Anda di halaman 1dari 12

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
Saluran Kreatifitas
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Poetics of Architecture
Anthony C. Antoniades

tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Mimesis and Literal Interpretation

Nama Anggota:

dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx


Hanifah Diptasari 3208100021
Sarah Safina 3208100026
 Septia Heryanti 3208100029

cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Dosen: Ir. Muhammad Faqih, MSA, Ph. D
Co-Dosen: Angger Sukma Mahendra, ST, MT

wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
MIMESIS DAN TINDAKAN IMITASI

Dalam buku Poetics of Architecture, Antoniades membagi saluran kreatifitas menjadi


dua jenis. Yang pertama adalah Tangible channel, atau saluran yang teraga. Sedangkan yang
kedua adalah Intangible channel.

Pada tangible channel, saluran kreatifitas dibagi lagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu:

 History, historicism and the study of presedence


 Mimesis and literal interpretation
 Geometry
 Focus on materials

2|Page
Mimesis dan Tindakan Imitasi

Mimesis menandakan imitasi dan merupakan istilah yang dipakai oleh bangsa Yunani
kuno tentang estetika. Menurut Tatarkiewicz, istilah ini asalnya digunakan dalam tarian
untuk mengekspresikan perasaan dan manifestasi dari pengalaman hidup melalui gerakan,
suara dan kata-kata.

Konsep mimesis pada saat ini populer dipakai dalam seni pantomim (mime) yang
berusaha menirukan kehidupan, suatu keadaan, perasaan senang atau sedih melalui ekspresi
wajah, gerakan dan tanda-tanda. Dalam hal ini konsep imitasi sebagai ekspresi dari
perasaan sangat dihargai, karena arsitektur bertujuan untuk mengungkapkan perasaan
terutama perasaan tentang emosi dan semangat.

Kaidah dalam Saluran Kretifitas Mimesis

Dalam berarsitektur terdapat gagasan besar yang menyatakan bahwa imitasi tidak
dapat menghasilkan kreatifitas. Tidak ada yang dapat menyangkal konotasi negatif dari
tindakan mengkopi, atau bahkan plagiarisme yang menyedihkan. Imitasi, bagaimanapun juga,
disadari telah menjadi kata kotor bagi mayoritas kaum desain.

Karya arsitektur yang menggunakan konsep imitasi sebaiknya tidak mencipta sesuatu
bardasarkan apa yang terlihat atau dari bentuk luarnya saja (visual, formal or external
characteristic), tetapi pada pengertian kebutuhan internal (internal requirements), struktur
dan geometrika dari bangunan serta semua hukum alam yang menjadikan bentuk tersebut
terjadi secara logis.

Literal interpretation: tindakan imitasi yang merujuk pada imaji tertentu yang
dihasilkan dari suatu konsep. Beberapa contoh: bangunan yang menyerupai kapal, gajah , hot
dog atau imaji lain baik yang universal atupun yang sulit dimengerti. Dalam beberapa kasus,
peletakan bangunan-bangunan mimesis ini merupakan usaha yang naif, yang justru
kehadirannya menjadi suatu yang tidak relevan dan hanya merupakan visual mimesis.

Literality (kegamblangan) dalam melihat, juga dapat menurunkan daya imajinasi.


Arsitek yang menggunakan literal interpretation atau visual imitation mengesampingkan
kemampuan pikiran untuk membuat konsep yang lebih luas atau abstraksi dari bagian-bagian
bangunan yang ditirunya. Daya imajinasinya hanya terhenti pada apa yang terlihat saja.

Terdapat dua aspek dalam literality, yaitu the visual dan the meaningful. Arnheim
menyebutnya “as it looks, and as it is”. Suatu bentuk dapat tidak meninggalkan kesan apa-
apa pada pikiran. Hal ini sama layaknya dengan suatu gambar bangunan yang
membingungkan dibandingkan saat bangunan selesai dibangun. Literality ini menjadi potensi
negatif bagi orang-orang yang tidak banyak mau berimajinasi. Hal inilah yang harus dihindari
oleh seorang arsitek.

3|Page
Imitasi dan literality dapat berwujud macam-macam bergantung pada rangsangan
awal. Imitasi yang berdasar pada sejarah mungkin menghasilkan historikisme dan
ekletikisme. Imitasi yang berdasar pada alam mungkin menimbulkan romantisme.

Mimesis pada dasarnya adalah tidakan meniru yang paling mirip. Namun, ada tiga
tingkatan dalam aplikasi mimesis, yaitu:

LITERAL MIMETIC APPLICATION : NAIVE

Naif adalah tingkatan mimesis yang paling rendah. Beberapa bangunan pada tingkatan ini,
memunculkan bentukan yang mirip secara gamblang dengan sesuatu. Pada contoh bangunan
motel ini, fasad bangunan benar-benar dibuat menyerupai sebuah kapal yang sedang berlabuh
di dermaga.

