dan bentuk umum depresi lainnya dalam jangka waktu yang lama setelah
melahirkan.

Hal ini sering dikarenakan karena kelahiran bayi itu sendiri. Kelahiran bayi dapat
memberikan dorongan perasaan dan emosi yang kuat, mulai dari kesenangan dan
kebahagiaan hingga ketakutan. Lonjakan emosi dari kebahagiaan hingga rasa sedih
dan ketakutan ini yang berperan dalam terjadinya depresi postpartum.

2. Faktor resiko depresi postpartum

Sering terjadi pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak,namun tidak menutupi
kemungkinan terjadi pada anak selanjutnya.

3. Riwayat gangguan depresi postpartum

Pada kehamilan sebelumnya mengalami kejadian yang berat dalam satu tahun
terakhir yang mengganggu emosi dan psikis.bayi memiliki kebutuhan khusus atau
keadaan khusus. Bayi kembar, atau kehamilan triplet yang membutuhkan perhatian
lebih. Kesulitan dalam memberikan ASI. Memiliki permasalahan dengan
pasangan.masalah finansial saat menjelang persalinan

4. Gejala Depresi Postpartum

Sebelum mencapai depresi postpartum, ada keadaan yang dinamakan baby blues
syndrome, yaitu gangguan perubahan mood setelah melahirkan. Depresi post partum
memiliki gejala yang mirip dengan baby blues syndrome, dengan durasi yang lebih
lama dan intensitas yang lebih berat, seperti:

1. Gangguan perubahan mood.


2. Cemas.
3. Sedih.
4. Sensitif secara emosional terhadap sesuatu.
5. Merasa bersalah.
6. Menangis berlebihan.
7. Penurunan konsentrasi.
8. Gangguan makan.
9. Gangguan tidur, sulit tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur.
10. Menjauh dari keluarga.
11. Kesulitan dalam merawat bayi

5. Pengobatan Depresi Postpartum

Pengobatan depresi postpartum sering melibatkan psikoterapi atau menggunakan obat-


obatan, atau bahkan keduanya.Psikoterapi. Sebuah sesi yang digunakan untuk ibu dan
mungkin ayah untuk dapat bertemu dengan psikiater atau psikolog, kemudian
membicarakan seluruh masalah yang mendasari terjadinya depresi tersebut.
Psikoterapi bertujuan untuk mencari jalan bagaimana menyikapi suatu masalah,
sehingga tidak menyebabkan beban bagi ibu.Obat antidepresan. Obat-obatan
antidepresan dapat diberikan oleh dokter jika dibutuhkan. Meskipun dapat masuk dalam
ASI, obat antidepresan kebanyakan tidak menimbulkan efek samping bagi bayi.

6. Pencegahan Depresi Postpartum

Jika memiliki riwayat gangguan kejiwaan seperti kecemasan atau depresi sebelumnya,
segera beritahukan kepada dokter saat melakukan pengecekan rutin kehamilan.Selama
kehamilan, Dokter akan mengobservasi gejala dan tanda dari depresi. Selama
kehamilan beberapa ibu memiliki kecenderungan untuk memiliki depresi ringan.Setelah
bayi lahir. Setelah bayi lahir dokter akan merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk
mengetahui apakah ada tanda-tanda depresi atau baby blues syndrome.

KASUS
Ny. I datang ke BPM Tanggal 10 Oktober 2021 pukul 11.00 wib yang berumur 25 tahun
baru melahirkan seminggu yang lalu , melahirkan anak kedua ,ibu mengatakan anak
pertamanya sudah meninggal ketika masih bayi Karena sakit. Ibu mengeluh kan yang di
rasakan nya setelah melahirkan yaitu ibu tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, mudah
tersinggung dan marah, Merasakan takut terhadap bayi nya, perasaan tidak tenang dan
gelisah.

Anda mungkin juga menyukai