Motel S.S. Galveston, Texas

4|Page
LITERAL MIMETIC APPLICATION : ADVANCED

Tingkatan mimesis yang kedua ini mengalami kemajuan dengan tidak menyerupai suatu
bentuk secara gamblang. Contohnya adalah bentukan mirip giant lotus yang digunakan
sebagai kanopi untuk menaungi area berkumpul di Paris ini.

Forum of Les Halles, Paris

Contoh kedua adalah rumah


disamping ini. Steel house ini
menampilkan suatu bentukan yang
mirip seperti seekor babi. Bruno
membutuhkan 23 tahun untuk
membangun rumah sclupture dengan
skala besar ini.

Robert Bruno House, Lubbock, Texas

5|Page
Contoh lain dari tingkatan mimesis kedua ini adalah:

ORIENTAL ART CENTRE

Project Data

 Arsitek: Paul Andreu


 Lokasi : Pudong, Shanghai – China
 Tipe bangunan: Concert hall, theater opera, restaurant, multimedia art, library
 Tahun dibangun : Desember 2004

Ini adalah sebuah karya arsitektur yang menarik karena bentuknya yang menyerupai
kelopak bunga. Oriental Art Centre ini memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat
pertunjukkan seni terbesar yang didalamnya juga terdapat pusat pameran temporer, toko
musik, restaurant, perpustakaan seni, ruang multimedia dan tempat pusat pendidikan.

Fasad bangunan ini hampir keseluruhan terbuat dari kaca, yang memberikan
bangunan mempesona pada malam hari dan kehadirannya berkilauan dalam kota yang gelap
dan seolah – olah memberikan cahaya disekitarnya. Teknologi pencahayaan pada bagian
eksterior membuat segala akitivitas orang – orang di dalam bangunan Oriental Art Centre
dapat terlihat dari luar bangunan.

6|Page
Warna pada bangunan ini semakin ke atas, semakin berkilauan. Ruang – ruangnya
dikelilingi oleh bentuk berliku – liku yang didalamnya berbentuk serambi –serambi, area
pameran dan hall kedatangan. Sejak pertama, Paul Andreu ingin membangun bangunan
‘magic’ yang tidak hanya akan menyediakan kota dengan tempat menyelenggarakan acara –
acara besar namun juga menyampaikan emosi dengan keberadaannya.

KONSEP RANCANGAN

Oriental Art Centre ini memiliki simbolisasi bentuk yang sangat kuat. Gubahan
bentuknya cukup sederhana tetapi memberikan semangat, antusiasme, dan menonjol dari
bangunan di lingkungannya. Bangunan ini merupakan mimesis dari bunga dengan 5 kelopak.
Kemudian mengalami permainan tinggi rendah, irama, proporsi, sehingga menghasilkan
gubahan visual yang simple namun menajubkan.

“At night the building becomes bright and


transparent as if by magic. It shines like a light in the
darkness. One can see all the people entering the
building, moving about, climbing the stairs, spreading
out in all directions around three interior volumes
whose contrasting colors fade in the color of the ceiling
as they rise. There is a sense of gaiety and brightness in the movements of the people, the
colors and the lights.” (pernyataan sang arsitek dalam www.google.com)

Pada malam hari bangunan ini tampak berkilauan dan transparant sehingga terlihat
mencolok ditengah – tengah kota gelap.

Bentuk bunga ini juga sangat adaptif dengan lingkungan sekitarnya melihat bentuknya
yang diambil benda alam. Bangunan ini selain menjadi ikon kota Shanghai juga
menyampaikan emosi sang arsitek.

7|Page
Penataan denah bangunan disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Dengan
kondisi site yang berbentuk trapesium ini
dimanfaatkan agar bentuk bunga tiga dimensi
dari bangunan ini dapat dinikmati dari berbagai
sisi jalan. Dapat dilihat dari denah, bangunan
Oriental Art Centre dibagi menjadi tiga bagian
area publik (concert hall), dengan pola denah
yang memusat.

RUANG

Oriental Art
Centre ini
merupakan
mimesis dari
bunga dengan
5 kelopak.
Bentukan ini adaptif terhadap lingkungannya melihat bentuknya
yang diambil dari benda alam. Sang arsitek ingin mendirikan
bangunan yang selain menjadi ikon bagi derahnya juga merupakan
1
bangunan magic yang menyalurkan emosi sang arsitek tentang hati 2
3
yang natural melalui bentukan natural pada bangunan ini.

Oriental Art Center, China

8|Page
LITERAL MIMETIC APPLICATION :TRANSCENDENT

Pada tingkatan ini bangunan memang menyerupai sesuatu namun sudah berbeda, meskipun
masih tertangkap mata bentuk dasar yang ingin ditonjolkan. Pada contoh bangunan dibawah
ini, struktur dibuat menyerupai ranting pohon yang menyebar.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan teknologi dan daya imajinasi, mimesis dapat meningkat
menjadi suatu karya seni yang
tinggi.

University of Stockholm Library, Swedia

Banqueting Hall, Mumbai, India

Kesimpulan dari Pembahasan

9|Page
Dalam proses pencarian ide kreatifitas, saluran kreatifitas mimesis dan tindakan
imitasi dapat dijadikan salah satu referensinya. Meskipun mimesis menandakan imitasi yang
berkonotasikan negatif, namun mimesis ini dapat menunjang pencarian ide. Mimesis dapat
digunakan asal tidak menirukan bentuk secara langsung (gamblang). Ekspolarasi bentuk
perlu dilakukan dengan berbagai improvisasi dan bantuan teknoogi, untuk menciptakan suatu
bentuk arsitektur yang baik.

10 | P a g e
Saluran kreatifitas

Dalam bukunya, Poetics of Architecture, Antoniades mencoba menunjukkan cara-cara


(saluran) dalam berarsitektur melalui kontemplasi (puitik).

Puitik sendiri dalam kamus berarti:

po-etic : adj of poets and poetry

poet : n writer of poems

poem : n [C] piece of creative writing in verse form, esp.one expressing deep feeling or noble
thought

PENGERTIAN

Poetics of Architecture digunakan untuk menjelaskan estetika suatu permulaan (the aesthetic
of genesis), sifat kwalitatif ruang dan penciptaan musik.

asal kata bahasa Yunani yang berarti : to make.- the making of space, the making of music,
the making of architecture, the making of poems, …

‘the making' of art through the thoughtful, contemplative path of what is 'good'.

JENIS POETIC

mimetic : evolves out of a given tradition ( the way of doing things as our ancestors used to
do), bersifat taken for granted.

dynamic : relies on the use of our own mind, sets its selective and critical faculty in motion,
exploits methods and technologies.

complex poetics : highly contemplative, rigorous; mentally, spiritually and scientifically


demanding; aims at the creation of works that address a multitude of human needs and
expectations practical as well as spiritual.

PROSES KREATIVITAS

Untuk mendalami pengertian kreatif perlu diketahui lebih dulu konsep 'real' dan 'unreal',
'imagination' dan 'fantasy'. Imajinasi (imagination) dan fantasi (fantasy) merupakan
persyaratan dalam kreatifitas berarsitektur. Kedua hal tsb dapat ditingkatkan melalui praktek,
latihan dan disiplin arsitek dan bahkan kemampuannya dapat melebihi bakatnya yang sudah
ada. Hanya dengan fantasi maka suatu rancangan tidak akan pernah teralisir. Demikian juga
bila suatu rancangan tanpa didahului oleh fantasi maka rancangan tersebut tidak akan
mempunyai ciri yang khusus dan kurang berarti. Hanya arsitek yang menggabungkan kedua
konsep tersebut yang dapat membuat rancangan yang baik.

FANTASI, IMAJINASI DAN KENYATAAN.

11 | P a g e
Fantasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membentuk imaji (images) yang
tidak mungkin menjadi kenyataan. Contoh misalnya : memimpikan sebuah bangunan diatas
awan, berjalan diatas air, dsb. Imaji dalam fantasi biasanya menggambarkan suatu keadaan
yang belum pernah ada / dibayangkan sebelumnya dan fantasi hanya ada dialam pikiarn
manusia. Sebaliknya imajinasi merupakan kemampuan pikiran untuk melihat sesuatu yang
belum ada tapi mungkin dapat diadakan. Membayangkan petunjuk alamat seorang teman
yang sedang dicari dari seseorang dijalan merupakan contoh yang mudah dipahami (Ikuti
jalan ini lurus, sampai pada perempatan pertama belok kiri, dan nomor dua dari ujung sebelah
kanan). Dalam benak kita bahkan terbayangkan kita telah dapat bertemu dengannya atau
bahkan gelisah membayangkan dia berlibur panjang keluar kota.

Imajinasi berada dalam alam nyata, sedang fantasi meskipun ada dalam alam tak-nyata
mempunyai kekuatan untuk melihat hasil-2nya jika berada dalam alam pikiran seseorang
yang mempunyai daya imajinasi yang tinggi.

Imagination creates things that can be or can happen, whereas fantasy invents things that are
not in existence, which never have been or will be. And yet, who knows if they will come to
be. When fantasy created the flying carpet, who would have thought that one day we should
be winging our way through space ? Both fantasy and imagination are indispensible to a
painter.

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai